Share

77. Ajian Karang Sewu

last update Last Updated: 2022-06-02 07:00:32

Sambil mengunyah nasi dalam mulutnya Danurwenda geleng-gelengkan kepala melihat perkelahian itu. Diam-diam dia kagum melihat gerakan menyerang Surya Darma tadi.

Namun, tiga lawannya ternyata memiliki kepandaian tidak rendah, membuat bisa-bisa pemuda itu menemukan nasib jelek.

Surya Darma menghantam dengan jotosan mengandung aji "Karang Sewu" atau pukulan batu karang yang sanggup menghancurkan benda keras bagaimanapun.

Lawan yang diserang tampaknya sudah mencium keganasan pukulan itu. Sambil melompat ke belakang dia bersuit keras.

Suitan ini seolah-olah isyarat bagi kedua kawannya karena saat itu juga dua orang lainnya datang menyerbu dari kiri kanan.

Masih mengandalkan pukulan batu karang di kedua tangannya, Surya Darma menjotos ke kiri dan ke kanan, sambut serangan dua lawan.

Seperti kawannya tadi, dua orang ini melompat ke belakang seraya keluarkan suara suitan nyaring.

Bersamaan dengan itu orang yang berada di sebelah
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • DANURWENDA - Rahasia Putri Senapati   78. Serangan Di Bukit

    Lelaki yang patah tangan berusaha meyakinkan. "Temanku itu tidak berdusta. Seseorang datang pada kami membawa uang dan memberi pekerjaan."Kami harus menghadang dan membunuh seorang pemuda berambut gondrong, berikat kepala batik yang akan melintas pedataran pasir menuju Loh Maja."Kami berlima menemukan kau. Ternyata bukan kau orang yang dimaksudkan. Tapi karena melihat kau membawa kuda bagus serta membawa senjata sakti maka kami membokongmu lalu meninggalkan di pedataran pasir."Surya Darma melirik ke Danurwenda yang berdiri sambil garuk-garuk kepala."Berarti sebenarnya akulah yang kalian tuju!" kata murid Eyang Resi Sokandriya itu."Benar. Mungkin sekali, ciri-ciri kalian hampir sama," jawab si patah lengan."Kenapa kalian diperintahkan membunuhku?" tanya Danurwenda."Itu kami tak tahu, utusan itu tidak menjelaskan apa-apa,""Juga tidak menjelaskan siapa yang menyuruhnya?"Yang ditanya tak menjawab.

    Last Updated : 2022-06-03
  • DANURWENDA - Rahasia Putri Senapati   79. Hasrat Munding Wulung

    Salah seorang dari mereka yakni yang menunggang kuda putih hasil rampasan milik Surya Darma menjawab, "Dengan siapa pun pemuda itu bergabung tak perlu ditakutkan. Kekuatan kita berempat di sini cukup dapat diandalkan, apalagi ketambahan Banyak Soka dan Kebo Bledeg. Jika pemuda itu punya  kepandaian tinggi, mana mungkin kami berhasil merampas kuda dan senjata-senjata miliknya?""Tapi menurut kawanmu yang berhasil melarikan diri, dua orang itu telah membikin cacat seumur hidup dua kawan kalian. Itu sebabnya aku mengusir kawanmu yang satu itu, karena kuanggap tidak mampu menjalankan tugas!""Kepandaian mereka bertiga memang jauh di bawah kami, Ki Kuwu. Tidak heran kalau mereka kena dipreteli. Lihat saja nanti, jika dua orang itu muncul di sini, kami akan memberi pelajaran paling bagus padanya. Ki Kuwu tinggal  minta bagian tubuhnya yang mana, kepala, atau hati atau jantung!"Kuwu Munding Wulung berdiam diri saja mendengar kata-kata orang bernama Tambak Ijo it

    Last Updated : 2022-06-03
  • DANURWENDA - Rahasia Putri Senapati   80. Inilah Tugas Danurwenda

    Kuwu Munding Wulung membalikkan kudanya dan tinggalkan tempat itu diikuti tiga orang lainnya."Kau tahu apa yang bakal terjadi atas dirimu sebelum kau digantung besok pagi Larasati?" tanya Munding Wulung.Gadis itu tidak menjawab.”Aku akan memberi kesempatan sampai tengah malam nanti padamu. Jika kau tetap pada keputusanmu, maka kehormatanmu akan kurampas. Tubuhmu kemudian akan kuserahkan pada tiga orang di belakangku, mungkin juga pada dua tokoh yang akan datang dari Kotaraja. Besok pagi kau akan diseret ke tianggantungan. Kepalamu kemudian akan dipesiangi lalu dikirim pada kakakmu Raden Jatmika!"Larasati tak menjawab. Mulutnya tetap terkancing. Kedua matanya dipejamkan tetapi sekujur tubuhnya menggelegak oleh hawa amarah.Ketika rombongan sampai di tepi alun-alun, Tambak Ijo terdengar berseru. "Awas! Ada orang datang!"Dari arah jalan di sebelah barat terdengar derap kaki-kaki kuda. Sesaat kemudian dua penunggang kuda nampak muncul dari tikungan jalan yang gelap.Keduanya segera

    Last Updated : 2022-06-03
  • DANURWENDA - Rahasia Putri Senapati   81. Dua Setan Dari Neraka

    SI NENEK Juminah yang duduk terkantuk-kantuk di bawah panggung penggantungan tersentak kaget dan buka mata cekungnya lebar-lebar.Saat itu malam sangat gelap dan udara dingin sekali. Di hadapannya tegak dua sosok tubuh gagah."Kalian siapa?!" si nenek membentak galak dan melompat tegak.Danurwenda dan Surya Darma sesaat saling pandang."Kami dua setan dari neraka. Siap menjemput korban penggantungan! Tapi kami belum kenal siapa kau, apa kerjamu malam buta di tempat ini dan apa benar di sini hendak digantung gadis jelita gembong pemherontak?" jawab Danurwenda.Kembali si nenek terkesiap kaget mendengar ucapan pemuda berambut gondrong yang mengaku setan dari neraka itu."Aku dukun Juminah! Penjaga tempat penggantungan ini!" Si nenek masukkan sepotong kemenyan ke dalam pedupaan. Bau kemenyan menyebar tajam. "Gadis pemberontak itu memang hendak digantung di sini, besok pagi-pagi! Apa kalian juga bangsa pemberontak yang minta digantun

    Last Updated : 2022-06-05
  • DANURWENDA - Rahasia Putri Senapati   82. Menemui Guru

    Meskipun Munding Wulung berhasil mengelabui Banyak Soka dan Kebo Bledeg, tapi tanpa disadarinya dua sosok tubuh mengejarnya dalam kegelapan.Di pinggiran sebuah hutan kecil di sebelah tenggara Loh Maja, dua pengejar ini berhasil menyusulnya lewat jalan pintas.Salah seorang dari mereka menarik kaki belakang kuda yang ditungganginya Hingga tubuhnya mencelat jatuh bersama-sama tubuh Larasati.Sekali lagi Munding Wulung menunjukkan kecerdikannya. Begitu jatuh secepat kilat dia mendekap tubuh gadis itu.Memandang ke depan dia melihat dua pemuda itu siap untuk menyerangnya. Munding Wulung cabut keris pusaka dari sarungnya.Sinar kuning membersit terang di tempat gelap itu. Ujung keris ditempelkannya ke leher Larasati lalu dia membentak lemparkan ancaman."Tetap di tempat kalian masing-masing! Sedikit saja kalian bergerak keris ini akan menamatkan riwayat gadis ini!"Danurwenda dan Surya Darma tercekat. Sesaat tak tahu mau ber

    Last Updated : 2022-06-06
  • DANURWENDA - Rahasia Putri Senapati   83. Pocong Ireng Palsu

    "Astaga, lampion di atas atap, Eyang!" suara Munding Wulung menyentak keras."Ada apa dengan lampion itu?""Lampu itu bisa menjadi petunjuk para pengejar! Saya harus mematikannya!"Eyang Pocong Ireng tertawa. "Kau memiliki rasa takut tak beralasan!""Eyang, suara tawamu aneh!" tukas Munding Wulung. Lalu dia bergerak mencari-cari sesuatu."Apa yang kau cari?""Lampu. Saya tahu ada lampu dalam rumah ini dan Eyang biasa menghidupkannya!""Lupakan lampu itu Munding Wulung. Mendekatlah padaku, ada sesuatu yang akan kukatakan padamu.""Katakan saja Eyang," jawab Kuwu Loh Maja itu tanpa beringsut dari duduknya."Soal pusaka yang kau dapat dari Galuh itu, yang tempo hari kau berikan padaku,""Ada apa dengan pusaka itu Eyang?""Pusaka itu lenyap dicuri orang!""Astaga!" Munding Wulung terkejut. "Bagaimana mungkin ada yang sanggup mencurinya dari tangan Eyang!" ujar sang Kuwu hampir tak

    Last Updated : 2022-06-07
  • DANURWENDA - Rahasia Putri Senapati   84. Pertarungan Di Malam Hari

    Marahlah Kebo Bledeg mendengar ejekan itu. Masih memanggul Larasati di bahu kirinya dia hantamkan satu pukulan ke kepala Danurwenda.Murid Eyang Resi Sokandriya rundukkan kepala sedikit sambil melintangkan lengan kiri menangkis.Dua lengan beradu keras. Terkejutlah tokoh dari Istana itu. Lengannya seperti mengemplang tiang besi.Menyadari kalau si pemuda memiliki kepandaian tinggi, Kebo Bledeg cepat turunkan tubuh Larasati dan menggolekkan gadis ini di langkan rumah bambu.Lalu secepat kilat dia menyerbu Danurwenda. Kedua telapak tangannya terkembang.Serangan-serangannya kali ini bukan berupa jotosan, tetapi seperti orang menampar dan setiap tamparan yang dilepaskannya mengeluarkan suara dahsyat seperti geledek atau petir menyambar.Membuat semua orang tergetar hatinya dan sakit telinganya. Tidak percuma dia mendapat nama Bledeg yang berarti geledek itu.Danurwenda sendiri kaget bukan main. Dia baru menghadapi lawan yan

    Last Updated : 2022-06-08
  • DANURWENDA - Rahasia Putri Senapati   85. Melawan Dedengkot Istana

    Kenyataannya dia kini malah muncul ikut menyerbu, padahal rasa sakit akibat menendang, masih terasa di kaki kanannya.Lain pula halnya dengan Tambak Ijo dan Lah Bludak, yang sebelumnya bersama tiga kawannya telah menggagahi Surya Darma di gurun pasir, kini mereka berkelahi dengan perasaan was-was tidak enak.Cepat atau lambat pemuda itu pasti akan membalaskan dendamnya. Karena mereka berlima sebenarnya yang menjadi pangkal sebab semua kejadian ini.Selintas pikiran licik muncul di benak Tambak Ijo. Maka orang tinggi kekar ini pun berteriak, "Kakang Banyak Soka, Kuwu Munding Wulung, Lah Bludak! Mari lupakan dulu persoalan di antara kita! Kita harus menghajar lebih dulu dua muda mudi sesat ini!""Kau betul dinda Tambak! Mari berebut pahala memusnahkan anjing-anjing pemberontak!" Berteriak Banyak Soka."Keparat!" maki Surya Darma ketika dia menyadari bahwa yang dimaksud Banyak Soka dengan anjing-anjing pemberontak bukan lain adalah dirinya

    Last Updated : 2022-06-09

Latest chapter

  • DANURWENDA - Rahasia Putri Senapati   119. Pulang

    Tubuh senapati terlempar lalu ambruk. Dadanya terasa sangat sesak bagai dihimpit batu raksasa. Tenaga dalamnya seketika buyar, malah ada yang menghantam diri sendiri.Akibatnya tubuh sang Senapati tak bisa digerakkan lagi seperti lumpuh. Selain sesak, di bagian dalamnya terasa remuk dan panas menyengat.Pada saat itulah Sang Prabu keluar, meloncat dan langsung mendarat di depan senapati yang tergeletak tak berdaya."Kau ditangkap karena merencanakan tindakan makar!" seru Sang Raja.Para prajurit langsung terdiam begitu tahu siapa yang muncul."Jika kalian masih membela dia, maka kalian dianggap pembangkang!" teriak Sang Raja.Semua prajurit tidak ada yang berani bergerak. Sementara sang senapati sudah kehilangan harapan. Dia sangat dendam kepada Danurwenda, tetapi apa daya sekarang dia hanya manusia biasa tanpa kekuatan.Kemudian Sang Raja memerintahkan agak senapati ditangkap dan dibawa ke istana.Pagi-pagi buta di istana Nunuk. Danurwenda diundang ke kamarnya Nila Saroya. Kamar yang

  • DANURWENDA - Rahasia Putri Senapati   118. Kembalinya Sang Raja

    Sang Prabu membuat gerakan mendorong dengan satu tangan ke arah mulut gua. Sekelebat angin lembut menderu membelah air sungai sehingga membentuk sebuah jalan."Mari!" ajak Sang Raja.Danurwenda dan Nila Saroya mengikuti Sang Raja melangkah di jalan air yang terbentuk secara ajaib ini sampai berada di sisi sungai sebelah barat. Setelah itu jalan air ini menutup kembali.Ternyata di luar sudah hampir gelap. Sang Raja yang mengenakan pakaian resi terus berjalan ke tengah hutan di dekat hulu sungai itu.Sampai di suatu tempat yang agak lapang, Sang Prabu berhenti lalu kedua tangannya bertepuk pelan. Tiba-tiba dari kegelapan muncul sebuah kereta kuda tanpa kusir dan berhenti di depan Sang Raja."Silakan naik," kata Sang Raja.Danurwenda langsung menjura. "Silakan Gusti Prabu dan Tuan Putri yang naik duluan, biar saya yang menjadi kusir!"Sang Raja tersenyum lalu naik ke kereta diikuti Nila Saroya yang agak ragu-ragu. Kereta kuda pun berangkat setelah Danurwenda duduk di tempat kusir dan me

  • DANURWENDA - Rahasia Putri Senapati   117. Pertapaan Raja

    Nila Saroya ingat kemarin hampir menikah dengan lelaki yang tak dicintainya. Sekarang setelah bersama Danurwenda dia lupa kalau sudah punya kekasih yang sangat dicintainya. Entah bagaimana kabar sang kekasih saat ini setelah ada kabar tentang ayahnya ini."Kau mau di bawah atau di atas?" Pertanyaan Danurwenda membuyarkan lamunan dan mengejutkannya."Ap- apa?""Kau mau tidur di mana, di atas dipan atau di lantai?" ulang Danurwenda."Kau di mana?" Nila Saroya balik tanya."Terserah kamu yang duluan, atau mau bareng-bareng saja di atas?" Danurwenda lemparkan kerlingan mata yang memikat.Dari awal dia tahu sifat gadis ini pendiam dan pemalu, tapi dia tahu apa yang dirasakan di dalam hati Nila Saroya."Ap-, tid-, eh. Aku di sini saja!" Nila Saroya segera naik ke atas dipan. Dia tak bisa menyembunyikan kegugupannya.Kemudian Nila Saroya berbaring membelakangi Danurwenda. Cukup lama keduanya saling diam. Akhirnya Danurwenda merebahkan diri di sebelah Nila Saroya.Nila Saroya kaget ketika mer

  • DANURWENDA - Rahasia Putri Senapati   116. Menyamar

    "Ayo lari!"Danurwenda membawa dua orang yang jadi buruan ini masuk ke bukit, menyelinap ke balik bebatuan besar sehingga dalam waktu singkat jejak mereka hilang."Siapa yang melarikan mereka?" tanya si pemimpin di atas kuda setelah sampai di sana."Danurwenda!""Pendekar yang jadi kepercayaan istana Galuh itu?""Benar, Ketua!"Si pemimpin langsung maklum kenapa lima anak buahnya ini tidak menyerang."Cari terus, biar aku yang menghadapi Danurwenda!" perintah si pemimpin.Sementara itu Danurwenda sudah menyelinap ke tempat yang sulit di jangkau. Dengan kepiawaiannya dia bisa membawa dua orang yang sedang dilindunginya.Akhirnya mereka sampai ke sebuah gua kecil tersembunyi di lereng bukit. Lelaki setengah baya itu tergopoh-gopoh sambil mengatur napasnya.Sementara si gadis yang tidak lain Tuan Putri bernama Nila Saroya sudah duduk menyandar ke dinding gua."Terima kasih, Anak muda!" ujar lelaki setengah baya. Danurwenda hanya mengangguk pelan dengan tersenyum."Ki Narya, sebenarnya si

  • DANURWENDA - Rahasia Putri Senapati   115. Pembantaian

    Di sebuah desa di wilayah kekuasaan Kerajaan Nunuk. Di dalam kamar sebuah rumah besar, tampak seorang gadis cantik sedang merenung menyendiri."Ini hari pernikahan Tuan Putri, kenapa masih menyendiri di sini, tukas rias sudah menunggu di kamar Tuan Putri!" kata seorang gadis lain yang merupakan pembantu di rumah ini."Aku tidak mau dijodohkan dengan dia, orangnya jelek, perangainya buruk lagi. Terus kenapa ayah belum juga pulang dari istana. Semakin kesal saja, aku mau kabur saja!""Heh, jangan, Tuan Putri!"Gadis yang dipanggil Tuan Putri ini tiba-tiba berbinar matanya begitu melihat sosok pembantunya. Bentuk tubuh dia dengan pembantunya ini hampir mirip, hanya wajah saja yang berbeda.Lalu si Tuan Putri ini tiba-tiba menarik si pembantu keluar menuju kamarnya yang sudah ada beberapa orang tukang rias. Dia ingat semua tukang rias tidak ada yang mengenali dirinya."Ini Tuan Putri yang akan dirias!" kata Si Tuan Putri sambil mendorong pembantunya. Si pembantu tampak bingung."Sudah, ik

  • DANURWENDA - Rahasia Putri Senapati   114. Asmara Satu Malam

    Setelah ada pesta menyambut kemenangan atas bebasnya desa Cipeundeuy dari penindasan Raksana dan Gumara.Delapan orang pemanah diangkat menjadi kelompok keamanan desa. Beberapa orang sesepuh juga diminta untuk menjadi pejabat pengurus desa.Suasana di rumah itu sudah sepi. Tinggal Danurwenda bersama gadis berkulit hitam manis itu. Setelah diperhatikan, Kinasih cantik juga.Tubuh gadisnya sudah matang sehingga membentuk lekuk yang membuat para lelaki menelan ludah."Setelah tahu siapa kamu, aku tidak bisa menahanmu pergi!" ujar Kinasih sambil menatap tajam penuh arti. Bola mata gadis ini seakan ingin meloncat menembus kedua mata si pemuda."Padahal aku ingin kau lebih lama di sini, bahkan tetap tinggal di sini!" Lanjut si gadis mengharap."Mungkin lain kali, aku akan tinggal lebih lama. Apalagi bersama gadis secantik kamu!""Jangan mudah berjanji!" Kinasih tersipu. "Mungkin kau akan lupa, apalagi di kota raja banyak gadis-gadis cantik!"Danurwenda menatap gadis itu lekat. Tidak dapat d

  • DANURWENDA - Rahasia Putri Senapati   113. Desa Terbebas

    Gumara kaget, segera menghampiri anak buahnya yang jatuh itu. Sebuah anak panah menancap tepat di dada menusuk jantung."Pembokong sialan!""Ada apa, Anakku?""Lihatlah, Pak!"Gumara menyapukan pandangan, tak ada yang mencurigakan. Bahkan seolah-olah angin pun diam tak bergerak."Apa rencana mereka?" gumam Raksana sambil memandang anak panah yang sudah dicabutnya."Aaah!"Brukk!Satu lagi di tempat lainnya tampak terpental lalu ambruk tak berkutik. Setelah diperiksa juga sama terpanah tepat di jantungnya. Semakin marah Gumara dan ayahnya melihat kejadian ini."Setan alas!""Bedebah!"Apa yang terjadi sebenarnya?Selama tiga hari menghilang, Danurwenda dan Kinasih secara sembunyi-sembunyi menemui warga-warga desa. Mereka mengajak warga untuk melawan Raksana.Namun, kebanyakan menolak karena takut dan tak punya kemampuan. Hingga akhirnya Danurwenda punya gagasan mencari dan menemui orang-orang yang suka berburu.Kebanyakan mereka ahli dalam memanah buruan di hutan. Setelah diajak dan di

  • DANURWENDA - Rahasia Putri Senapati   112. Menolong Sebuah Desa

    "Tunggu pembalasan kami, bocah!" seru salah satunya."Siapa mereka?" tanya Danurwenda setelah kelima orang itu lenyap."Mereka anak buahnya Raksana," jawab si gadis berkulit aga gelap, tapi manis."Raksana?"Kemudian si gadis menceritakan keadaan desanya yang dilanda kekacauan atas ulah seorang warga berilmu tinggi yang menggunakannya untuk menindas warga yang lain."Bahkan Raksana dan Gumara, anaknya, telah membunuh Ki Kuwu. Desa Cipeundeuy dikuasai mereka dan anak buahnya, berbuat sewenang-wenang. Memungut upeti panen seenaknya kepada warga,""Tidak ada yang memberitahukan ke kerajaan?""Setiap ada yang mau ke kerajaan selalu ketahuan, ditangkap, disiksa bahkan dibunuh!""Wah, kejam sekali mereka!""Lebih biadab lagi, Gumara selalu melecehkan gadis-gadis desa. Jika ada yang disukainya, akan ditangkap dan dijadikan budak nafsunya."Naluri Danurwenda yang baik ingin berbuat sesuatu untuk menolong desa ini dari kesewenang-wenangan. Tidak mengapa perjalanan pulangnya terhambat kalau unt

  • DANURWENDA - Rahasia Putri Senapati   111. Sang Pahlawan

    Rupanya Danurwenda tidak tahan melihat tubuh indah Dewi Kalajenget sejak tidak sengaja menyentuh buah montoknya. Sintal, sepasang gunung yang besar. Lebih besar dari wanita yang pernah dia temui sebelumnya.Padahal usia Dewi Kalajenget jauh lebih tua, tapi lekuk tubuhnya masih menggoda. Kulit mulus dan kencang. Dia ingat Putri Angin yang memiliki kecantikan sempurna, tapi tidak sesekal wanita ini.Entah kenapa akhir-akhir ini Danurwenda seperti gampang haus asmara. Kerinduan kepada Setyawati membuatnya mencari pelampiasan kepada wanita lain.Wanita itu menggelinjang kegelian. Bahkan kedua tangannya bergerak menarik punggung Danurwenda sehingga pemuda ini menindih tubuhnya.Kembennya telah terlepas begitu saja sehingga bagian atas tubuhnya terpampang bebas tanpa penghalang. Danurwenda mengatur perasaannya. Kulit tubuh Dewi Kalajenget memberikan sensasi nikmat yang beda. Apalagi dua bulatan yang mengganjal di dada."Aku akan mengabulkan keinginanmu," bisik Danurwenda di telinga Dewi Kal

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status