Home / Romansa / DI BALIK SENYUM SANG CEO / GARA-GARA TINDIK!

Share

GARA-GARA TINDIK!

last update Last Updated: 2024-06-13 13:36:41

"Zumi, kamu jangan salah paham, aku enggak melakukan sesuatu yang sekiranya membahayakan kamu, aku hanya ingin membantumu."

Tergagap, Rachel mengucapkan kata-kata itu pada Kazumi sembari terus mundur ke belakang.

"Membantuku? Membantu apa? Kau hanya membantu dirimu sendiri, karena kau birahi lalu kau menyentuhku untuk memuaskan kamu, kan?"

"Enggak! Itu enggak benar!" bantah Rachel cepat.

Meskipun sebenarnya iya juga sih, tapi bukan karena pikiranku kotor seluruhnya sampai aku melakukan hal itu padamu, Zumi....

Bantahan Rachel disambung dengan ucapan perempuan itu di dalam hati, hingga Rachel mengalihkan pandangannya, tidak mau menentang tatapan mata Kazumi yang sangat tajam menatapnya.

"Kamu setiap malam gelisah, terkadang, kamu sampai seperti merintih seperti anak kecil yang dihajar, aku enggak tega melihat kamu yang seperti itu setiap malam, Zumi, karena itulah, aku memelukmu, aku hanya memelukmu untuk membuat kamu merasa nyaman, aku enggak melakukan hal lain selain memelukmu saja
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   MASING-MASING MENYIMPAN KEMARAHAN

    Setelah bicara demikian, Kazaya memaksa Kazumi untuk keluar dari kamarnya sesegera mungkin. Kazumi terpaksa keluar dari kamar Kazaya karena kekuatan Kazaya yang dikerahkan Kazaya disertai dengan luapan emosi Kazaya tentang gagalnya ia melakukan pembahasannya dengan Andreas, membuat pria itu jadi sulit untuk dicegah."Tuan tidak apa-apa?" tanya Alex pada Kazumi setelah Kazaya menutup pintu kamarnya dengan kasar setelah berhasil mengeluarkan Kazumi dari kamarnya."Dia tidak mau melepas tindiknya itu agar wartawan tidak bertanya-tanya, Alex.""Tuan, menurut saya, Tuan Kazaya tidak perlu melakukan itu, yang perlu melakukan itu adalah Tuan sendiri karena sudah terpublikasi di depan wartawan Tuan memakai tindik karena Tuan Kazaya yang menjadi Tuan, jika Tuan tiba-tiba melepaskannya, rasanya akan mengundang reaksi wartawan dan mereka bisa berpikir yang aneh-aneh.""Tindik itu bisa dilepaskan, tinggal katakan saja bahwa aku hanya memakai sesekali.""Bagaimana jika mereka melihat Tuan Kazaya?

    Last Updated : 2024-06-14
  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   DITEMUKAN ANDREAS!

    Kali ini, Kazaya bersikap jutek kembali pada Syena. Tidak seperti sebelumnya saat menjalankan tugas dari Rachel. Wajah dan senyum manis Kazaya musnah berganti dengan wajah yang terlihat dingin tanpa senyum sama sekali. Syena mengira perubahan itu terjadi karena ia nekat mencium Kazaya waktu itu, padahal yang sebenarnya, Kazaya tidak pernah bersikap ramah dengan Syena lantaran memang ia tidak suka dengan perempuan yang mau dijadikan istri kedua."Aku minta maaf, waktu itu aku tegang, aku tidak pernah berada di dalam situasi seperti itu, aku cuma enggak mau semua jadi kacau karena ayahku, sampai aku nekat melakukan hal itu dan aku cuma mikirin agar perusahaan kalian itu enggak kena imbasnya.""Yang benar, perusahaan Kazumi bukan gue, sudahlah, jauh-jauh dari gue, gue kagak mau berinteraksi dengan lu lagi!"Kazaya tidak mau menerima semua penjelasan Syena. Pemuda itu berlalu dengan terburu-buru meninggalkan Syena yang hanya bisa mengusap dada karena tidak menyangka Kazaya tidak mau men

    Last Updated : 2024-06-15
  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   KAZUMI TERTEKAN!

    Bertrand yang disapa Andreas terlihat terkejut melihat Andreas. Ia buru-buru membungkukkan tubuhnya, memberikan hormat pada Andreas seolah Andreas adalah seseorang yang sangat dihormatinya."Saya berhenti kuliah untuk sementara, Kak. Karena belum memiliki biaya, masih fokus untuk biaya ayah saya dulu agar beliau cepat sembuh."Setelah membungkukkan tubuhnya, Bertrand bicara demikian sambil menundukkan kepalanya."Sayang sekali. Kau ini mahasiswa yang cerdas, sayang sekali jika kau tidak meneruskan kuliahmu, apa tidak pernah mengajukan beasiswa?"Bertrand bungkam. Ia ingin bercerita banyak tapi ia tahu itu semua hanya akan membuat perasaannya semakin sesak, sampai akhirnya Bertrand memutuskan untuk tidak menanggapi lebih detail pertanyaan itu selain menjawab seadanya saja dan Andreas paham, pria di hadapannya sedang enggan untuk bercerita hingga ia maklum."Kau masih melukis?" tanya Andreas kemudian. Bertrand menggeleng. "Kenapa? Kau tidak menyukainya lagi?""Saya tidak punya waktu u

    Last Updated : 2024-06-16
  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   KAZUMI JATUH CINTA?

    "Kau ini, baiklah, aku akan pergi, tapi harap kau ingat apa yang aku ucapkan tadi itu kau pikirkan, kau tidak boleh larut dalam anggapan pembawa sial itu, Zumi. Itu kalau kau percaya dengan adanya Tuhan."Setelah bicara demikian, Andreas berbalik dan ingin melangkah ke arah pintu ruang kerja milik Kazumi, tapi saat tangannya sudah memegang handle pintu, Andreas berpaling ke arah Kazumi yang masih berdiri di tempatnya menunggu ia keluar dari ruangan kerja miliknya segera."Kau mencintai Rachel tidak?" tanya Andreas dengan wajah yang terlihat serius. "Bukan urusan kamu, itu masalah pribadiku, kau tidak perlu tahu tentang hal itu.""Aku tahu, tapi tindakan kamu yang menikah lagi hanya karena Rachel belum hamil juga itu kurasa cukup keterlaluan, ada banyak di luar sana pasangan yang sudah lama menikah tapi belum dikaruniai anak, dan ia tidak memutuskan poligami, kau baru setahun, Kazumi, tapi kau sudah memiliki dua istri.""Kau masih cinta dengan dia?""Dia sudah menjadi istrimu, maka ak

    Last Updated : 2024-06-17
  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   RACHEL INGIN BUNUH DIRI....

    "Untuk apa aku memperjuangkan? Bukankah jika perempuan tidak suka dengan kita disingkirkan saja? Aku sudah bilang, aku tidak punya waktu untuk mengikuti cara pria yang seperti kau katakan itu, lagipula, melakukan hal demikian itu hanya membuang waktu saja!""Tuan, yakin tidak akan berusaha untuk meyakinkan dulu?""Sangat yakin.""Tuan akan baik-baik saja?""Tentu saja.""Baiklah. Jika itu yang Tuan inginkan, jadi sekarang mari kita bahas untuk Rachel dahulu, bukankah perjanjian pernikahan Tuan dengan Rachel berakhir dua tahun lagi? Jika Tuan mengakhiri sekarang, apakah Tuan yakin itu tidak akan menimbulkan masalah?""Aku sudah memikirkannya, Alex, aku tidak mencintainya, dia juga perlu didampingi oleh pria yang mencintainya, kurasa, Andreas masih menyukai Rachel, jadi mungkin aku akan melepaskan Rachel agar pelukis itu berusaha untuk mendapatkannya lagi, lalu ia tidak lagi menggangguku dengan kata-katanya yang tidak enak itu.""Begitu, tapi saya rasa, Rachel itu mencintai Tuan, tidak

    Last Updated : 2024-06-18
  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   CIUMAN KAZUMI!

    Kazumi menghela napas mendengar ancaman yang diucapkan oleh Rachel. Ia melipat kedua tangannya di dada, dan menatap Rachel dengan tatapan mata yang serius."Kau ingin bunuh diri?""Ya! Aku akan melakukannya kalau kamu enggak mau menerima syarat yang aku berikan padamu.""Apakah aku boleh bernegosiasi?""Silahkan!""Aku akan menciummu, tapi setelah itu tanda tangan, bagaimana?""Aku menolak!""Lantas, kau ingin aku menyentuh kamu seperti halnya suami menyentuh istrinya?""Iya.""Kau ini bodoh atau apa? Aku berikan pilihan yang baik kenapa kau justru ingin mengajukan syarat yang bisa merusak tubuhmu?""Aku sudah bilang, aku enggak masalah disentuh olehmu, karena aku mencintaimu!""Jika semua perempuan punya prinsip seperti kamu, bisa dipastikan semua perempuan akan hamil di luar nikah, Rachel, hanya berpedoman bahwa kau mencintai jadi kau ingin disentuh, kau benar-benar tidak punya harga diri!""Aku bilang, aku enggak peduli! Aku sudah menunggu lama agar bisa mendapatkan kamu, tapi ter

    Last Updated : 2024-06-19
  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   TAMPARAN UNTUK ALEX!

    "Nona, saya minta maaf, saya tidak ada wewenang untuk mengomentari masalah yang dilakukan oleh Tuan Kazumi, saya hanya melakukan perintah, Nona. Jadi, saya tidak bisa menanggapi apa yang Nona katakan."Alex bicara demikian meskipun hatinya bertanya-tanya, mengapa Kazumi justru mencium Rachel sementara tempo hari, Kazumi mengatakan padanya bahwa majikan mudanya tersebut ingin mengakhiri pernikahannya dengan Rachel lantaran mencintai Syena. "Kamu tidak mau mengatakan rencana Kazumi padaku?" tanya Rachel dengan emosi yang ditahan."Maaf, Nona. Saya tidak bisa.""Lalu, apakah Kazumi menyukai Syena? Kau pasti tahu wanita yang disukainya, kan?""Maaf, Nona, saya tidak bisa menjawabnya, saya tidak berani mengatakan hal yang bukan wewenang saya mengatakannya."PLAKK!!Sebuah tamparan diterima oleh Alex. Membuat Alex sedikit terkejut karena tidak pernah Rachel melakukan hal itu padanya selama Rachel menjadi istri Kazumi. Alex sebenarnya kesal, tapi ketika ia melihat mata istri pertama Kazumi

    Last Updated : 2024-06-20
  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   KEKHAWATIRAN ALEX

    Perkataan Syena yang berujung pertanyaan membuat Kazumi salah tingkah. Wajahnya merah, sampai ia harus mengusap kasar wajahnya agar ia tidak terlalu kentara sudah salah tingkah di hadapan Syena. Dasar wanita tidak peka! Kenapa juga aku harus jatuh cinta pada kamu!Kazumi menggerutu di dalam hati sambil terus berusaha untuk mengatasi perasaannya yang masih tidak karuan lantaran seumur hidup, baru kali ini ia ingin mengungkapkan perasaan dengan merancang segala situasi. "Kau tidak pernah diperlakukan pria seperti ini?" tanyanya setelah beberapa saat terdiam."Enggak pernah, kamu adalah orang pertama yang bikin kayak ginian, makanya aku bingung.""Memangnya, waktu kamu mengungkapkan perasaan, kamu tidak melakukan persiapan?""Aku enggak punya uang sebanyak kamu untuk melakukan hal semacam ini!" jawab Syena cepat. "Eh, kamu bilang mengungkapkan perasaan?" tanya Syena seolah terkejut sendiri dengan kalimat tersebut. Ekspresi wajah Syena saat mengatakan hal itu membuat Kazumi merasa ke

    Last Updated : 2024-06-21

Latest chapter

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   BERDEBAT DENGAN ANDREAS

    "Pernikahan kamu dengan Kazumi itu sebenarnya, tidak sah, Moa. Karena kau menikah dengan Kazumi saat dia hilang ingatan...."Moa tersenyum kecut mendengar apa yang diucapkan oleh Zill padanya."Dengan kata lain, kamu enggak setuju kalau aku ingin tinggal di rumah Kazumi?""Situasi Kazumi dan Kazaya sedang tidak baik-baik saja, aku rasa, jika kau ada di rumah mereka, itu akan membuat situasi mereka menjadi semakin tegang.""Kau khawatir para istri Kazumi bersikap buruk padaku?""Bisa juga sebaliknya, kan?""Kau ini teman siapa? Kau temanku tapi kau bersikap seperti musuhku!""Jangan lupa, Kazaya adalah temanku, jadi aku hanya ada di tengah-tengah, tidak memihak kalian.""Ck! Aku memang tidak pernah menang melawan kamu kalau sudah berdebat.""Sudahlah, berdamai dengan orang tua, jangan buang impian besarmu hanya karena cinta, Moa.""Hidup bahagia dengan orang yang dicintai juga salah satu impian besarku, Zill, karena kau tidak bisa merealisasikan mimpiku itu, aku rasa wajar jika aku men

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   CURAHAN HATI MOA

    Mendengar pertanyaan yang dilontarkan oleh Alex. Untuk sesaat, Zill terdiam. Ia sedikit bingung untuk menjawab pertanyaan tersebut karena khawatir akan membuat Moa dalam kesulitan. Melihat Zill diam saja sementara ia sudah tidak sabar untuk menunggu jawaban, Alex semakin curiga, Zill benar-benar orang yang patut dicurigai. Pria itu langsung mencekal salah satu pergelangan tangan Zill dan menariknya untuk ke tempat yang lebih sepi orang. "Kenapa kamu tidak bisa menjawab? Tidak bisa menjawab karena memang kau memiliki rencana lain untuk Tuan Kazaya dan Tuan Kazumi?"Alex mendesak Zill sehingga Zill merasa gerah juga karena ia merasa jadi tertekan. "Aku tidak punya rencana apapun, aku melakukan penyelidikan itu semata-mata khawatir pada Kazaya saja. Aku dan Kazaya satu perguruan, seperti halnya Vivian yang mencemaskan Kazaya terjerumus organisasi seperti itu, seperti itulah aku merasakan hal yang sama untuk dia.""Apa yang kau lakukan pada temanku?" Sebuah suara membuat perdebatan a

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   DICURIGAI ALEX

    Sebenarnya, pertanyaan Zill sangat mudah untuk dijawab. Akan tetapi, Vivian jadi tidak bisa menjawab ketika merasakan aura Zill yang mampu membungkam mulutnya hingga ia tidak bisa bicara untuk beberapa saat. "Vi. Sekali lagi aku tegaskan, kita harus bekerjasama di sini, setelah itu jika kita sudah selamat dan sampai di tempat kita masing-masing, aku berjanji tidak akan ikut campur lagi dengan apapun yang kau dan Syena lakukan."Zill melanjutkan ucapannya, masih dengan nada seperti tadi hingga membuat Vivian menarik napas."Baiklah. Aku minta maaf sudah membuat kau marah. Tak perlu dibahas lagi, aku sudah cukup paham.""Kau bisa berjalan?""Jika tidak bisa, apakah kau akan memapah aku?""Kalau semua yang ada di sini tidak bisa berjalan, aku terpaksa memapah kalian bergantian.""Sudahlah. Pikirkan saja Kazaya dan Syena, aku tidak perlu. Aku masih bisa mengurus diriku sendiri."Zill menghela napas. Ia tidak lagi menanggapi perkataan Vivian. Tidak mau pembicaraan mereka semakin menghamba

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   GARA-GARA NAPAS BUATAN

    "Apa yang kalian lakukan di sana?"Sebuah suara membuat niat Syena yang ingin menanggapi pertanyaan menohok yang diucapkan oleh Vivian terhenti seketika.Zill menghampiri mereka tanpa Kazaya, entah di mana Kazaya diletakkan oleh Zill, hingga pria itu menghampiri Syena dan Vivian yang sedang bertengkar."Ah, tidak ada. Syena sedang kelelahan, jadi aku mengajak dia untuk istirahat sejenak."Vivian menyenggol Syena, agar Syena mengiyakan apa yang dikatakannya pada Zill, dan Syena menurut. Zill menghela napas mendengar alasan yang diucapkan oleh Syena seolah-olah ia tidak percaya dengan alasan tersebut."Tolong kerjasamanya. Kita sedang berjuang melawan maut, kita tidak tahu apa yang akan kita temui di depan, kalau kita tidak bekerja sama, bagaimana kita bisa melewati itu semua dengan baik?"Seraya bicara demikian, Zill menatap ke arah Syena dan Vivian satu persatu."Oke. Jangan khawatir, aku juga tidak mau mati di tempat seperti ini, ada banyak hal yang harus aku kerjakan dan aku tidak

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   BERTENGKAR DENGAN VIVIAN

    Mendengar apa yang diucapkan oleh Syena, Kazaya langsung menolak. Sebenarnya, Zill dan juga Vivian juga akan melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan oleh Kazaya, namun mereka didahului Kazaya hingga keduanya jadi menatap ke arah Kazaya setelah itu mereka saling pandang.Sementara itu, mendengar Kazaya tidak setuju dengan apa yang ia katakan, sejujurnya hati Syena jadi bergemuruh. Namun, karena ia melihat Kazaya tadi mencium Vivian, Syena jadi mengabaikan perasaan bergemuruh itu dan memilih untuk tidak terpengaruh meskipun itu sangat sulit untuknya."Aku sudah memutuskan, tolong hargai keputusan yang aku buat, kondisi Kazaya jauh lebih parah dan dia seperti itu karena kecerobohan aku, jadi wajar jika aku melakukan hal ini, membawa aku yang tidak bisa berenang, itu pasti akan sulit, jadi kalian pergi saja, aku tidak masalah."Syena bicara lagi, dan kali ini, Kazaya berusaha untuk melepaskan diri dari pegangan tangan Vivian dan juga Zill.Namun, ketika nyaris bisa melepaskan pegan

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   HATI SYENA PORAK PORANDA....

    Bayangan saat ia mencium bibir Syena berkelebat lagi di benak Kazaya ketika Vivian mengucapkan pertanyaan itu padanya."Kamu enggak bisa jawab berarti, emang ada yang terjadi antara kamu dan dia, kan?" tanya Vivian lebih lanjut karena Kazaya tidak bicara sama sekali sementara ia menunggu jawaban atas pertanyaan yang ia ajukan tadi."Udahlah, kagak perlu bahas itu lagi kali, gue jadi kagak bisa mengumpulkan energi kalo lu ajak ngomong gituan melulu.""Karena kalian memang berciuman?""Lu kenapa, sih? Gue tahu, cewek itu suka baper, tapi itu bukan lu, Vi! Lu itu kagak baperan orangnya!""Aku juga punya perasaan, kamu harus ingat itu! Saat kamu menolakku karena kamu hanya menganggap bahwa aku cuma kakak kamu, kamu melakukan itu dengan santai karena kamu yakin aku bisa menerima kenyataan dengan baik lantaran menurut kamu, aku bukan wanita yang gampang terbawa perasaan, tapi, Zay. Kamu enggak tahu aku benar-benar terpuruk waktu itu!"Karena situasi jadi semakin serius, Kazaya tadinya tida

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   VIVIAN PUTUS ASA....

    Jika Vivian hanya diam saja ketika Kazaya melontarkan pertanyaan itu pada mereka, tidak bagi Zill. Ia ikut mengedarkan pandangannya ke sekitar mereka untuk mencari sosok Syena, namun, Syena memang tidak ada di mana-mana sampai Zill akhirnya bangkit. "Aku akan mencarinya," katanya pada Vivian dan Kazaya, tapi baru saja keduanya ingin menanggapi, tiba-tiba saja Syena muncul dengan penampilan yang sangat kotor."Kau darimana?" tanya Zill tanpa peduli Vivian yang menatapnya karena ia langsung melontarkan pertanyaan itu pada Syena."Aku berusaha mencari jalan keluar agar kita bisa naik tanpa harus naik."Syena menjawab pertanyaan Zill, tapi apa yang diucapkannya justru membuat Vivian tertawa karena ia merasa apa yang dikatakan oleh Syena sangat mustahil."Mencari jalan keluar agar kita bisa naik, tapi kita enggak perlu naik? Apa maksudnya? Itu mustahil! Aku dan Zill bisa sampai ke sini karena kami turun, ada jalan menurun artinya kalau kembali kita harus naik, Syena!" katanya dan ucapan V

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   KEMARAHAN ZILL!

    Mendengar apa yang dipertanyakan oleh Zill, Vivian terkejut. Ia merasa tidak pernah mengatakan pada Zill bahwa ia pergi ke Samarinda Kalimantan Timur untuk menemui perempuan bernama Mitha itu, tapi mengapa Zill sampai tahu apa yang ia lakukan?Apa Mitha mengatakan pada Zill kalau aku menemuinya?Hati Vivian berbisik demikian, sambil berusaha untuk mencari kalimat yang tepat untuk ia ucapkan pada Zill."Mitha memberitahumu kalau aku menemuinya?" Akhirnya, Vivian memilih untuk melontarkan pertanyaan tersebut pada Zill."Dia bukan tipe wanita yang suka mengadu."Vivian tersenyum kecut mendengar apa yang diucapkan oleh Zill tentang perempuan tersebut. "Kau pernah ketemu dengan dia? Apakah kau mengatakan itu hanya dengan mengandalkan insting kamu saja? Instingmu itu tidak tajam, Zill. Dia sudah menikah pun kamu tidak tahu, kan?""Aku bertanya padamu, apa yang ada dalam pikiran kamu sampai kamu nekat ke sana menemuinya?"Zill tidak mau menjawab pertanyaan dari Vivian tentang hal itu, ia l

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   KAZAYA SEMAKIN LEMAH....

    "Jangan bertengkar!" Tiba-tiba saja, suara Kazumi terdengar meskipun suaranya lemah saat mengucapkan itu tapi cukup tegas dan cukup membuat dua wanita yang tadi berdebat dan sama-sama istrinya terpaksa terdiam seketika.Alex mengawasi keadaan Kazumi dari kaca mobil dan setelah itu melirik ke arah Moa yang saat itu hanya bisa diam meskipun masih ingin bicara.Sementara itu, mendengar Kazumi meminta ia dan Moa untuk berhenti bertengkar, Rachel mau tidak mau juga akhirnya diam walaupun ia masih kesal dengan apa yang diucapkan oleh Moa padanya."Apa kata Tuan Kazumi benar, kalian jangan bertengkar, situasi kita belum sepenuhnya aman, jadi tolong diam saja di tempat duduk kalian, untuk Tuan Kazaya, aku tahu apa yang akan aku lakukan, jadi tidak ada yang dikorbankan di sini di antara Tuan Kazumi dan Tuan Kazaya."Alex menambahkan, dan kali ini situasi di dalam mobil benar-benar sudah senyap seketika.Karena berhasil membuat Rachel dan Moa tidak lagi bertengkar, Alex fokus dengan kecepatan

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status