Beranda / Romansa / DERITA WAJAH JELEK / BAB 28 : Kecurigaan

Share

BAB 28 : Kecurigaan

Penulis: Hamfa Merman
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-05 20:47:04
“B-bukan begitu, Alya! Apa kamu lihat sosok wanita yang tampak mencolok itu?” tanya Bara sambil menunjuk diam-diam dan melirik ke arah Citra.

Alya langsung melihat sekilas sosok rupawan seperti artis papan atas itu. Dia juga terpukau dengan penampilan wanita yang menurutnya tidak kalah cantik dengannya.

“Memangnya mengapa? Aku tidak kenal siapa dia!” tegas Alya masih sinis dengan Bara.

“Wanita itu bernama Citra Riana. Dia adalah pewaris keluarga Riana yang juga bagian dari keluarga Harko. Masalahnya, wanita dengan status yang tidak kalah dengan Diano itu beberapa hari ini ternyata telah memata-matai hubungan kita sejak dulu sekali. Dia bahkan tahu perselingkuhanmu dengan Diano tepat sehari setelah aku mengetahuinya. Itu sangat aneh sekali!”

Bara masih merinding ketika kembali mengingat momen pertemuan antara dia dan Citra yang menurutnya baru saja itu.

Alya cukup terkejut mendengar perkataan Bara. Ada dua informasi yang sulit baginya untuk percaya.

“T-tunggu sebentar! Apa maksudmu kala
Hamfa Merman

Rumah mewah memang menarik, tapi apakah rumah itu sebatas mewah saja?

| Sukai
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • DERITA WAJAH JELEK   BAB 29 : Kabar Buruk

    “Hmm…, lupakan saja! Aku akan mengamati situasi nantinya. Bisa saja Bara hanya mencoba menakutiku karena iri dengan hubungan antara Diano dan aku,” batin Alya mengikuti Diano dengan senyum terlihat di pipi cantiknya itu.Rumah yang begitu mewah mulai menunjukkan sosok sebenarnya. Banyak ornamen yang khas dan unik yang terlihat baru dari sudut pandang mata cantik Alya.Air mancur dan tanaman indah membuat rumah itu semakin sulit untuk tidak dikagumi oleh siapa pun. Suasana yang menenangkan hati sangat terpancar dari seluruh sisi rumah mewah.Alya seperti semut yang melihat tumpukan gula. Dia terus saja berdecak kagum hingga dia sendiri lupa berapa kali dia melakukannya.Wajar saja bagi gadis cantik yang dari ujung rambut hingga jempol kakinya saja sudah begitu elegan.Tertarik dengan sesuatu yang serupa dengannya tentu bukan suatu masalah. Rumah mewah di hadapannya seakan dibuat khusus untuknya.Wanita yang baru saja cerai itu begitu menikmati dan berharap untuk tinggal selamanya di rum

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-05
  • DERITA WAJAH JELEK   BAB 30 : Menghindar?

    Bagi pria itu, Alya tidak perlu diperhatikan terlalu jauh. Momen seperti ini yang membuat Diano berbeda dengan Bara yang selalu menganggap Alya segala-galanya.Diano masuk ke rumah dengan santai dan Alya dengan panik mencari taksi lewat ponselnya. Dua sisi yang berbeda terlihat begitu kontras.***Jalan di siang hari sudah begitu padat dengan kendaraan berbagai jenis. Seakan tidak ada waktu lain, kendaraan-kendaraan itu saling mendahului dengan ganas dan cepat.Salah satu dari sekian banyak kendaraan di sana adalah satu taksi yang begitu gesitnya menancap gas dan mengerem setiap kali mobil itu melaju.Tin! Tin!Taksi itu membunyikan klaksonnya dengan keras dan kendaraan lainnya terkejut juga membunyikan klaksonnya seakan berusaha menyahut klakson mobil taksi itu.“Bagaimana, Pak? Apa masih lama?” tanya Alya dengan lembut tampak begitu cemas.“Tenang, Nyonya! Saya sudah melaju dengan cepat ini. Lalu lintas saat ini memang selalu macet seperti ini!” sahut sang sopir taksi dengan begitu l

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-05
  • DERITA WAJAH JELEK   BAB 31 : Bentrok

    “Hmm? Bukankah itu Alya? Mengapa dia ada di sini?” tanya seseorang yang baru saja lewat melihat sosok Alya.“Hush! Dia baru saja dipecat. Tidak perlu membicarakannya!” sahut yang lainnya berusaha menghindar.Beberapa orang lainnya juga menunjukkan sikap yang tidak terlalu berbeda dengan dua orang itu.Ada yang heran, penasaran, jijik, atau menghindari Alya. Sekitarnya yang seperti itu membuat Alya merasa tidak nyaman meski sudah berusaha untuk tetap tenang.Alhasil, Alya yang sudah tak tahan lagi langsung bangkit tanpa peduli lagi dengan lingkungan sekitarnya.Dia melirik ke arah penjaga yang memang sedari tadi sudah keluar dari posnya mencoba untuk menyapa semua orang.“Apakah sudah bisa saya masuk sekarang?” tanya Alya tiba-tiba mendekat ke arah penjaga.Penjaga itu hanya terdiam sejenak sebelum berkata, “Mohon maaf, Nyonya Alya. Dekan menghubungi saya kalau dia butuh istirahat saat ini. Tampaknya beliau tidak bisa menerima tamu lagi.”Alya langsung melotot mendengar itu. “Hmph! Suda

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-05
  • DERITA WAJAH JELEK   BAB 32 : Ancaman Tak Berarti

    Alya tertegun sejenak dan langsung terbakar dengan amarah yang dengan cepat menyebar di seluruh urat nadinya.“Dekan! Anda tidak bisa memecat saya baik sekarang atau kapan pun juga! Apakah Anda tidak tahu kalau saya ini calon istri dari anak keluarga Harko? Jangan macam-macam dengan saya!” tegas Alya semakin tak terima dipermalukan seperti ini.Dekan sejenak berhenti dari menikmati secangkir teh dan diam-diam tersenyum tipis sebelum dengan santai melanjutkan meneguk tehnya.“Alya oh Alya! Apa kamu pikir saya takut dengan ancaman Anda ini? Tidak semua orang tunduk dengan omong kosong Anda!” Dekan tak terlalu peduli seakan ancaman Alya tidak ada artinya di hadapannya. Entah karena keyakinan mutlak atau sekadar keberanian, Dekan tampak tidak takut ketika Alya menyebutkan nama besar keluarga Harko.Alya yang mendengar jawaban Dekan merasa sangat terkejut dan bingung harus bersikap apalagi. Dia menatap Dekan seakan tak percaya kalau masih ada orang yang meremehkan keluarga Harko.“Pria tua

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-05
  • DERITA WAJAH JELEK   BAB 33 : Keluhan

    “Tuan, Anda nakal sekali. Sudah waktunya Nyonya Alya pulang. Kita harus berpisah sekarang sebelum terlambat,” sahut sosok wanita cantik yang terbaring dalam pelukan mesra Diano dengan malu-malu.“Alya? Hmph, gadis aneh seperti itu tidak perlu kamu khawatirkan! Kita lanjutkan saja, he-he-he!” Diano melanjutkan aksinya dengan mesra bersama wanita cantik tak dikenal itu.Jika Alya mengetahui ini, entah apa yang akan terjadi dalam benaknya. Sosok yang begitu dicintainya hingga membuat dirinya rela bercerai malah diam-diam merajut kasih dengan wanita lain.Tentu saja, hal itu tidak akan terungkap dalam waktu dekat ini. Alya dan Diano, hubungan keduanya semakin terlihat kerumitannya tinggal menunggu waktu saja.***Bara yang menikmati kost barunya mulai sedikit tenang dengan perubahan besar dalam hidupnya itu.Pria tidak terlalu tampan itu perlahan mulai membiasakan dirinya dengan keadaannya saat ini.Meski sebenarnya dia sudah sangat siap menghadapi kesendirian dalam hidupnya, Bara tetap me

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-05
  • DERITA WAJAH JELEK   BAB 34 : Tak Terkecuali

    Kehadiran Citra selalu mengganggu kenyamanannya menjalani hidup barunya itu. Bara sudah tidak bisa mentolerirnya lagi.Brak!“Kalau wanita itu masih saja mencoba untuk datang lagi, aku pasti melaporkannya ke pihak kepolisian!” tegas Bara sambil memukul meja tak jauh darinya.Hari yang malam dan tenang mulai perlahan meredakan amarahnya. Bara butuh belasan menit untuk kembali tenang dan datar melupakan semua kejadian sebelumnya.“Saatnya menulis!” Bara bergumam dan mulai membuka laptop tercintanya itu.Pria itu melampiaskan amarahnya dengan terus menulis beberapa bait yang begitu emosional.Beberapa tema dan konsep novelnya akhir-akhir ini terkait dengan perselingkuhan dan balas dendam.Hal ini jelas ada kaitannya dengan kondisi hidupnya yang menyedihkan itu. Bara tetap menulis tidak peduli hal lainnya hingga beberapa jam berlalu dengan cepat.“Huuh…, akhirnya selesai juga!” gumam Bara merasa lelah menulis terlalu lama.Dia mencoba untuk membuka beberapa artikel terbaru dan dikejutkan d

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-06
  • DERITA WAJAH JELEK   BAB 35 : Darurat Laptop

    “Dataku semuanya ada di sini! Aku harus segera memperbaikinya!” tegas Bara langsung berdiri tak ingin membuang waktu lagi.Laptop ditutupnya dan dimasukkan ke dalam tas ransel. Jaket segera Bara kenakan dan bersiap pergi menuju tempat servis laptop.“Servis laptop terdekat kayaknya di sekitar taman bunga. Aku harus naik motor!” gumam Bara sekalian mengambil kunci motor juga.Dengan itu, Bara bergegas pergi menuju lokasi yang ditujunya. Dia mengendarai motornya dengan gesit melewati berbagai rintangan.Banyak sekali kendaraan yang berlalu lalang di sekitarnya. Hal itu membuat Bara sedikit merasa tak nyaman dalam perjalanan.“Ramai sekali hari ini. Apa ada acara perayaan?” gumam Bara yang tak sadar kalau hari itu sudah akhir tahun.“Entahlah! Aku harus cepat menservis laptopku.”Bara menancap gas motornya dengan sungguh-sungguh. Tak ingin berpikir panjang, Bara hanya fokus untuk segera sampai di tujuan.Pemandangan sekitar perlahan berubah seiring Bara yang semakin dekat dengan tujuan. B

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-06
  • DERITA WAJAH JELEK   BAB 36 : Jumpa Lagi

    Bara tidak peduli dengan perkataan Alya itu dan terus mempercepat langkah kakinya meninggalkan tempat servis dengan hatinya yang membara penuh amarah.“Hih! Kenapa sih harus ketemu dia lagi?” gumam Bara begitu kesalnya.Dia menghampiri tempat motor parkir dan lekas ingin pergi dari tempat servis saat itu juga. Tiba-tiba, Alya keluar juga dari tempat servis dan menatap ke arah Bara.Bara yang sudah menaiki motornya sempat melirik Alya sebelum segera mengalihkan pandanganya.“Bara!” teriak Alya melihat kepergian Bara tanpa ada niatan untuk berbicara dengannya lagi.Tak ada jawaban yang perlu diutarakan lagi. Bara bergegas pergi dengan motornya tanpa menoleh lagi.Perjalanan yang begitu tenang kian diwarnai dengan gejolak amarah. Bara tidak habis pikir kalau akan bertemu Alya lagi setelah beberapa bulan berpisah.“Takdir macam apa ini? Jelas kalau semua ini pasti kebetulan saja! Wanita berhati kasar seperti Alya tidak mungkin menguntitku seperti si Citra itu!” gumam Bara berusaha membandi

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-06

Bab terbaru

  • DERITA WAJAH JELEK   BAB 64 : Alya Masuk

    Tak berselang lama, Alya akhirnya berada tepat di depan pintu masuk ruangan pengawas CCTV. Wajahnya tenang, tapi sekilas mengandung keseriusan.“Bara pasti aku temukan di sini!” batin Alya tak ragu lagi hendak membuka pintu masuk tersebut.Petugas medis yang menemaninya hanya bisa terdiam dan akhirnya mengangguk dengan sopan.“Nyonya Alya, saya undur diri dahulu. Pengawas di dalam yang akan memberikan arahan nantinya,” ujar petugas medis tersebut dengan sopan menunggu balasan Alya.Alya terdiam sejenak sebelum menjawab, “Baiklah, terima kasih atas bantuannya!”Petugas medis tak ragu lagi akhirnya memutuskan pergi setelah memastikan Alya membuka pintu dan siap untuk masuk kapan saja.“Hmm…, mengapa juga Nyonya Alya ada di tempat ini? Apakah ada orang yang dikenalnya sedang dirawat di sini?” batin petugas medis sebelumnya masih merasa heran sebelum memutuskan segera mengabaikan pikirannya sendiri.Sosok Alya mulai masuk ke dalam ruangan dengan tenang menunjukkan rupanya yang begitu mena

  • DERITA WAJAH JELEK   BAB 63 : Alya Mencari

    “Berhenti dan silahkan duduk kembali apabila kamu masih ingin tahu rahasia keluarga Harko!” ucap pria tua itu dengan tenang bahkan tak menatap ke arah Bara sama sekali.Bara akhirnya terhenti sejenak sebelum berbalik dan menatap dengan serius ke arah pria tua yang saat ini masih saja mengabaikan sosok Bara dengan cara membaca buku medis miliknya.“Pria tua aneh ini benar-benar ingin memberitahu rahasia keluarga Harko atau tidak sebenarnya, hah?!” batin Bara masih tak begitu yakin.Dia memperhatikan dengan seksama sosok pria tua yang tidak ada perubahan fokus bahkan setelah mengatakan perkataan sebelumnya yang menghentikan Bara untuk pergi.Pria tua aneh itu masih saja fokus dengan kesibukan membaca bukunya. Bara masih tak habis pikir dengan sikap pria tua yang tenang dan sekaligus abai terhadap dirinya itu.“Hmph! Anda kalau berjanji harus mampu menepatinya! Jangan coba-coba mempermainkan saya lagi!” tegas Bara menatap tajam ke arah pria tua itu.Pria tua itu lagi-lagi tak merespon dan

  • DERITA WAJAH JELEK   BAB 62 : Kepala Rumah Sakit

    Glek!Bara tanpa sadar menelan air ludahnya sendiri beberapa kali karena terlalu gugup menghadapi situasi yang tidak terprediksi ini. Dia duduk dengan canggung di kursi yang terlihat lumayan mewah dengan tubuh yang perlahan menggigil seperti orang kedinginan.Sorot matanya tidak fokus melihat sekelilingnya seakan-akan berusaha meminta lingkungan sekitarnya itu membantu dirinya untuk tetap tenang.“A–aku seharusnya tidak ke tempat ini! Andaikan saja aku tidak terlalu terburu-buru, situasi aneh ini tidak akan menimpaku!”Bara mengutuk keras dirinya sendiri dalam hatinya karena masuk ke dalam jurang tanpa dasar yang disiapkan oleh orang lain yang mana dalam hal ini berasal dari pria tua itu selaku kepala rumah sakit elit.“Aku tidak bisa terus gugup seperti ini! Semua sudah terlanjur begini, aku hanya perlu tetap tenang dan mengumpulkan sebanyak mungkin informasi terkait keluarga Harko!” batin Bara sudah memutuskan sesuatu.Dia yang merasa tidak ada jalan kembali hanya bisa berusaha untu

  • DERITA WAJAH JELEK   BAB 61 : Pertemuan Takdir

    Menyadari kesalahannya sendiri adalah hal yang paling sulit dilakukan oleh manusia tidak peduli siapa pun itu. Banyak di antara manusia yang masih merasa benar meskipun sudah terbukti salah.Ini adalah fakta dan sekaligus sebuah realita kehidupan yang tak akan pernah memudar tak peduli zaman apa yang akan berlalu.Kondisi serupa inilah yang sedang terjadi kepada Alya. Dia masih tidak merasa bersalah meski jelas sekali dia telah menipu dan mengkhianati cinta seorang suami yang begitu tulus.Belum lagi berbagai cacian penuh kebencian dan hinaan yang merendahkan kehormatan seseorang sudah tak terhitung jumlahnya ia lontarkan kepada Bara tanpa rasa bersalah sedikit pun.Sikap arogansi yang tidak berujung inilah yang membuat Alya tak mengerti alasan perubahan sikap Bara yang saat ini begitu membencinya hingga sulit untuk dihilangkan lagi.Bara juga tak akan pernah membutuhkan rasa simpati atau rasa bersalah sedikit pun dari Alya. Dia sudah memutuskan untuk membalas dendam tidak peduli seber

  • DERITA WAJAH JELEK   BAB 60 : Alya Curiga

    Pimpinan masih tak menemukan kemungkinan lainnya dan hanya bisa kembali terdiam seolah-olah tidak ada yang terjadi di dekatnya selama ini.Di sisi lainnya, Alya sendiri sudah pergi jauh dan mulai dekat dengan pintu keluar rumah sakit elit ini. Tanpa menunggu lama, Alya langsung keluar dengan cepat dan tidak ragu sama sekali.“Huuh…, akhirnya keluar juga dari rumah sakit ini!” gumam Alya begitu lega dan langsung bergegas menuju ke tempat mobilnya terparkir.Langkah kakinya tak terhentikan meski sejenak saja dan dengan lincah mempercepat langkahnya hingga sampai tepat di dekat mobilnya terparkir dengan rapi di sana.“Sudah waktunya pulang!” gumam Alya sambil membuka mobilnya dan masuk ke dalamnya.Dia duduk dengan tenang di kursi sopir sambil memegang erat setir mobilnya. Alya tetap saja terdiam di sana seperti orang aneh dan tidak bergegas pergi sedikit pun.“Mengapa aku terus memikirkannya, hah?!” Alya tak begitu senang dengan pikirannya sendiri yang saat ini kembali teringat percakapa

  • DERITA WAJAH JELEK   BAB 59 : Alya Tersembunyi

    Bara keluar dari kamar rawat inap dengan hatinya yang terasa campur aduk tak menentu. Ada rasa syukur ketika melihat kondisi pimpinan yang sudah sadar.Namun, dia juga merasa semakin waspada dan marah besar kepada keluarga Harko yang sudah sulit diredakan lagi.“Keluarga Harko! Jika bukti sudah kudapatkan, kalian pasti akan hancur!” batin Bara dengan tekad kuat menyala.“Anda sudah keluar rupanya! Apakah masih ingin berkeliling lagi atau tidak?” tanya seorang pria yang sudah menunggu lama di sana.Bara meredakan amarahnya dan melirik pria aneh itu. Dia hanya mengangguk sejenak sebelum berjalan dengan santai lagi.“Hei! Kamu mau ke mana lagi sekarang?” tanya pria itu mengejar Bara.“Aku mau menjenguk yang lainnya dulu. Apa itu tidak boleh?” tanya Bara sebelum menghentikan langkahnya.Dia menoleh ke belakang dan sekilas melihat pria itu dengan tenang. Tatapan Bara membuat pria merasa tak nyaman sebelum akhirnya mendengus dingin.“Terserah kamu!” sahut pria itu tak lagi sopan.Dia sudah t

  • DERITA WAJAH JELEK   BAB 58 : Bertemu Pimpinan Panti Asuhan Daniar (Part 4)

    “Orang ini…. Apakah dia begitu khawatirnya dengan kondisi Panti Asuhan Daniar? Semuanya sudah hancur sekarang, kan? Seharusnya aku menjualnya waktu masih ada tawaran itu,” batin pimpinan tampak menyesali keputusannya menolak untuk menjual Panti Asuhan Daniar.Dia tidak tahu kalau keputusannya kala itu mengundang berbagai masalah yang menimpanya saat ini.Bara tetap menunggu dengan sabar seakan dirinya tahu kalau pimpinan berusaha untuk menghindari pertanyaannya.“Apakah pimpinan berusaha untuk merahasiakannya? Jika seperti ini, aku akan kesulitan mendapatkan informasi lebih lanjut!” batin Bara merasa khawatir.Keduanya berpikiran yang saling bertolak belakang. Bara tidak tahu kalau pimpinan saat ini sedang merasa menyesal karena tidak menjual Panti Asuhan Daniar waktu keluarga Harko memberikan penawarannya.Pimpinan juga tidak sadar kalau Bara sebenarnya merasa bahwa keputusan pimpinan begitu mulia sekali. Hanya saja, dia tidak mengetahui seberapa mengerikannya keluarga Harko.“Tidak!”

  • DERITA WAJAH JELEK   BAB 57 : Bertemu Pimpinan Panti Asuhan Daniar (Part 3)

    Bara terdiam dan terpaksa untuk tersenyum, lalu sedikit menganggukkan kepalanya. Pria itu tampak gerak di hatinya meski hanya untuk berpura-pura senang.“Mengingatkan wanita rendahan seperti Alya hanya buang-buang energi dan waktu berhargaku saja!” batin Bara merasa sangat tidak setuju dengan perkataan pimpinan.“Oh, iya! Bagaimana dengan keturunanmu saat ini? Apakah Alya memang benar-benar masih tidak bisa mempunyai keturunan?” tanya pimpinan sekali lagi.Meski terdengar lancang, tapi Bara sudah terbiasa mendengar pertanyaan pimpinan ini hampir puluhan kali.Bara sangat tahu betul kalau pimpinan hanya ingin mengetahui saja dan tidak punya niat buruk sedikit pun. Bahkan ketika Bara menceritakan kondisi tubuh Alya yang sebenarnya, pimpinan seringkali memberinya beberapa obat herbal untuk mantan istrinya itu.Meski tidak ada pengaruh atau perubahan kepada kondisi Alya, Bara tetap merasa tersentuh dengan kepedulian yang ditunjukkan oleh pimpinan Panti Asuhan Daniar kepadanya seakan-akan

  • DERITA WAJAH JELEK   BAB 56 : Bertemu Pimpinan Panti Asuhan Daniar (Part 2)

    Bara bergumam sendiri dengan ekspresi wajah serius. Meski begitu, hatinya sangat lega memikirkan akan segera bertemu pimpinan Panti Asuhan Daniar.“Semoga pimpinan Panti Asuhan Daniar baik-baik saja!” gumam Bara sebelum berbalik melihat kondisi kamar.Kamarnya sekilas tampak nyaman untuk para korban. Bara melihat ada salah satu tempat tidur dengan seseorang terbaring di sana.Bara mendekat dan melihat sosok pria tua dengan wajah pucat terbaring lemas di atas kasur. Dia terlihat setengah sadar, lebih seperti sedang berusaha untuk sadar saat itu juga.“Pimpinan!” seru Bara tiba-tiba terkejut melihat kondisi orang itu.Meski wajahnya sangat pucat, Bara tentu saja masih mengenalinya karena baru beberapa waktu yang lalu, dia berkunjung ke Panti Asuhan Daniar.Bertemu dengan pimpinan Panti Asuhan Daniar sudah seperti sebuah keharusan yang tak mungkin dia abaikan begitu saja.Namun, kondisi wajah dan tubuhnya benar-benar sulit dibayangkan oleh Bara. Sorot matanya akhirnya bergetar dan tanpa s

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status