Share

Jantung Berdetak

Penulis: Najma A
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Tidak seperti hari kemarin yang terlihat seperti biasanya. Hari ini Dathan dikejutkan dengan banyaknya wartawan yang berkumpul di depan Office King Of Store. Cakra sengaja tidak memasuki parkiran lewat jalan utama.

“Mereka penasaran dengan Nona Bernika yang disebut sama Bapak kemarin,” ujar Cakra menjelaskan. Adrina yang duduk disamping Dathan hanya menghela nafas.

“Apa aku menyebut namanya kemarin?” tanya Dathan. Cakra menepuk jidat, heran dengan kelakuan CEO yang terkadang mudah lupa ini.

“Iya, Bapak bilang nama Adiknya adalah Sinar yang ternyata Adrina Bernika Shakira.”

“Astaga!”

“Bagaiaman bisa Pak Dathan nggak berhati-hati?” tanya Adrina, ia ikut kesal dengan Dathan.

“Maaf, aku terlalu senang kemarin. Seharusnya ini jadi rahasia, aku akan mengumumkan kalau Adrina adikku nanti saja.”

“Lalu, gimana?” Cakra ikut bingung sendiri. Ia juga jadi terseret memikirkan masalah CEO-nya.

“Gini, kamu kerahkan tim berita terpercaya. Mereka yang mau dibayar pokoknya, ini demi adikku. Katakan kal
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • DARI SEKRETARIS JADI PEWARIS   Sekamar?

    Setelah naik wahana kuda-kudaan, Adrina mengajak Dathan untuk membeli jajanan street food. Ia pun ingin merasakan menjadi pembeli apalagi bersama dengan Kakak barunya ini.“Bagi aku sebagai penjual street food, melihat orang-orang makan aja udah seneng dan ikut kenyang,” ujar Adrina seraya memasukkan satu buah Tokoyaki ke dalam mulutnya. Mereka kini sedang duduk di kursi kayu.“Oh ya, harusnya kamu bisa sambil makan juga dong,” timpal Dathan. Adrina tersenyum, tidak semudah itu, bekerja di bawah kendali orang lain tetaplah tidak mudah. Ia memiliki target penjualan dan bukan untuk makan-makan sambil berleha-leha.“Ngomong-ngomong, perut Kakak emang cocok makan yang beginian?” tanya Adrina. Pasalnya, di rumah keluarga terlarang memakan jajanan seperti yang saat ini mereka makan. Nyonya Jesika sudah mengingatkannya agar tidak membawa makanan itu ke rumah dan melarang keluarga King Of Store mengonsumsi makanan non real food.“Perutku? Ehm, semuanya masuk ke perutku Adrina. Jangan bilang-

  • DARI SEKRETARIS JADI PEWARIS   Tamparan Melayang

    Hari yang cerah, namun cuaca sudah mulai dingin karena menurut ramalan cuaca di Seoul, akan segera turun salju, nanti malam tepat pukul 20.00.Dathan dan Adrina memakai jaket yang tidak terlalu tebal, hanya demi menghalan cuaca yang sedikit dingin dari hari kemarin, saat mereka tiba di Korea. Hari ini mereka memulainya dengan perjalanan ke Pasar, hal ini diusulkan oleh Adrina, karena ia tidak ingin lelah jika ke Pasarnya nanti saat akan pulang."Kakak ikut aja, yang penting kamu seneng." Dathan menuruti. Adrina tersenyum, berjalan riang lebih dulu."Jangan lari-lari begitu, nanti kamu ilang," teriak Dathan di kerumunan banyak orang. Pasalnya banyak sekali manusia di sini, ia bahkan bisa mengendus satu-satu aroma parfum dari tiap-tiap manusia yang melewatinya.Adrina belanja beberapa baju tebal, aksesoris dan kulineran halal yang bisa ia makan. Ia juga menawari Dathan dan mereka sesekali berjongkok atau duduk di kursi untuk makan."Kak."

  • DARI SEKRETARIS JADI PEWARIS   Kebohongan

    Pundak Adrina terasa bergetar karena tepukan yang dilakukan seseorang. Kepalanya menoleh dan mendapati wanita cantik tersenyum sinis kepadanya. Dia adalah Brenda, tunangan Dathan.“Hai adik ipar,” sapa Brenda. Adrina menahan nafas, ia hanya bisa tersenyum paksa.“Jangan diam seperti patung begitu, lebih baik kita masuk ke dalam,” ajaknya pada Adrina. Sementara Adrina, ia tahu Dathan didalam ruangan itu sedang diinterogasi oleh Kakeknya. Hingga kemudian asisten Komisaris membuka pintu dan menghampiri keduanya.“Sinar, kamu adiknya Pak Dathan? Komisaris menyuruh kamu masuk.”“Tuh ‘kan apa aku bilang, yuk kita masuk bersama. Hallo Om, saya tunangan Dathan, Brenda nama saya.” Brenda menyapa asisten Komisaris. Tanpa diminta wanita itu ikut masuk ke dalam ruangan bersama dengan Adrina.“Selamat siang Kek, sudah lama nggak ketemu.”“Brenda, iya apa kabar?”“S

  • DARI SEKRETARIS JADI PEWARIS   Jadian lagi

    Cakra dikejutkan dengan bunyi bel berkali-kali bahkan sebelum matahari terbit. Ia yang sudah rapi dengan jasnya melihat interkom dan terkejut mendapati wajah Brenda. Pasalnya, setelah pertunangan diputus, wanita itu tidak pernah menampakkan diri di apartemen ini.Dulu sebelum wanita itu ke luar negeri memang kerap berkunjung, walau Dathan tidak terlalu senang. Tapi semenjak ke luar negeri, hanya sesekali ketika mudik saja.“Bos, Brenda ada diluar tuh.”Dathan yang masih memakai piyama dan baru akan mandi itu terkejut. Sepertinya wanita itu merasa mendapat lampu kuning darinya, makanya sudah mulai agresif lagi.“Bukain.”“Serius?” Cakra terkejut sekaligus heran.“Ya.”“Hai Cakra, lama nggak bertegur sapa,” ucap Brenda tersenyum. Cakra tersenyum tipis, seraya melambai.“Dathan, udah bangun?” tanya Brenda sembari melongok ke dalam, lalu melepas sepatu yang mem

  • DARI SEKRETARIS JADI PEWARIS   Tanda Lahir

    “Kenapa kamu nelpon aku pagi-pagi? Kamu tau CEO bukanlah orang yang berleha-leha Brenda?”“Haha ya aku tau. Tapi kamu hutang sama aku.”“Hutang apa? sejak kapan aku minjam uang kamu.”“Kamu lupa? Tadi malam seharusnya kita jalan-jalan, kamu malah batalin begitu aja.”Dathan menghela nafas, ia sebenarnya muak menghadapi Brenda tapi mau bagaimana solusi sementara untuk meredam kemarahan Kakek hanya dengan mengikuti alur kebohongan wanita sinting ini.“Ya, nanti kalau aku luang. Tanpa diminta aku bakal tepatin.”“Yes, aku tau kamu itu baik dan nggak pernah ingkar janji. Ok sayang, bye selamat bekerja kembali.”Dathan hampir saja melempar ponselnya jika Cakra tidak menatapnya sembari menggelengkan kepala. Walau melampiaskan rasa kesal dengan membanting barang sekalipun, sepertinya memang tidak berguna juga. Masalahnya tetap tidak akan terselesakan.“Jadi

  • DARI SEKRETARIS JADI PEWARIS   Titah Komisaris

    "Komisaris pengen buat janji temu sama Bapak," lapor Cakra saat ia mendapatkan pesan dari asisten pribadi Komisaris, yakni Kakek Harrison. Wajah Dathan tiba-tiba pucat, ia sangat yakin kalau Kakeknya tidak sabar untuk mengumumkan perihal pertunangannya dengan Brenda, sekaligus mempublikasikan tentang pewaris baru perusahaan King Of Store, yaitu Sinar, adiknya sendiri."Minggu depan, aku bisa. Bilang aja kalau minggu ini aku banyak kerjaan.""Baik, tapi emangnya sesibuk itu?" Cakra bertanya heran, ia yang juga tahu jadwal pribadi maupun bisnis Dathan, jelas tidak menunjukkan adanya kesibukan."Udah ikutin aja perintah aku.""Gimana janji kencan sama Brenda?" "Hah? yah seharusnya kamu nggak usah ingetin aku." Dathan beranjak dari duduknya, perasaan terasa sesak. Apakah benar ia harus menikah dengan Brenda? mengapa saat itu ia mengiyakan kedusataan Brenda? seharusnya ia menyangkal saja, biarkan saja dicopot dari status CEO-nya dari pada harus mengorbankan masa depannya begini."Apa yan

  • DARI SEKRETARIS JADI PEWARIS   Table manner

    “Halo Kak, maaf tadi bateraiku lowbet, jadi aku ngecas dulu di tempat makan. Kamu udah selesai nontonnya?” tanya Adrina merasa bersalah, karena ponselnya ternyata mati dan ia baru saja mengisinya. Pasti Dathan sudah mencari-carinya pikirnya, karena tanpa terasa ia dan teman-temannya mengobrol cukup lama.“Iya, restoran yang mana?”“Restoran Indonesia Kak.”“Kakak ke sana.”“Brenda kalau kamu capek, pulang aja.” Dathan menoleh ke arah Brenda yang juga ikut mencari adiknya. Wanita itu mendengus.“Kenapa? Apa kamu ga pengen diganggu karena mau berudaan terus sama adik barumu itu?” tebak Brenda.“Aku pikir kamu juga butuh istirahat, besok masih harus masuk kerja.”“Baiklah, aku tau kamu perhatian. Tapi, Dathan antarkan aku ya? soalnya aku tadi sama supir dari rumah, jadi mobilku dibawa lagi. Ya?” Wanita itu beralasan dengan diantar oleh Dathan.“Tapi aku harus nemuin Sinar, gimana bisa antar kamu sekarang.”“Ya udah, temuin dia dulu, terus kita pulang dan anter aku. Apa susahnya?”Adrina b

  • DARI SEKRETARIS JADI PEWARIS   Terungkap

    Akhir pekan ini Adrina memilih untuk bolos les, ia bahkan tidak ikut sarapan bersama keluarga King Of Store. Kepalanya sudah dipenuhi dengan kekhawatiran dengan berbagai kemungkinan, bagaimana jika dirinya bukan bagian dari keluarga besar itu?"Adrina mana?" Nyonya Jesika bertanya, Dathan sudah ada di sana."Aku ga liat dia keluar dari kamar," jawab Dathan."Em nyonya, nona Adrina keluar rumah subuh sekali," jawab asisten rumah itu. "Apa? jadi dia udah niat bolos les dari pagi?" Jesik terlihat tidak suka. Dathan menatap Ibu tirinya, sebenarnya ia juga baru tahu jika adiknya sudah tidak ada di kamarnya, jika tahu begitu mungkin ia tidak akan ikut sarapan pagi ini."Dathan, kamu tau Komisaris mau kamu temuin dia?""Ya tau, tapi aku lagi sibuk sama pekerjaan kantor.""Jangan beralasan, kalau kamu cuma mau ngehindar perjodohan."Perkataan Ibu tirinya berhasil membuat Dathan menurunkan sendok dan garpunya, mendadak ia tidak selera makan. "Bu, aku harap kamu jangan ikut campur lagi urusan p

Bab terbaru

  • DARI SEKRETARIS JADI PEWARIS   Dokumen Hilang

    Sebulan kemudian berjalan lebih cepat bagi Dathan. Ia benar-benar panik sekarang, meski hatinya terus menerus menolak dan menyangkal untuk menikahi Brenda, namun nyatanya keadaan membuatnya harus berada di sebuah ruangan VVIP dan kini sedang didandani menjadi pengantin pria.Brenda menelponnya berkali-kali, namun belum ia angkat sama sekali. Dathan sibuk mondar mandir, ia bingun meminta pertolongan pada siapa lagi, karena orang-orang tidak akan ada yang bisa membantunya. Ya, Cakra pria itu hanya meminta Dathan untuk sabar dan menerima semuanya, karena nanti setelah menikah dengan Brenda, pria itu tidak perlu cemas akan posisi CEO, karena Dathan lah pemenangnya. Meminta tolong kepada Tiffany, sangat tidak mungkin. Wanita itu tidak bisa dilibatkan dalam hal ini, sudah cukup permasalahan hidupnya selama ini. Sinar? ah Adiknya bahkan belum terlihat hari ini entah dimana keberadaannya, teleponnya pun tidak aktif.Sebuah ketukan pintu membuat Dathan terlonjak, ia takut jika yang datang adal

  • DARI SEKRETARIS JADI PEWARIS   Dicarikan Jodoh?

    "Kenapa kamu ningalin aku kemarin?" tanya Brenda mengintimidasi."Sinar hampir diculik," jawab Dathan. Brenda mengernyitkan keningnya."Terus, mana dia sekarang?""Dia lagi istirahat di kamar. Kamu mau apa ke sini? hari ini jadwalku istirahat, sebelum besok kami pulang lagi ke Jakarta.""Jangan bilang kalian sekamar?" tebak Brenda, wanita itu memaksa ingin masuk ke dalam kamar namun Dathan menahannya. Tidak ingin sang Adik yang tengah sakit terganggu."Kenapa? dia adikku.""Dathan, ayolah meski dia adikmu. Tapi, kalian udah sama-sama dewasa. Apalagi perhatian kamu sama Sinar itu posesif banget, berlebihan, wanita mana yang nggak cemburu, meskipun itu istrimu, kalau perhatianmu selalu tertuju pada adikmu itu ha?" Brenda mengeluarkan unek-uneknya. Bukan hal yang wajah jika seorang Kakak terlalu memperhatikan adiknya, sedangkan kekasihnya tidak. Memangnya yang bakal menemani pria itu suka duka siapa nantinya? tentu seseorang yang saat ini adalah kekasihnya dan di masa depan akan menjadi

  • DARI SEKRETARIS JADI PEWARIS   Perhatian Dathan

    Adrina terjatuh ke tanah, seolah kembali mengingat masa lalunya di mana Tigor selalu melakukan kekerasan padanya, entah itu mencekiknya, memukulnya atau menamparnya dan terakhir kali lelaki itu membuat pakaiannya robek dan memalak isi dompetnya. Ia merasa sudah aman dari Tigor, namun ternyata hidupnya kembali dipertemukan dengan sosok-sosok menyeramkan ini."Tolong! tolong! ada orang jahat di sini!" teriak Adrina kencang. Ia berharap ada warga yang lewat dan menolongnya."Bawa ke markas kita aja gimana?" tanya pria yang memegang tas Adrina, ia tidak ingin berurusan dengan masyarakat jika memperkosa wanita ditempat yang sepi namun ini dekat pasar."Yok."Dathan berusaha menghubungi adiknya, namun teleponnya tidak terjawab sama sekali. Ia panik, lelaki itu memilih meninggalkan Brenda yang asyik melihat sungai di Siring, sementara ia diam-diam ke Pasar demi menyusul Sinar."Sinar, kamu dimana?" gumam Dathan cemas, "Kamu ga boleh hilang lagi, Dek."Tolong! tolong! ada orang jahat!Lepasin

  • DARI SEKRETARIS JADI PEWARIS   Preman Pasar

    Brenda sangat senang karena Dathan mau menuruti keinginannya untuk berkeliling kota Banjarmasin, padahal tanpa Brenda tahu Dathan mau diajak jalan-jalan adalah karena adiknya juga mau ikut untuk melakukan healing setelah tiga hari menemaninya menemui klien dengan waktu yang cukup panjang dan melelahkan, observasi ke berbagai tempat, menaiki gedung berlantai lima yang sudah jadi, hingga menyusuri lahan gambut yang masih luas dan berair."Loh, Sinar kamu mau ikut kami jalan-jalan juga?" Brenda bertanya dengan heran, pasalnya saat ia menjemput Dathan di kamarnya, lelaki itu sudah bercengkarama saja dengan sang Adik."Iya Brenda, masa kita jalan-jalan, Sinar diem aja di kamar? harus ikut dong.""Ih, tapi 'kan kita kencan berdua Dathan, masa ada Adek kamu," lirikan mata diberikan oleh Brenda kepada Adrina, membuat wanita itu merasa tidak nyaman."Aku baca di internet, kalau Sudi Mampir itu luas, ada Jembatannya juga yang dari atas sana kita bisa liat orang-ora

  • DARI SEKRETARIS JADI PEWARIS   Pelukan seorang Kakak

    Saat di dalam pesawat terbang kelas Bisnis yang membuatnya bisa leluasa tertidur. Meski perjalanan hanya butuh waktu satu jam, namun karena fisik dan psikisnya benar-benar kelelahan, Adrina tertidur di samping Dathan.Sementara Dathan, lelaki itu lebih memilih menikmati jingga di atas langit, karena keberangkatan mereka sore. Awan-awan mulai menggelap dan meliputi jendela pesawat, membuat Dathan akhirnya mengalihkan pandangan ke arah adiknya yang ternyata sudah pulas tertidur setelah memakan cemilan yang disediakan oleh pramugari."Adikku emang cantik," puji Dathan, lelaki itu tersenyum lalu membelai pipi sang adik. Walau baru beberapa bulan mereka berstatus sebagai Kakak Adik, tapi Dathan sudah sangat menyayangi Adrina. Gadis ini polos, walau ia dulu mengenalnya sebagai gadis kuat dan pantang menyerah, namun setelah lebih dekat Adrina membuatnya selalu merasa gemas."Lelaki mana yang pantas untukmu ya? aku bahkan sulit menentukkan, teman-temanku sekali pu

  • DARI SEKRETARIS JADI PEWARIS   Dinas Bersama CEO

    Adrina kini sudah berada di meja sekretaris dengan tatapan kosong. Namun, pikirannya sebenarnya tidak bisa diam, ia terus menerus kepikiran mengenai fakta bahwa dirinya bukanlah adik Dathan, pantas saja selama ini ia tidak bisa nyaman dan merasa benar-benar bersaudara dengan lelaki itu."Adrina," panggil Dathan, ternyata sudah dua menit dua lelaki memperhatikan dirinya yang bengong."Eh iya Pak?" jawab Adrina, sedikit terbata, pasalnya ia terkejut melihat Dathan dan Cakra melihatnya sembari menopang dagu."Ngelamun lagi? kenapa sih, Kakak perhatikan akhir-akhir ini kamu ngelamun terus, kenapa Dek?" tanya Dathan."Mungkin lagi kepikiran mau check out apa? ya nggak Mbak Adrina?" gurau Cakra, Adrina seketika terkekeh."Ya, aku kepikiran mau belanja online, Mas Cakra bener.""Masa sampe ngelamunnya lama gitu? nggak nyadar kalau Kakakanya sudah berdiri lebih dari dua menit di sini?""Oh ya? maaf aku nggak sadar.""Cakra, ambilkan minum.""Siap Bos."Cakra bergegas menuju ruang CEO dan memba

  • DARI SEKRETARIS JADI PEWARIS   Ancaman Nyonya Jesika

    Adrina berjalan lunglai ke kediaman keluarga King Of Store. Wajahnya lusu, bibirnya terlihat pucat pasi. Ini bukan lagi dugaan yang tidak berdasar, dirinya memang bukanlah adik dari seorang Dathan. Sepertinya ada yang tidak beres dengan apa yang terjadi, awal mula ia dinyatakan sebagai bagian dari King Of Store adalah karena Nyonya Jesika, apakah wanita itu yang telah memalsukan data dirinya?"Dari mana aja kamu?" Nyonya Jesika sudah berdiri tepat di balik pintu, wanita itu memindai penampilan Adrina dari atas ke bawah. Wanita itu terlihat kacau, meski memakai pakaian bermerk produksi dari Label Isabel Marant, berupa Bedrissa Floral Shirt, dipadukan dengan celana kain dari Gucci. Adrina menatap Nyonya Jesika, menelisik wajah yang selalu terlihat seram dan mengintimidasi, apa sebenarnya yang menjadi alasan wanita tua itu membuatnya menjadi bagian dari King Of store?"Kenapa kamu menatapku seperti itu? apa kamu lupa kalau aku Ibumu di sini Sinar Putri Harrison?""Nyonya Jesika," panggil

  • DARI SEKRETARIS JADI PEWARIS   Terungkap

    Akhir pekan ini Adrina memilih untuk bolos les, ia bahkan tidak ikut sarapan bersama keluarga King Of Store. Kepalanya sudah dipenuhi dengan kekhawatiran dengan berbagai kemungkinan, bagaimana jika dirinya bukan bagian dari keluarga besar itu?"Adrina mana?" Nyonya Jesika bertanya, Dathan sudah ada di sana."Aku ga liat dia keluar dari kamar," jawab Dathan."Em nyonya, nona Adrina keluar rumah subuh sekali," jawab asisten rumah itu. "Apa? jadi dia udah niat bolos les dari pagi?" Jesik terlihat tidak suka. Dathan menatap Ibu tirinya, sebenarnya ia juga baru tahu jika adiknya sudah tidak ada di kamarnya, jika tahu begitu mungkin ia tidak akan ikut sarapan pagi ini."Dathan, kamu tau Komisaris mau kamu temuin dia?""Ya tau, tapi aku lagi sibuk sama pekerjaan kantor.""Jangan beralasan, kalau kamu cuma mau ngehindar perjodohan."Perkataan Ibu tirinya berhasil membuat Dathan menurunkan sendok dan garpunya, mendadak ia tidak selera makan. "Bu, aku harap kamu jangan ikut campur lagi urusan p

  • DARI SEKRETARIS JADI PEWARIS   Table manner

    “Halo Kak, maaf tadi bateraiku lowbet, jadi aku ngecas dulu di tempat makan. Kamu udah selesai nontonnya?” tanya Adrina merasa bersalah, karena ponselnya ternyata mati dan ia baru saja mengisinya. Pasti Dathan sudah mencari-carinya pikirnya, karena tanpa terasa ia dan teman-temannya mengobrol cukup lama.“Iya, restoran yang mana?”“Restoran Indonesia Kak.”“Kakak ke sana.”“Brenda kalau kamu capek, pulang aja.” Dathan menoleh ke arah Brenda yang juga ikut mencari adiknya. Wanita itu mendengus.“Kenapa? Apa kamu ga pengen diganggu karena mau berudaan terus sama adik barumu itu?” tebak Brenda.“Aku pikir kamu juga butuh istirahat, besok masih harus masuk kerja.”“Baiklah, aku tau kamu perhatian. Tapi, Dathan antarkan aku ya? soalnya aku tadi sama supir dari rumah, jadi mobilku dibawa lagi. Ya?” Wanita itu beralasan dengan diantar oleh Dathan.“Tapi aku harus nemuin Sinar, gimana bisa antar kamu sekarang.”“Ya udah, temuin dia dulu, terus kita pulang dan anter aku. Apa susahnya?”Adrina b

DMCA.com Protection Status