Share

83. Pocong Ireng Palsu

last update Huling Na-update: 2022-06-07 07:00:35

"Astaga, lampion di atas atap, Eyang!" suara Munding Wulung menyentak keras.

"Ada apa dengan lampion itu?"

"Lampu itu bisa menjadi petunjuk para pengejar! Saya harus mematikannya!"

Eyang Pocong Ireng tertawa. "Kau memiliki rasa takut tak beralasan!"

"Eyang, suara tawamu aneh!" tukas Munding Wulung. Lalu dia bergerak mencari-cari sesuatu.

"Apa yang kau cari?"

"Lampu. Saya tahu ada lampu dalam rumah ini dan Eyang biasa menghidupkannya!"

"Lupakan lampu itu Munding Wulung. Mendekatlah padaku, ada sesuatu yang akan kukatakan padamu."

"Katakan saja Eyang," jawab Kuwu Loh Maja itu tanpa beringsut dari duduknya.

"Soal pusaka yang kau dapat dari Galuh itu, yang tempo hari kau berikan padaku,"

"Ada apa dengan pusaka itu Eyang?"

"Pusaka itu lenyap dicuri orang!"

"Astaga!" Munding Wulung terkejut. "Bagaimana mungkin ada yang sanggup mencurinya dari tangan Eyang!" ujar sang Kuwu hampir tak
Locked Chapter
Patuloy ang Pagbabasa sa GoodNovel
I-scan ang code upang i-download ang App

Kaugnay na kabanata

  • DANURWENDA - Rahasia Putri Senapati   84. Pertarungan Di Malam Hari

    Marahlah Kebo Bledeg mendengar ejekan itu. Masih memanggul Larasati di bahu kirinya dia hantamkan satu pukulan ke kepala Danurwenda.Murid Eyang Resi Sokandriya rundukkan kepala sedikit sambil melintangkan lengan kiri menangkis.Dua lengan beradu keras. Terkejutlah tokoh dari Istana itu. Lengannya seperti mengemplang tiang besi.Menyadari kalau si pemuda memiliki kepandaian tinggi, Kebo Bledeg cepat turunkan tubuh Larasati dan menggolekkan gadis ini di langkan rumah bambu.Lalu secepat kilat dia menyerbu Danurwenda. Kedua telapak tangannya terkembang.Serangan-serangannya kali ini bukan berupa jotosan, tetapi seperti orang menampar dan setiap tamparan yang dilepaskannya mengeluarkan suara dahsyat seperti geledek atau petir menyambar.Membuat semua orang tergetar hatinya dan sakit telinganya. Tidak percuma dia mendapat nama Bledeg yang berarti geledek itu.Danurwenda sendiri kaget bukan main. Dia baru menghadapi lawan yan

    Huling Na-update : 2022-06-08
  • DANURWENDA - Rahasia Putri Senapati   85. Melawan Dedengkot Istana

    Kenyataannya dia kini malah muncul ikut menyerbu, padahal rasa sakit akibat menendang, masih terasa di kaki kanannya.Lain pula halnya dengan Tambak Ijo dan Lah Bludak, yang sebelumnya bersama tiga kawannya telah menggagahi Surya Darma di gurun pasir, kini mereka berkelahi dengan perasaan was-was tidak enak.Cepat atau lambat pemuda itu pasti akan membalaskan dendamnya. Karena mereka berlima sebenarnya yang menjadi pangkal sebab semua kejadian ini.Selintas pikiran licik muncul di benak Tambak Ijo. Maka orang tinggi kekar ini pun berteriak, "Kakang Banyak Soka, Kuwu Munding Wulung, Lah Bludak! Mari lupakan dulu persoalan di antara kita! Kita harus menghajar lebih dulu dua muda mudi sesat ini!""Kau betul dinda Tambak! Mari berebut pahala memusnahkan anjing-anjing pemberontak!" Berteriak Banyak Soka."Keparat!" maki Surya Darma ketika dia menyadari bahwa yang dimaksud Banyak Soka dengan anjing-anjing pemberontak bukan lain adalah dirinya

    Huling Na-update : 2022-06-09
  • DANURWENDA - Rahasia Putri Senapati   86. Ilmu Bayu Buana

    Munding Wulung pun termakan pula oleh kata-kata Banyak Soka tadi. Dia tampak mengeluarkan Keris dari balik pinggangnya. Sinar kekuningan memancar di udara malam menjelang dini hari yang masih gelap itu.Surya Darma tersentak kaget. Raden Amara geleng-geleng kepala. Jelas tambah sulit bagi pihaknya untuk menghadapi empat lawan yang nekad itu, terutama mereka yang memegang senjata mustika milik Surya Darma yakni Banyak Soka dan Munding Wulung."Larasati, kau mundurlah!" seru Raden Amara yang mengkhawatirkan keselamatan adiknya. Dia lalu melompat ke samping Surya Darma."Tidak bisa!" terdengar sahutan sang dara. "Bagaimanapun aku harus menghajar manusia durhaka itu. Mengingat rencana kejinya terhadapku, aku pantas memecahkan kepalanya!"Munding Wulung tertawa mengekeh. "Jika kau memang ingin kutiduri majulah!""Manusia keji!" pekik Larasati. Selendangnya dikebutkan.Sinar ungu berkelebat disertai deru angin deras menyambar kepala s

    Huling Na-update : 2022-06-10
  • DANURWENDA - Rahasia Putri Senapati   87. Mimpi Indah

    Belum sempat berpikir lebih lanjut, tiba-tiba terdengar suara pintu diketuk. Danurwenda bangkit lalu membukanya. Ternyata Larasati yang datang. Gadis ini pasti diperintah oleh Raden Amara.Danurwenda menyilakan masuk. Beberapa saat kemudian dua orang ini telah duduk berhadapan di lantai kamar yang terbuat dari kayu."Kau sudah tahu dari Raka Amara, bukan?" tanya Larasati tanpa basa-basi. Beberapa saat gadis ini menatap Danurwenda agak lama. Dia seperti sedang menyelami rupa pemuda yang bisa dikatakan dijodohkan dengannya."Iya, tapi aku tidak tahu apakah kau mau menerima hal ini?" jawab Danurwenda juga agak lama menatap Larasati sampai dalam hatinya menyimpulkan kalau kecantikan gadis ini sebanding dengan Setyawati.Sebagai lelaki dari sisi birahi, tentu saja Danurwenda menyukai Larasati. Namun, apakah gadis ini akan mengimbangi dirinya kalau menjadi pasangan hidupnya?"Sebagai wanita dari lingkup keluarga istana, aku tidak bisa menolak k

    Huling Na-update : 2022-06-11
  • DANURWENDA - Rahasia Putri Senapati   88. Tugas Lagi

    Tugas mengambil pusaka dari Munding Wulung telah selesai. Maksud yang tersimpan di balik tugas ini juga sudah menemukan keputusan.Walaupun Danurwenda diberi hadiah Larasati, tapi dia menolaknya. Selain alasan sudah ada Setyawati -ada kemungkinan ini juga merupakan ujian kesetiaan dari sang guru- alasan lainnya karena dia tidak mau terikat hidup dalam lingkungan istana.Sekarang ketika dia sudah siap hendak pulang dan memilih Setyawati sebagai pasangan hidupnya, tiba-tiba hawa sakti kehadiran gurunya terasa datang."Bukankah aku sudah tahu wujud Eyang, kenapa masih tidak menampakkan diri?" protes Danurwenda.Terdengar suara kekehan sang guru. "Walaupun di sini kelihatannya hanya ada kamu seorang, tapi tidak menutup kemungkinan secara tidak sengaja ada orang lain yang melihatku!"Sang guru menjelaskan bahwa hanya murid-muridnya saja yang boleh melihat wujudnya secara langsung. Danurwenda akhirnya mengerti dan tidak mempermasalahkan lagi.

    Huling Na-update : 2022-06-12
  • DANURWENDA - Rahasia Putri Senapati   89. Perampok Hutan

    Lewat tengah hari kereta yang berjalan ke arah barat memasuki sebuah hutan lebat. Kereta ini sudah jauh meninggalkan kota Raja Cundamanik.Jalan yang dilewati tampan sepi, seperti tidak pernah ada yang melintasi daerah ini. Perasaan Danurwenda jadi tidak enak. Terasa ada hawa membunuh yang mengintai mereka.Tiba-tiba saja kereta berhenti. Danurwenda melihat ke depan. Ada beberapa orang berpakaian serba hitam menghadang jalan. Wajah mereka semua ditutupi kain hitam, hanya memperlihatkan kedua mata saja."Serahkan semua harta kalian!" teriak seseorang entah dari mana.Lalu di sekeliling tempat ini ternyata sudah dikepung puluhan orang berpakaian serba hitam."Perampok sebanyak ini?" gumam Danurwenda."Perlu bantuan!" Puspa Arum menawarkan diri dari dalam kereta, tapi tidak segera dijawab si pemuda.Danurwenda menyapukan pandangan lalu dia menemukan seseorang yang berdiri di atas pohon. Tampaknya dia yang berteriak tadi dan juga pemimpinnya."Turun

    Huling Na-update : 2022-06-12
  • DANURWENDA - Rahasia Putri Senapati   90. Ditawan Orang Tak Dikenal

    Setelah beberapa lama mereka mulai memasuki perkampungan. Mereka menyempatkan mampir di sebuah kedai untuk membeli perbekalan.Ketika perjalanan mereka menemukan persimpangan jalan. Di sana sudah menghadang empat orang berkuda dan satu pasukan kecil yang pakaiannya seperti seragam prajurit."Tunggu, mau kemana?" Salah seorang di atas kuda menghentikan mereka."Kami dari Cundamanik hendak ke Purwa Sedana," jawab Danurwenda yang ada di depan."Oh, kalau begitu mari ikut kami!"Tanpa menunggu jawaban lagi keempat orang berkuda ini langsung membalikkan arah kuda lalu menggebah kudanya jalan pelan saja.Sepasukan prajurit langsung mengawal di depan dan belakang.Tanpa curiga rombongan Prabu Surya menurut saja. Namun, setelah berjalan cukup jauh Prabu Surya merasa terkejut."Lho, seharusnya kita ke arah utara. Kenapa malah lurus ke barat?""Mungkin lewat jalan lain, Gusti Prabu!" duga Puspa Wangi."Perasaanku tidak enak!"Si Kembar Cantik d

    Huling Na-update : 2022-06-13
  • DANURWENDA - Rahasia Putri Senapati   91. Sampai Di Purwa Sedana

    Akhirnya Danurwenda kembali tanpa membawa kereta kuda tersebut. Dia hanya sempat mengunci kembali pintu kurungan saja."Mohon maaf, bagaimana kalau kita jalan kaki saja? Agar tidak terendus oleh mereka dan juga agar bisa lebih leluasa bergerak!""Tidak apa-apa, lagi pula kota Raja Purwa Sedana tidak jauh lagi. Mungkin dua hari perjalanan," jawab Prabu Surya.Maka mereka melanjutkan perjalanan tanpa menaiki kereta kuda. Danurwenda baru kenal dengan si Kembar Cantik, jadi dia belum bisa membedakan mana Puspa Arum mana Puspa Wangi.Setelah berjalan jauh, Danurwenda menceritakan apa yang didengarnya tadi. Prabu Surya tampak menerawang demi mendapatkan ingatannya, tapi sampai sejauh ini dia tetap belum mengenali ke empat orang yang disebut Danurwenda tadi."Sepertinya mereka pejabat yang berkhianat dan hendak memberontak terhadap anakku, tapi aku tidak mengenal mereka satu pun!" Hanya itu yang keluar dari mulut sang Prabu.Prabu Surya menerangkan bahwa Naraya

    Huling Na-update : 2022-06-13

Pinakabagong kabanata

  • DANURWENDA - Rahasia Putri Senapati   119. Pulang

    Tubuh senapati terlempar lalu ambruk. Dadanya terasa sangat sesak bagai dihimpit batu raksasa. Tenaga dalamnya seketika buyar, malah ada yang menghantam diri sendiri.Akibatnya tubuh sang Senapati tak bisa digerakkan lagi seperti lumpuh. Selain sesak, di bagian dalamnya terasa remuk dan panas menyengat.Pada saat itulah Sang Prabu keluar, meloncat dan langsung mendarat di depan senapati yang tergeletak tak berdaya."Kau ditangkap karena merencanakan tindakan makar!" seru Sang Raja.Para prajurit langsung terdiam begitu tahu siapa yang muncul."Jika kalian masih membela dia, maka kalian dianggap pembangkang!" teriak Sang Raja.Semua prajurit tidak ada yang berani bergerak. Sementara sang senapati sudah kehilangan harapan. Dia sangat dendam kepada Danurwenda, tetapi apa daya sekarang dia hanya manusia biasa tanpa kekuatan.Kemudian Sang Raja memerintahkan agak senapati ditangkap dan dibawa ke istana.Pagi-pagi buta di istana Nunuk. Danurwenda diundang ke kamarnya Nila Saroya. Kamar yang

  • DANURWENDA - Rahasia Putri Senapati   118. Kembalinya Sang Raja

    Sang Prabu membuat gerakan mendorong dengan satu tangan ke arah mulut gua. Sekelebat angin lembut menderu membelah air sungai sehingga membentuk sebuah jalan."Mari!" ajak Sang Raja.Danurwenda dan Nila Saroya mengikuti Sang Raja melangkah di jalan air yang terbentuk secara ajaib ini sampai berada di sisi sungai sebelah barat. Setelah itu jalan air ini menutup kembali.Ternyata di luar sudah hampir gelap. Sang Raja yang mengenakan pakaian resi terus berjalan ke tengah hutan di dekat hulu sungai itu.Sampai di suatu tempat yang agak lapang, Sang Prabu berhenti lalu kedua tangannya bertepuk pelan. Tiba-tiba dari kegelapan muncul sebuah kereta kuda tanpa kusir dan berhenti di depan Sang Raja."Silakan naik," kata Sang Raja.Danurwenda langsung menjura. "Silakan Gusti Prabu dan Tuan Putri yang naik duluan, biar saya yang menjadi kusir!"Sang Raja tersenyum lalu naik ke kereta diikuti Nila Saroya yang agak ragu-ragu. Kereta kuda pun berangkat setelah Danurwenda duduk di tempat kusir dan me

  • DANURWENDA - Rahasia Putri Senapati   117. Pertapaan Raja

    Nila Saroya ingat kemarin hampir menikah dengan lelaki yang tak dicintainya. Sekarang setelah bersama Danurwenda dia lupa kalau sudah punya kekasih yang sangat dicintainya. Entah bagaimana kabar sang kekasih saat ini setelah ada kabar tentang ayahnya ini."Kau mau di bawah atau di atas?" Pertanyaan Danurwenda membuyarkan lamunan dan mengejutkannya."Ap- apa?""Kau mau tidur di mana, di atas dipan atau di lantai?" ulang Danurwenda."Kau di mana?" Nila Saroya balik tanya."Terserah kamu yang duluan, atau mau bareng-bareng saja di atas?" Danurwenda lemparkan kerlingan mata yang memikat.Dari awal dia tahu sifat gadis ini pendiam dan pemalu, tapi dia tahu apa yang dirasakan di dalam hati Nila Saroya."Ap-, tid-, eh. Aku di sini saja!" Nila Saroya segera naik ke atas dipan. Dia tak bisa menyembunyikan kegugupannya.Kemudian Nila Saroya berbaring membelakangi Danurwenda. Cukup lama keduanya saling diam. Akhirnya Danurwenda merebahkan diri di sebelah Nila Saroya.Nila Saroya kaget ketika mer

  • DANURWENDA - Rahasia Putri Senapati   116. Menyamar

    "Ayo lari!"Danurwenda membawa dua orang yang jadi buruan ini masuk ke bukit, menyelinap ke balik bebatuan besar sehingga dalam waktu singkat jejak mereka hilang."Siapa yang melarikan mereka?" tanya si pemimpin di atas kuda setelah sampai di sana."Danurwenda!""Pendekar yang jadi kepercayaan istana Galuh itu?""Benar, Ketua!"Si pemimpin langsung maklum kenapa lima anak buahnya ini tidak menyerang."Cari terus, biar aku yang menghadapi Danurwenda!" perintah si pemimpin.Sementara itu Danurwenda sudah menyelinap ke tempat yang sulit di jangkau. Dengan kepiawaiannya dia bisa membawa dua orang yang sedang dilindunginya.Akhirnya mereka sampai ke sebuah gua kecil tersembunyi di lereng bukit. Lelaki setengah baya itu tergopoh-gopoh sambil mengatur napasnya.Sementara si gadis yang tidak lain Tuan Putri bernama Nila Saroya sudah duduk menyandar ke dinding gua."Terima kasih, Anak muda!" ujar lelaki setengah baya. Danurwenda hanya mengangguk pelan dengan tersenyum."Ki Narya, sebenarnya si

  • DANURWENDA - Rahasia Putri Senapati   115. Pembantaian

    Di sebuah desa di wilayah kekuasaan Kerajaan Nunuk. Di dalam kamar sebuah rumah besar, tampak seorang gadis cantik sedang merenung menyendiri."Ini hari pernikahan Tuan Putri, kenapa masih menyendiri di sini, tukas rias sudah menunggu di kamar Tuan Putri!" kata seorang gadis lain yang merupakan pembantu di rumah ini."Aku tidak mau dijodohkan dengan dia, orangnya jelek, perangainya buruk lagi. Terus kenapa ayah belum juga pulang dari istana. Semakin kesal saja, aku mau kabur saja!""Heh, jangan, Tuan Putri!"Gadis yang dipanggil Tuan Putri ini tiba-tiba berbinar matanya begitu melihat sosok pembantunya. Bentuk tubuh dia dengan pembantunya ini hampir mirip, hanya wajah saja yang berbeda.Lalu si Tuan Putri ini tiba-tiba menarik si pembantu keluar menuju kamarnya yang sudah ada beberapa orang tukang rias. Dia ingat semua tukang rias tidak ada yang mengenali dirinya."Ini Tuan Putri yang akan dirias!" kata Si Tuan Putri sambil mendorong pembantunya. Si pembantu tampak bingung."Sudah, ik

  • DANURWENDA - Rahasia Putri Senapati   114. Asmara Satu Malam

    Setelah ada pesta menyambut kemenangan atas bebasnya desa Cipeundeuy dari penindasan Raksana dan Gumara.Delapan orang pemanah diangkat menjadi kelompok keamanan desa. Beberapa orang sesepuh juga diminta untuk menjadi pejabat pengurus desa.Suasana di rumah itu sudah sepi. Tinggal Danurwenda bersama gadis berkulit hitam manis itu. Setelah diperhatikan, Kinasih cantik juga.Tubuh gadisnya sudah matang sehingga membentuk lekuk yang membuat para lelaki menelan ludah."Setelah tahu siapa kamu, aku tidak bisa menahanmu pergi!" ujar Kinasih sambil menatap tajam penuh arti. Bola mata gadis ini seakan ingin meloncat menembus kedua mata si pemuda."Padahal aku ingin kau lebih lama di sini, bahkan tetap tinggal di sini!" Lanjut si gadis mengharap."Mungkin lain kali, aku akan tinggal lebih lama. Apalagi bersama gadis secantik kamu!""Jangan mudah berjanji!" Kinasih tersipu. "Mungkin kau akan lupa, apalagi di kota raja banyak gadis-gadis cantik!"Danurwenda menatap gadis itu lekat. Tidak dapat d

  • DANURWENDA - Rahasia Putri Senapati   113. Desa Terbebas

    Gumara kaget, segera menghampiri anak buahnya yang jatuh itu. Sebuah anak panah menancap tepat di dada menusuk jantung."Pembokong sialan!""Ada apa, Anakku?""Lihatlah, Pak!"Gumara menyapukan pandangan, tak ada yang mencurigakan. Bahkan seolah-olah angin pun diam tak bergerak."Apa rencana mereka?" gumam Raksana sambil memandang anak panah yang sudah dicabutnya."Aaah!"Brukk!Satu lagi di tempat lainnya tampak terpental lalu ambruk tak berkutik. Setelah diperiksa juga sama terpanah tepat di jantungnya. Semakin marah Gumara dan ayahnya melihat kejadian ini."Setan alas!""Bedebah!"Apa yang terjadi sebenarnya?Selama tiga hari menghilang, Danurwenda dan Kinasih secara sembunyi-sembunyi menemui warga-warga desa. Mereka mengajak warga untuk melawan Raksana.Namun, kebanyakan menolak karena takut dan tak punya kemampuan. Hingga akhirnya Danurwenda punya gagasan mencari dan menemui orang-orang yang suka berburu.Kebanyakan mereka ahli dalam memanah buruan di hutan. Setelah diajak dan di

  • DANURWENDA - Rahasia Putri Senapati   112. Menolong Sebuah Desa

    "Tunggu pembalasan kami, bocah!" seru salah satunya."Siapa mereka?" tanya Danurwenda setelah kelima orang itu lenyap."Mereka anak buahnya Raksana," jawab si gadis berkulit aga gelap, tapi manis."Raksana?"Kemudian si gadis menceritakan keadaan desanya yang dilanda kekacauan atas ulah seorang warga berilmu tinggi yang menggunakannya untuk menindas warga yang lain."Bahkan Raksana dan Gumara, anaknya, telah membunuh Ki Kuwu. Desa Cipeundeuy dikuasai mereka dan anak buahnya, berbuat sewenang-wenang. Memungut upeti panen seenaknya kepada warga,""Tidak ada yang memberitahukan ke kerajaan?""Setiap ada yang mau ke kerajaan selalu ketahuan, ditangkap, disiksa bahkan dibunuh!""Wah, kejam sekali mereka!""Lebih biadab lagi, Gumara selalu melecehkan gadis-gadis desa. Jika ada yang disukainya, akan ditangkap dan dijadikan budak nafsunya."Naluri Danurwenda yang baik ingin berbuat sesuatu untuk menolong desa ini dari kesewenang-wenangan. Tidak mengapa perjalanan pulangnya terhambat kalau unt

  • DANURWENDA - Rahasia Putri Senapati   111. Sang Pahlawan

    Rupanya Danurwenda tidak tahan melihat tubuh indah Dewi Kalajenget sejak tidak sengaja menyentuh buah montoknya. Sintal, sepasang gunung yang besar. Lebih besar dari wanita yang pernah dia temui sebelumnya.Padahal usia Dewi Kalajenget jauh lebih tua, tapi lekuk tubuhnya masih menggoda. Kulit mulus dan kencang. Dia ingat Putri Angin yang memiliki kecantikan sempurna, tapi tidak sesekal wanita ini.Entah kenapa akhir-akhir ini Danurwenda seperti gampang haus asmara. Kerinduan kepada Setyawati membuatnya mencari pelampiasan kepada wanita lain.Wanita itu menggelinjang kegelian. Bahkan kedua tangannya bergerak menarik punggung Danurwenda sehingga pemuda ini menindih tubuhnya.Kembennya telah terlepas begitu saja sehingga bagian atas tubuhnya terpampang bebas tanpa penghalang. Danurwenda mengatur perasaannya. Kulit tubuh Dewi Kalajenget memberikan sensasi nikmat yang beda. Apalagi dua bulatan yang mengganjal di dada."Aku akan mengabulkan keinginanmu," bisik Danurwenda di telinga Dewi Kal

I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status