Home / Rumah Tangga / DENDAM IBU TIRI / Rahasia Yang Terbuka

Share

Rahasia Yang Terbuka

Author: Seccomander
last update Last Updated: 2022-09-08 09:06:55

"Mihran bermesraan di rumah sakit?" batin Amaliya.

Amaliya yang marah mendengar dari Papanya jika Mihran sedang bersama Eliza pun langsung bangkit dan hendak melihatnya sendiri di rumah sakit.

"Amaliya, Amaliya ...." panggil Ibu Arumi dan Oma Siska. Keduanya khawatir jika Amaliya semakin terpuruk.

"Amaliya, dengarkan Mama. Tolong, jangan pergi. Itu hanya akan menambah kamu sakit hati, Amaliya ...." ucap Ibu Arumi memohon agar anaknya mau mendengar.

"Biarkan aku pergi, Ma. Aku harus menyelesaikan masalah rumah tanggaku dengan Mihran!" tegas Amaliya.

Amaliya pun bergegas masuk ke dalam mobilnya. Ia membawa dengan cepat kendaraannya itu menuju rumah sakit langganan Papanya.

"Amaliya, Oma tahu bagaimana perasaan kamu. Sakit sekali hati ini melihat hubungan Amaliya dan Mihran ...."

------

Mobil yang dikendarai Amaliya akhirnya terparkir di pelataran rumah sakit. Ia bergegas mencari keberadaan Mihran dan Eliza.

Eliza pun terbangun. Dari atas ranjangnya ia melihat Mihran tertidur di sofa.

"
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • DENDAM IBU TIRI   Kehilangan Cinta Pertama

    Mihran benar-benar berjuang untuk cintanya. Dia tidak akan menyerah dan akan terus berusaha mempertahankan rumah tangganya."Bu, Bu Amaliya."Ani terus mengetuk pintu kamar Amaliya berulangkali. Malam itu, Mihran datang dan memaksa masuk. Ani dan Tarjo yang sudah mendapatkan perintah agar tidak mengijinkan Mihran masuk ke rumahnya, tidak berani mengijinkan tuannya itu masuk ke rumahnya sendiri."Bu, ada Bapak di depan. Daritadi meminta masuk. Tapi, Ani nggak berani soalnya kan ...." terang Ani. Amaliya pun langsung emosi mendengar teriakan Mihran malam itu.Mihran tidak perduli ketika hujan deras malam itu membuat seluruh tubuhnya basah. Rasa dingin tidak di perdulikannya lagi. Ia hanya ingin memperjuangkan cinta Amaliya dan Alia."Amaliya, buka pintunya. Amaliya ...." teriak Mihran dari luar pintu gerbang rumahnya. Berulangkali, Amaliya tetap bergeming."Amaliya!""Amaliya, buka pintunya," pekik Mihran yang terus menggedor pintu gerbang agar Amaliya membukanya."Kamu jaga Alia ya di

    Last Updated : 2022-09-08
  • DENDAM IBU TIRI   Menikahi Eliza

    Amaliya kembali ke rumahnya. Ia menangis. Mengingat semua kenangan indah persahabatannya dengan Eliza dan Mihran. Juga mimpi Mihran untuk memiliki seorang anak kandung. Seketika Amaliya menyeka airmatanya."Kalau Eliza sampai ke luar negeri itu artinya Mihran tidak akan mempunyai kesempatan lagi ketemu anaknya. Kasihan dia ...." lirih Amaliya.Amaliya bergegas menemui Mihran di kantornya. Sesampainya di sana, dengan berapi-api, Amaliya meminta Mihran untuk menyusul Eliza."Kenapa kamu masih diam saja, Mihran. Kamu harus kejar dia. Jangan sampai kamu kehilangan anak kamu. Aku benci sama kalian berdua. Semua pengkhianatan kalian itu sungguh menyakitkan. Tapi, anak itu nggak salah!" pekik Amaliya dengan mata mendelik."Kenapa seorang anak harus menanggung dosa kedua orang tuanya?" tekan Amaliya."Amaliya ....""Aku tidak akan pernah memisahkan seorang anak dari Ayahnya!" tegas Amaliya."Kamu mau tunggu apalagi? Cepat pergi!" gertak Amaliya.Sesaat Mihran terdiam. Entah terbuat dari apa

    Last Updated : 2022-09-09
  • DENDAM IBU TIRI   Mihran Dipenjara

    "Mihran, many enggak apa-apa? tanya Eliza.Pandangannya mulai kabur dan beberapa detik kemudian, ia pun jatuh pingsan." Mihran, Mihran ...." teriak Eliza.Eliza pun dibantu dua asistennya langsung membawa Mihran ke rumah sakit agar bisa segera diobati. Di dalam perjalanan, Eliza pun memberitahu kabar Mihran pada Amaliya, istri pertamanya.Beberapa jam berlaluMihran sudah ditangani. Walau belum sadarkan diri, ia sudah terbaring di atas ranjang rumah sakit di kamar perawatan VIP. Tidak berselang lama, Amaliya pun datang."Astagfirullahaladzhim. Apa yang terjadi?" tanya Amaliya yang gusar melihat keadaan Mihran yang penuh luka lebam."Kenapa Mihran sampai seperti ini, Eliza?" tanya Amaliya. Eliza hanya diam. Ia merasa tidak nyaman ketika harus menceritakan siapa yang melakukan semua ini pada Amaliya."Siapa yang melakukan ini?" tanya Amaliya dengan suara keras. Matanya pun mendelik agar Eliza mau jujur."Jawab aku!" gertak Amaliya."Papa kamu," jawab Eliza tertunduk.Tanpa membuang wak

    Last Updated : 2022-09-09
  • DENDAM IBU TIRI   Dipaksa Berpisah

    Oma Siska akhirnya datang ke rumah Amaliya dan Mihran. Menemani Alia yang sedang sedih karena di depan matanya ia melihat sang Ayah digelandang ke kantor polisi."Oma Alia sedih Ayah ditangkap. Alia kesepian. Enggak punya siapa-siapa," ucap Alia yang berbaring sambil terisak. Ia memeluk boneka berwarna pink pemberian Mihran."Sayang, kamu enggak boleh sedih. Kan ada Oma," bujuk Oma Siska membujuk cicit kesayangannya itu."Alia janji akan temani Alia," lanjut Oma mengusap kepala Alia."Ya Allah, kenapa keluarga Amaliya yang harmonis tiba-tiba hancur ketika Eliza hadir dalam kehidupan mereka," batin Oma.Sel penjara"Hebat benar lu tebar pesonanya. Punya bini 2, keduanya akur," celetuk seorang napi yang berada di sel yang sama dengan Mihran.Tiba-tiba seorang napi bertubuh tinggi besar itu bangkit dari duduknya dan mendekati Mihran dengan wajah penuh kebencian."Oh, rupanya poligami. Lu yakin udah merasa adil sama istri-istri lu yang lain? Eh, lu tahu nggak siapa gue?! Gue ini korban po

    Last Updated : 2022-09-09
  • DENDAM IBU TIRI   Berbagi Suami

    Malik akhirnya sembuh setelah pemeriksaan terakhirnya, ia diijinkan pulang oleh dokter."Mama lega akhirnya kamu sudah pulih. Sekarang kamu urus administrasinya dulu ya," ucap Ibu Arumi. Ia pun langsung menuju kasir untuk melunasi pembiayaan selama Malik di rawat di rumah sakit."Ah! Gue udah berkorban kayak gini akhirnya gue terpaksa bebasin Mihran. Setelah apa yang dia lakukan ke gue, gue nggak akan biarkan dia bebas begitu saja," gerutu Malik kesal.Pintu kamar yang terbuka membuat Malik melihat saat Eliza sedang berjalan menuju ruang pemeriksaan. Ia hendak memeriksakan kondisi kesehatan janinnya."Eliza?"Malik pun langsung turun dari ranjangnya dan mencari tahu apa yang hendak dilakukan wanita yang masih ia cintai itu."Gimana keadaannya, Bu? Apakah masih mual?" tanya sang dokter pada Eliza."Masih, Dok. Saya masih merasakan mual dan muntah," sahut Eliza."Baiklah. Saya akan tetap memberikan resep obat untuk menghilangkan rasa mual ya," ujar sang dokter. Eliza pun mengangguk.Set

    Last Updated : 2022-09-09
  • DENDAM IBU TIRI   Doa Tulus

    [Mas Tarzan lagi apa? Apakah angin menyampaikan salam rindu Ijah padamu?]Ijah, asisten rumah tangga Eliza yang tergila-gila pada Tarjo itupun mengirimi chat. Ia pun mengirim foto pernikahan Eliza dan Mihran itu dan berharap saat Ijah dan Tarjo menikah, akan seperti majikannya.Ketika Tarjo membuka gambar yang dikirim Ijah, di layar ponsel begitu jelas terpampang foto pernikahannya dengan Eliza. Karena terkejut, ponsel Tarjo itupun terjatuh ke lantai."Tarjo, ada apa sih? Kamu diteror sama Ijah?" tanya Ani ketika datang saat mendengar teriakan Tarjo. Tarjo pun tidak berkata apapun, ia hanya menunjuk ke arah ponselnya yang terjatuh ke lantai."Astagfirullah. Pak Mihran menikah dengan Bu Eliza?" ucap Ani yang syok melihat foto pernikahan majikannya itu.Di ruang makan, Amaliya sedang menikmati sarapannya bersama Alia. Sejak Mihran menikah lagi, ia harus rela berbagi waktu dengan Eliza."Semalam Mihran enggak pulang. Pasti selama mereka ...." batin Amaliya. Amaliya yang sedang sibuk den

    Last Updated : 2022-09-09
  • DENDAM IBU TIRI   Berita Viral

    "Ke mana sih Amaliya, daritadi ditelepon nggak bisa. Mana Mihran udah jarang pulang. Kan kasihan Alia," gerutu Oma Siska. Oma kasihan melihat Alia yang sedang tertidur di pangkuannya.Tidak lama Malik pun datang. Oma kaget, begitupun dengan Oma."Kamu ngapain ke sini?" tanya Oma."Aku pikir nggak ada Oma di sini. Ya aku kasihan sama Alia. Ayah sama Bundanya kan lagi sibuk ngurus Eliza di rumah sakit," ungkap Malik."Memangnya ada apa?" tanya Oma panik.-------Oma Siska yang kesal saat mengetahui Amaliya menemani Mihran yang sedang menunggu Eliza di rumah sakit pun akhirnya mendatangi rumah sakit tempat Eliza sedang di rawat.Setelah bertanya pada seorang perawat, Oma akhirnya mendatangi kamar perawatan Eliza. Saat hendak masuk, Oma melihat Amaliya sedang menyuapi madunya itu makan. Ketika Mihran datang, Oma pun menarik suami Amaliya itu menjauh."Kamu lihat itu. Amaliya sedang menyuapi madunya sendiri. Di saat dia belum bisa hamil, dia justru merawat kandungan Eliza. Kamu enggak kasi

    Last Updated : 2022-09-10
  • DENDAM IBU TIRI   Aib Masalalu

    Eliza merasa syok ketika membaca komentar hujatan dan bullyan yang datang padanya di sosial media. Tante Della pun terus membujuk dan menghiburnya agar keponakan kesayangannya itu tenang.Mihran yang sudah mengetahui berita viral itu akhirnya pulang ke rumahnya. Ia khawatir dengan kondisi Eliza yang kini sedang mengandung anaknya."Eliza, Eliza. Eliza mana?" tanya Mihran pada asisten rumah tangganya saat memasuki rumah. Mihran pun langsung masuk ke kamarnya dan terlihat Eliza sedang menangis dihibur Tante Della. "Eliza ...."Tante Della pun akhirnya keluar. Ia meminta Mihran agar menenangkan istrinya itu. Tante Della pun keluar dari kamar sepasang pengantin baru itu."Hei, kamu nggak usah baca dan dengarkan komentar orang. Biar saja mereka mau bilang apa. Kamu itu nggak seperti yang mereka bilang," ujar Mihran."Aku nggak mungkin menikahi kamu, kalau kamu itu perempuan jahat. Aku itu kan lebih kenal kamu dari pada mereka. Kamu itu istri aku. Jadi, apapun yang terjadi aku pasti belai

    Last Updated : 2022-09-10

Latest chapter

  • DENDAM IBU TIRI   Selamat Tinggal Indonesia

    Permintaan Eliza untuk pindah ke Amerika membuat Mihran dilema. Di satu sisi, ia ingin mempertahankan rumah tangganya bersama Eliza.Mihran tidak ingin gagal. Terlebih harus kehilangan Dhika jika ia tidak bisa menuruti semua keinginan istrinya itu. Hanya berserah pada Allah dan berdoa, tempatnya mencurahkan semua kegelisahannya."Ya Allah, Engkaulah yang lebih tahu apa yang terbaik buat kami. Jika kepindahan kami ke Amerika itu yang terbaik menurutmu, mudahkanlah ya Allah. Tapi jika itu bukan yang terbaik untuk kami, berikanlah jalan lain agar kami bisa hidup dengan tenang, aamin ...."Mihran menyelesaikan doanya, walau ia belum juga bergerak dari sajadah. Hatinya cemas. Perasaannya tidak menentu. Membayangkan harus tinggal jauh dari Jakarta. "Selama ini aku tinggal di Jakarta, aku selalu teringat Amaliya. Aku nggak bisa move on darinya. Apalagi sekarang ada Ayu yang sangat mirip dengan Amaliya.""Aku nggak boleh tergoda sama Ayu. Aku kapok. Aku nggak mau mengkhianati istriku lagi.

  • DENDAM IBU TIRI   Pindah Ke Amerika?

    Arumi mencoba membujuk suaminya. Ia berharap jika sang suami mengubah keputusannya untuk mengajukan gugatan perceraian me pengadilan agama."Mas, tolong pikirkan lagi keputusan kamu, Mas," pinta Arumi memelas. Namun, sepertinya keputusan Taher sudah tak bisa diubah."Maafkan aku, Arumi. Keputusanku sudah bulat. Aku akan mengurus arsip perceraian kita agar aku juga bisa mengesahkan pernikahan aku dan Della," tutur Taher tegas.Jawaban suami yang telah didampingi puluhan tahun itu membuat Arumi syok. Ia tidak menyangka, jika suaminya itu lebih memilih cinta masa lalunya."Tega kamu, Mas. Tega kamu melakukan ini sama aku. Bunuh aja aku, Mas. Kamu bunuh aja aku sekalian. Bunuh, Mas!" teriak Arumi histeris.Teriakan Arumi yang terdengar nyaring akhirnya membuat Oma Siska bersama Malik dan Indah masuk ke dalam kamar Arumi. Terlihat pertengkaran itu membuat Arumi telah banjir air mata."Ada apa ini?"Oma Siska pun akhirnya menarik paksa anak lelakinya keluar dari kamar. Sedangkan Indah berus

  • DENDAM IBU TIRI   Gugatan Cerai

    Arumi yang mulai membaik akhirnya diijinkan pulang. Ditemani anak dsn menantunya, Arumi pulang ke rumah Oma Siska. Sesampainya di rumah, Oma pun menyambut hangat kedatangan anak perempuannya.Walau sudah ditalak oleh Taher, Arumi tetap tinggal di kediaman Oma Siska. Itu demi memenuhi keinginan mama mertuanya itu, setelah puluhan tahun menikah dengan Taher, Arumi telah dianggap anak oleh Oma Siska."Ma, mama istirahat di kamar dulu ya," ujar Indah. Indah pun memapah mama mertuanya untuk masuk ke kamarnya."Mama istirahat di sini dulu ya, Indah mau ambilkan makanan buat mama dulu," ujar Indah. Namun, belum saja melangkah Arumi langsung menarik tangan menantu perempuannya itu."Enggak usah, Indah. Mama enggak mau makan," sahut Arumi."Tapi mama harus makan, biar keadaan mama cepat pulih," bujuk Indah."Untuk apa, Indah? Toh mama sakit, papa kamu tidak perduli sama sekali. Sekalipun tidak mau menjenguk mama di rumah sakit," jawab Arumi dengan tatapan mata yang kosong.Indah pun terdiam. I

  • DENDAM IBU TIRI   Ancaman Eliza

    "Mel, kamu kok ke sini nggak bilang-bilang dulu?" ucap Ridho yang kaget melihat kedatangan Amaliya ke kantornya.Amaliya yang emosi mengetahui mamanya di celakai oleh Eliza pun mendatangi kantor Ridho dan ingin mengakhiri semuanya."Penyamaran ini harus segera di akhiri. Ini sudah terlalu lama, Ridho!" ucap Amaliya emosi."Kamu kenapa, Mel?""Eliza berusaha mencelakai mamaku. Kalau dia nekat, bisa aja dia membunuh mama sama seperti yang dia lakukan padaku. Aku nggak mau itu terjadi. Lebih baik kita akhiri semua penyamaran ini," tutur Amaliya."Enggak, Mel. Kamu harus bersabar. Sekarang ini aku sedang menyelidiki siapa Dhika sebenarnya. Karena aku yakin, Dhika bukan anak kandung Eliza," sahut Ridho.Ridho berusaha meyakinkan Amaliya. Menyusun kembali rencana agar mamanya bisa selamat tanpa harus membongkar penyamaran ini."Kamu harus sabar. Semua yang kita lakukan akan sia-sia kalau kita bongkar sekarang, Mel!" tegas Ridho.Della akhirnya sampai di rumah yang ditinggalinya. Rumah milik

  • DENDAM IBU TIRI   Jahatnya Eliza

    Bayangan itu kembali datang dalam ingatannya. Bagaimana menderitanya Oma Alia dan Mama Ainun saat harus terusir dari kehidupan Opa. Oma Siska sudah membuat keluarganya hancur berantakan. Bahkan. harus merasakan pedihnya terusir ke sana dan ke sini."Tidak. Dendam ini harus tetap ku lanjutkan. Aku enggak boleh menghentikan semua ini demi cintaku pada Amaliya. Aku harus tetap menjalankan semua rencana yang sudah ku susun," gumam Ridho.Indah akhirnya mencoba menghubungi suaminya untuk memberitahu soal kondisi mama mertuanya.[Halo, Mas. Mas, kamu di mana? Papa sudah menjatuhkan talak sama mama.][Papa talak mama, Indah?][Iya, Mas. Sekarang mama syok banget. Kamu cepat pulang ya, Mas. Kasih kekuatan sama mama. Aku nggak tega lihat kondisi mama sekarang.]Malik langsung mematikan teleponnya. Ia bergegas mendatangi ruangan papanya.Di ruangannya Taher sedang memandangi bingkai foto. Foto dirinya dan Arumi di saat masih bahagia."Sebenarnya aku berat harus berpisah dari Arumi. Sudah belasa

  • DENDAM IBU TIRI   Talak Untuk Arumi

    Della akhirnya sudah diperbolehkan pulang setelah menjalani beberapa pemeriksaan dan hasilnya baik. Taher pun bersama Eliza terpaksa membawa Della ke rumah Taher yang lainnya. Itu karena Della masih meyakini jika ia istri Taher."Sementara ini biar tante kamu tinggal di sini. Tapi sebisa mungkin kamu nggak tinggal serumah. Setelah dua tertidur, saya akan pulang ke rumah yang lain. Pokoknya kamu tenang saja, tante kamu akan aman di sini," seru papa Amaliya itu."Baik, Om. Saya percayakan semuanya sama om ya," jawab Eliza tersenyum."Saya harus balik ke kantor dulu. Saya titip Della ya," pamit Taher yang bergegas pergi ke kantornya.Setelah Taher pergi, Della pun keluar dari kamarnya. Eliza tentu saja mengambil kesempatan yang ada. Hilangnya ingatan sang tante selain membuatnya aman, Eliza juga menyusun sebuah rencana baru."Aku ngerti perasaan tante. Tante yang sabar ya. Aku juga menjadi istri kedua, sama seperti tante," ujar Eliza. Della pun terkejut mendengar pengakuan sang keponaka

  • DENDAM IBU TIRI   Berpihak Pada Musuh

    Eliza terus mengalihkan agar Mihran membatalkan rencananya pergi ke rumah sakit. Namun, Mihran tetap bersikeras pergi menjenguk Tante Della."Mihran, kayaknya kita besok aja ya. Badanku lagi nggak enak dari tadi," dalih Eliza."Enggak usah. Sekarang aja ya. Kamu siap-siap!" pungkas Mihran. Eliza pun tidak dapat berkata apapun. Ia hanya bisa menggerutu dalam hati dsn berpikir bagaimana caranya agar rahasia itu tetap aman."Gimana ini, kalau Mihran ketemu Tante Della, bisa gawat. Kacau semuanya!" gumam Eliza dalam hati.Ani pun mencoba diam-diam mendatangi kamar Ayu. Ia harus menyelinap memberitahu sebuah informasi tentang sadarnya Tante Della."Yu, aku ada berita penting," ungkap Ani."Info apa?" tanya Ayu penasaran."Tante Della udah sadar. Sekarang Pak Mihran dan Bu Eliza sedang menuju rumah sakit. Yu, udah dulu ya. Ani mau kerja lagi, takut Ijah tahu bisa ngadu dia nanti," ujar Ani yang langsung meninggalkan kamar Ayu.Setelah memastikan Ani keluar dari kamarnya, Amaliya pun mengam

  • DENDAM IBU TIRI   Rahasia Terbongkar?

    Seperti dugaan Eliza, Mihran memang mencurigainya dan mulai menginterogasinya. Bahkan tekanan Mihran membuatnya sulit menutupi kepanikannya."Kamu curiga kalau Dhika itu bukan anak aku, sama seperti kakaknya Ayu?" pekik Eliza."Siapapun yang melihat kamu, pasti akan berkata yang sama. Kamu itu nggak bisa dekat dengan anak kandung kamu sendiri," cecar Mihran."Jadi mulai sekarang, kamu dekati Dhika. Ambil hatinya," suruh Mihran. Mihran pun bergegas masuk ke dalam kamarnya.Eliza pun mulai geram. Karena kata-kata Mihran, ia jadi dicurigai suaminya sendiri."Enggak adiknya, enggak kakaknya, sama saja bikin kesal!" gerutu Eliza."Semua rencana aku jadi berantakan!"-------Setelah berada di dalam kamarnya, Amaliya pun mencoba menghubungi Ridho untuk mempertanyakan soal kata-katanya yang justru semakin membuat Eliza akan membencinya.[Halo, Ridho. Maksud kamu apa sih tadi ngomong gitu sama Eliza?][Oh, aku sengaja ngomong gitu biar Mihran curiga. Aku juga ingin memancing emosi Eliza. Biar

  • DENDAM IBU TIRI   Rahasia Dhika

    Amaliya terus berpikir caranya keluar dari kamar sempit dan pengap ini. Memperhatikan sekeliling hingga akhirnya ia melihat sebuah jendela kecil. Amaliya akhirnya menggunakan sebuah meja kecil yang ada di dalam kamar untuk naik dan berusaha keluar melalui jendela kecil itu.Karena suara berisik dari dalam kamar, membuat kedua anak buah Eliza curiga dan akhirnya membuka pintu kamar yang terkunci."Heh, jangan kabur, luh!" teriak seorang pria bertubuh tinggi besar itu.Amaliya pun berhasil loncat keluar dan kabur meninggalkan rumah sempit tempat penyekapan. Namun, kedua anak buah Eliza tidak begitu saja menyerah. Keduanya pun mengejar Amaliya yang berlari sekuat tenaga. Sayangnya mereka pun berhasil menarik paksa Amaliya kembali."Lepaskan saya!"Amaliya terus berontak ketika kedua preman itu membawa paksa untuk kembali ke rumah penyekapan. Tiba-tiba ada 2 pria bertubuh tinggi besar datang menyelamatkannya. Kedua anak buah Eliza pun dibuat kocar-kacir setelah kalah baki hantam."Kalian

DMCA.com Protection Status