Beranda / Romansa / DI BALIK SENYUM SANG CEO / MEMANCING INGATAN KAZUMI

Share

MEMANCING INGATAN KAZUMI

Penulis: Mithavic Himura
last update Terakhir Diperbarui: 2024-07-14 11:05:03

Hal itu membuat Radit langsung mengarahkan pandangannya pada Kazaya yang terlihat tetap tenang meskipun pulpen yang dipegangnya patah karena tekanan jarinya yang sedemikian kuat lantaran ia kesal dengan ucapan Radit tadi.

Hanya dengan jari, dia bisa mematahkan pulpen, apakah dia benar-benar Kazumi? Atau aku yang terlalu lambat tahu tentang keadaan dia yang sebenarnya?

Radit kembali membatin, sampai akhirnya....

"Saat mobilku jatuh ke air, aku masih bisa berusaha untuk memecahkan kaca mobil, aku juga tidak tahu dapat kekuatan darimana untuk melakukan hal itu, tapi, setiap manusia itu memiliki kekuatan tersembunyi ketika ia sedang dalam situasi terjepit, itu yang aku alami, kalian bisa melihat sendiri mobil yang sudah diangkat oleh tim kepolisian, kacanya pecah, dan aku keluar dari sana untuk menyelamatkan nyawaku, jika itu tidak aku lakukan, mungkin aku juga tidak akan secepat itu pulih."

Kazaya menanggapi perkataan Radit dengan nada suara yang ditekan pertanda ia sekarang sedang mena
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   KEKHAWATIRAN SANG KAKEK....

    Moa memalingkan wajahnya ketika sembari bertanya demikian, Kazumi menatapnya dengan sorot mata menyelidik. Dia sadar enggak ya kalau misalnya aku bohong? Aku belum bisa mengatakan siapa dia yang sebenarnya, karena aku mau tahu dia ini pria yang baik atau memang sejahat itu seperti yang dikatakan oleh ayahku....Moa bicara seperti itu di dalam hati, sambil memikirkan kalimat yang akan ia katakan untuk menanggapi pertanyaan yang diajukan oleh Kazumi. "Aku, tidak menemukan dompetmu."Akhirnya, Moa menjawab pertanyaan Kazumi dengan susah payah karena ia harus berbohong dan Kazumi hanya manggut-manggut pertanda paham dengan apa yang dikatakan oleh Moa. "Apa terjatuh saat aku tercebur di air ya?" gumam Kazumi seolah pada dirinya sendiri. "Kamu ingat kejadian saat kamu kecelakaan? Maksud aku, kamu kan jatuh ke air, kamu ingat kenapa kamu jatuh ke air?"Moa kembali mengorek informasi, agar ia tahu sejauh mana ingatan Kazumi."Aku cuma ingat banyak guncangan yang aku rasakan, mobilku jatuh

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-15
  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   WAJAH MERAH MOA

    "Itulah yang ingin aku tahu, Kek. Izinkan aku untuk mencari tahu dulu tentang dia, ya?"Moa masih memohon pada sang kakek, hingga akhirnya pria paruh baya itu terpaksa mengizinkan sang cucu angkat untuk tetap menampung Kazumi seperti yang diinginkan oleh Moa. Mendapatkan izin dari sang kakek, Moa bergegas ke belakang dan meminta Kazumi untuk segera masuk. "Ada apa?" tanya Kazumi dengan wajah terlihat tegang ketika Moa memintanya untuk mengikuti langkahnya sesegera mungkin. "Ada kapal dari kejauhan merapat ke bibir pantai, kamu sedang hilang ingatan, aku tidak bisa menyerahkan kamu pada sembarang orang, jadi untuk sementara selagi ingatan kamu belum pulih, kamu bersembunyi dulu, ya?"Moa berusaha untuk menerangkan sesederhana mungkin agar Kazumi paham dengan apa yang dikatakannya."Ah, begitu, baiklah. Terima kasih kamu memiliki pikiran seperti itu."Kazumi hanya patuh dengan apa yang diucapkan oleh Moa. Dibantu Moa yang memapahnya, Kazumi masuk ke dalam dan segera bersembunyi di da

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-16
  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   KHAWATIR DENGAN KAZUMI

    "Aku tidak tahu, tiba-tiba saja, ada bayangan seorang wanita di benakku, tapi aku tidak tahu siapa dia."Wanita itu pasti istri Kazumi, tapi dia tidak ingat, sedangkan istrinya pasti sedang menanti Kazumi kembali....Hati Moa bicara demikian sambil terus menatap ke arah Kazumi yang benar-benar terlihat menahan rasa sakit sambil terus memijit pelipisnya. "Sudahlah, tidak perlu memaksakan diri, tidurlah lagi, mungkin nanti setelah pulih kamu akan ingat semuanya, aku akan membuat makan malam untuk kita."Moa akhirnya meninggalkan Kazumi agar pria itu kembali istirahat setelah bicara seperti itu pada Kazumi. Perasaannya tidak menentu. Rasanya, ia tidak ingin melihat Kazumi ingat semuanya, tapi apakah ia akan tega melakukan hal itu karena artinya sama saja mencegah Kazumi kembali pada keluarga dan para istrinya?***"Rachel, apa yang kamu lakukan?" tanya Syena ketika suatu malam ia terjaga dan melihat Rachel memakai gaun pengantin menaiki anak tangga menuju lantai atas. Syena buru-buru m

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-17
  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   PERTANYAAN MAUT ALEX!

    Syena ingin menjawab pertanyaan Kazaya, tapi niatnya tertahan ketika tiba-tiba saja, Alex berdiri di ambang pintu kamar Kazumi hingga ia buru-buru bangkit, khawatir asisten pribadi Kazumi itu mengira ia kurang ajar ikut masuk ke kamar milik Kazumi saat yang punya kamar tidak ada di tempat."Saya pikir siapa yang ada di kamar Tuan Kazumi, ternyata kalian, apa ada yang kalian cari? Saya bisa membantu jika memang butuh bantuan."Alex memandang Syena dan juga Kazaya bergantian sambil menahan Syena yang ingin pergi dari kamar itu dengan cara berdiri di depan pintu kamar tersebut."Gue cuma mau melihat kamarnya doang, kagak ada yang dicari."Kazaya menjawab pertanyaan Alex sambil ikut bangkit dari tempat duduknya seperti halnya Syena. "Besok ada pertemuan dengan salah satu klien di jam makan malam, mereka meminta Tuan datang dengan istri Tuan, tadi saya menemui Nona Rachel, keadaannya tidak memungkinkan untuk ikut ke perjamuan, mungkin Tuan Kazaya harus didampingi oleh Nona Syena."Mendeng

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-18
  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   MENEMUI PRIA CANTIK!

    "Kenapa Nona tidak bisa menjawab pertanyaan saya? Apakah, Nona tidak berani untuk menjawabnya?" Suara Alex terdengar, membuat rasa gugup Syena semakin menjadi-jadi."Aku, aku tidak menyukai siapapun, karena mereka tidak bisa disukai oleh wanita dari kalangan biasa seperti aku."Syena akhirnya mampu melontarkan kalimat seperti itu pada Alex meskipun ia tidak jujur saat menjawabnya tapi setidaknya perasaan tidak pantas itu memang kerap hadir ketika Syena merasa ia semakin yakin bahwa ia menyukai Kazaya. Perasaan tidak pantas itu mampu membuat Syena berpikir jernih hingga ia tidak mau larut dalam perasaan tersebut karena ia sangat tahu itu tidak akan pernah terjadi dalam kehidupannya."Baguslah. Jika Nona tidak menyukai Tuan Kazumi, Nona juga harus tidak menyukai Tuan Kazaya, karena jika Nona ternyata menyukai Tuan Kazaya, Nona sama saja memancing permusuhan di dalam hubungan persaudaraan mereka.""Aku paham, Alex. Aku tidak akan bermain main dengan perasaan pada mereka karena aku cuk

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-19
  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   KEPEDULIAN VIVIAN

    Kazaya berusaha untuk membuat Lee melepaskan cengkraman tangannya di lehernya agar kedua kakinya menapak lantai lift kembali, tapi kekuatan Lee seolah-olah membuat ia tidak bisa melakukan apapun."Lepasin gue! Lu mau ada wartawan yang melihat apa yang lu lakuin sama gue!" bentak Kazaya dengan napas tersendat. BRUKK!!Tubuh Kazaya meluncur ke lantai ketika Lee spontan melepaskan cengkraman tangannya di leher dan dada Kazaya hingga Kazaya mengernyit menahan sakit karena hal itu. Tetapi, sebelum ada yang masuk ke dalam lift yang sekarang mereka tumpangi, ia buru-buru bangkit berdiri. Setengah mati, Kazaya menahan diri untuk tidak marah, meskipun sebenarnya kemarahannya sekarang seolah sudah sampai di ubun-ubun."Brengsek, lu!" makinya, tapi Lee hanya melirik tanpa menanggapi apa yang dikatakan Kazaya pada pemuda cantik tersebut. "Bang Andreas pengen ketemu lu, kalo lu menolak itu urusan lu, tapi lu harus datang sendiri untuk mengatakannya itu lebih beretika."Kazaya akhirnya mengatak

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-20
  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   ZILL FRUSTASI!

    "Kenapa kamu ingin tahu soal itu?" "Tidak, aku hanya penasaran saja, apakah aku tidak boleh tahu?"Vivian tersenyum mendengar pertanyaan Zill sampai kemudian perempuan berambut panjang itu mengiyakan tebakan Zill tentang kepeduliannya pada Kazaya. "Baiklah, aku akan mempertemukan kamu dengan asisten pribadi Kazumi, mungkin kamu bisa bicara banyak tentang apa yang ada di otak kamu sekarang, dan, bisa mengorek informasi lebih terpercaya dengan dia, kan?""Terima kasih, Zill. Aku tunggu kabar darimu."Zill hanya mengangguk sebelum akhirnya pamit untuk pulang. Sebagai seseorang yang pernah aktif di perguruan milik Vivian dan ayahnya, Zill tetap merasa terpanggil jika Vivian dan ayahnya butuh bantuan. Walaupun ia tidak lagi menjadi anggota aktif, tapi Zill tetap bersedia jika diminta untuk membetulkan sesuatu yang rusak di perguruan itu untuk keperluan para murid yang berlatih."Zill!"Panggilan Vivian membuat langkah Zill terhenti seketika. Pria itu membalikkan tubuhnya, ingin tahu apa

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-21
  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   SYENA TERANGSANG?

    "Aku tidak tahu soal itu karena aku tidak begitu memperhatikan, tapi aku yakin dia tidak ada kaitannya dengan komunitas seperti itu.""Zill, sekarang ini sangat banyak organisasi yang terlihat mata seperti organisasi yang sibuk dengan bisnis yang tidak berbahaya, padahal sebenarnya, mereka itu jaringan berbahaya, kamu tahu itukan?""Kamu khawatir kalau aku mempermalukan perguruan ini? Jangan khawatir, aku tidak akan membiarkan perguruan ini tercoreng nama baiknya jadi kamu tidak usah khawatir dengan hal-hal seperti itu." Setelah meyakinkan Vivian bahwa tidak ada hal yang perlu dikhawatirkan, Zill akhirnya pamit. Vivian hanya memandang punggung Zill sembari geleng-geleng kepala karena masih tidak percaya dengan perempuan bernama Mitha itu tidak ada kaitannya dengan komunitas yang ia maksud meskipun Zill sudah berusaha keras untuk meyakinkan diri tetap saja Vivian masih ragu dengan hal itu. ***Syena masuk ke mobil di mana Kazaya sudah menunggu. Mereka akan ke lokasi di mana mereka ha

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-22

Bab terbaru

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   DITANTANG RADIT

    Andreas dan Rachel itu bicara berduaan sedang membicarakan apa? Apa mereka berhubungan di belakang Kazumi? Mereka bertemu di rumah sakit ini karena apa?Seseorang yang memperhatikan Andreas dan Rachel itu adalah Radit. Radit yang menyelidiki tentang Kazumi atas perintah ayahnya secara tidak sengaja bertemu Andreas di jalan, lalu ia mengikuti dan ia tidak menyangka ternyata Andreas ke rumah sakit dan ada pula Rachel di rumah sakit tersebut.Radit tidak tahu jika di rumah sakit itu ada Kazumi dan Kazaya dirawat, ketika ia masih ingin mengetahui apa yang dibicarakan oleh Rachel dan juga Andreas, tiba-tiba saja...."Apa yang Anda lakukan di sini, Tuan Radit!"Tanpa diduga oleh Radit, Alex sudah berdiri di sampingnya membuat Radit terkejut dan berusaha untuk bersikap biasa agar Alex tidak tahu ia sedang menguntit sejak awal."Apakah rumah sakit ini milikmu? Aku tidak boleh ada di sini?""Rasanya aneh saja, tempat ini jauh dari kota, tapi Anda bisa sampai kemari, jika Anda sedang berobat, k

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   BERDEBAT DENGAN ANDREAS

    "Pernikahan kamu dengan Kazumi itu sebenarnya, tidak sah, Moa. Karena kau menikah dengan Kazumi saat dia hilang ingatan...."Moa tersenyum kecut mendengar apa yang diucapkan oleh Zill padanya."Dengan kata lain, kamu enggak setuju kalau aku ingin tinggal di rumah Kazumi?""Situasi Kazumi dan Kazaya sedang tidak baik-baik saja, aku rasa, jika kau ada di rumah mereka, itu akan membuat situasi mereka menjadi semakin tegang.""Kau khawatir para istri Kazumi bersikap buruk padaku?""Bisa juga sebaliknya, kan?""Kau ini teman siapa? Kau temanku tapi kau bersikap seperti musuhku!""Jangan lupa, Kazaya adalah temanku, jadi aku hanya ada di tengah-tengah, tidak memihak kalian.""Ck! Aku memang tidak pernah menang melawan kamu kalau sudah berdebat.""Sudahlah, berdamai dengan orang tua, jangan buang impian besarmu hanya karena cinta, Moa.""Hidup bahagia dengan orang yang dicintai juga salah satu impian besarku, Zill, karena kau tidak bisa merealisasikan mimpiku itu, aku rasa wajar jika aku men

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   CURAHAN HATI MOA

    Mendengar pertanyaan yang dilontarkan oleh Alex. Untuk sesaat, Zill terdiam. Ia sedikit bingung untuk menjawab pertanyaan tersebut karena khawatir akan membuat Moa dalam kesulitan. Melihat Zill diam saja sementara ia sudah tidak sabar untuk menunggu jawaban, Alex semakin curiga, Zill benar-benar orang yang patut dicurigai. Pria itu langsung mencekal salah satu pergelangan tangan Zill dan menariknya untuk ke tempat yang lebih sepi orang. "Kenapa kamu tidak bisa menjawab? Tidak bisa menjawab karena memang kau memiliki rencana lain untuk Tuan Kazaya dan Tuan Kazumi?"Alex mendesak Zill sehingga Zill merasa gerah juga karena ia merasa jadi tertekan. "Aku tidak punya rencana apapun, aku melakukan penyelidikan itu semata-mata khawatir pada Kazaya saja. Aku dan Kazaya satu perguruan, seperti halnya Vivian yang mencemaskan Kazaya terjerumus organisasi seperti itu, seperti itulah aku merasakan hal yang sama untuk dia.""Apa yang kau lakukan pada temanku?" Sebuah suara membuat perdebatan a

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   DICURIGAI ALEX

    Sebenarnya, pertanyaan Zill sangat mudah untuk dijawab. Akan tetapi, Vivian jadi tidak bisa menjawab ketika merasakan aura Zill yang mampu membungkam mulutnya hingga ia tidak bisa bicara untuk beberapa saat. "Vi. Sekali lagi aku tegaskan, kita harus bekerjasama di sini, setelah itu jika kita sudah selamat dan sampai di tempat kita masing-masing, aku berjanji tidak akan ikut campur lagi dengan apapun yang kau dan Syena lakukan."Zill melanjutkan ucapannya, masih dengan nada seperti tadi hingga membuat Vivian menarik napas."Baiklah. Aku minta maaf sudah membuat kau marah. Tak perlu dibahas lagi, aku sudah cukup paham.""Kau bisa berjalan?""Jika tidak bisa, apakah kau akan memapah aku?""Kalau semua yang ada di sini tidak bisa berjalan, aku terpaksa memapah kalian bergantian.""Sudahlah. Pikirkan saja Kazaya dan Syena, aku tidak perlu. Aku masih bisa mengurus diriku sendiri."Zill menghela napas. Ia tidak lagi menanggapi perkataan Vivian. Tidak mau pembicaraan mereka semakin menghamba

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   GARA-GARA NAPAS BUATAN

    "Apa yang kalian lakukan di sana?"Sebuah suara membuat niat Syena yang ingin menanggapi pertanyaan menohok yang diucapkan oleh Vivian terhenti seketika.Zill menghampiri mereka tanpa Kazaya, entah di mana Kazaya diletakkan oleh Zill, hingga pria itu menghampiri Syena dan Vivian yang sedang bertengkar."Ah, tidak ada. Syena sedang kelelahan, jadi aku mengajak dia untuk istirahat sejenak."Vivian menyenggol Syena, agar Syena mengiyakan apa yang dikatakannya pada Zill, dan Syena menurut. Zill menghela napas mendengar alasan yang diucapkan oleh Syena seolah-olah ia tidak percaya dengan alasan tersebut."Tolong kerjasamanya. Kita sedang berjuang melawan maut, kita tidak tahu apa yang akan kita temui di depan, kalau kita tidak bekerja sama, bagaimana kita bisa melewati itu semua dengan baik?"Seraya bicara demikian, Zill menatap ke arah Syena dan Vivian satu persatu."Oke. Jangan khawatir, aku juga tidak mau mati di tempat seperti ini, ada banyak hal yang harus aku kerjakan dan aku tidak

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   BERTENGKAR DENGAN VIVIAN

    Mendengar apa yang diucapkan oleh Syena, Kazaya langsung menolak. Sebenarnya, Zill dan juga Vivian juga akan melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan oleh Kazaya, namun mereka didahului Kazaya hingga keduanya jadi menatap ke arah Kazaya setelah itu mereka saling pandang.Sementara itu, mendengar Kazaya tidak setuju dengan apa yang ia katakan, sejujurnya hati Syena jadi bergemuruh. Namun, karena ia melihat Kazaya tadi mencium Vivian, Syena jadi mengabaikan perasaan bergemuruh itu dan memilih untuk tidak terpengaruh meskipun itu sangat sulit untuknya."Aku sudah memutuskan, tolong hargai keputusan yang aku buat, kondisi Kazaya jauh lebih parah dan dia seperti itu karena kecerobohan aku, jadi wajar jika aku melakukan hal ini, membawa aku yang tidak bisa berenang, itu pasti akan sulit, jadi kalian pergi saja, aku tidak masalah."Syena bicara lagi, dan kali ini, Kazaya berusaha untuk melepaskan diri dari pegangan tangan Vivian dan juga Zill.Namun, ketika nyaris bisa melepaskan pegan

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   HATI SYENA PORAK PORANDA....

    Bayangan saat ia mencium bibir Syena berkelebat lagi di benak Kazaya ketika Vivian mengucapkan pertanyaan itu padanya."Kamu enggak bisa jawab berarti, emang ada yang terjadi antara kamu dan dia, kan?" tanya Vivian lebih lanjut karena Kazaya tidak bicara sama sekali sementara ia menunggu jawaban atas pertanyaan yang ia ajukan tadi."Udahlah, kagak perlu bahas itu lagi kali, gue jadi kagak bisa mengumpulkan energi kalo lu ajak ngomong gituan melulu.""Karena kalian memang berciuman?""Lu kenapa, sih? Gue tahu, cewek itu suka baper, tapi itu bukan lu, Vi! Lu itu kagak baperan orangnya!""Aku juga punya perasaan, kamu harus ingat itu! Saat kamu menolakku karena kamu hanya menganggap bahwa aku cuma kakak kamu, kamu melakukan itu dengan santai karena kamu yakin aku bisa menerima kenyataan dengan baik lantaran menurut kamu, aku bukan wanita yang gampang terbawa perasaan, tapi, Zay. Kamu enggak tahu aku benar-benar terpuruk waktu itu!"Karena situasi jadi semakin serius, Kazaya tadinya tida

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   VIVIAN PUTUS ASA....

    Jika Vivian hanya diam saja ketika Kazaya melontarkan pertanyaan itu pada mereka, tidak bagi Zill. Ia ikut mengedarkan pandangannya ke sekitar mereka untuk mencari sosok Syena, namun, Syena memang tidak ada di mana-mana sampai Zill akhirnya bangkit. "Aku akan mencarinya," katanya pada Vivian dan Kazaya, tapi baru saja keduanya ingin menanggapi, tiba-tiba saja Syena muncul dengan penampilan yang sangat kotor."Kau darimana?" tanya Zill tanpa peduli Vivian yang menatapnya karena ia langsung melontarkan pertanyaan itu pada Syena."Aku berusaha mencari jalan keluar agar kita bisa naik tanpa harus naik."Syena menjawab pertanyaan Zill, tapi apa yang diucapkannya justru membuat Vivian tertawa karena ia merasa apa yang dikatakan oleh Syena sangat mustahil."Mencari jalan keluar agar kita bisa naik, tapi kita enggak perlu naik? Apa maksudnya? Itu mustahil! Aku dan Zill bisa sampai ke sini karena kami turun, ada jalan menurun artinya kalau kembali kita harus naik, Syena!" katanya dan ucapan V

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   KEMARAHAN ZILL!

    Mendengar apa yang dipertanyakan oleh Zill, Vivian terkejut. Ia merasa tidak pernah mengatakan pada Zill bahwa ia pergi ke Samarinda Kalimantan Timur untuk menemui perempuan bernama Mitha itu, tapi mengapa Zill sampai tahu apa yang ia lakukan?Apa Mitha mengatakan pada Zill kalau aku menemuinya?Hati Vivian berbisik demikian, sambil berusaha untuk mencari kalimat yang tepat untuk ia ucapkan pada Zill."Mitha memberitahumu kalau aku menemuinya?" Akhirnya, Vivian memilih untuk melontarkan pertanyaan tersebut pada Zill."Dia bukan tipe wanita yang suka mengadu."Vivian tersenyum kecut mendengar apa yang diucapkan oleh Zill tentang perempuan tersebut. "Kau pernah ketemu dengan dia? Apakah kau mengatakan itu hanya dengan mengandalkan insting kamu saja? Instingmu itu tidak tajam, Zill. Dia sudah menikah pun kamu tidak tahu, kan?""Aku bertanya padamu, apa yang ada dalam pikiran kamu sampai kamu nekat ke sana menemuinya?"Zill tidak mau menjawab pertanyaan dari Vivian tentang hal itu, ia l

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status