Home / Rumah Tangga / DENDAM IBU TIRI / Pelakor Yang Cemburu

Share

Pelakor Yang Cemburu

Author: Seccomander
last update Last Updated: 2022-09-05 09:39:50

"Kejujuran itu memang menyakitkan, hancur, perih, semua menjadi luka yang harus kutelan mentah-mentah .... "

"Aku juga nggak tahu kenapa, aku nggak suka aja melihat kamu jalan dengan laki-laki lain," tutur Mihran.

Netra keduanya pun beradu pandang. Mihran menatap dengan tajam, begitupun Eliza.

"Kalian di sini ternyata ...." teriak Amaliya, membuat keduanya dilanda kepanikan.

Eliza berusaha tersenyum menutupi kepanikannya.

"El, kata Malik tadi kencan kalian sukse dan lancar. Aku nggak sabar deh, kamu jadi ipar aku," tutur Amaliya.

Amaliya pun memeluk erat sahabatnya itu. Eliza pun memeluk erat sahabatnya balik. Sedangkan Mihran, tatapannya semakin tajam. Ia dihinggapi cemburu yang luar biasa.

****

Keesokan hari

Mihran pun sampai dikantornya. Ia dibuat kaget dengan suasana kantor yang tak biasa.

"Loh, apa ini? Kayak ada acara tapi ...." gumam Mihran. Ia pun masuk lebih dalam ke kantornya.

"Siapa yang bikin?" gumamnya lagi.

Ia pun berjalan, di sebuah sudut terlihat Eliza dan Mali
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • DENDAM IBU TIRI   Si Pelakor Hamil

    Eliza mual, ia muntah-muntah di kamar mandi yang berada di dalam kamarnya."Seharian ini aku capek banget, mual-mual. Apa jangan-jangan aku ...." Eliza menduga jika dirinya hamil.Mungkinkah Eliza hamil anak Mihran?Pintu kamar mandi pun diketuk sangat keras."Eliza, Eliza ...."Eliza pun membasuh wajahnya. Sesaat kemudian ia membuka pintu kamar mandi. Ternyata ada Amaliya yang sudah berdiri di depan pintu kamar mandi. "Kamu kenapa? Sini yuk!" ujar Amaliya.Amaliya pun memapah sahabatnya itu untuk duduk di kursi yang ada di dalam kamar. Wajah Eliza pucat. Badannya pun lemah, karena mual yang hebat tadi."Aku buatin kamu teh hangat ya sama kuambilkan obat gosok. Sebentar," ucap Amaliya. Ia pun pergi menuju dapur.Eliza masih merasakan pusing dan mual yang sangat hebat.Tidak lama, Amaliya kembali membawa segelas teh hangat dan minyak gosok."Makasih ya, Amaliya ...." tutur Eliza berterima kasih pada sahabatnya.Amaliya pun memijit Eliza dengan minyak gosok yang dibawanya tadi."Bias

    Last Updated : 2022-09-06
  • DENDAM IBU TIRI   Kecurigaan Malik

    "Apa jadinya jika sahabat yang kita anggap saudara dan suami yang dianggap setia justru berkhianat. Sanggupkah memberi kata maaf?"Amaliya yang sadar akan amplop milik Eliza itu jatuh langsung bergegas memanggilnya dan mengambil amplop itu."Eliza ....""Ini apa?""Hasil lab Papa aku."Eliza pun langsung merampas amplop itu dari tangan Amaliya. Ia pun berjalan cepat menuju kamar sang Papa.Rumah AmaliyaAmaliya dan Eliza sampai di rumah. Mereka memutuskan pulang bersama dari rumah sakit."Kita berdoa sama-sama ya buat kesembuhan Papa kamu," tutur Amaliya merangkul sahabatnya itu.Eliza pun tersenyum"Liya, besok aku pulang ya," ujar Eliza. Eliza tidak mungkin terus tinggal bersama Mihran. Terlebih kini ia sedang mengandung anak Mihran. Berat rasanya harus tinggal bersama dengan suami sahabatnya sendiri yang sangat ia cintai."Tapi kenapa,El?Nanti di sana kamu kesepian lagi.Setidaknya kalau kamu di sini ada aku, ada Mihran Ada Alia yang bisa menemani kamu," ujar Amaliya."Justru karen

    Last Updated : 2022-09-06
  • DENDAM IBU TIRI   Kehamilan Yang Tidak Diinginkan

    "Saat cintaku tidak cukup membuatmu bertahan dengan satu wanita, cari dan pergilah, jika itu membuatmu bahagia. Aku iklas asal kamu bahagia ...."Siang ini Amaliya memutuskan ingin menceritakan soal kehamilan Eliza. Ia pun pergi ke kantor Mihran selepas meeting dengan klien."Sayang ...." sapa Amaliya saat masuk ke dalam ruangan Mihran."Hey ...." "Sayang, aku tuh sebenarnya mau cerita sama kamu dari semalam tapi kamunya udah tidur. Tadi pagi kamu juga buru-buru mau berangkat. Makanya aku ke sini deh," ujar Amaliya berapi-api."Ada apa sih?" tanya Mihran."Eliza hamil ...." tutur Amaliya.Seketika wajah Mihran berubah pucat. Semua berkas yang dipegangnya pun berserakan ke lantai."Kamu kenapa,Sayang?" tanya Amaliya saat melihat Mihran yang berubah sikap."E-eh nggak apa-apa. Aku cuma kaget aja." Mihran pun berusaha menutupi kepanikannya."Kamu tahu dari siapa?" selidik Mihran."Aku tuh lihat dari hasil testpack ya Eliza.Dan disitu keterangannya Eliza positif hamil," terang Amaliya.

    Last Updated : 2022-09-06
  • DENDAM IBU TIRI   Rasa Sesal Mihran

    Di dalam bath up, Mihran merendamkan tubuhnya, menangisi dosa yang telah dilakukannya."Kamu ini istri yang sempurna. Sedangkan aku, aku suami yang penuh dengan dosa.Maafin aku, Amaliya. Aku sangat mencintai kamu.""Tapi, apa yang kamu lakukan kepada aku justru membuktikan kalau aku tidak bisa mencintai kamu sebesar kamu mencintai aku.Aku minta maaf. Aku minta maaf karena udah gagal menjaga komitmen kita."Tangis Mihran pun pecah ....------------Rumah AmaliyaPagi sekali, Oma Siska pun sudah datang ke rumah cucunya. Oma memang tidak pernah bisa sehari tanpa bertemu cicit kesayangannya yang menggemaskan itu.Ani pun datang membawakan segelas kopi hangat pesanan Nyonya besar itu."Oma, mendadak Tarjo mau mengundurkan diri. Tadi Ani udah coba mau ngomong sama Ibu, tetapi kayaknya lagi sibuk deh jadi nggak sempat ngomong Ibunya udah pergi aja," celetuk Ani, asisten rumah tangga Amaliya yang sekaligus mata-mata sang Oma yang sudah menaruh curiga pada Mihran dan Eliza."Ya udah, Ani. Kam

    Last Updated : 2022-09-07
  • DENDAM IBU TIRI   Sebuah Kejujuran

    "Malik!"Amaliya datang dan langsung melayangkan sebuah tamparan pada adik lelaki satu-satunya itu. Ia murka ketika Arman menuduh suaminya yang telah menghamili Eliza. Bagi Amaliya tidak mungkin jika suami dan sahabatnya itu mengkhianatinya."Malik, beraninya kamu fitnah suamiku. Kamu keterlaluan," pekik Amaliya geram."Kak, dengarkan aku dulu," sahut Malik."Kak ....""Keluar kamu!" usir Amaliya yang tidak terima jika Mihran dituduh menghamili sang sahabat."Kak, tolong buka mata Kakak. Jangan jadi buta dan tuli, Kak. Semua keluarga kita juga tahu siapa Mihran sebenarnya," seru Malik."Kalian itu tidak tahu apa-apa tentang suamiku. Aku yang paling tahu siapa Mihran!," bentak Amaliya."Aku nyesal udah belain Kakak," sahut Malik. Malik pun akhirnya memilih pergi meninggalkan kediaman sang Kakak.------Mihran pun masuk ke dalam rumah. Amaliya pun menyusulnya dan mencoba menjelaskan pada Mihran."Sayang, Malik itu cinta banget sama Eliza. Jadi dia itu mencari orang yang disalahkan atas

    Last Updated : 2022-09-07
  • DENDAM IBU TIRI   Bertahan Atau Berpisah

    "Amaliya, kamu kenapa?" tanya Oma Siska.Dengan mata sembabnya Amaliya pun memalingkan wajahnya dan mencoba menghindari pertanyaan Oma Siska. Ia pun bergegas masuk ke dalam kamarnya dan mengurung diri. "Bunda kenapa nangis?" tanya Alia."Maaf, Bunda nggak tahu kalau Alia dan Oma yang datang," jawab Amaliya.Amaliya tidak ingin permasalahannya dengan Mihran diketahui keluarganya, terlebih Alia. Dia masih terlalu kecil untuk dilibatkan. Oma pun akhirnya menenangkan Alia yang ketakutan.Di dalam kamarnya Eliza menangis. Ia terpuruk dengan kehancuran persahabatannya. Persahabatan yang sudah dibangunnya belasan tahun bersama Amaliya. Kini hancur karena kejujuran Mihran."Kamu benar, Amaliya. Aku lebih buruk dari binatang. Aku enggak pantas ada di kehidupan kamu. Andai saja aku bisa menebus semua sakit hatimu, aku akan lakukan apapun ...." lirih Eliza dalam tangisnya.------Alia menemui Bundanya di dalam kamar. Ia mencoba mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi."Bunda disakiti sama om j

    Last Updated : 2022-09-07
  • DENDAM IBU TIRI   Tertangkap Basah

    Oma Siska akhirnya mendatangi rumah Eliza. Eliza yang baru saja pulang dari rumah sakit pun dikejutkan kehadiran Oma yang sudah dianggapnya seperti Omanya sendiri."Eliza!" panggil Oma Siska dengan wajah ketus."Oma," sahut Eliza menyambut kedatangan Oma Amaliya itu. "Eliza! Kamu sudah merusak hati Amaliya. Jangan kamu rusak lagi hati Malik. Oma tidak setuju dengan pernikahan kamu dan Malik hanya untuk menutupi aib kamu dan Mihran," pekik Oma Siska tegas."Malik terlalu baik buat kamu," bentak Oma Siska. Eliza hanya tertunduk malu."Oma ingat persahabatan kalian bertiga. Kamu itu anak yang baik. Lantas, kenapa jadi begini? Mungkin akibat pergaulan kamu di luar negeri yang salah," sindir Oma Siska. Oma Siska pun akhirnya memilih pergi setelah meluapkan rasa kecewanya pada Eliza. Anak yang sudah ia anggap cucunya sendiri."Dosa yang sudah kubuat telah menghancurkan nama dan reputasi aku di depan keluarga Amaliya," lirih Eliza.-------"Alia, kita mau ke mana ini sebenarnya?" tanya Am

    Last Updated : 2022-09-08
  • DENDAM IBU TIRI   Rahasia Yang Terbuka

    "Mihran bermesraan di rumah sakit?" batin Amaliya.Amaliya yang marah mendengar dari Papanya jika Mihran sedang bersama Eliza pun langsung bangkit dan hendak melihatnya sendiri di rumah sakit."Amaliya, Amaliya ...." panggil Ibu Arumi dan Oma Siska. Keduanya khawatir jika Amaliya semakin terpuruk."Amaliya, dengarkan Mama. Tolong, jangan pergi. Itu hanya akan menambah kamu sakit hati, Amaliya ...." ucap Ibu Arumi memohon agar anaknya mau mendengar."Biarkan aku pergi, Ma. Aku harus menyelesaikan masalah rumah tanggaku dengan Mihran!" tegas Amaliya.Amaliya pun bergegas masuk ke dalam mobilnya. Ia membawa dengan cepat kendaraannya itu menuju rumah sakit langganan Papanya."Amaliya, Oma tahu bagaimana perasaan kamu. Sakit sekali hati ini melihat hubungan Amaliya dan Mihran ...."------Mobil yang dikendarai Amaliya akhirnya terparkir di pelataran rumah sakit. Ia bergegas mencari keberadaan Mihran dan Eliza. Eliza pun terbangun. Dari atas ranjangnya ia melihat Mihran tertidur di sofa."

    Last Updated : 2022-09-08

Latest chapter

  • DENDAM IBU TIRI   Selamat Tinggal Indonesia

    Permintaan Eliza untuk pindah ke Amerika membuat Mihran dilema. Di satu sisi, ia ingin mempertahankan rumah tangganya bersama Eliza.Mihran tidak ingin gagal. Terlebih harus kehilangan Dhika jika ia tidak bisa menuruti semua keinginan istrinya itu. Hanya berserah pada Allah dan berdoa, tempatnya mencurahkan semua kegelisahannya."Ya Allah, Engkaulah yang lebih tahu apa yang terbaik buat kami. Jika kepindahan kami ke Amerika itu yang terbaik menurutmu, mudahkanlah ya Allah. Tapi jika itu bukan yang terbaik untuk kami, berikanlah jalan lain agar kami bisa hidup dengan tenang, aamin ...."Mihran menyelesaikan doanya, walau ia belum juga bergerak dari sajadah. Hatinya cemas. Perasaannya tidak menentu. Membayangkan harus tinggal jauh dari Jakarta. "Selama ini aku tinggal di Jakarta, aku selalu teringat Amaliya. Aku nggak bisa move on darinya. Apalagi sekarang ada Ayu yang sangat mirip dengan Amaliya.""Aku nggak boleh tergoda sama Ayu. Aku kapok. Aku nggak mau mengkhianati istriku lagi.

  • DENDAM IBU TIRI   Pindah Ke Amerika?

    Arumi mencoba membujuk suaminya. Ia berharap jika sang suami mengubah keputusannya untuk mengajukan gugatan perceraian me pengadilan agama."Mas, tolong pikirkan lagi keputusan kamu, Mas," pinta Arumi memelas. Namun, sepertinya keputusan Taher sudah tak bisa diubah."Maafkan aku, Arumi. Keputusanku sudah bulat. Aku akan mengurus arsip perceraian kita agar aku juga bisa mengesahkan pernikahan aku dan Della," tutur Taher tegas.Jawaban suami yang telah didampingi puluhan tahun itu membuat Arumi syok. Ia tidak menyangka, jika suaminya itu lebih memilih cinta masa lalunya."Tega kamu, Mas. Tega kamu melakukan ini sama aku. Bunuh aja aku, Mas. Kamu bunuh aja aku sekalian. Bunuh, Mas!" teriak Arumi histeris.Teriakan Arumi yang terdengar nyaring akhirnya membuat Oma Siska bersama Malik dan Indah masuk ke dalam kamar Arumi. Terlihat pertengkaran itu membuat Arumi telah banjir air mata."Ada apa ini?"Oma Siska pun akhirnya menarik paksa anak lelakinya keluar dari kamar. Sedangkan Indah berus

  • DENDAM IBU TIRI   Gugatan Cerai

    Arumi yang mulai membaik akhirnya diijinkan pulang. Ditemani anak dsn menantunya, Arumi pulang ke rumah Oma Siska. Sesampainya di rumah, Oma pun menyambut hangat kedatangan anak perempuannya.Walau sudah ditalak oleh Taher, Arumi tetap tinggal di kediaman Oma Siska. Itu demi memenuhi keinginan mama mertuanya itu, setelah puluhan tahun menikah dengan Taher, Arumi telah dianggap anak oleh Oma Siska."Ma, mama istirahat di kamar dulu ya," ujar Indah. Indah pun memapah mama mertuanya untuk masuk ke kamarnya."Mama istirahat di sini dulu ya, Indah mau ambilkan makanan buat mama dulu," ujar Indah. Namun, belum saja melangkah Arumi langsung menarik tangan menantu perempuannya itu."Enggak usah, Indah. Mama enggak mau makan," sahut Arumi."Tapi mama harus makan, biar keadaan mama cepat pulih," bujuk Indah."Untuk apa, Indah? Toh mama sakit, papa kamu tidak perduli sama sekali. Sekalipun tidak mau menjenguk mama di rumah sakit," jawab Arumi dengan tatapan mata yang kosong.Indah pun terdiam. I

  • DENDAM IBU TIRI   Ancaman Eliza

    "Mel, kamu kok ke sini nggak bilang-bilang dulu?" ucap Ridho yang kaget melihat kedatangan Amaliya ke kantornya.Amaliya yang emosi mengetahui mamanya di celakai oleh Eliza pun mendatangi kantor Ridho dan ingin mengakhiri semuanya."Penyamaran ini harus segera di akhiri. Ini sudah terlalu lama, Ridho!" ucap Amaliya emosi."Kamu kenapa, Mel?""Eliza berusaha mencelakai mamaku. Kalau dia nekat, bisa aja dia membunuh mama sama seperti yang dia lakukan padaku. Aku nggak mau itu terjadi. Lebih baik kita akhiri semua penyamaran ini," tutur Amaliya."Enggak, Mel. Kamu harus bersabar. Sekarang ini aku sedang menyelidiki siapa Dhika sebenarnya. Karena aku yakin, Dhika bukan anak kandung Eliza," sahut Ridho.Ridho berusaha meyakinkan Amaliya. Menyusun kembali rencana agar mamanya bisa selamat tanpa harus membongkar penyamaran ini."Kamu harus sabar. Semua yang kita lakukan akan sia-sia kalau kita bongkar sekarang, Mel!" tegas Ridho.Della akhirnya sampai di rumah yang ditinggalinya. Rumah milik

  • DENDAM IBU TIRI   Jahatnya Eliza

    Bayangan itu kembali datang dalam ingatannya. Bagaimana menderitanya Oma Alia dan Mama Ainun saat harus terusir dari kehidupan Opa. Oma Siska sudah membuat keluarganya hancur berantakan. Bahkan. harus merasakan pedihnya terusir ke sana dan ke sini."Tidak. Dendam ini harus tetap ku lanjutkan. Aku enggak boleh menghentikan semua ini demi cintaku pada Amaliya. Aku harus tetap menjalankan semua rencana yang sudah ku susun," gumam Ridho.Indah akhirnya mencoba menghubungi suaminya untuk memberitahu soal kondisi mama mertuanya.[Halo, Mas. Mas, kamu di mana? Papa sudah menjatuhkan talak sama mama.][Papa talak mama, Indah?][Iya, Mas. Sekarang mama syok banget. Kamu cepat pulang ya, Mas. Kasih kekuatan sama mama. Aku nggak tega lihat kondisi mama sekarang.]Malik langsung mematikan teleponnya. Ia bergegas mendatangi ruangan papanya.Di ruangannya Taher sedang memandangi bingkai foto. Foto dirinya dan Arumi di saat masih bahagia."Sebenarnya aku berat harus berpisah dari Arumi. Sudah belasa

  • DENDAM IBU TIRI   Talak Untuk Arumi

    Della akhirnya sudah diperbolehkan pulang setelah menjalani beberapa pemeriksaan dan hasilnya baik. Taher pun bersama Eliza terpaksa membawa Della ke rumah Taher yang lainnya. Itu karena Della masih meyakini jika ia istri Taher."Sementara ini biar tante kamu tinggal di sini. Tapi sebisa mungkin kamu nggak tinggal serumah. Setelah dua tertidur, saya akan pulang ke rumah yang lain. Pokoknya kamu tenang saja, tante kamu akan aman di sini," seru papa Amaliya itu."Baik, Om. Saya percayakan semuanya sama om ya," jawab Eliza tersenyum."Saya harus balik ke kantor dulu. Saya titip Della ya," pamit Taher yang bergegas pergi ke kantornya.Setelah Taher pergi, Della pun keluar dari kamarnya. Eliza tentu saja mengambil kesempatan yang ada. Hilangnya ingatan sang tante selain membuatnya aman, Eliza juga menyusun sebuah rencana baru."Aku ngerti perasaan tante. Tante yang sabar ya. Aku juga menjadi istri kedua, sama seperti tante," ujar Eliza. Della pun terkejut mendengar pengakuan sang keponaka

  • DENDAM IBU TIRI   Berpihak Pada Musuh

    Eliza terus mengalihkan agar Mihran membatalkan rencananya pergi ke rumah sakit. Namun, Mihran tetap bersikeras pergi menjenguk Tante Della."Mihran, kayaknya kita besok aja ya. Badanku lagi nggak enak dari tadi," dalih Eliza."Enggak usah. Sekarang aja ya. Kamu siap-siap!" pungkas Mihran. Eliza pun tidak dapat berkata apapun. Ia hanya bisa menggerutu dalam hati dsn berpikir bagaimana caranya agar rahasia itu tetap aman."Gimana ini, kalau Mihran ketemu Tante Della, bisa gawat. Kacau semuanya!" gumam Eliza dalam hati.Ani pun mencoba diam-diam mendatangi kamar Ayu. Ia harus menyelinap memberitahu sebuah informasi tentang sadarnya Tante Della."Yu, aku ada berita penting," ungkap Ani."Info apa?" tanya Ayu penasaran."Tante Della udah sadar. Sekarang Pak Mihran dan Bu Eliza sedang menuju rumah sakit. Yu, udah dulu ya. Ani mau kerja lagi, takut Ijah tahu bisa ngadu dia nanti," ujar Ani yang langsung meninggalkan kamar Ayu.Setelah memastikan Ani keluar dari kamarnya, Amaliya pun mengam

  • DENDAM IBU TIRI   Rahasia Terbongkar?

    Seperti dugaan Eliza, Mihran memang mencurigainya dan mulai menginterogasinya. Bahkan tekanan Mihran membuatnya sulit menutupi kepanikannya."Kamu curiga kalau Dhika itu bukan anak aku, sama seperti kakaknya Ayu?" pekik Eliza."Siapapun yang melihat kamu, pasti akan berkata yang sama. Kamu itu nggak bisa dekat dengan anak kandung kamu sendiri," cecar Mihran."Jadi mulai sekarang, kamu dekati Dhika. Ambil hatinya," suruh Mihran. Mihran pun bergegas masuk ke dalam kamarnya.Eliza pun mulai geram. Karena kata-kata Mihran, ia jadi dicurigai suaminya sendiri."Enggak adiknya, enggak kakaknya, sama saja bikin kesal!" gerutu Eliza."Semua rencana aku jadi berantakan!"-------Setelah berada di dalam kamarnya, Amaliya pun mencoba menghubungi Ridho untuk mempertanyakan soal kata-katanya yang justru semakin membuat Eliza akan membencinya.[Halo, Ridho. Maksud kamu apa sih tadi ngomong gitu sama Eliza?][Oh, aku sengaja ngomong gitu biar Mihran curiga. Aku juga ingin memancing emosi Eliza. Biar

  • DENDAM IBU TIRI   Rahasia Dhika

    Amaliya terus berpikir caranya keluar dari kamar sempit dan pengap ini. Memperhatikan sekeliling hingga akhirnya ia melihat sebuah jendela kecil. Amaliya akhirnya menggunakan sebuah meja kecil yang ada di dalam kamar untuk naik dan berusaha keluar melalui jendela kecil itu.Karena suara berisik dari dalam kamar, membuat kedua anak buah Eliza curiga dan akhirnya membuka pintu kamar yang terkunci."Heh, jangan kabur, luh!" teriak seorang pria bertubuh tinggi besar itu.Amaliya pun berhasil loncat keluar dan kabur meninggalkan rumah sempit tempat penyekapan. Namun, kedua anak buah Eliza tidak begitu saja menyerah. Keduanya pun mengejar Amaliya yang berlari sekuat tenaga. Sayangnya mereka pun berhasil menarik paksa Amaliya kembali."Lepaskan saya!"Amaliya terus berontak ketika kedua preman itu membawa paksa untuk kembali ke rumah penyekapan. Tiba-tiba ada 2 pria bertubuh tinggi besar datang menyelamatkannya. Kedua anak buah Eliza pun dibuat kocar-kacir setelah kalah baki hantam."Kalian

DMCA.com Protection Status