Beranda / Fantasi / DARAH SEPASANG / CDDB II versi Aisyah, part 1

Share

CDDB II versi Aisyah, part 1

Penulis: Rama Atmaja
last update Terakhir Diperbarui: 2021-09-02 12:45:48

Namaku Aisyah, aku sekolah disalah satu SMP ternama disebuah kota.

Sedari SD, aku selalu diganggu sama cowok-cowok yang ingin kenal, maupun ingin menjadikanku pacarnya.

Tapi aku terlahir dari keluarga yang taat, dan larangan bagi keluarga kami berpacaran.

Biasanya kalau sudah menginjak usia. Maka melalui Ta'aruf dan perjodohan, keluargaku akan dinikahkan.

Aku Anak pertama dari 3 bersaudara, dan kita semuanya perempuan.

Usiaku dengan adikku selisih 2 tahun. Sedangkan dari penengah ke bungsu jaraknya lumayan jauh, selisih 5 tahun.

Sebenarnya asalku bukan dari sini, tapi dari kota yang bertempatkan dijawa barat.

Kendala kerjaan Ayahlah yang akhirnya membuat kami pindah, supaya dia tidak perlu jauh-jauh keluar kota.

Karna prestasi dari Ayah yang bagus dikerjaannya, hingga kami ditempatkan diperumahan orang-orang mewah.

Hari ini... Hari pertama aku sekolah, aku tidak memiliki teman satu pun karna saya juga memang baru pindah ke kota ini.

Aku menempati tempat duduk no2.

Tidak lama ada salah seorang cewek yang menghampiri.

"Apa kamu duduk sendiri?" Tanya cewek tersebut. Aku hanya menjawab dengan mngenggukan kepala dan cewek itu duduk disebelahku.

"Kenalin, nama saya Indah." Ucap cewek tersebut dengan menyodorkan tangannya yang ingin berkenalan. "Aisyah..." Jawabku.

Tak lama kemudian, ada dua lelaki masuk kedalam kelas, lagatnya seperti artis saja dan salah satu dari mereka dilihatin sama cewek-cewek yang ada.

Yang satu berwajah tampan, dan satunya tampan tidak jelek juga tidak tapi wajahnya dipenuhi dengan jerawat.

Si Ganteng pun berhenti ditempatku duduk, sambil melihat kearahku dan berucap "Kenalin, aku Wira". Tapi aku hanya diam dan tertunduk.

"Maaf Wira, mungkin dia pemalu. Kenalin, aku Indah." Ucap Indah sambil mengambil tangan yang Wira julurkan ke aku.

Mereka pun bersalaman layaknya orang yang sedang kenalan.

Cowok yang satunya hanya tertawa, menertawai temannya si Wira.

Wira dan temannya duduk bersebelahan dengan tempat dudukku.

Wajahnya masih menelisik melihati ke arah ku kala itu. 

Tapi selalu ditutupi sama Indah dan Indah tersenyum kepadanya.

Inilah awal pertemuan aku dengan Wira yang akan merubah hidupku kedepannya.

Wali kelas sudah masuk, riuh ramai suara pun mendadak sepi. Dan Akhirnya kita disuruh maju dan memperkenalkan diri masing-masing.

Singkat cerita bulan sudah berganti bulan dan hampir semua cewek dikelas suka sama Wira dan pernah menjadi pacarnya. Termasuk juga Indah yang waktu itu pernah dipacari Wira selama tiga hari.

Singkat cerita..

Hari ini adalah hari dimana kita akan pergi Camping.

Saat itu kita semua berangkat menggunakan bus dan disertai beberapa guru yang menemani kami.

Kita pergi Camping ke sebuah gunung yang bisa dibilang banyak sekali pantangan yang diberlakukan selama nanti kita ada disana.

Setibanya ditempat tujuan. Kita semua keluar dari bus dan berkumpul. Di situ salah satu guru memberikan sebuah informasi.

Indah memperhatikan dengan seksama guru pembimbing yang memberikan informasinya pada hari itu. Lain halnya dengan mereka berdua, Wira dan Roy. mereka hanya bercanda dan menggoda setiap cewek yang ada didekatnya.

Aku lihat lewat ekor mata, kalau Wira sesekali curi pandang kearahku.

Karna waktu kita datang sudah terlalu sore.

Kami pun siap-siap bertenda.

Kala itu langit sudah memperlihatkan warnanya yang agak kemerah-merahan. 

Para anak berkumpul ke dekat tebing sembari melihat pemandangan matahari tenggelam. Dan ada beberapa dari mereka menyiapkan tenda dan berbagai macam keperluan.

Termasuk aku dan Indah, kita memasang tenda dan menyiapkan keperluan kita untuk malam ini.

Api unggun sudah dinyalakan, tanda hari sudah menjelang malam. Gelak tawa dan nyanyian beriringan. Mencoba mengobati sepi, di kesunyian malam.

Tak berselang lama... 

Terlihat gelagat aneh dari Indah, dia mencengkram tanganku dengan kencang sambil pandangannya menelusur jauh kearah pepohonan.

"Syah, kamu lihat gak pohon besar yang ada ditengah." Ucap Indah sambil menunjuk arah pohon besar yang jauh disana.

Terlihat pohon tersebut akar-akarnya menjerumus keluar dan beberapa ranting kering menutupinya. Pohon tersebut adalah pohon beringin.

Malam itu kita bisa melihat dengan jelas karna memang lagi terang bulan.

Aku mencoba melihat wajah Indah kala itu, wajahnya suram seakan menyimpan rasa ketakutan.

Aku sendiri bisa dibilang orangnya jarang ngomong, kalau tak begitu perlu apa yang ingin di omongkan, dan aku hanya memilih diam.

"Itu tu Syah, kayaknya pohon beringin itu yang kita dilarang untuk mendekatinya." Ucap Indah dengan nada bergetar.

Akhirnya aku mencoba untuk bertanya sama Indah "Memangnya kenapa dengan pohon tersebut?"

Lantas Indah pun menjawab dengan nada berbisik "Buto ijo."

"Udah Ndah, gak usah dipikirin. Anak yang lain juga gak mikirin hal itu. Malah mereka senang ada ditempat ini." Ujarku untuk menenangkan kepanikan Indah kala itu.

Tak berselang lama.., kita melihat Wira dan Roy berjalan meninggalkan tempat kita ngumpul-ngumpul.

Terlihat mereka berjalan menuju pepohonan dan mereka berhenti dipohon beringin tersebut yang sudah sedari awal menjadi larangan untuk pergi kesana.

Memang anaknya bandel atau tidak dengar, sampai mereka berdua tak menggubris larangan tersebut.

Terlihat Roy berputar kearah belakang pohon beringin itu. Entah sebenarnya apa yang dia lakukan.

Mungkin karna keadaan disini ramai sampai guru dan teman-teman yang lain tak memperhatikan kalau Wira dan Roy sudah tidak ada ditempat kita kumpul.

Awan pun tertiup angin. Bulan yang tadinya bersinar terang kini menutup cahayanya untuk sekian detik.

Mereka yang tadi kita lihat berada disitu, tiba-tiba lenyap entah kemana. Indah yang panik lantas bangun dan memberitahukan para guru dan teman-teman yang lainnya kalau Roy dan Wira pergi kesana. Sambil menunjuk pohon beringin tersebut.

Keadaan yang tadi ramai, berubah menjadi panik karna murid yang lain takut kalau nanti terjadi apa-apa juga dengan mereka.

Para guru waktu itu mencoba menenangkan para murid.

Disini sebenarnya cuma ada 3 guru yang ikut. Pan Anto, Pak Somad dan Bu Atin.

Bu Atin disuruh menjaga kita, sedangkan Pak Anto dan Pak Somad berusaha mencari mereka berdua kearah pohon beringin tersebut.

Ditemani dengan satu senter yang masih berisihkan batu batrai. (Karna waktu itu belum ada senter yang pakai charger).

Pak Anto dan Pak Somad menelusuri setiap pepohonan. Pohon beringin yang kalau dilihat tidak jauh, tapi ketika mereka tujuh kearah pohon tersebut, seperti tidak pernah sampai.

Kita yang melihat dari jauh, membuat mereka berdua merasa keheranan.

Karna mereka berdua hanya berputar-putar dan tidak pernah melangkahkan kaki kearah pohon beringin yang ingin mereka tujuh tersebut.

Keringat bercucuran dari mereka berdua, dan suara nafas yang sesak mengiringi setiap langkahnya.

Akhirnya mereka menyerah dan mereka kembali ketempat kita berada.

"Pak, kenapa kalian tidak langsung kesana. Kenapa malah berputar-putar?" Tanya Bu Atin yang kemudian dijawab oleh pak Somad dengan suara yang terengah-engah,

"Apanya yang berputar-putar Bu, sedari tadi kita berjalan tapi tidak juga sampai,"

Bu Atin pun kembali menjelaskan sambil menunuk kearah murid "Bener kok Pak, tadi kami melihat bapak tuh cuma berputar-putar saja, kalau tidak percaya tanya saja sama anak-anak."

Pak Anto dan Pak Somad hanya terdiam dan saling bertatap muka. Mereka bingung dan tidak bisa mengerti kenapa mereka bisa seperti ini.

Tiba-tiba angin disekita berubah menjadi begitu kencang.

Kita mencoba memegangi tenda yang telah kami dirikan supaya tidak terbawa sama angin.

Rembulan tak lagi menunjukan eksistensinya karna tertutup awan yang tebal.

Terdengar ada suara teriak dari salah satu siswi. 

Teriak yang begitu nyaring... teriakan yang keras seakan memekahkan telinga bagi yang mendengarnya.

Terdengar teriawakan dari salah satu siswi bernama Ega, sedangkan siswi yang bernama Santi kesurupan.

Tiupan angin pun sudah meredah. 

Kita yang sedari tadi memegang tenda melepaskannya dan berlari kearah Santi yang tengah kesurupan.

#Bersambung..

Bab terkait

  • DARAH SEPASANG   CDDB II versi Aisyah, part 2

    Kita pun berlari menuju kearah Santi, dia yang tengah berguling dan berteriak.Sementara itu anak lelaki berkemurun dibelakangnya dan mencoba untuk memegangi dia."Lepaskan.... Lepaskan... Aaahhhhh.... Lepaskan..." Teriak Santi.Pak Anto mendekat, dan mencoba berintraksi.... Pak Anto pun bertanya "Maaf Mbah... Mbah siapa dan mengapa masuk ke salah satu muridku?"Tapi santi terus-terusan menggeliat, walau kaki dan tangannya sudah dipegang dengan sangat kencang.Santi pun berteriak sambil mengucapkan sesuatu "Mbah... Mbah... Mbah... Apaan si Pak? Santo, Arya, dan Beni lepasin. Lagi ngapain si kalian?!"Pak Anto pun tersenyum dan melepaskan pegangannya, "Oh.. kamu gak kesurupan? Ku kira kesurupan,""Siapa juga yang kesurupan, tadi pas ada angin kencang, ada bara api yang tertiup masuk ke kaosku. Kalau gak percaya ni lihat," Santi menjelaskan dan membuka kaosnya."Tuh kan, merah!" Ucap Santi

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-02
  • DARAH SEPASANG   CDDB II versi Aisyah, part 3

    Kita ketakutan melihat bayangan tersebut. Ada yg berpelukan, ada pula yang mencoba memejamkan mata.Tapi ada juga yang masih terus menatap penasaran... Sosok apa yang sebenarnya mereka lihat.Dan.....Ternyata sosok tersebut....Adalah sosok pantulan bayangan dari Roy yang keluar dari pepohonan.Rupanya tidak ada yang tahu kalau Roy waktu itu pergi kearah pepohonan untuk biang air kecil.Bayangan yang tadinya kecil karna Roy memang jauh dan semakin membesar kala Roy mendekat kearah api unggun."Huuuuuhhhhhhhhh......" Riuh ramai suara bersorak. Mereka menyoraki Roy kala itu.Aku dan Indah hanya menggeleng-gelengkan kepala, karna anak ini selalu saja bikin ulah."Ting ting ting ting....."Terdengar suara Bu Atin memukul lonceng. Dan Bu Atin setengah berteriak berkata "Ayo anak-anak, sudah malam. Waktunya masuk ketenda kalian".Kita bergegas masuk kedalam tenda kemah k

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-02
  • DARAH SEPASANG   CDDB II versi Aisyah, part 4

    "Baik anak-anak.. apa sudah kumpul semua?" Tanya Bu Atin."Roy, Bu belum bangun." Ucap Jaka."Selain Roy sudah bangun semua kan? Kalau sudah, buat para cewek ayo ambil peralatan mandi kalian. Kita mandi lebih awal dari pada cowok." Terang Bu Atin."Napa gak bareng aja si Bu?" Ucap Jaka dan didukung sama anak-anak yang lainnya "iya benar..." "Ehm" "betul bu!""Jakaaaaa........" Ujar Bu Atin sambil memelototkan mata ke Jaka, "Udah yu!jangan didengerin. Ayo cepat... Cepat...."Anak cewek sudah berkumpul semua sambil membawa alat untuk mandi, seperti sabun, shampo, handuk dan lain sebagainya.Aku dan semua anak cewek bergegas pergi kesungai."Eh... Eh... Jaka, kamu mau kemana?" Ucap Pak Anto yang melihat Jaka memgendap-endap."Mau kencing Pak." Jawab Jaka."Alah.... Alasan saja kamu! Udah kamu duduk!""Hahahahaha" sontak semua anak cowok pun tertawa mendengar percaka

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-02
  • DARAH SEPASANG   CDDB II versi Aisyah part 5

    Ada 3 cewek tengah kesurupan.Kita mencoba mendekat dan melihat siapa yang tengah kesurupan.Ternyata yang kesurupan Santi, Ratna dan Ega.Keadaan menjadi panik, sedangkan para guru hanya berdiri mematung.Tuk anak cowok, malah berkemurun untuk memegangi Santi.Ega dan Ratna tidak ada yang memegangi mereka.Kebanyakan anak cewek menjerit.Mereka ketakutan."Hey... Kenapa kalian berebut memegangi Santi? Dibagi masih ada dua orang lagi." Ujar Pak Anto tapi mereka saling menunjuk satu sama lain."Dari pada kalian teriak-teriak gak karuan, mending kita pegangi Ega dan Ratna, takut nanti mereka mengamuk dan memukul kalian bagaimana?" Ujar Indah.Akhirnya para cewek pun ikut andil. Sebagian dari kita memegangi Ega dan sebagian lagi memegangi Ratna.Terlihat wajah sinis dari Dian yang memandang kearah cowok sambil berujar, "Dasar modus kalian..."Tak begitu lama,m

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-02
  • DARAH SEPASANG   CDDB II versi Aisyah, part 6

    Indah masih tergeletak lemas...Tapi kita tidak bisa berbuat apa-apa, kita hanya memandangi tubuh Indah yang tergeletak ditanah.Terdengar suara tertawa dari arah pepohonan dan suara sepakan daun kering.Malam ini harusnya kami kedinginan tapi lain yang dirasakan.Hawa yang seharusnya dingin malam panas dan sesak saat bernafas.Pak Somad langsung berteriak suruh kami membaca ayat dan surat yang kami bisa sambil memohon perlindungan sama yang maha kuasa.Tak begitu lama keadaan kian normal kembali tapi kami masih terus membaca dan membaca sampai terdengar teriakan dari mulut Santi, "Panas... Panas... Panas...".Tak lama kemudian, Santi langsung tak lemas dan dia sadar.Kami dibantu sama siswa cowok, mereka mengangkat Santi dan menaruhnya didekat teman-teman kita yang habis kesurupan itu.Tak lama... Mereka sadar.Mereka yang sudah sadar pun akhirnya bertanya sebenarnya apa yang terjadi pada mere

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-03
  • DARAH SEPASANG   CDDB II versi Aisyah, part 7

    Tidak terasa sudah 3 tahun aku bersekolah disini.Hari ini, adalah hari perpisahan dan Alhamdulillah semuanya lulus. Kecuali Santi dan Jaka, mereka putus sekolah ketika kelas 2.Santi hamil dan Jaka adalah orang yang bertanggung jawab atas kehamilannya.Mereka menikah diusia muda. Aku tak ingin berpisah dari Indah, namun harus bisa menerimanya, karna Indah tak bisa melanjutkan lagi kejenjang yang lebih tinggi, karna faktor ekonomi. "Ndah, bener kamu gak lanjut?" "Maaf Syah, aku gak bisa lanjut sekolah, karna aku mau bantu Ibu diwarung." "Tapi kapan-kapan, aku pasti maen ke warung kamu." "Iya Syah, yang sering ya?" "Maaf Ndah kalau sering, aku tidak bisa, karna SMA-ku dipesantren." "Yang penting, kamu sering ngabarin ya?" "Iya.. Ndah." Dalam tangis, kita berpelukan.Dari jauh, terlihat Wira menatap dan bersender ke tembok sekolah. Wajahnya se

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-03
  • DARAH SEPASANG   CDDB II versi Aisyah, part 8

    Singkat cerita ketika saya bangun, saya kaget karna melihat jam sudah menunjukkan pukul 9 siang."Indah..." Teriak saya.Saat itu saya berani teriak karna saya tahu kalau dirumah gak ada orang tua Indah.Entah dari mana, dia pun datang dengan tergesa-gesa."Ada apa Syah? Kenapa kamu teriak-teriak?""Kenapa kamu gak bangunin saya Ndah? ini sudah jam berapa? bagaimana sholat shubuh saya?""Loh, kamu lupa? Kemarin sore kan kamu dapet!""Eh.., hehe maaf Ndah, saya lupa.""Gini, nih.., kalau di otaknya udah mikirin cowok.""Cowok siapa si Ndah?""Aa Wira hihihii.""Apaan si..?" Jawab saya dengan malu-malu." dah sana mandi, badanmu bau terasi." Ujar Indah sambil mengibas-kibaskan tangan kearah hidungnya."Ye... enak saja, biar begini-begini juga saya masih cantik tahu!""Ya, nona cantik... Biar cantik kalau tak mandi, nanti apa kata

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-03
  • DARAH SEPASANG   CDDB II versi Aisyah, part 9

    Saya pun masuk dan bersiap-siap, tak lupa bawa oleh-oleh untuk Indah dan keluarganya.Seperti biasa saya diantar sama Pak Sukri.Mobil pun mulai dinyalahkan.baru keluar dari rumah, kita hampir menabrak orang.Tapi saya hanya melihat punggung orang tersebut. Lantas saya langsung keluar dan mau minta maaf sama dia.Saya nyamperin dia sambil memegang pundaknya dan bilang "Maaf mas, masnya gak apa-apa?"Dia berbalik sambil berucap "Ia Mbak saya gak apa-a.., Aisyah?". "Wira..?".Kami saling bertatapan."Syukurlah kamu sudah pulang Syah. Saya kangen banget sama kamu.""Maaf Wir, Saya buru-buru."Saya pun masuk lagi kedalam mobil. Kali ini saya duduk didepan."Ayo Pak jalan..."Pak Sukri hanya mengangguk dan melipat cermin yang mengarah kebelakang ditekuk keatas. Tapi saya gak bertanya, saya pikir mungkin karna saya didepan jadi cermin tersebut sengaja dia lipa

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-03

Bab terbaru

  • DARAH SEPASANG   End of DARAH SEPASANG

    Alhamdulillah, puji syukur kepada tuhan, karena akhirnya bagian pertama dari seri DARAH SEPASANG berakhir.Namun ada beberapa cerita yang menggantung, karena nantinya semua karakter akan di pertemukan di bagian akhir dari cerita DARAH SEPASANG.Bagian 2 nanti, masih akan memperkenalkan beberapa karakter lagi, dan dilanjutkan ke karakter terakhir yang akan menutup cerita DARAH SEPASANG.Tetapi sebelum itu, Rama kasih satu episode DARAH SEPASANG 2, dengan judul BELLIN.Selamat membaca ....DARAH SEPASANG BAGIAN 2CURSE OF BELLIN (Vanessa Season 2)Prologue:Vanessa pingsan, setelah tubuhnya di tindih oleh Vinesa.Vinesa bangkit dan Vanessa berdiri, dengan senyuman mengerikan.Astral Vanessa di bawa oleh Andini, kaki tangan Cempaka Juah.Dia harus membayar perjanjian yang telah di buat sebelumnya.Sedangkan tubuh Vanessa sekarang, di kuasai oleh sosok jahat bernama, Bellin.Kenapa Bellin begi

  • DARAH SEPASANG   Episode spesial (CROSSOVER)

    LOVE STORY XKEYSI, GADIS PSIKOPATPenulis: Erlita & Rama AtmajaPrologue:Metha,gadis tomboy dia punya watak dan berkepribadian egois!! Ingin menang sendiri apa bila dia belum merasa puas denggan tindakan yang dia lakukan,,masalah kecil akan berakibat lebih besar untuk siapapun yang coba coba ,mencari masalah dengan nya ,,metha pun anak klas 3 SMA d SMA DWI YAKSA,, umurnya 18 tahun dia cantik namun licik tapi dari kepribadian buruknya dia bisa luluh karna seorang laki" yang baru di kenalnya namanya REZA.Keysi gadis pintar dan bertemam buku. Dia membunuh seseorang dengan trik khusus. Setiap yang dia bunuh tidak ada, seperti kecelakaan.Dia pintar berhitung dan menyusun rencana.

  • DARAH SEPASANG   VANESSA part 10

    Episode 10 (Jasmani dan Rohani)Tubuhku berasa dingin, degup jantung berdetak begitu kencang.Anehnya, peluhku bercucuran dengan sangat hebat dan pikiranku tiba-tiba tak karuan.Aku merasa seperti ada suatu hal yang akan menimpaku!Sambil mengelap wajah, aku berjalan mendekati lemari pakaian.Aku membuka lemari dan mengambil tas. Lalu, aku letakkan di atas ranjang sambil membuka resletingnya.Aku mengambil uang dan aku masukan satu persatu di dalam tas. Lantas pergi dari rumah menggunakan mobil pribadi berwarna merah yang tersimpan di garasi.Berarti, total mobil yang aku punya sekarang ada 4.Mobil berwarna putih, di pakai sama sopir dan pembantu pergi ke pasar untuk belanja.Mobil sporty berwarna biru gelap di pakai Rangga.Satunya lagi, mobil hitam yang aku curi dari Om-om.Aku melaju dengan kecepatan tinggi, men

  • DARAH SEPASANG   VANESSA part 9

    Episode 9 (Kawan jadi lawan)"Lyli, apa yang Kau lakukan?!Aku marah dan mencengkeram tangannya.Hm, percuma saja. Apa yang dia coba lakukan, takkan mempan terhadapku." Hik-hik-hik .... Andra ....""Aku tak tahu Ly. Tiba-tiba saja ada disini!""Bedebah. Kenapa Kau membunuh anakku?""Anakmu? Sejak kapan Kau punya anak? Bukannya, Kau tak punya suami selain makhluk yang ada didekatmu?""Tak usah tahu! Aku tak menyangka, sahabat baikku tega melakukan hal sekeji ini!""Ly, aku minta maaf. Sumpah, Aku tak mengerti dan kenapa, Aku bisa ada disini?!""Tutup mulut kotormu! Mungkin, untuk sekarang, Aku tak bisa membalaskan kematian Andra. Tapi, suatu saat, Kau akan menyesal!"Aku kab

  • DARAH SEPASANG   VANESSA part 8

    Episode 8 (Kabut misteri)Beberapa bulan telah berlalu.Saat ini, aku merebahkan badan di atas ranjang.Aku teringat masa lalu, saat masih SMP.Seingatku ... Waktu itu, aku sekolah seperti anak pada umumnya.tetapi, mengapa ada kenangan masa lalu yang berbeda?!Aku teringat, Rangga adalah orang pertama yang menjamahi tubuhku di malam setelah kita menikah.tetapi, aku juga mengingat, kalau pernah diperkosa dan melakukan hubungan badan dari SMP.Aku ingat, ketika bermain bersama Lyli waktu SMP.Lyli, adalah sahabatku dari kecil.Kita sering menghabiskan waktu bersama. Bercanda ria, suka dan senang kita lalui bersama.mengapa mengingat masa laluku bersama Lyli bisa begitu jelas?!Sedangkan masa lalu yang lain, aku susah untuk mengingatnya!Disisi lain, aku teringat bersekolah ditempa

  • DARAH SEPASANG   VANESSA part 7

    Episode 7 (Kebaya hitam)Tanpa pikir panjang, Kuncoro menyerangku.Aku menghindari setiap serangannya.Walau dapat menghindar, aku merasakan hawa panas dari tangan Kuncoro.Bau gosong tercium dari pakaian yang aku kenakan.Padahal, tak ada satu pukulan pun yang mengenaiku."Tunggu! Kenapa, aroma kain yang terbakar keluar dari pakaianku?""Baru tahu? Aku pengguna Aji Brajamusti. Walau, tak berhasil mengenaimu. Hawa panas dari tangankulah yang sedikit demi sedikit akan membakar habis pakaianmu!Aku harus cepat menghentikannya. Kalau tidak, pakaianku bisa habis dia bakar.Apa yang harus aku lakukan untuk melawannya?Kuncoro menyerangku dan kali ini, aku memegang tangannya.Aku tak merasakan kalau tanganku terbakar. Hanya hawa panas dari tangannya saja yang aku rasakan.Tangan

  • DARAH SEPASANG   VANESSA part 6

    Episode 6 (Masa lalu)Rasa puas dan lelah, membuatku membaringkan badan dan tidur disebalah Rangga.Tak membutuhkan waktu yang lama, aku sudah berada dialam mimpi.Suami ghaibku, Gowala Sungu. Datang kedalam mimpi."Istriku, kelak Kau akan melahirkan dan Aku, akan mengambil anakmu!""Gowala Sungu .... Jangan Kau ambil anakku!""Aku tak kan mengambil keduanya!""Keduanya? Maksud Kamu?""Kamu akan melahirkan anak kembar. tetapi, berbeda alam.""Berbeda alam bagaimana?""Salah satu anakmu akan berwujud setengah manusia dan setengah kerbau. Dialah, yang akan, Aku ambil!"'kring ....' dering alarm berbunyi. Aku terbangun dari tidur.Saatnya aku bangkit dan mandi kembali. Lantas, pergi ke bekas pabrik gula untuk menemui Lyli dan yang lainnya.

  • DARAH SEPASANG   VANESSA part 5

    Episode 5 (Gowala Sungu)Aku mendesah begitu hebat dan membuka mata melihat ke arah Rangga.Matanya memutih.Aku memalingkan wajah untuk melihat ke kanan dan ke kiri.tampak ratusan makhluk halus berkerumun, desak-desakan memenuhi kamar.Mereka jongkok dan melipat satu kaki, kedua telapak tangan diletakkan didepan kening. Seperti sedang menyembah seseorang.Mungkin, Rangga dirasuki oleh sosok yang kuat. Mungkin, Raja merekalah yang merasuki tubuh Rangga."Peduli amat, yang penting enak!" gunamku dalam hati.Sudah lebih dari 2 jam, Rangga menyetubuhiku.Kalau Rangga asli, paling bisa tahan 10 menit.Uh, nikmatnya tiada tara. Apalagi, kalau sudah menjilati ice cream Rangga yang merah kecoklatan.tetapi, yang membuat aku bergairah dan bertahan selama ini bukanlah ice creamnya. tetapi, ketika R

  • DARAH SEPASANG   VANESSA part 4

    Episode 4 (Dua sisi)Sepeninggal Rangga. Aku duduk dikursi depan meja rias. di sini ada cermin biasa aku merias diri. tetapi, apa yang akan aku rias? Pantulan dari cermin hanya menunjukkan sisi hitam dari diriku?!"Bisa tidak, Kamu minggir sebentar? Aku mau pakai make-up!""Bisa. tetapi, sebelum itu .... Ikutlah denganku!"Sosok lain dari diriku, keluar setengah badan dari dalam cermin. Dia menarikku masuk.Didalam cermin, aku melihat area sekeliling begitu suram, bercampur asap hitam nan pekat. tetapi, tak jauh dari sisi kanan, aku melihat diriku didunia yang cerah. Dia duduk bersimpuh, memegangi kedua lutut dan menundukkan kepala.Aku yang satu ini. tampak begitu cerah, bercahaya.Dia mengangkat kepala dan melirik kearahku.Dia menangis dan mengucapkan sesuatu. tetapi, aku tak bisa mendengar

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status