Share

83. Mimpi Terlarang

Tiara mencoba membuka mata saat hidungnya mencium aroma yang sangat pedas. Ia mengerjap beberapa kali; berusaha mengumpulkan kesadaran serta kejelasan penglihatannya.

"Ya ampun, saya pingsan ya," lirih Tiara saat menyadari ada Rumi di dekatnya dan menatap lekat dirinya dengan penuh khawatir.

"Mbak pingsan tadi di dekat brangkar Bari. Udah satu jam yang lalu. Ini, minum dulu!" Rumi memberikan gelas yang berisi teh manis hangat. Dengan bantuan sedotan, Tiara menyeruput teh hangat yang baru saja membasahi tenggorokannya yang sangat kering.

Tiara baru sadar jika tangan kirinya tertancap jarum infus.

"Kenapa aku diinfus? Memangnya aku sakit apa?" tanya Tiara masih dengan suara lemah.

"Darah rendah dan stres. Padahal baru diminta tolong menyeka Bari saja sudah stres, bagaimana kalau disuruh duduk di atasnya," ledek Rumi sambil menggigit bibirnya. Ia teringat kejadian semalam bersama Angkasa yang

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Ziza Ziz S
hahahahaa....lawak
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status