Berita yang dibawa oleh Leo memanglah berita baik. Ariana sudah menunggu berita tersebut selama beberapa hari ini, namun ketika hal itu datang, Ariana malah merasa ragu dan cemas."Kenapa? Kamu nggak senang?" tanya Leo. Wajah gelisah Ariana ternyata tak luput dari perhatian Leo."Gimana, ya...." Ariana berpikir sejenak, lalu melanjutkan kalimatnya. "Aku hanya bingung, gimana caranya aku bilang putus ke Aries."Leo tersenyum. "Kamu tinggal ambil Hp kamu dan telepon Aries sekarang. Bilang putus, dan semuanya selesai. Gampang, kan?"Ariana melirik Leo. "Iya, gampang kalau cuman ngomong doang."Leo menatap Ariana dengan senyum menggoda. "Kalau kamu nggak mau, sini Hp kamu, biar aku yang ngomong ke Aries."Mata Ariana langsung melebar. "Enak aja! Aku nggak mau!"Leo tertawa kecil melihat reaksi dari Ariana. "Kalau gitu gimana? Kalau kamu nggak putus sama Aries, aku nggak bisa temanin kamu ke acara amal sebentar malam.""Oh iya, ya... Aku kan harus pergi sama ka-upss!" Ariana buru-buru menu
"Tunggu, Aries!"Aries menoleh, menatap Ariana yang berlari kecil ke arahnya. "Ada apa lagi?" tanya Aries. "Masih ada yang pengen kamu omongin?"Ariana berhenti di depan Aries, lalu menatap mata Aries lekat-lekat. "Kamu serius soal yang kamu bilang tadi?"Aries mengernyitkan keningnya. "Soal yang tadi?""I-iya... itu... Yang tadi...." Ariana memainkan jemarinya karena gugup. "Soal hubungan kita, kamu serius, kan?"Aries menggeleng perlahan. "Kamu kenapa, sih?! Bukannya kamu yang mau putus? Terus kenapa kamu masih nanya?"Ariana terdiam. Ia juga merasa aneh dengan dirinya sendiri. Ia yang meminta putus, namun kini ia yang mengejar Aries untuk mengkonfirmasi jawaban Aries. "Kalau cuman itu yang mau kamu tanyain ke aku, kamu seharusnya sudah tau jawabannya." Aries menatap Ariana dengan wajah serius. "Aku serius dengan jawaban aku. Karena itu, kamu nggak perlu lagi nanya tentang itu ke aku. Mulai sekarang kamu bebas mau ngapain aja. jelas, kan?"Ariana menganggukan kepalanya. Ini adalah
Di luar rumahnya, Ariana menunggu Leo sembari memainkan handphone. Ia tidak tahu apa hal penting yang ingin Leo bicarakan, tapi sedari tadi ia merasa khawatir, karena Leo belum juga sampai di rumahnya."Kok lama banget, ya?" gumam Ariana, seraya melihat jam di ponselnya. Sudah 30 menit berlalu semenjak Leo berkata kalau Leo akan menuju ke rumahnya. Tapi sampai detik ini, belum ada juga tanda-tanda kemunculan dari Leo.Sudah beberapa kali juga Ariana menghubungi Leo, tapi Leo belum mengangkat telepon dari Ariana. "Hah... Buat orang khawatir aja!" keluh Ariana.Ariana ingin kembali menghubungi Leo, tapi ponselnya tiba-tiba berdering, membuat Ariana langsung mengangkat panggilan tersebut. "Halo?! Leo?! Kamu di mana? Aku sudah nunggu kamu dari tadi!""Maaf... Tadi ada sedikit masalah di jalan, jadi aku di rumah sakit sekarang."Ariana tersentak. "Ha?!! Rumah sakit?!! Emang ada kejadian apa?!! Siapa yang sakit?!!" "Nggak ada kejadian apa-apa. Mobil aku tadi ditabrak, jadi aku-""Apa?!! D
Ariana pulang ke rumahnya dengan perasaan bahagia. Ia merasa seperti terbang melayang ke langit, menembus awan dan bintang-bintang.Bagaimana Ariana tidak merasa bahagia? Walau pengakuan cinta dari Leo jauh dari kata romantis, namun intinya ia dan Leo malam ini resmi menjadi pasangan."Ini yang namanya patah satu tumbuh satu," gumam Ariana sambil tersenyum. Walau peribahasa yang ia katakan salah, ia tidak peduli. Leo telah membuat Ariana bahagia malam ini, dan Ariana berharap agar rasa ini bisa bertahan selamanya.***"Yes!!" Walau kaki Leo sedang sakit, tapi ia berjalan layaknya orang yang sedang sehat. Ia naik ke kamarnya, lalu menjatuhkan tubuhnya ke atas ranjang yang empuk."Ahhh... Akhirnya aku berhasil juga," gumam Leo, lega. "Besok aku harus ngapain sama Ariana, ya?" tanya Leo pada dirinya sendiri. Sebelum Leo mendapatkan jawaban dari pertanyaannya, ia mengeluarkan ponselnya dan buru-buru mencari kontak Ariana. "Aku harus kabarin Ariana kalau aku sudah sampai rumah."Leo : A
Di dalam ruangannya, Aries tertawa saat ia membaca berita tentang Ariana. Selain itu, ia juga mendapatkan telepon dari orang yang ia suruh untuk memeriksa keadaan Leo saat ini"Jangan pikir kamu bisa hidup tenang setelah berurusan sama aku, Leo." Aries tersenyum karena semua rencananya berjalan dengan lancar. Kini, setelah ia melemparkan isu yang buruk kepada Leo, langkah selanjutnya, ia akan mengadakan rapat dewan direksi untuk mengusir Leo, yang telah mencoreng nama baik perusahaan mereka.***Rebecca memindahkan saluran televisi karena tidak ada acara yang menarik untuk ditonton. Ia ingin mematikan televisi, namun sebuah breaking news muncul dari dunia selebriti."Masalah apalagi kali ini?" gumam Rebecca. Ia merasa bosan dengan para selebriti yang terus terlibat skandal. Walau Ariana, anaknya, adalah seorang artis dan juga mempunyai beberapa skandal, namun Rebecca tahu kalau bukan Ariana yang menciptakan skandal tersebut. Seringkali Ariana dijebak atau ada beberapa orang yang senga
Permintaan Aries membuat Leo terdiam. Ia sudah memikirkan berbagai hal yang akan diminta oleh Aries, namun ia tidak menyangka kalau Aries akan meminta dirinya mengundurkan diri dari posisinya sebagai direktur."Kenapa? Bukannya itu mudah aja buat kamu?" Aries tersenyum, meremehkan. "Jangan bilang... Kamu nggak bisa ngelakuin hal mudah kayak gitu?"Leo menarik napasnya dalam-dalam, lalu menghembuskan napasnya perlahan. "Kamu benar-benar pengen aku mengundurkan diri?"Aries mengangguk. "Buktikan kalau cinta kamu ke Ariana memang lebih besar dari apapun. Seharusnya kamu harus berkorban, kan?"Leo mengangguk. Ia mengenal Aries, karena itu tidak ada lagi jalur untuk bernegosiasi. "Oke. Tapi kamu harus tarik artikel soal Ariana sekarang."Aries mengambil ponselnya. "Gampang aja buat aku." Aries lalu menghubungi seseorang. Ketika sambungan teleponnya tersambung, Aries langsung memberikan perintah untuk menghapus artikel tentang Ariana dan Leo. "Gimana? Kelar, kan?" Leo mendengarkan dengan
Di sebuah bar yang sepi pengunjung, Leo duduk sendirian sembari menikmati alkohol.Ada banyak hal yang Leo pikirkan. Setelah mengundurkan diri dari posisi direktur, kini Leo harus mencari pekerjaan baru secepatnya. Selain pekerjaan, ia juga memikirkan tentang tempat tinggalnya yang baru. Setelah diusir dari rumah, kini Leo harus mulai memikirkan masa depannya. Terlebih lagi hubungan asmaranya dengan Ariana. Semua ini terjadi karena cintanya kepada Ariana, tapi Leo tidak menyesal. Ia justru memikirkan kelanjutan hubungan mereka. "Aku sama Ariana nggak mungkin pacaran selamanya." Baru saja berpacaran beberapa hari, Leo sudah berpikir untuk menikah. Leo tersenyum, karena pemikirannya sendiri. Saat Leo sedang menikmati kesendirian, Daniel tiba-tiba datang menghampiri Leo."Selamat malam, Pak Leo," sapa Daniel.Leo tersenyum. "Sekarang aku bukan direktur lagi. Kamu nggak perlu panggil aku pak Leo."Daniel tersenyum, namun hanya sesaat. "Saya sudah berjanji untuk terus melayani Pak Leo
Keesokan harinya, Aries sibuk mempersiapkan dirinya, untuk acara pelantikan yang akan diadakan malam nanti. Memanfaatkan hal tersebut, Leo juga mempersiapkan pelantikan dirinya sendiri, untuk duduk di bangku direktur Galaksi Investment. Namun tak seperti Aries, Leo menanggapi pelantikan dirinya dengan santai. Ia juga masih sempat menemui Ariana di Seven Star Agensi."Apa?! Kamu punya perusahaan baru?!" tanya Ariana, terkejut.Leo mengangguk. "Tapi ini masih rahasia. Jangan bilang ke siapa-siapa, karena aku nggk mau Aries tau."Ariana mengangguk. Namun dalam hati, ia masih saja tidak menduga hal tersebut. Membangun perusahaan bukanlah hal yang mudah, tapi berbeda bagi mereka yang punya banyak uang."Jadi aku harus datang ke acara pelantikan kamu?" tanya Ariana.Leo menggeleng. "Nggak usah. Mending kamu bantu aku pindahan aja."Ariana mengerutkan keningnya. "Pindah ke mana?"Leo lupa, ternyata ia belum mengatakan pada Ariana kalau ia diusir dari rumah. "Aku keluar dari rumah. Pengen c