Share

76. Handuk yang Melorot

"Enak saja mau ikut! Bisa heboh semua keluarga besarku kalau tahu aku bawa wanita hamil yang belum jadi istriku. Apalagi mereka tahunya Tiara yang menjadi istriku," gerutu Bari sambil mengendarai mobilnya menuju kantor.

Ia memang akan ke Jakarta, tapi bukan berarti ia melupakan tugasnya dengan perusahaan yang baru ia rintis. Ada beberapa tugas yang akan ia titipkan pada Dion sebelum terbang ke Jakarta. Yah, walau ia kesal dan cemburu dengan Dion, tetapi ia juga harus realistis untuk urusan pekerjaan. Dion karyawan yang baik dan berpotensi, juga cerdas, hanya saja keberuntungan belum berpihak padanya. 

Bari tiba di kantor lebih awal lima belas menit. Sudah ada beberapa motor karyawannya yang parkir rapi di tempat biasa, tetapi ia belum melihat motor Dion. 

"Selamat pagi, Pak Bari," sapa ramah staf bagian front desk. 

"Pagi," jawab Bari sambil tersenyum
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status