24 jam berlalu pasca operasi berlangsung, Bastian belum juga sadar. Meski pihak rumah sakit tetap memberikan masukan positif pada pihak keluarga tapi tetap saja semua orang dibuat cemas.
Raline terus stand by menjaga suaminya. Sesekali bergantian dengan Devano atau Delisha.
Merasa khawatir dengan keadaan Raline, Devano meminta sang Ibu untuk pulang dan beristirahat. Meski awalnya Raline bersihkeras tidak mau pulang, Devano terus memaksa, hingga akhirnya Raline menuruti perintah sang anak.
Di antar oleh supir pribadinya, malam itu Raline pulang ke kediaman Dirgantara. Sementara Devano stay di rumah sakit untuk malam ini.
Devano berjalan gontai menuju ruang inap sang Papah se
Kilat dan petir menyambar-nyambar di langit. Awan hitam menggulung di angkasa, menimbun air untuk diturunkan ke bumi.Air laut di tepi pantai sedang pasang. Ombaknya berdebur kencang.Riuh pepohonan kelapa berayun pada batang-batangnya yang tinggi menjulang. Angin kencang itu bahkan berhasil menumbangkan beberapa pohon di sana.Desa Parangtritis mencekam.Tak ada satu pun warga yang tampak keluar dari hunian mereka.Di salah satu rumah yang lokasinya tak jauh dari pesantren, seorang gadis tengah bermunajat dengan tasbih di tangannya.Kalimat-kalimat dzikir ter
Di perumahan elit daerah Bandung, berdiri sebuah rumah mewah nan kokoh bak istana kerajaan.Sebuah rumah dimana di dalamnya tinggal sekumpulan keluarga yang begitu harmonis dan berbahagia.Seperti biasa, sudah menjadi rutinitas wajib keluarga untuk menyantap sarapan pagi bersama-sama.Apalagi ini hari weekend.Biasanya setelah ini mereka sering mengadakan acara family gathering dengan anak dan cucu-cucu mereka yang lain.Bedanya, pagi ini anak dan cucu-cucu mereka justru sudah menginap lebih dulu di kediaman utama Sastro Sudiro.Reyhan dan Katrina baru saja selesai jogging mengitari halaman rumah mereka saat bergabung bersama dengan Rayyan dan Delisha di meja makan.Selain itu ada si kecil Balqis dan sang Kakak Ardan.Mereka adalah cucu-cucu te
Bastian sudah diperbolehkan pulang dari rumah sakit. Hari ini juga Bastian berencana untuk meluruskan badai rumah tangga yang tengah menimpa keluarga kecil anak bungsunya. Dimana dirinya akan mempertemukan ke dua belah pihak untuk melakukan mediasi. Sejauh ini, Rakha sudah berusaha menunjukkan niat baiknya untuk mengajak Rania bicara, tapi sayangnya Rania terus saja menghindar, padahal seluruh anggota keluarga sudah ikut andil membantu Rakha dengan membujuk Rania agar dia bersedia dipertemukan dengan Rakha. Sayangnya, Rania tetap saja bersikeras tidak ingin bicara ataupun bertemu dengan Rakha lagi. Rania benar-benar kecewa dan marah pada Rakha. Terlebih dengan semua kata-kata Roby dan Siti yang terus saja menghantui dirinya, mengganggu pikirannya. "Apa alasannya? Karena merasa bersalah? Atau karena kamu berharap keluarga Rania akan membantu biay
Proses mediasi tidak membuahkan hasil yang baik.Sejak hari dimana Rakha dan Rania dipertemukan, itulah hari terakhir dimana Rakha dan Rania berjumpa.Karena setelah itu, Bastian mengabarkan bahwa Rania harus berangkat ke USA untuk melakukan transplantasi kornea mata.Saat itu Rakha sempat di ajak untuk ikut bersama menemani Rania ke Amerika, sayangnya Rania menolak mentah-mentah rencana sang Papah.Rania mengancam jika sampai Rakha ikut ke Amerika bersamanya, Rania lebih baik tidak jadi operasi.Alhasil, Rakha mengalah.Satu hari sebelum berangkat, Bastian menyempatkan diri mengunjungi Rakha di kediaman Siti."Kamu tenang saja, Kha. Rania mungkin masih emosi. Sekarang biarkan Rania berpikir dulu. Biarkan Rania menenangkan dirinya dulu. Kalimat Rania yang meminta cerai tidak perlu kamu ambil pusing. Selagi kamu yakin kalau hubungan kalian masih bisa di
Rakha menaiki Bus menuju Jogja dari terminal Manggarai di antar Wisnu, Siti dan Runi."Salam untuk Abi dan Umi, juga semua keluarga di kampung ya Kha," ucap Siti mengantar kepergian adiknya.Setelah berpamitan Rakha masuk ke dalam bus dan duduk di tempat yang sesuai dengan nomor yang tertera di karcisnya.Dia duduk di dekat jendela.Tepat pukul lima sore Bus melaju meninggalkan terminal.Dari balik jendela bus itu Rakha terus menatap ke arah luar.Secepat ini waktu berlalu.Rasanya baru kemarin, Rakha tiba di Jakarta tapi hari ini Rakha justru akan meninggalkan Jakarta.Satu tahun berlalu begitu saja.Satu tahun yang terasa begitu singkat bagi Rakha.Singkat karena Rakha melaluinya bersama Rania.Singkat karena terlalu banyak hal indah yang terlewat.Rania, kamu sedang
"Alhamdulillah, donor mata untuk Rania sudah ada, Umi. Itulah alasanya kenapa Rania tidak jadi ikut ke sini, karena dia harus berangkat ke Amerika untuk operasi," jelas Rakha pada ke dua orang tuanya. Sejauh ini tak ada satu pun keluarga di kampung yang mengetahui masalah rumah tangga yang sedang dihadapi Rakha. Rakha sendiri yang meminta Siti dan Wisnu untuk merahasiakannya dikarenakan tidak ingin membuat Abi dan Umminya cemas.Saat ini mereka sedang duduk di meja makan. Menyantap kue-kue basah yang baru di beli Ummi dari pasar.Zulfa keluar dengan senampan cangkir teh hangat. Dia meletakkannya di atas meja."Silahkan di minum," ucap Zulfa yang langsung kembali ke dapur. Sesekali tatapannya mencuri pandang ke arah Rakha, hingga tatapan ke duanya sempat saling bertubrukan. Meski setelahnya baik Rakha maupun Zulfa langsung melempar pandangan ke arah lain.Rakha memberi isyarat pada Ummi melalui lirikan bola
Sudah satu bulan berlalu Rakha tinggal di kampung halamannya.Tidak ada kegiatan berarti yang dilakukan Rakha selain membantu Abi membenahi bangunan yayasan mereka yang mengalami kerusakan. Mengisi kajian di Masjid pada hari Jumat. Mengantar Ummi ke pasar berbelanja bahan-bahan makanan yang akan di masak untuk anak-anak yatim piatu di Yayasan mereka.Selebihnya Rakha seringkali menghabiskan waktunya untuk mengajak Aisyah jalan-jalan sore naik motor milik Abi atau berlama-lama melamun di tepi pantai sendirian.Seperti yang kini dia lakukan.Senja sudah lewat.Matahari sudah terbenam sepenuhnya.Tapi Rakha belum juga mau beranjak dari tepi pantai.Duduk menekuk lutut di atas hamparan pasir putih sambil menatap layar ponselnya. Dimana tampak wajah seorang wanita berhijab sedang tersenyum di sana.Itu foto Rania.Hanya foto in
Setelah melakukan serangkaian tes yang melelahkan, Rania akhirnya menjalani operasi transplantasi kornea atau yang biasa dikenal dengan sebutan cangkok mata di salah satu rumah sakit ternama di New York City, Amerika Serikat.Teknik transplantasi kornea Lamellar Keratoplasti merupakan teknik baru transplantasi kornea mata yang sedang dikembangkan di USA.Menggunakan teknik ini, dokter hanya perlu mengangkat lapisan kornea yang rusak akibat cidera dan menggantinya dengan kornea dari pendonor.Dengan adanya tekhnik baru ini, pasien hanya butuh waktu 2 hingga 3 bulan untuk bisa kembali melihat dan beraktifitas normal. Sementara dengan teknik lama, dibutuhkan waktu kurang lebih satu tahun untuk pasien bisa benar-benar pulih dan bisa melihat sebagaimana mestinya.Penggunaan teknik baru ini sudah semakin populer di Amerika Serikat. Dari 40.000 kasus transplantasi kornea yang dilakukan dalam satu tahun, lebi