Beranda / Urban / DIALAH SANG DEWA PERANG / Bab 52. Rahasia-rahasia

Share

Bab 52. Rahasia-rahasia

Penulis: Seruling Emas
last update Terakhir Diperbarui: 2023-05-28 22:29:27

Pengelola itu mengeluarkan kunci dari kantong celana dan memasukkannya ke dalam pegangan pintu, untuk membukanya.

“Hei! Kau melanggar aturan jika masuk tanpa ijin!” orang di dalam berteriak marah. Sepertinya dia lebih cepat membuka kunci dari dalam, ketimbang pengelola itu.

Begitu pintu terbuka sedikit, tentara itu langsung merangsek masuk dan menangkap penghuni yang terkejut. Kemudian menunjukkannya pada Jack yang tak kalah terkejut.

“Tiger?” Panggil Jack heran. Pria yang dicarinya itu dalam keadaan lecet dan luka-luka. Tapi melihatnya bisa berdiri di hadapannya, sepertinya keadaannya cukup baik.

“Jenderal? Bagaimana Anda bisa di sini?” tanyanya tak kalah heran. Tentara dan pengelola itu juga heran. Tiger akhirnya dilepas.

“Kau pergi dan belum kembali setelah beberapa jam!” kata Jack pedas. “Dan aku mengikuti sinyal gps ponselmu!” Jack menunjukkan ponsel Tiger yang tadi ditemukannya.

Tiger memeriksa sakunya. Dia memang tak menemukan ponselnya di sana. “Dimana Anda menemukannya, Bos?”
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • DIALAH SANG DEWA PERANG   Bab 53. Langkah Jack

    Hunter ikut berpikir juga pada akhirnya. “Mungkin mereka sedang menyusun kekuatan, Bos!” ujarnya.“Lalu, apa kira-kira tindakan yang akan mereka ambil?”“Mereka berani mencoba membunuh Anda di perjalanan waktu itu. Tak mungkin lebih kecil dari upaya pembunuhan!” tebak Hunter.“Kalau mereka hanya menggangguku, itu tak masalah. Akan kuhadapi!” ujar Jack. Lalu dia diam cukup lama, hingga Hunter sedikit heran. Apa yang sedang dipikirkan atasannya.Tangan Jack membuka laci meja dan mengambil sesuatu dari sana. “Kurasa sudah saatnya mengirimkan berkas ini ke atas. Mari kita kacaukan dulu konsolidasi para tikus itu!”Hunter bisa melihat senyum Jack yang terasa mengerikan. Pasti ada sesuatu yang dahsyat yang dilakukannya kali ini. Diperhatikannya saja Jack bekerja dengan komputernya.Tak lama senyum penuh rahasia muncul lagi di wajah Jack. “Selesai! Ini bisa menyibukkan mereka sementara,” ujarnya puas.“Apa yang Anda lakukan, Bos?” tanya Hunter ingin tahu.“Tunggu saja saat waktunya tiba.” Ja

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-29
  • DIALAH SANG DEWA PERANG   Bab 54. Asal-usul Tanah

    “Apakah ini penting?” tanya Jack. “Baca dulu pesan di kertas itu,” saran Aaron. “Baik.” Jack mengambil kertas pesan. Tulisannya tidak terlalu banyak. Kemudian Jack membacanyanya. “Kupercayakan segel dan hartaku untuk kau kelola. Tapi semua ini hanya berlaku setelah kematianku!” Lalu sebaris pesan lagi di bawah pesan pertama. “Di dalam usb adalah surat wasiatku.” “Ayah membuat wasiat untukmu? Oh Jack, jelas dia sangat mempercayaimu! Aku senang sekali mendengarnya!” kata Aaron. “Aku tak percaya kalau ini bukan jebakan! Pria tua itu sangat membenci aku dan ibuku! Bagaimana mungkin dia begitu cepat berubah!” kata Jack tak percaya. “Semua orang akan berubah, Jack. Perubahan itu adalah sebuah keniscayaan. Tandanya kita masih manusia yang bisa berpikir.” Aaron menenangkan putranya. “Simpan semua itu dengan baik. Kau akan membutuhkannya suatu hari! Kau memang penerus utama keluarga kita,” kata Aaron sabar. “Baiklah, demi ayah, aku akan simpan semua ini.” Jack akhirnya mengalah. “Bagu

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-30
  • DIALAH SANG DEWA PERANG   Bab 55. Orang Misterius

    Tom dan Tuan Fredd diam sangat lama. Berpikir keras, apa yang mungkin terkandung di bawah tanah kediaman mereka.“Aku akan memeriksa itu nanti. Juga mencari tahu, nama-nama yang bermain menggunakan tangan pemerintah!” kata Jack geram. Ini jelas permainan orang besar dan berkuasa. Setidaknya, beruasa karena dekat dengan pemerintah setempat.Jack mengumpulkan semua berkas yang dibawa Tuan Fredd. “Aku akan memeriksanya lagi.”“Jack, besok sidang Valerie. Apa kau akan pergi?” tanya Tom.Jack yang sudah berdiri dari duduknya, diam sebentar. “Aku akan ke sana pagi. Tuan Fred, kuharap Anda bersedia ikut bersama Falcon. Temani Valerie, jika seandainya aku harus pergi lebih cepat. Besok aku punya janji dengan seseorang di kantor,” katanya.“Baik,” jawab Tuan Fredd.***Seperti dugaan Jack sebelumnya, sidang kedua Valerie berlangsung sedikit lebih lama. Dia tak bisa terus menemani gadis itu di sana. Tuan Howard sedang dalam perjalanan ke kantornya.“Val, aku harus kembali ke kantor. Apa kau ma

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-31
  • DIALAH SANG DEWA PERANG   Bab 56. Kelompok Bawah Tanah

    Jack sudah sampai di rumah malam itu, saat ponselnya berbunyi. Chief menelepon. “Ya, Chief,” sapa Jack cepat.“Apa kau belum melihat berita televisi?” tanya pria berwibawa itu dari seberang telepon.“Aku baru sampai rumah, ada berita apa?” tanya Jack.“Bukankah kau yang melaporkan penggelapan yang dilakukan beberapa jenderal yang dulu bekerja di markas besar?” tanya Chief.“Ya. Aku yang melaporkannya kemarin.” Jack menyalakan televisi di rumahnya. Mencari chanel berita, kemudian memperhatikan.“Kau sedang menontonnya?”“Ya. Hanya saja ini agak berbeda dengan maksud tujuanku mengajukan laporan itu ke atas. Kupikir mereka akan mempelajari kasus itu lebih mendalam baru bertindak,” ujar Jack.“Laporanmu akurat, itu sebabnya tak butuh waktu lama untuk validasi ke atas. Lihatlah ... mereka tertangkap tangan dan beberapa orang terbukti bermain di pasar gelap!” Chief terdengar gembira.“Tapi itu belum menyentuh jajaran tertingginya,” kata Jack penuh keyakinan.“Jack, bukankah itu jelas adala

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-03
  • DIALAH SANG DEWA PERANG   Bab 57. Hukuman Bos Besar

    Ruangan itu sesunyi kuburan. Mereka bergidik ngeri mendengar suara tawa bos.“Aku yang akan menyentuhnya hingga dia terkencing-kencing! Beraninya kau bermain api di belakangku!” gerungnya murka.“Tahan dia!” perintah Bos Besar. Beberapa orang langsung muncul dari balik tirai dan menangkap Eight.“Aku tidak akan melakukannya lagi, Aku janji. Akan kukeluarkan dia dari kelompok Yang Tak tersentuh. Tidak akan ada yang menyelidiki hingga ke sini!” Pria itu berlutut memohon di lantai.Bos Besar melempar sebuah foto. “Tindakanmu membuat ibunya tewas! Dan itu tidak bisa diperbaiki lagi bahkan meskipun kau membubarkan kelompok gila kuasamu itu!”Tubuh Eight gemetar. Dia memang mengetahui tentang pembunuhan Daniella Lawrence. Tapi dia menutup mata dan membantu menghancurkan beberapa bukti. Tak disangkanya Bos Besar Dunia Bawah memiliki mata-mata dan akhirnya mengetahui semua tindakannya.“Kau dulu bukan siapa-siapa. Aku yang menempatkanmu di kota kecil itu. Bukan untuk bersikap sombong seolah K

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-04
  • DIALAH SANG DEWA PERANG   Bab 58. Bantuan Atau Jebakan

    “Hati-hati, Bos. Kurasa ada orang lain yang mengetahui persengketaan antara kalian. Lalu memiliki rencana tersembunyi atas semua ini.” Falcon memperingatkan.“Kalau orang yang mengirim ini bisa masuk ke kediaman Richard Anderson, dan mengambil ini, pasti telah terjadi sesuatu padanya!” Jack menyimpulkan.“Yang lebih mengerikan dari itu, dia bisa masuk dan meletakkan kotak ini di beranda rumah Anda, tanpa seorang pun penjaga yang mengetahuinya!” Falcon menggertakkan gigi marah. Dia merasa kecolongan dan dipermalukan!“Aku akan menanyai semua yang berjaga tadi malam!” Falcon mengundurkan diri.“Kita disuruh meminta pengesahan ulang atas kepemilikan properti ini,” Tuan Fredd membaca lagi pesan di kertas kecil itu.“Biar kusimpan dan kuurus nanti.” Jack membereskan semua kertas di situ dan memasukkannya lagi ke dalam kotak. Dia ingin melihat dulu apa yang sedang terjadi sebenarnya.Setelah granny disuapi, kursi rodanya didorong ke teras oleh Valerie. Jack sudah rapi dan siap untuk berangk

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-05
  • DIALAH SANG DEWA PERANG   Bab 59. Brianna

    Seorang pria yang terlindung bayangan, memeriksa informasi yang baru diberikan padanya.“Apa yang membuatmu mengira bahwa dia adalah orang yang tepat berada dalam lingkaran utama kita?” tanya Bos Besar. Dia sudah membaca semua informasi tentang Jack, tapi dia ingin tahu pendapat pribadi One.“Sejarah militer dan kehidupannya sekarang. Kegigihannya untuk mencari informasi meski itu sangat sulit, menunjukkan integritasnya pada tujuan. Dia akan melakukan apapun, ketika yakin pada tujuannya!” jawab One.“Tapi jangan lupa ...,” Bos menjeda kalimatnya. “... orang yang terlalu berbakat, cenderung menjadi musuh di balik punggungmu.” Pria itu meletakkan tabletnya di atas meja.“Lagipula, belum tentu dia akan bersedia diajak bergabung dengan kita!”Pria itu membalikkan kursinya membelakangi One. Tanda bagi One bahwa waktunya sudah habis.“Kirim orang untuk mengawasinya dari jauh.“Baik!” One mundur dengan hormat dan keluar dari ruangan, lalu menutup pintu ruangan dengan hati-hati.“Hemm ... Dew

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-06
  • DIALAH SANG DEWA PERANG   Bab 60. Brianna 2

    Jack menerima laporan Lion tentang The Dragon.“Menurut informasi yang kudengar, Calvin Fisher yang menjadi Bos di The Dragon, sedang mengincar kelompok besar agar mendapat perlindungan dari aksi yang diterimanya darimu, Bos!” lapor Lion.“Kelompok besar? Kelompok mana lagi? Kukira dia sudah yang terbesar di Philadelphia!” kata Jack heran.“Kelompok yang kabarnya menguasai sepertiga negara ini!” jelas Lion.“Kelompok kriminal juga?” Jack benar-benar heran. Bagaimana ada kelompok sebesar itu tapi tidak diberantas oleh pihak berwenang?”“Mereka kelompok bawah tanah. Kelompok seperti hantu yang hanya sedikit orang mengetahuinya. Yang anggotanya mungkin saja duduk bersama kita di coffe shop atau di gedung pertemuan!” jelas Lion lagi.“Dan kau belum dapat informasi detail!” tebak Jack.“Belum! Tak ada yang berani buka suara tentang itu. Atau mereka akan tiba-tiba lenyap dari dunia!” Lion tampak putus asa.“Sepertinya sangat berbahaya,” gumam Jack.“Bos, aku berpikir untuk menyamar dan be

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-07

Bab terbaru

  • DIALAH SANG DEWA PERANG   Bab 148. Cinta Akan Menemukan Jalannya Sendiri

    Jack tidak mengerti sama sekali tentang urusan medis ini. Dia berpikir dan membuat dugaan-dugaan denagn beragam kemungkinan yang mungkin terjadi di lapangan, tanpa butuh banyak teori rumit. “Bagaimana jika kakek ternyata dihipnotis oleh orang lain agar melupakan semua hal yang dialaminya selama ini?” Jack terkejut sendiri denagn praduganya itu. Dengan cepat jarinya mengetik pesan pada Hudson untuk menyampaikan dugaannya pada dokter. Jack ingin dokter mencari ahli hipnoterapi untuk memeriksa kakeknya besok pagi! “Yah ... kita memang harus terbuka dengan segala kemungkinan!” gumamnya sendiri. Sebuah helikopter sudah menjemputnya di halaman rumah. Lion,Falcon, dan Ned, pergi menemani Jack ke pertemuan para pimpinan militer negara. Nyonya Smith juga turut serta dalam helikopter. Sebuah tas kerja yang menggelembung berada di pangguannya. Begitu Jack masuk dan duduk dengn baik, dia sudah menyerahkan tablet untuk dibaca sang jenderal muda. Granny dan Valerie menatap helikopter tentara it

  • DIALAH SANG DEWA PERANG   Bab 147. Keterlibatan Alessandro Garcia

    Pria bertopeng itu tak peduli. Dia terus berjalan menuju pintu keluar. “Itu kalau kau bisa bertahan hidup di penjara dan tidak dijatuhi hukuman mati!” balasnya sinis.Keesokan pagi, kepolisian Philadelphia gempar karena Calvin Fisher ditemukan tergeletak tak berdaya di pinggir jalan depan kantor polisi. Pria itu langsung dilarikan ke rumah sakit dengan kawalan polisi dari kedua kota untuk menyelamatkan nyawanya.Di Meadow Creek, Jack sarapan dengan puas. Six telah melaporkan hal itu padanya sebelum subuh. Hatinya menjadi tenang dan seringan kapas. “Kau harus sembuh, Brianna,” bisiknya dalam hati.Iring-iringan mobil Jack menembus jalanan y ang ditutupi salju tipis. Kecepatan mereka tidak melebihi batas yang diperbolehkan, karena jalanan licin dan berbahaya. Tiba-tiba muncul seseorang yang tubuhnya penuh salju dan pucat, berdiri merenangkan tangan menghadang laju mobil.Para pengawal Jack segera waspada dan mengacungkan pistol lewat jendela pada orang itu sambil menurunkan kecepatan.“

  • DIALAH SANG DEWA PERANG   Bab 146. Pilihan yang Tak Bisa Ditolak

    Hudson menggeleng tak berdaya. “Itu nomor private. Tak ada jejak panggilan di ponsel.”Jack diam dan memperhatikan kakeknya. “Aku terlalu letih dengan banyaknya rahasia masa lalumu. Aku tidak akan mempedulikannya lagi. Jika kau ingin aku mencari orang itu, maka sadarlah dan ceritakan masalahnya padaku. Jika tidak, aku tak ingin menggalinya. Biarkan dia muncul sediri jika berani!”Dokter tidak mengatakan ada yang buruk dengan kondisinya, selain pingsan yang diperkirakan karena kejutan kecil. Namun, tidak sampai membuat Edward Hamilton mengalami serangan jantung. Mereka sudah melakukan tes dan tidak melihat ada yang salah di jantungnya.“Aku akan istirahat di sini, malam ini. Kau bisa pulang dan istirahat di rumah. Hanya saja, besok pagi aku harus kembali bekerja.” Jack menjelaskan posisinya yang sulit.“Saya mengerti.” Hudson mengangguk.Malam itu Jack menghubungi Brodie Baker untuk datang dan membawakan laporan perusahaan yang membutuhkan persetujuannya ke rumah sakit. Dia mungkin aka

  • DIALAH SANG DEWA PERANG   Bab 145. Pemakaman Vladimir Deska

    Jack tercengang mendengar pengakuan Six. Dia menggeleng gusar. “Kau sangat tahu. Dengan posisiku di ketentaraan, aku tidak akan membiarkan tindakan main hakim sendiri seperti ini!” dengusnya kasar. “Jangan khawatir, jika terjadi sesuatu, akulah yang akan bertanggung jawab. Kami sangat tahu bahwa kau telah membahayakan karier militermu dengan mengambil alih kepemimpinan kelompok dalam masa krisis ini. Kami sangat berterima kasih untuk itu.” Six mengangkat tubuhnya yang semula membungkuk jadi duduk tegak dan menoleh pada Jack di samping. “Kami semua sudah menyepakati bahwa kami tidak akan pernah menyebutmu sebagai pimpinan jika terjadi hal yang mungkin akan menyeret kita semua ke ranah hukum!” Jack tak menyangka akan mendengar hal seperti itu. Kalian ....” Six mengangguk. “Kau jangan merasa terbebani dengan Kelompok Bawah Tanah. Sedikit hal yang kusesali tentang keinginan Deska yang menjodohkanmu dengan Brianna, meskipun dia mengetahui pekerjaanmu.” Six berdiri dan menghampiri lagi

  • DIALAH SANG DEWA PERANG   Bab 144. Rencana Pembalasan Six

    Para pelayan di kediaman Deska langsung menyiapkan pemakaman untuk keesokan hari setelah mendapatkan informasi resmi tentang meninggalnya tuan mereka. Sementara itu, Jack dan pelayan pribadi Vladimir Deska tetap menunggu hingga semua prosedur selesai. Mereka membawa pulang peti jenazah Deska beberapa jam kemudian saat malam sudah turun.Jack mengabarkan pada Tuan Fredd bahwa dia tak bisa pulang, karena ayah mertuanya meninggal hari itu. Dia akan tinggal hingga pemakaman selesai dilakukan.Wajah seisi rumah itu diliputi kesedihan mendalam. Apapun pekerjaan Vladimir Deska di luar, dia tetaplah majikan yang baik pada para pekerjanya di rumah itu. Hingga tengah malam, makin banyak tamu dan perwakilan perusahaan yang datang ke kediaman dan melihat Vladimir Deska untuk terakhir kali.“Kami tidak melihat Brianna sejak tadi. DI mana kah dia?” tanya salah seorang tamu pada pelayan rumah.“Nona juga sedang sakit saat ini. Itu sebabnya tidak bisa hadir di sini,” jawab salah seorang pelayan.“Sa

  • DIALAH SANG DEWA PERANG   Bab 143. Akhir Vladimir Deska

    Jack melangkah cepat mengikuti pelayan pribadi Vladimir Deska yang menunggunya di helipad.“Bagaimana keadaannya sejauh ini?” tanya Jack.“Tak ada kemajuan, Tuan Muda,” jawab pria itu lesu.Jack melirik pria di sampingnya. Pelayan itu tampak sangat letih, tapi tetap berusaha sigap melayani tuannya.“Kau bisa istirahat sebentar setelah ini. Biar aku yang menjaga Tuan Deska!” kata Jack.“Saya tahu Anda murah hati, Tuan Muda. Namun, saya juga tahu bahwa Anda pun memiliki banyak hal untuk diurus. Saya tidak akan membebani Anda lebih jauh,” tolaknya dengan penuh pengertian.Jack memaksa jika memang pria itu merasa masih sanggup melakukan tugasnya. Mereka memasuki lift menuju lantai perawatan Vladimir Deska.Jack menatap nanar mertuanya terbaring dengan begitu banyak alat bantu di tubuhnya. Pria yang pernah sangat berkuasa di Kelompok Bawah Tanah itu, kini terbaring tak berdaya. Bahkan untuk menarik napas saja sudah tak mampu.“Tuan Muda, Dokter ingin bertemu dengan Anda.” Pelayan pribadi i

  • DIALAH SANG DEWA PERANG   Bab 142. Orang Tak Dikenal

    Tuan Fredd menatap Jack khawatir. “Jangan gegabah, Jack. Itu hanya akan merugikan dirimu sendiri!”“Kita lihat saja nanti!”Jack mendengus kasar. Masih dengan perasaan jengkel dia menyusul Granny keluar dari ruang sidang. Mereka masih harus menunggu satu jam lagi sebelum para juri selesai mengambil keputusan.Ganny terlihat murung di kursi rodanya. Jack datang mendekat. “Ganny ingin minuman?” tawarnya.Tak jauh dari mereka berdiri, ada vending machine tempat menjual minuman. Jack mengeluakan uang agar semua orang bisa membeli minuman jika haus.Tak lama Valeri kembali dan menyodorkan sebotol air mineral serta roti lapis yang dikemas dengan sangat rapi. Granny menerimanya dan segera menikmati makanan kecil itu.“Jangan khawatirkan apa pun, Nyonya. Juri pasti bisa melihat bahwa pria itu memang pembunuhnya. Apa yang telah dilakukannya tidak akan diabaikan begitu saja hanya kanya karena pengakuan dia dibayar mahal,” kata Tuan Fredd.“Benar. Bukankah denagn pernyataan seperti itu dia justr

  • DIALAH SANG DEWA PERANG   Bab 141. Kejutan dari Leland

    Jack melaporkan apa yang terjadi di Pensylvania pada Six. Dia ingin kelompok itu tenang karena semua sudah menjadi lebih terang dan jelas. Teman-teman mereka telah dievakuasi dari orang-orang yang datang menyerang. Sekarang tinggal menunggu hasil penyelidikan polisi pada kasus yang ada di sana.Jack hanya berharap tak ada hal uang akan membahayakan karirnya dari tempat itu. Dia hanya ingin semua masalahnya segera selesai dan bisa melepaskan diri dari pernikahan dengan Brianna secepatnya.“Apa kau sudah siap untuk ke pengadilan?” tanya Granny dari depan pintu kamarnya.Valerie terlihat lebih segar pagi itu, dengan gaun simpel berwarna biru langit berpadu putih. Menyadari Jack mengamatinya, wanita muda itu menunduk, lalu berbalik ke kamar Granny.“Tas Anda tertinggal di kamar,” bisiknya halus pada nenek Jack.“Oh, tolong ambilkan,” kata Granny cepat. Saat itu Valerie sudah masuk ke dalam kamar.eJack melangkah ke dekat neneknya. “Nenek cantik sekali pagi ini,” pujiya sambil tersenyum se

  • DIALAH SANG DEWA PERANG   Bab 140. Penangkapan Damon dan Penggrebekan

    Di tengah kota pada dini hari itu, sebuah mobil yang sedang ngebut di jalan raya, terpantau oleh pengawas lalu lintas. Sebuah mobil polisi langsung mengejar untuk menghentikannya. Suara sirinenya meraung di kota yang masih tertidur lelap.Mata Falcon terbuka lebar dan dia segera bangkit dari tempat tidur, mengintip dari jendela untuk mengawasi keadaan di luar. Diperkirakannya suara sirine itu kemungkin berada satu atau dua blok dari tempatnya berada.Menyadari sura tersebut justru makin mendekat, Falcon muai menaruh perhatian yang lebih besar. Dia keluar ke balkon kamar dan memperhatikan dengan seksama di mana posisi kendaraan polisi tersebut.“Mereka menuju ke sini!” Falcon masuk lagi ke kamar karena sepertinya mobil polisi itu tertahan cukup jauh di persimpangan. Dia keluar lagi dengan membawa teropong kecil untuk mengamati.Tak lama terdengar suara tembakan yang nyaring meningkahi suara sirine yang masih terus menyala. Disambut oleh balasan tembakan lainnya. Hal itu berhasil meng

DMCA.com Protection Status