Keesokan harinya, Aries sibuk mempersiapkan dirinya, untuk acara pelantikan yang akan diadakan malam nanti. Memanfaatkan hal tersebut, Leo juga mempersiapkan pelantikan dirinya sendiri, untuk duduk di bangku direktur Galaksi Investment. Namun tak seperti Aries, Leo menanggapi pelantikan dirinya dengan santai. Ia juga masih sempat menemui Ariana di Seven Star Agensi."Apa?! Kamu punya perusahaan baru?!" tanya Ariana, terkejut.Leo mengangguk. "Tapi ini masih rahasia. Jangan bilang ke siapa-siapa, karena aku nggk mau Aries tau."Ariana mengangguk. Namun dalam hati, ia masih saja tidak menduga hal tersebut. Membangun perusahaan bukanlah hal yang mudah, tapi berbeda bagi mereka yang punya banyak uang."Jadi aku harus datang ke acara pelantikan kamu?" tanya Ariana.Leo menggeleng. "Nggak usah. Mending kamu bantu aku pindahan aja."Ariana mengerutkan keningnya. "Pindah ke mana?"Leo lupa, ternyata ia belum mengatakan pada Ariana kalau ia diusir dari rumah. "Aku keluar dari rumah. Pengen c
Aries tersenyum, menyapa orang-orang yang datang ke acara pelantikannya.Di hotel milik keluarga Angkasa, orang-orang penting dan berpengaruh di kota ini, datang untuk memberikan selamat kepada Aries. Jordan dan Melani juga datang, begitu pula dengan kedua orang tua Ariana, Rebecca dan Bernard.Karena hubungan Ariana dan Aries telah berakhir, suasana di antara kedua keluarga tersebut pun, terasa sedikit canggung. Walau begitu, mereka tetap harus berhubungan, karena Ariana kini malah menjalin hubungan dengan Leo."Selamat, Aries. Kamu memang hebat. Semoga Angkasa Group bisa lebih sukses dari yang sekarang," ucap Rebecca, memuji Aries dengan tulus.Aries tersenyum, menanggapi pujian yang diberikan oleh Rebecca. "Terima kasih, Tante sudah mau datang ke sini. Sayang, Ariana malah nggak bisa hadir. Seharusnya dia datang dan lihat aku dilantik malam ini."Rebecca tersenyum. Ia tidak menangkap maksud dari perkataan Aries. "Ariana cukup sibuk belakangan ini. Dia punya project film baru dari a
Setelah hari pelantikan Aries dan Leo, Angkasa Group maupun Galaksi Investment, kembali berjalan seperti biasa.Hari-hari yang mereka lalui begitu tenang, namun ini sama seperti ketenangan sebelum badai besar datang menerjang.Dan riak-riak kecil, mulai tercipta di Seven Star Agensi."Maaf Ariana," ucap produser, yang akan menangani film baru milik Ariana. "Sponsor kali ini minta kita untuk ganti pemeran utamanya."Ariana mengerutkan keningnya. Ia terkejut, karena berita tersebut datang begitu tiba-tiba. "Tapi Pak, aku sudah latihan keras untuk peran ini!" Tentu saja Ariana tidak terima.Sang produser memasang wajah menyesal. "Maaf Ariana. Saya juga sebenarnya nggak mau pemeran utama diganti. Tapi pihak sponsor tetap ngotot untuk ganti kamu."Ariana masih tidak terima. Ia berusaha untuk mendebat sang produser. "Memangnya apa alasan mereka mau ganti pemeran utamanya, Pak? Aku lolos juga karena seleksi, kan?" Sang produser membenarkan kata-kata Ariana. "Iya, aku tau. Tapi ini diluar ke
Setelah mendengar cerita Ariana kemarin, Leo langsung membulatkan tekadnya untuk melawan Angkasa Group, dalam project film action garapan sutradara Joko Gunawan. Walau begitu, masih ada pro dan kontra yang terjadi di dalam Galaksi Investment, karena tingginya resiko yang harus mereka hadapi.Setelah seharian berdiskusi dengan Daniel dan para eksekutif, Leo juga belum mendapatkan lampu hijau dari semua orang."Saya pikir Pak Leo harus pikirkan kembali masalah ini," ucap Pak Andika. "Artis yang bernama Shelly belum begitu terkenal. Saya juga dengar isu kalau ada masalah antara sutradara dengan produser film."Leo mengerutkan keningnya. "Isu apa, Pak Andika?""Ini soal pergantian pemeran utama. Produser mengganti Mbak Ariana karena permintaan dari Angkasa Group. Tapi, sutradara Joko Gunawan tetap mau Mbak Ariana sebagai pemeran utamanya."Leo mengangguk perlahan. "Jadi ada dua pilihan buat mereka. Pertahankan Ariana, tapi mereka kehilangan sponsor dari Angkasa Group, atau ganti Ariana d
Leo lalu menjelaskan, identitas sebenarnya dari sutradara film horor tersebut, dan apa yang akan membuat film ini sukses, menurut pandangan dari Pak Dedi."Jadi gini… karena dia paranormal, film ini juga nggak akan jadi film horor biasa. Di rumah yang kita pakai nanti, sutradaranya bakal ngelakuin penelitian soal jiwa-jiwa orang mati."Ariana mengerutkan keningnya. "Penelitian jiwa-jiwa orang yang sudah mati???"Leo mengangguk. "Iya. Jadi, semua kejadian mistis di rumah itu, mau direkam langsung dan dijadiin film.""Tunggu!" Ariana mengangkat tangannya. "Maksud kamu, sutradaranya bakal adain ritual pemanggilan arwah?""Iya.""Dan kamu suruh aku jadi orang yang bakal tinggal di rumah itu, untuk diganggu sama arwah-arwah yang dia panggil?"Lagi, Leo mengangguk. "Bisa dibilang gitu."Mata Ariana langsung melotot. "Kamu gila, Leo!!!" seru Ariana. "Kamu suruh aku buat uji nyali?!!""Nggak!" Leo langsung melambaikan tangannya. "Bukan gitu! Maksud aku, kamu jadi pemeran utama di film-""Sama
"Aaaawwww!!!!!!" Ariana menjerit kencang, karena wahana bernama Battlestar Galactica. Wahana tersebut adalah wahana seperti rollercoaster, yang punya dua pilihan. Diantaranya Humans dan Cylons. Ariana dan Leo memilih naik ke track Humans, karena mereka tidak ingin menguji nyali di track Cylons yang cukup ekstrim."Aku mau lagii!! Aku mau lagi!!"Leo menggelengkan kepalanya. Ia menarik Ariana menjauh dari wahana berkecepatan tinggi tersebut. "Cukup sekali aja. Aku nggak mau lagi."Ariana memasang wajah cemberut. "Ah! Kamu nggak asik!" protes Ariana.Leo tidak peduli, karena yang membuat Leo kapok naik wahana tersebut adalah teriakan kencang Ariana. "Gimana kalau kita coba itu?" tanya Leo, seraya menunjuk wahana bernama Puss in boot's Giant Jurney.Ariana menimbang sejenak. "Boleh! Ayo coba!" Mood Ariana yang tadi jelek, langsung berubah seketika, kala mereka diajak berpetualang bersama dengan Puss in boot's dan Kitty. Tak hanya dua wahana tersebut. Ariana dan Leo yang kini berada
Setelah pulang dari Universal Studio, Ariana merasa kalau hatinya lebih ringan dan bahagia. Moodnya yang hancur karena digantikan sebagai pemeran utama, kini telah diperbaiki oleh Leo. Seperti hari biasanya, Ariana pergi ke Seven Star Agensi, tanpa merasakan firasat buruk.Baru saja Ariana sampai di sana, ia sudah mendengar gosip jelek tentang Shelly. "Jadi gimana??? Siapa yang salah???" tanya Melly, seorang penyanyi RNB.Cika, yang adalah seorang presenter, mengedikan bahunya. "Aku nggak tau siapa yang-""Kalian lagi ngomongin apa?" "Mbak Ariana?!" Melly terkejut karena Ariana muncul dari belakangnya. "Nggak ada, kok. Kita lagi nggak ngomongin apa-apa. Iya kan, Ka?" Melly menyikut Cika, agar Cika memberikan jawaban yang serupa."I-iya... Kita cuman lagi ngomongin film yang kita nonton kemarin," kilah Cika.Ariana menyipitkan matanya. "Aku dengar tadi kalian sebut nama Shelly. Ada masalah yang belum aku dengar?"Cika dan Melly saling menatap.Masalah tentang Shelly tidak tersebar,
"Saya bercanda saja... Masih siang kok ada hantu."Ucapan sang sutradara, membuat Ariana yang sedang berada di pangkuan Leo, langsung mengerutkan keningnya. "Bercanda??? Tapi kok Bapak tau saya bertengkar dengan teman saya???"Pria tua itu tersenyum. "Saya baca di internet barusan."Ariana turun dari pangkuan Leo, lalu mengambil ponselnya. Benar saja, ternyata ada orang yang memotret dirinya dan Shelly di tempat parkir."Beritanya ada?" tanya Leo.Ariana mengangguk. "Iya. Beritanya baru aja dirilis."Leo beralih menatap sang sutradara. "Bapak benar-benar sukses buat pemeran utamanya takut."Sang sutradara tersenyum. "Maaf, Mbak. Tapi kalau Mbak mau, saya mungkin bisa memanggil arwah orang mati untuk-""Nggak usah, Pak. Terima kasih," potong Ariana, sambil tersenyum.Setelah semua orang duduk, Leo memperkenalkan sang sutradara dengan Ariana. "Nama Bapak ini Alvaro Smith. Kalau di dunia barat, mereka dipanggil Ghost Hunter, atau paranormal."Ariana mengangguk. Ia sudah mendengarnya dari