Beranda / Rumah Tangga / DENDAM IBU TIRI / Hubungan Terlarang

Share

Hubungan Terlarang

Penulis: Seccomander
last update Terakhir Diperbarui: 2022-08-16 14:41:36

Rumah Amaliya dan Mihran

"Oma uyut kenapa sih? Bikin Alia pusing nih! Untung Ayah sama Bunda masih dalam perjalanan pulang," gerutu gadis cantik, cicit kesayangan Oma Siska.

Oma Siska duduk di lantai dengan wajah kesal.

"Oma tuh kesal. Yang biasa dandanin Oma disalon pulang kampung dan katanya nggak balik lagi.Oma kan mau posting di IG, wajah udah baru eh wajah belum kinclong," terang Oma dengan wajah kesal.

Netra Alia terbelalak, "Hah, jadi tiap Oma mau posting di IG, harus ke salon dulu?"

"Iya," jawab Oma masih dengan wajah mengkerut.

"Oma kan harus kece. Oma kan malu sama teman-teman Oma yang postingannya selalu baru dan kece. Oma nggak. Mana kinclongnya muka Oma tuh?!" gerutu Oma Siska.

"Udah, Oma nggak usah ke salon, kan lebih hemat. Oma dandan di rumah aja. Kan tetap kinclong dan tetap kece. Nih, Alia udah siapkan." Alia menunjukkan seperangkat alat make-up milik Amaliya yang diambilnya dari kamar.

"Emang kamu bisa?" tanya Oma Siska ragu.

"Nih, kita pakai ini dulu nih."

Al
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • DENDAM IBU TIRI   Jujur Atau Berdusta?

    "Sepahit apapun, kejujuran jauh lebih baik daripada bahagia dalam kedustaan."Mihran mengusap air mata sahabatnya itu. Eliza pun mulai menaruh tangannya di wajah Mihran. Dalam keadaan menangis. Mihran, Eliza, di bawah derasnya hujan, melakukan hubungan terlarang itu di dalam mobil ....Seketika petir mengelegar, hujan semakin deras, diiringi angin semakin kencang. Beberapa menit kemudian "Amaliya, maafin aku .... "Hubungan terlarang itu akhirnya terjadi. Di bawah derasnya hujan, Eliza dan Mihran tidak lagi mampu melawan hasratnya. Hanya penyesalan yang tersisa. Mihran menyesal telah mengkhianati Amaliya, istri yang sholihah dan sangat patuh padanya. Dan, pasti sangat menyakitkan adalah ia berkhianat dengan sahabat mereka sendiri, Eliza. Sahabat yang sudah dianggap saudara oleh Amaliya. Eliza pun menyesal. Ia tidak bisa mengontrol dirinya. Mengontrol perasaan cintanya pada Mihran hingga ia mengajak Mihran bercinta di dalam mobil ini. Mobil Mihran bersama Amaliya."Maafkan aku, Ama

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-16
  • DENDAM IBU TIRI   Harga Diri Seorang Suami

    "Saat ketulusan dibalas pengkhianatan, maka bersabarlah. Cukup tengadahkan tangan ke atas langit, lalu berdoalah. Jika kamu beruntung, maka Allah akan memberimu kesempatan melihat mereka mendapat balasannya. Hukum tabur tuai itu nyata .... "Rumah Amaliya dan Mihran"Assalamu'alaikum," ucap Mihran saat memasuki rumahnya bersama Amaliya dan Eliza. "Ayah ...." teriak Alia yang langsung memeluk sang Ayah. "Wa'alaikumsalam," jawab Oma Sisca ketus. Ia bingung, mengapa Amaliya mengajak Eliza menginap di rumahnya lagi. "Yah, malam ini Ayah temenin Alia tidur ya. Alia kan udah lama nggak dibacain cerita sama Ayah. Gara-gara syuting. Ayo, Yah," kata Alia yang semangat dan langsung menarik Ayahnya ke dalam kamar. "El, ayo, aku antar kamu ke kamar kamu," ajak Amaliya. Tetapi, Oma Siska mencegah cucunya dan ingin berbicara empat mata saja. "El, kamu duluan ke kamar ya. Aku mau bicara sama Oma dulu sebentar," kata Amaliya. Eliza pun mengangguk. "Permisi, Oma," ijin Eliza yang bergegas menu

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-02
  • DENDAM IBU TIRI   Kebohongan Yang Terungkap

    "Saat hatimu sedang patah, maka bersujudlah, luruhkan semua sakitmu pada Maha pembolak-balik hati manusia .... ""Amaliya .... " teriak Oma dan Papa Amaliya berbarengan. Eliza terperanjat melihat keributan ditengah keluarga sahabatnya. "Liya, Oma melakukan ini demi kamu, Amaliya ...." ujar Oma dengan terisak. Eliza pun menyusul Amaliya."Mihran, tunggu. Sayang, tolong dengerin a—""Jadi selama ini kamu bohongin aku? Kamu tahu sendiri kan, selama ini aku nggak pernah mau menerima bantuan apapun dari keluarga kamu! Pantas saja Papa kamu selalu aja ngeremehin aku. Ternyata ini penyebabnya!" hardik Mihran yang emosi. Ia pun langsung menghidupkan mobilnya. "Mihran, Mihran, Sayang ...." Amaliya yang berusaha mengetuk pintu jendela tetap tidak digubrisnya. Alhasil, Mihran langsung pergi. Eliza pun mendekati Amaliya yang sudah berderai air mata. Saat berbalik, Amaliya pun melihat sahabatnya itu justru memohon bantuannya. "Eliza, tolong aku, tolong kamu kejar Mihran. Kamu tahu kan, gima

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-02
  • DENDAM IBU TIRI   Cinta Sejati Mihran

    "Saat cinta itu sudah hilang tetapi kamu memilih bertahan untuk tetap berusaha mencintainya, maka itulah cinta sejati .... "Mihran hanya melirik ke arah Eliza yang berdiri disampingnya, ia mengangguk ke arah Amaliya dan langsung bergegas masuk ke dalam kamar. "Eliza, makasih ya, kamu udah buat Mihran mau pulang," kata Amaliya mengenggam tangan sahabatnya itu. Eliza pun mengangguk. "El, tadi kamu mau pergi ya? Eliza, aku nggak mau kamu pergi. Aku mohon, kamu bantuin aku lagi biar Mihran kembali seperti biasa lagi sama aku. Kamu mau kan? Karena kamu sahabat Mihran yang paling ngertiin dia banget. Please, El,aku mohon .... " bujuk Amaliya. Eliza pun mengangguk, "Iya."Amaliya pun memeluk erat Eliza erat sebagai ucapan terima kasih. ****Esok hari, di kantor MihranMihran terpaku. Ia kembali mengingat perkataan Oma Siska saat membongkar rahasia yang tersimpan selama ini. Amaliya, wanita yang sangat dicintainya ternyata sudah membohonginya. Harga dirinya sebagai lelaki dan seorang sua

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-02
  • DENDAM IBU TIRI   Kembali Mesra

    "Tidak ada manusia yang sempurna. Hargailah apa yang kamu miliki sekarang ...."Mihran akhirnya mengikuti saran Eliza. Ia bergegas kembali ke rumahnya. Saat Mihran sampai di rumah, ia langsung masuk ke dalam kamarnya bersama Amaliya. Suasana gelap, hanya terlihat bertabur lilin disekitar kamar. Amaliya ternyata sudah siap dengan surprisenya. "Eliza benar. Seharusnya aku menghargai apa yang sudah dilakukan Amaliya untukku."Sebuah senyuman merekah dibibir tipis Amaliya, menyambut Mihran dengan sebuah candle light dinner. Mihran pun terharu. Ia menghampiri Amaliya yang sudah menunggu di sisi meja makan yang sudah disiapkannya dengan berbagai menu favorit Mihran. Kedua netra itu kini semakin dekat. Beradu pandang. Mihran pun memperhatikan sekeliling kamar yang sudah dikelilingi lampu hias warna-warni. Dibagian bawah ada lilin-lilin kecil membuat suasana semakin romantis."Kamu yang menyiapkan ini semua?" tanya Mihran yang masih menatap Amaliya dengan tatapan penuh cinta. "Kamu suka?"

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-05
  • DENDAM IBU TIRI   Cemburu Tanda Cinta

    Mihran says"Apa ini waktunya aku jujur ke Amaliya?Apa sebaiknya aku kasih tahu Amaliya jika sebenarnya Eliza mencintaiku? Dan bahkan kami telah berhubungan terlarang?" "Ternyata Dygta juga tahu soal ini? Apa Eliza juga cerita ke Dygta? Aku nggak mungkin cerita hal yang sebenarnya ke Amaliya sekarang. Aku belum siap. Aku harus menunggu waktu yang tepat buat membicarakan hal ini ke Amaliya baik-baik .... " batin Mihran. ****Bel berbunyi Alia pun bergegas membuka pintu saat mendengar suaea bel berbunyi. Awalnya Alia berpikir jika yang datang Oma Siska tetapi dugaannya salah. Mbak Ani, ART yang pamit pulang ke kampung karena ingin menikah. Sayang, pernikahannya gagal dan ia memutuskan kembali bekerja di rumah Amaliya dan Mihran. "Bi Ani .... " ucap Alia saat membuka pintu. "Non ... kok Mbak Ani balik lagi ke sini? Katanya mau balik ke kampung dan mau menikah?" tanya Alia heran. "Justru itu, Non, makanya Bi Ani balik lagi ke sini. Bibi ke sini karena gagal nikah. Calon suami bibi n

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-05
  • DENDAM IBU TIRI   Pelakor Yang Cemburu

    "Kejujuran itu memang menyakitkan, hancur, perih, semua menjadi luka yang harus kutelan mentah-mentah .... ""Aku juga nggak tahu kenapa, aku nggak suka aja melihat kamu jalan dengan laki-laki lain," tutur Mihran. Netra keduanya pun beradu pandang. Mihran menatap dengan tajam, begitupun Eliza. "Kalian di sini ternyata ...." teriak Amaliya, membuat keduanya dilanda kepanikan.Eliza berusaha tersenyum menutupi kepanikannya. "El, kata Malik tadi kencan kalian sukse dan lancar. Aku nggak sabar deh, kamu jadi ipar aku," tutur Amaliya. Amaliya pun memeluk erat sahabatnya itu. Eliza pun memeluk erat sahabatnya balik. Sedangkan Mihran, tatapannya semakin tajam. Ia dihinggapi cemburu yang luar biasa. ****Keesokan hariMihran pun sampai dikantornya. Ia dibuat kaget dengan suasana kantor yang tak biasa. "Loh, apa ini? Kayak ada acara tapi ...." gumam Mihran. Ia pun masuk lebih dalam ke kantornya. "Siapa yang bikin?" gumamnya lagi. Ia pun berjalan, di sebuah sudut terlihat Eliza dan Mali

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-05
  • DENDAM IBU TIRI   Si Pelakor Hamil

    Eliza mual, ia muntah-muntah di kamar mandi yang berada di dalam kamarnya."Seharian ini aku capek banget, mual-mual. Apa jangan-jangan aku ...." Eliza menduga jika dirinya hamil.Mungkinkah Eliza hamil anak Mihran?Pintu kamar mandi pun diketuk sangat keras."Eliza, Eliza ...."Eliza pun membasuh wajahnya. Sesaat kemudian ia membuka pintu kamar mandi. Ternyata ada Amaliya yang sudah berdiri di depan pintu kamar mandi. "Kamu kenapa? Sini yuk!" ujar Amaliya.Amaliya pun memapah sahabatnya itu untuk duduk di kursi yang ada di dalam kamar. Wajah Eliza pucat. Badannya pun lemah, karena mual yang hebat tadi."Aku buatin kamu teh hangat ya sama kuambilkan obat gosok. Sebentar," ucap Amaliya. Ia pun pergi menuju dapur.Eliza masih merasakan pusing dan mual yang sangat hebat.Tidak lama, Amaliya kembali membawa segelas teh hangat dan minyak gosok."Makasih ya, Amaliya ...." tutur Eliza berterima kasih pada sahabatnya.Amaliya pun memijit Eliza dengan minyak gosok yang dibawanya tadi."Bias

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-06

Bab terbaru

  • DENDAM IBU TIRI   Selamat Tinggal Indonesia

    Permintaan Eliza untuk pindah ke Amerika membuat Mihran dilema. Di satu sisi, ia ingin mempertahankan rumah tangganya bersama Eliza.Mihran tidak ingin gagal. Terlebih harus kehilangan Dhika jika ia tidak bisa menuruti semua keinginan istrinya itu. Hanya berserah pada Allah dan berdoa, tempatnya mencurahkan semua kegelisahannya."Ya Allah, Engkaulah yang lebih tahu apa yang terbaik buat kami. Jika kepindahan kami ke Amerika itu yang terbaik menurutmu, mudahkanlah ya Allah. Tapi jika itu bukan yang terbaik untuk kami, berikanlah jalan lain agar kami bisa hidup dengan tenang, aamin ...."Mihran menyelesaikan doanya, walau ia belum juga bergerak dari sajadah. Hatinya cemas. Perasaannya tidak menentu. Membayangkan harus tinggal jauh dari Jakarta. "Selama ini aku tinggal di Jakarta, aku selalu teringat Amaliya. Aku nggak bisa move on darinya. Apalagi sekarang ada Ayu yang sangat mirip dengan Amaliya.""Aku nggak boleh tergoda sama Ayu. Aku kapok. Aku nggak mau mengkhianati istriku lagi.

  • DENDAM IBU TIRI   Pindah Ke Amerika?

    Arumi mencoba membujuk suaminya. Ia berharap jika sang suami mengubah keputusannya untuk mengajukan gugatan perceraian me pengadilan agama."Mas, tolong pikirkan lagi keputusan kamu, Mas," pinta Arumi memelas. Namun, sepertinya keputusan Taher sudah tak bisa diubah."Maafkan aku, Arumi. Keputusanku sudah bulat. Aku akan mengurus arsip perceraian kita agar aku juga bisa mengesahkan pernikahan aku dan Della," tutur Taher tegas.Jawaban suami yang telah didampingi puluhan tahun itu membuat Arumi syok. Ia tidak menyangka, jika suaminya itu lebih memilih cinta masa lalunya."Tega kamu, Mas. Tega kamu melakukan ini sama aku. Bunuh aja aku, Mas. Kamu bunuh aja aku sekalian. Bunuh, Mas!" teriak Arumi histeris.Teriakan Arumi yang terdengar nyaring akhirnya membuat Oma Siska bersama Malik dan Indah masuk ke dalam kamar Arumi. Terlihat pertengkaran itu membuat Arumi telah banjir air mata."Ada apa ini?"Oma Siska pun akhirnya menarik paksa anak lelakinya keluar dari kamar. Sedangkan Indah berus

  • DENDAM IBU TIRI   Gugatan Cerai

    Arumi yang mulai membaik akhirnya diijinkan pulang. Ditemani anak dsn menantunya, Arumi pulang ke rumah Oma Siska. Sesampainya di rumah, Oma pun menyambut hangat kedatangan anak perempuannya.Walau sudah ditalak oleh Taher, Arumi tetap tinggal di kediaman Oma Siska. Itu demi memenuhi keinginan mama mertuanya itu, setelah puluhan tahun menikah dengan Taher, Arumi telah dianggap anak oleh Oma Siska."Ma, mama istirahat di kamar dulu ya," ujar Indah. Indah pun memapah mama mertuanya untuk masuk ke kamarnya."Mama istirahat di sini dulu ya, Indah mau ambilkan makanan buat mama dulu," ujar Indah. Namun, belum saja melangkah Arumi langsung menarik tangan menantu perempuannya itu."Enggak usah, Indah. Mama enggak mau makan," sahut Arumi."Tapi mama harus makan, biar keadaan mama cepat pulih," bujuk Indah."Untuk apa, Indah? Toh mama sakit, papa kamu tidak perduli sama sekali. Sekalipun tidak mau menjenguk mama di rumah sakit," jawab Arumi dengan tatapan mata yang kosong.Indah pun terdiam. I

  • DENDAM IBU TIRI   Ancaman Eliza

    "Mel, kamu kok ke sini nggak bilang-bilang dulu?" ucap Ridho yang kaget melihat kedatangan Amaliya ke kantornya.Amaliya yang emosi mengetahui mamanya di celakai oleh Eliza pun mendatangi kantor Ridho dan ingin mengakhiri semuanya."Penyamaran ini harus segera di akhiri. Ini sudah terlalu lama, Ridho!" ucap Amaliya emosi."Kamu kenapa, Mel?""Eliza berusaha mencelakai mamaku. Kalau dia nekat, bisa aja dia membunuh mama sama seperti yang dia lakukan padaku. Aku nggak mau itu terjadi. Lebih baik kita akhiri semua penyamaran ini," tutur Amaliya."Enggak, Mel. Kamu harus bersabar. Sekarang ini aku sedang menyelidiki siapa Dhika sebenarnya. Karena aku yakin, Dhika bukan anak kandung Eliza," sahut Ridho.Ridho berusaha meyakinkan Amaliya. Menyusun kembali rencana agar mamanya bisa selamat tanpa harus membongkar penyamaran ini."Kamu harus sabar. Semua yang kita lakukan akan sia-sia kalau kita bongkar sekarang, Mel!" tegas Ridho.Della akhirnya sampai di rumah yang ditinggalinya. Rumah milik

  • DENDAM IBU TIRI   Jahatnya Eliza

    Bayangan itu kembali datang dalam ingatannya. Bagaimana menderitanya Oma Alia dan Mama Ainun saat harus terusir dari kehidupan Opa. Oma Siska sudah membuat keluarganya hancur berantakan. Bahkan. harus merasakan pedihnya terusir ke sana dan ke sini."Tidak. Dendam ini harus tetap ku lanjutkan. Aku enggak boleh menghentikan semua ini demi cintaku pada Amaliya. Aku harus tetap menjalankan semua rencana yang sudah ku susun," gumam Ridho.Indah akhirnya mencoba menghubungi suaminya untuk memberitahu soal kondisi mama mertuanya.[Halo, Mas. Mas, kamu di mana? Papa sudah menjatuhkan talak sama mama.][Papa talak mama, Indah?][Iya, Mas. Sekarang mama syok banget. Kamu cepat pulang ya, Mas. Kasih kekuatan sama mama. Aku nggak tega lihat kondisi mama sekarang.]Malik langsung mematikan teleponnya. Ia bergegas mendatangi ruangan papanya.Di ruangannya Taher sedang memandangi bingkai foto. Foto dirinya dan Arumi di saat masih bahagia."Sebenarnya aku berat harus berpisah dari Arumi. Sudah belasa

  • DENDAM IBU TIRI   Talak Untuk Arumi

    Della akhirnya sudah diperbolehkan pulang setelah menjalani beberapa pemeriksaan dan hasilnya baik. Taher pun bersama Eliza terpaksa membawa Della ke rumah Taher yang lainnya. Itu karena Della masih meyakini jika ia istri Taher."Sementara ini biar tante kamu tinggal di sini. Tapi sebisa mungkin kamu nggak tinggal serumah. Setelah dua tertidur, saya akan pulang ke rumah yang lain. Pokoknya kamu tenang saja, tante kamu akan aman di sini," seru papa Amaliya itu."Baik, Om. Saya percayakan semuanya sama om ya," jawab Eliza tersenyum."Saya harus balik ke kantor dulu. Saya titip Della ya," pamit Taher yang bergegas pergi ke kantornya.Setelah Taher pergi, Della pun keluar dari kamarnya. Eliza tentu saja mengambil kesempatan yang ada. Hilangnya ingatan sang tante selain membuatnya aman, Eliza juga menyusun sebuah rencana baru."Aku ngerti perasaan tante. Tante yang sabar ya. Aku juga menjadi istri kedua, sama seperti tante," ujar Eliza. Della pun terkejut mendengar pengakuan sang keponaka

  • DENDAM IBU TIRI   Berpihak Pada Musuh

    Eliza terus mengalihkan agar Mihran membatalkan rencananya pergi ke rumah sakit. Namun, Mihran tetap bersikeras pergi menjenguk Tante Della."Mihran, kayaknya kita besok aja ya. Badanku lagi nggak enak dari tadi," dalih Eliza."Enggak usah. Sekarang aja ya. Kamu siap-siap!" pungkas Mihran. Eliza pun tidak dapat berkata apapun. Ia hanya bisa menggerutu dalam hati dsn berpikir bagaimana caranya agar rahasia itu tetap aman."Gimana ini, kalau Mihran ketemu Tante Della, bisa gawat. Kacau semuanya!" gumam Eliza dalam hati.Ani pun mencoba diam-diam mendatangi kamar Ayu. Ia harus menyelinap memberitahu sebuah informasi tentang sadarnya Tante Della."Yu, aku ada berita penting," ungkap Ani."Info apa?" tanya Ayu penasaran."Tante Della udah sadar. Sekarang Pak Mihran dan Bu Eliza sedang menuju rumah sakit. Yu, udah dulu ya. Ani mau kerja lagi, takut Ijah tahu bisa ngadu dia nanti," ujar Ani yang langsung meninggalkan kamar Ayu.Setelah memastikan Ani keluar dari kamarnya, Amaliya pun mengam

  • DENDAM IBU TIRI   Rahasia Terbongkar?

    Seperti dugaan Eliza, Mihran memang mencurigainya dan mulai menginterogasinya. Bahkan tekanan Mihran membuatnya sulit menutupi kepanikannya."Kamu curiga kalau Dhika itu bukan anak aku, sama seperti kakaknya Ayu?" pekik Eliza."Siapapun yang melihat kamu, pasti akan berkata yang sama. Kamu itu nggak bisa dekat dengan anak kandung kamu sendiri," cecar Mihran."Jadi mulai sekarang, kamu dekati Dhika. Ambil hatinya," suruh Mihran. Mihran pun bergegas masuk ke dalam kamarnya.Eliza pun mulai geram. Karena kata-kata Mihran, ia jadi dicurigai suaminya sendiri."Enggak adiknya, enggak kakaknya, sama saja bikin kesal!" gerutu Eliza."Semua rencana aku jadi berantakan!"-------Setelah berada di dalam kamarnya, Amaliya pun mencoba menghubungi Ridho untuk mempertanyakan soal kata-katanya yang justru semakin membuat Eliza akan membencinya.[Halo, Ridho. Maksud kamu apa sih tadi ngomong gitu sama Eliza?][Oh, aku sengaja ngomong gitu biar Mihran curiga. Aku juga ingin memancing emosi Eliza. Biar

  • DENDAM IBU TIRI   Rahasia Dhika

    Amaliya terus berpikir caranya keluar dari kamar sempit dan pengap ini. Memperhatikan sekeliling hingga akhirnya ia melihat sebuah jendela kecil. Amaliya akhirnya menggunakan sebuah meja kecil yang ada di dalam kamar untuk naik dan berusaha keluar melalui jendela kecil itu.Karena suara berisik dari dalam kamar, membuat kedua anak buah Eliza curiga dan akhirnya membuka pintu kamar yang terkunci."Heh, jangan kabur, luh!" teriak seorang pria bertubuh tinggi besar itu.Amaliya pun berhasil loncat keluar dan kabur meninggalkan rumah sempit tempat penyekapan. Namun, kedua anak buah Eliza tidak begitu saja menyerah. Keduanya pun mengejar Amaliya yang berlari sekuat tenaga. Sayangnya mereka pun berhasil menarik paksa Amaliya kembali."Lepaskan saya!"Amaliya terus berontak ketika kedua preman itu membawa paksa untuk kembali ke rumah penyekapan. Tiba-tiba ada 2 pria bertubuh tinggi besar datang menyelamatkannya. Kedua anak buah Eliza pun dibuat kocar-kacir setelah kalah baki hantam."Kalian

DMCA.com Protection Status