Setelah semua kegiatan Ariana berakhir di Seven Star Agensi, ia masih harus pergi ke lokasi pemotretan. Hari ini jadwal Ariana cukup padat, namun hal itu sudah biasa untuk seorang artis terkenal sepertinya."Kamu masih mau ke lokasi pemotretan?" tanya Shelly.Ariana mengangguk. "Iya. Kamu mau langsung pulang?"Shelly mengangguk. "Iya. Aku duluan, ya?"Ariana tersenyum. "Oke. Hati-hati."Shelly dan Ariana kemudian berpisah di lobi. Sebagai seorang artis terkenal, perusahaan sudah menyediakan asisten pribadi untuk Ariana. Namun karena asisten tersebut digantikan oleh Yuli waktu itu, maka kini Ariana belum mendapatkan asisten yang baru.Ariana menarik napasnya, kemudian membuka pintu mobil. "Aku capek ba-""Ariana?""Aww!!!" Ariana berteriak kencang, karena seseorang tiba-tiba memanggilnya dari belakang."Ini aku, Ariana! Ariana?!!" Ariana membuka matanya perlahan. Ia pikir orang jahat, stalker, atau bahkan, mungkin hantu yang memanggilnya.Setelah dapat melihat laki-laki yang ada di d
"Yaaa.... Miring dikit!! Sipp!!"Cekrek!"Nice!! Coba lebih cool lagi ekspresinya!! Tahannn...."Cekrek!"Angkat dikit dagunya!! Tahan gitu!!"Cekrek!Dari kejauhan, Leo menatap Ariana yang sedang melakukan pemotretan. Ada banyak gaya dan ekspresi yang Ariana tampilkan. Semua itu membuat Leo semakin kagum dengan Ariana.Sedangkan Leo, jika ia dihadapkan di depan kamera, mungkin yang biasa ia lakukan hanyalah tersenyum sambil mengangkat jempol."Oke!! Kita istirahat sepuluh menit!!" Leo tersenyum, saat ia melihat Ariana tersenyum ke para kru dan model lainnya. Keramahan Ariana sudah sering dibicarakan oleh para artis dan karyawan di Seven Star Agensi. Namun, baru kali ini Leo melihatnya secara langsung."Ngapain kamu senyum-senyum sendiri?!" ketus Ariana. Wajahnya yang bak malaikat, telah hilang sepenuhnya.Ya..., mungkin keramahan Ariana tidak berlaku untuk Leo. "Aku suka liat kamu pas lagi foto tadi." Jawaban Leo memang jujur dari hati, namun Ariana malah mencibirnya."Cih!! Tukang
Setelah hari yang panjang, Leo kembali mengantar Ariana, pulang ke rumah Ariana."Ariana?" Leo mengerutkan keningnya, karena Ariana tidak lagi bersuara. "Kamu tidur?"Tidak ada jawaban dari Ariana. Leo lalu menoleh, dan benar saja, Ariana tertidur di belakang. "Dia pasti capek banget," gumam Leo sambil tersenyum. Walau tak sampai satu hari Leo menemani Ariana, namun ia bisa merasakan lelah yang dilalui oleh Ariana selama ini. Ternyata tidaklah mudah menjadi artis yang terkenal. Sekarang waktu sudah menunjukkan pukul 11 malam. Kadang para artis harus begadang sampai subuh, demi menuntaskan pekerjaan mereka. Setelah berkendara beberapa menit, Leo akhirnya tiba di rumah Ariana. Sebelum membangunkan Ariana, Leo masih menatap Ariana terlebih dahulu. Kapan lagi ia bisa memperhatikan Ariana selama ini, dan setenang ini?Semalaman Ariana terus berteriak dan memarahinya, dan hal itu membuat Leo tersenyum.Lima menit berlalu tanpa terasa. Leo pikir sudah waktunya ia membangunkan Ariana. "
Keesokan harinya, Aries memanggil Rini untuk mendengarkan laporan tentang pergerakan Leo dan Ariana. "Kemarin Pak Leo sempat jadi asisten pribadi Mbak Ariana. Mereka ke lokasi pemotretan, setelah itu mereka kembali ke rumah orang tuanya Ariana."Tidak ada yang istimewa dari laporan Rini. Aries mengira Leo akan melakukan pergerakan untuk membatalkan proses pelantikan dirinya nanti, tapi ternyata Leo hanya bersenang-senang dengan Ariana.'Mungkin Leo sudah menyerah untuk posisi pewaris,' batin Aries. Karena tidak ada hal yang penting, Aries menyuruh Rini untuk keluar dari ruangannya. Satu minggu lagi, Aries akan dilantik sebagai pewaris, sekaligus Direktur Utama Angkasa Group, menggantikan ayahnya yang akan pensiun. Karena itu, Aries harus memastikan segalanya berjalan dengan lancar, hingga ia bisa menduduki tahta tertinggi di keluarga Angkasa.***Di dalam ruangannya, Leo juga tidak peduli dengan pelantikan Aries. Ia lebih peduli pada status Aries dan Ariana yang masih tetap berpaca
Saat Leo tak bisa menjawab pertanyaan Shelly, Shelly akhirnya mengatakan pada Leo, apa yang ia lihat kemarin di tempat parkir."Aku lihat kamu sama Ariana kemarin. Nggak biasanya kamu baik gitu ke perempuan. Aku juga ikutin kalian ke tempat pemotretan, bahkan sampai ke rumah Ariana. Aku lihat semua yang kamu lakuin untuk Ariana," tutur Shelly.Leo diam dan hanya bisa mendengarkan perkataan Shelly."Kalau aku nggak liat itu semua, aku mungkin bakal percaya, kalau kamu bilang kamu nggak suka Ariana. Tapi, semua yang kamu lakuin benar-benar udah jadi bukti perasaan kamu yang sesungguhnya," lanjut Shelly.Leo sadar betul tentang masa lalunya dan Shelly. Dia juga tahu Shelly berteman baik dengan Ariana. Jika ia mengatakan pada Shelly kalau ia menyukai Ariana, maka apa yang akan Shelly pikirkan tentang mereka?"Kenapa kamu cuman diam aja?" tanya Shelly. "Jawab aku, Leo."Leo menarik napasnya, lalu menjawab pertanyaan Shelly. "Iya, aku punya perasaan untuk Ariana."Shelly terkejut mendengar
Berita yang dibawa oleh Leo memanglah berita baik. Ariana sudah menunggu berita tersebut selama beberapa hari ini, namun ketika hal itu datang, Ariana malah merasa ragu dan cemas."Kenapa? Kamu nggak senang?" tanya Leo. Wajah gelisah Ariana ternyata tak luput dari perhatian Leo."Gimana, ya...." Ariana berpikir sejenak, lalu melanjutkan kalimatnya. "Aku hanya bingung, gimana caranya aku bilang putus ke Aries."Leo tersenyum. "Kamu tinggal ambil Hp kamu dan telepon Aries sekarang. Bilang putus, dan semuanya selesai. Gampang, kan?"Ariana melirik Leo. "Iya, gampang kalau cuman ngomong doang."Leo menatap Ariana dengan senyum menggoda. "Kalau kamu nggak mau, sini Hp kamu, biar aku yang ngomong ke Aries."Mata Ariana langsung melebar. "Enak aja! Aku nggak mau!"Leo tertawa kecil melihat reaksi dari Ariana. "Kalau gitu gimana? Kalau kamu nggak putus sama Aries, aku nggak bisa temanin kamu ke acara amal sebentar malam.""Oh iya, ya... Aku kan harus pergi sama ka-upss!" Ariana buru-buru menu
"Tunggu, Aries!"Aries menoleh, menatap Ariana yang berlari kecil ke arahnya. "Ada apa lagi?" tanya Aries. "Masih ada yang pengen kamu omongin?"Ariana berhenti di depan Aries, lalu menatap mata Aries lekat-lekat. "Kamu serius soal yang kamu bilang tadi?"Aries mengernyitkan keningnya. "Soal yang tadi?""I-iya... itu... Yang tadi...." Ariana memainkan jemarinya karena gugup. "Soal hubungan kita, kamu serius, kan?"Aries menggeleng perlahan. "Kamu kenapa, sih?! Bukannya kamu yang mau putus? Terus kenapa kamu masih nanya?"Ariana terdiam. Ia juga merasa aneh dengan dirinya sendiri. Ia yang meminta putus, namun kini ia yang mengejar Aries untuk mengkonfirmasi jawaban Aries. "Kalau cuman itu yang mau kamu tanyain ke aku, kamu seharusnya sudah tau jawabannya." Aries menatap Ariana dengan wajah serius. "Aku serius dengan jawaban aku. Karena itu, kamu nggak perlu lagi nanya tentang itu ke aku. Mulai sekarang kamu bebas mau ngapain aja. jelas, kan?"Ariana menganggukan kepalanya. Ini adalah
Di luar rumahnya, Ariana menunggu Leo sembari memainkan handphone. Ia tidak tahu apa hal penting yang ingin Leo bicarakan, tapi sedari tadi ia merasa khawatir, karena Leo belum juga sampai di rumahnya."Kok lama banget, ya?" gumam Ariana, seraya melihat jam di ponselnya. Sudah 30 menit berlalu semenjak Leo berkata kalau Leo akan menuju ke rumahnya. Tapi sampai detik ini, belum ada juga tanda-tanda kemunculan dari Leo.Sudah beberapa kali juga Ariana menghubungi Leo, tapi Leo belum mengangkat telepon dari Ariana. "Hah... Buat orang khawatir aja!" keluh Ariana.Ariana ingin kembali menghubungi Leo, tapi ponselnya tiba-tiba berdering, membuat Ariana langsung mengangkat panggilan tersebut. "Halo?! Leo?! Kamu di mana? Aku sudah nunggu kamu dari tadi!""Maaf... Tadi ada sedikit masalah di jalan, jadi aku di rumah sakit sekarang."Ariana tersentak. "Ha?!! Rumah sakit?!! Emang ada kejadian apa?!! Siapa yang sakit?!!" "Nggak ada kejadian apa-apa. Mobil aku tadi ditabrak, jadi aku-""Apa?!! D
Beberapa tahun kemudian...."Bunda?"Ariana menoleh, menatap seorang anak laki-laki yang berlari kencang ke arahnya. "Xavi?! Awas jatuh!" Ariana menekuk kakinya, kemudian merentangkan tangannya.Tanpa mengurangi kecepatan, anak laki-laki tersebut menerjang tubuh Ariana, lalu membenamkan wajahnya pada tubuh Ariana."Kamu sudah siap sayang?"Ariana menatap Leo yang datang bersama Xavier, anak mereka. "Sudah sayang. Udah mau berangkat?""Iya sayang," jawab Leo. "Tapi mama sama papa mau ikut ke bandara juga."Ariana menggendong Xavier, lalu bangkit berdiri. "Ya udah. Kita berangkat bareng-bareng aja."Sesuai janji yang dibuat oleh Leo dan Ariana dulu. Ketika mereka memiliki anak, mereka ingin membawa anak mereka ke Swiss, negara yang sangat digemari oleh Ariana.Sesampainya di bandara, orang tua Leo dan Ariana masih menyempatkan diri untuk mencurahkan kasih sayang mereka kepada Xavier, cucu pertama mereka."Kakek sama nenek kok nggak ikut sama Xavier?" tanya Xavier dengan Wajahnya yang po
Setelah proses pemberkatan pernikahan di gereja, mereka kembali ke hotel milik keluarga Angkasa, dan beristirahat sejenak, karena sorenya mereka akan lanjut pada acara resepsi pernikahan.Hotel tersebut juga sudah sibuk sejak pagi, karena acara pernikahan Ariana dan Leo mengundang begitu banyak orang.Ini adalah pernikahan pertama dari kedua keluarga, karena itu mereka sangat antusias dalam mengadakan acara resepsi.Waktu istirahat yang diberikan juga tak terasa. Waktu berlalu dengan cepat, sehingga malam pun akhirnya tiba.Para tamu undangan terdiri dari pejabat negara, pengusaha-pengusaha sukses di negara, lalu para tokoh publik dan artis-artis dari Seven Star Agensi, mantan Agensi Ariana.Semua tamu undangan datang, dan dibuat kagum dengan dekorasi ballroom yang megah. Tak hanya itu, karena ini adalah pernikahan orang yang bisa disebut sebagai konglomerat, maka hadiah yang diberikan pada para pengunjung juga bukan main. Ada bros yang dilapis emas, dengan inisial L sebagai Leo, dan
Keesokan harinya, dari pagi-pagi buta, keluarga Leo dan Ariana sudah sibuk mempersiapkan diri mereka di rumah mereka masing-masing.Semuanya berusaha dengan keras untuk tampil maksimal, di acara pernikahan Leo dan Ariana."Gimana penampilan aku?" tanya Ariana, pada Shelly yang juga sudah ikut sibuk sejak subuh.Shelly mengangkat dua jempolnya. "Top banget!" Ariana tersenyum lebar. "Makasih Shell!"Harus Shelly akui, Ariana memang pantas dipanggil artis tercantik di Indonesia. Tubuh dan wajah Ariana begitu memukau. Tak hanya itu, Ariana juga memiliki hati bak malaikat. Dan hari ini, Ariana akan menikah dengan seseorang yang memang ditakdirkan untuk Ariana.Setelah semua persiapan mereka selesai, mereka akhirnya keluar dan pergi menuju gereja.***Tak jauh berbeda dengan Ariana, Leo juga berupaya untuk tampil memukau, di hari pernikahan ia dan Ariana.Setelah semuanya siap, Leo dan keluarganya langsung pergi menuju gereja, sebelum waktu yang ditentukan.Sesampainya di gereja, Leo dan A
Setelah beristirahat selama satu hari dan berkeliling kota Thun, proses pengambilan video wedding untuk Ariana dan Leo kembali dilakukan, dan berjalan dengan lancar.Ariana dan Leo sangat puas dengan hasilnya. Berakhirnya semua kegiatan mereka di negara Swiss, menandakan kalau sudah waktunya mereka pulang ke Indonesia."Sayang? Kamu janji kalau kita bakal balik ke sini lagi, kan?" tanya Ariana, saat mereka di jalan menuju bandara.Leo mengangguk. "Iya, sayang. Kita bakal ke sini lagi.""Bareng anak kita?"Leo terkejut. Sejujurnya ia belum berpikir sampai sejauh itu, karena kini ia hanya fokus pada pernikahan mereka yang sudah berada di dalam mata. Tapi untuk menyenangkan Ariana, Leo akhirnya menganggukkan kepalanya. "Iya, sayang. Kita bakal ke sini bareng anak-anak kita."Jawaban Leo membuat Ariana mengambil kesimpulan kalau Leo ingin lebih dari satu anak. Setelah sampai di bandara, Ariana menatap negara yang akan mereka tinggalkan. Karena Leo telah berjanji, maka ia pun membuat janj
Ini adalah percakapan yang tidak terduga. Shelly memang sudah curiga, tapi pertanyaan Aries yang datang tiba-tiba masih saja membuat Shelly terkejut."Kamu pikir itu lucu?" Menolak untuk percaya kata-kata Aries, Shelly memilih lebih percaya kalau Aries sedang bercanda dengannya. "Candaan kamu kali ini sudah nggak lucu lagi, Aries. Bagaimana mungkin kamu bilang gitu ke aku? Kamu sadar, hubungan kita nggak sebaik itu, kan?"Tentu saja Aries menyadari kalau hubungan ia dan Shelly memang buruk. Namun, Aries merasa ada sesuatu yang berbeda ketika ia bersama dengan Shelly. Hatinya yang terasa kosong, kini langsung terisi ketika ia berbicara dengan Shelly. Walaupun percakapan mereka bukanlah percakapan yang baik, tapi tetap saja, apa yang kurang dari Aries, ia rasa Shelly bisa mengisinya.Aries bukanlah orang yang kekurangan uang. Ia juga punya status yang tinggi. Aries pikir, dengan mencari orang yang satu level dengannya, kekosongan hatinya akan terisi dan kebahagiaan akan menghampiri dir
Sesi pemotretan Ariana dan Leo berjalan dengan lancar. Mereka juga membuat video prewedding, namun karena kondisi Ariana yang menurun, mereka akhirnya molor satu hari, dari jadwal yang sudah ditentukan. Namun hal itu bukanlah masalah bagi Leo. Yang terpenting baginya adalah kesehatan Ariana."Kamu yakin nggak mau ke dokter?" tanya Leo.Ariana menggelengkan kepalanya. "Nggak usah, sayang. Aku hanya kecapean aja. Istirahat bentar juga sembuh."Leo tentu saja khawatir, apalagi sebentar lagi mereka akan menikah. Jika ia memaksakan jadwal yang padat pada Ariana, Leo takut kalau keadaan Ariana akan bertambah buruk. "Kalau gitu kita tunda sehari lagi," ucap Leo. Besok kita jalan-jalan aja, biar kamu bisa santai. Gimana?"Ariana merasa tak enak hati, tapi ia juga tidak bisa memaksakan dirinya. "Oke. Aku pengen banget coba cafe-cafe sama restoran di sekitar sini."Leo mengangguk. "Boleh. Kalau gitu kamu istirahat. Aku mau liat foto-foto kita dulu."Ariana tersenyum sambil membatin, 'maaf, aku
Di sebuah butik ternama, Leo yang sedang menemani Ariana, duduk bermain handphone sambil menunggu Ariana yang sedang mengganti pakaian di dalam ruang ganti.SretttSaat suara kain gorden ditarik terdengar, Leo langsung mengangkat kepala dan menatap Ariana yang tampil cantik dengan gaun pengantin berwarna biru langit.Leo tidak bisa berkata-kata. Ia terpana dengan penampilan Ariana yang begitu memukau."Gimana?" tanya Ariana, sambil merentangkan tangannya.Leo tersenyum. "Cantik.""Cantik???" Ariana menyipitkan matanya. "Cantik gimana maksud kamu.""Ya cantik," jawab Leo, tanpa berpikir lebih jauh.Sebenarnya yang Ariana inginkan adalah jawaban tentang baju pengantin yang ia pilih. Apakah terlihat bagus untuknya? Bagaimana dengan modelnya, atau warnanya. Tapi yang ia dengar dari Leo, malah kata cantik yang terdengar universal.Ariana mengerucutkan bibirnya. "Coba kamu perhatikan baik-baik. Gaun ini sudah bagus, nggak?"Leo mengangguk. "Bagus. Aku suka."Ariana menghela napasnya dalam-d
Kedatangan Daniel di Angkasa Group, membuat keadaan di kantor tersebut menjadi ricuh seketika.Bagaimana tidak? Daniel datang dengan informasi yang sukses membuat Pak Renol beserta sekutunya panik setengah mati."Ini nggak bisa dibiarkan!" seru salah satu sekutu Pak Renol. "Bagaimana bisa Pak Aries kembali jadi direktur?! Mereka pikir ini taman kanak-kanak?! Seenaknya saja mereka gonta-ganti direktur!"Pak Renol tidak membuka suaranya. Ia merasa emosi, namun ia tetap menjaga martabat dan ketenangan dirinya."Kita nggak bisa tinggal diam! Kita harus buat gagal rencana ini!!" tekan sekutu Pak Renol yang lain.Pak Renol mulai berpikir. Jika perang saham, maka mereka akan kalah telak, jika saham milik Aries, Leo, dan Pak Jordan digabungkan menjadi satu. Jalan yang bisa Pak Renol ambil ialah dengan jalan licik, tapi orang yang sering mengeksekusi rencana liciknya telah ditangkap polisi. Tentu saja Pak Renol tidak bisa bersantai, mengingat Jack yang bisa saja membuka mulutnya kapan saja.P
Setelah berpisah dengan Ariana, Aries kembali ke rumah sakit. Ia sebenarnya penasaran, di mana Leo berada. Setelah sampai di rumah sakit, Aries masuk ke dalam kamarnya tanpa merasa ada yang aneh. CeklekSaat ia membuka pintu, ia malah terkejut karena Leo dan Daniel yang ada di dalam. "Leo?!" Aries menatap Leo yang ada di atas kursi roda. "Kamu kenapa?!" Dari pakaian pasien yang Leo gunakan, Aries mengambil kesimpulan kalau ia sedang sakit. "Kamu sakit???"Leo mengangguk. Ia tidak ingin bilang pada Aries kalau ia ditikam. "Iya, aku kecapaian, makanya aku tumbang kemarin."Aries menggelengkan kepalanya perlahan. "Pantas saja kamu susah dihubungin. Ariana juga tanya di mana kamu."Leo tersenyum. "Aku nggak mau Ariana khawatir, jadi aku nggak bilang ke Ariana kalau aku sakit."Aries menghela napasnya dalam-dalam. Ia mengerti dengan keputusan yang Leo ambil. "Terima kasih sudah mau bantu Ariana," lanjut Leo.Aries tetap tenang, walau dalam hati ia sedang salah tingkah. Ia merasa bangga