Beranda / Romansa / DANGEROUS LOVE / ADEGAN RANJANG

Share

ADEGAN RANJANG

Penulis: KUMARA
last update Terakhir Diperbarui: 2020-12-27 09:14:21

Jenar mundur perlahan, tak nyaman dengan tatapan Jackson yang seakan siap untuk menerkam. "Gue gak bisa menerima lu, lu tau kan kalau gue udah nikah? Jangan gila deh!" tolak Jenar cepat.

Rahang Jackson tampak mengeras, tinjunya pun mengepal. "Nar, gue denger sendiri apa yang terjadi! Si Remo punya anak dari cewek lain, apa yang lu harapkan dari dia? Hah?!" Jackson mencengkeram kedua lengan Jenar. Jenar segera menepisnya. 

"Gue hargai niat baik lu Jackson, tapi lu gak tau apa-apa! Kenyataan gak selalu sama dengan apa yang lu kira! Gue ..., gue masih percaya kok sama Remo! Tolong hargai keputusan gue, gue percaya sama suami gue, dia gak seburuk yang lu kira, Son." Jenar menarik napas panjang, lantas berbalik badan hendak pergi, tapi sekali lagi Jackson menarik tangannya.

"Aku suka sama kamu, Nar! Please! Dulu aku kalah sama Jaka, tapi sekarang aku harus kalah lagi sama Remo?!" Air mukanya berubah sendu.

 <

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • DANGEROUS LOVE   MEMBUJUK JENAR

    Mata Jenar melotot agak lebar, sulit untuk mencerna apa yang baru saja dikatakan oleh suaminya. Tangannya bahkan sampai berhenti bergerak di atas talenan."Hah? Adegan ranjang? Adegan buat apa itu? Kayak apa?"Tidak. Jenar tidak sepolos itu sampai tak memahami perkataan Remo, dia tahu apa itu adegan ranjang, hanya saja dia memang sengaja ingin menguji jawaban Remo, entah apa yang akan dia jelaskan sekarang."Ya ... Kamu tau, dong!" Remo menyahut santai."Nope! Aku bukan aktor loh, Yang. Aku gak tau spesifiknya itu kayak gimana dan bagaimana." Cukup masuk akal alasan Jenar."Ya ..., you knowlah, orang di ranjang ngapain! Jangan pura-pura, deh!""Ya ... Apa? Aku gak pura-pura, Remo! Bisa aja kan orang di ranjang main gaplek!" Jenar tetap kukuh ingin meminta penjelasan."Ya ... Oke, aku akan jelasin!" Remo menghadap kepada Jenar.

    Terakhir Diperbarui : 2020-12-29
  • DANGEROUS LOVE   PENGUNTIT

    "Nar, gue bisa minta tolong gak?" Ratna, salah seorang karyawan, teman sekantor Jenar menghampiri meja kerja Jenar dengan sebuah file di tangan.Jenar yang sedang menatap laptop segera menoleh. "Hm? Apaan?" tanyanya."Mesin foto kopi kita rusak, nih. Bisa pergi ke depan dulu gak? Foto kopiin file ini, gue lagi sibuk banget sumpah. Minta tolong ama OB juga lagi pada repot mereka di bawah, ada satu lantai yang mau dipake buat rapat besar jadi mereka mesti bersih-bersih di sono. Lu bisa bantu kan? Ini file udah gue kumpulin semua, lu tinggal minta kopi aja." Ratna meletakkan sebuah tumpukan file itu di atas meja kerja Jenar."Aduh, kenapa sih yang kayak gini-gini selalu jadi bagian gue? Gak Ratu, gak Ratna, lu bedua tuh ngatur gue mulu!" protes Jenar."Duh, mohon pengertian dong Nar! Lagian, kan lu gak lagi sibuk-sibuk amat. Lu keluar juga enak kali, bisa sekalian ke kafe bentar buat beli kopi!" kata Ra

    Terakhir Diperbarui : 2020-12-30
  • DANGEROUS LOVE   POSSESIVE

    Jenar detik itu juga menghubungi Remo, dan meminta untuk bertemu."Kamu harus jelasin saat ini juga! Kalau kamu gak dateng, ya udah aku akan bawa kasus ini ke polisi, orang suruhan kamu akan aku jebloskan ke penjara!" ancam Jenar terlalu naik pitam. Dia tak habis pikir bahwa Remo akan melakukan tindakan begitu piciknya, sekaligus sangat konyol, menguntit istri sendiri? Terlalu tak masuk akal.Remo tak punya pilihan selain datang juga akhirnya. Setelah menunggu setengah jam, Remo datang meninggalkan lokasi syutingnya. Wajahnya sedikit pucat, sedang Jenar masih terlihat sangat murka. "Aku akui dia emang suruhan aku, tapi sekarang tolong biarkan dia pergi. Ini cukup urusan kita berdua aja."Jenar menghela napas panjang. Dia biarkan akhirnya orang suruhan Remo untuk pergi, mereka juga tak mungkin bicara empat mata di sana, Jenar mengajak Remo masuk ke dalam sebuah kafe sepi di dalam mall, dia tak acuhkan pesan yang masuk dar

    Terakhir Diperbarui : 2021-01-04
  • DANGEROUS LOVE   TAMU TAK DIUNDANG

    Langit malam bertabur bintang, Jenar duduk di ayunan yang terdapat di teras belakang, menunggu Remo yang belum pulang dari lokasi syuting. Sejak peristiwa penguntitan yang diperintahkan oleh Remo, hubungan mereka memang menjadi lebih dingin dan kaku, Remo sering pulang telat atau tidak mengabari Jenar kapan dia akan pulang. Dan Jenar selalu berakhir mesti menunggu kepulangannya dengan hati dongkol. Satu pesan pun tidak dia terima.Jenar sendiri merasa dirinya masih terus diawasi oleh orang suruhan Remo, hal itu tidak membuat dia merasa nyaman dan aman, melainkan justru merasa takut dan cemas. Jenar melipat tangan di dada, ayunan bergerak perlahan, matanya terus awas menatap ke luar pagar dari sisi samping halaman, lahannya lebih tinggi sehingga Jenar bisa melihat siapa yang ada di jalan dari halaman belakang maupun samping. Dia yakin betul ada seseorang yang mengawasi dirinya dari balik kegelapan di ujung jalan sana."Gak dari si cewek aneh

    Terakhir Diperbarui : 2021-01-07
  • DANGEROUS LOVE   MAMA

    "Ma-ma-masuk, Tante ..., maksud saya, Mama." Jenar kagok dan segera mempersilakan mama Remo untuk masuk ke dalam rumah.Namun, sebelum mamanya masuk, Remo langsung mengambil tempat di hadapan Jenar. "Mau ngapain datang ke sini?" tanyanya sedingin es batu."Remo ..., kenapa kamu bilang gitu?" bisik Jenar di belakang kepala Remo agar tak terdengar mamanya."Jangan ikut campur Jenar, rumah ini masih rumah aku, harus aku yang menentukan siapa yang bisa masuk sini atau enggak." Sambil berkata begitu, Remo menatap tajam kepada mamanya, mamanya pun menatap lekat balik kepada putera yang lama tidak dia jumpai itu. Atmosfer berubah menjadi begitu kelam dan suram.Jenar terjepit dalam posisi yang sulit. Bagaimana tidak, ini adalah kali pertama dia berjumpa dengan mama Remo, ibu mertuanya, tapi di saat bersamaan, dia tak bisa menyambut dengan selayaknya sebab hubungan yang buruk antara Remo dan mamanya. D

    Terakhir Diperbarui : 2021-01-09
  • DANGEROUS LOVE   CINLOK?!

    "Oke cut!"Suara dari sutradara menghentikan gerak Remo dan lawan mainnya yang sedang beradegan romantis di atas tempat tidur.Remo memasang muka cemberut, sudah lebih dari lima kali mereka mengulang adegan yang sama. Penyebabnya selalu lawan mainnya yang kikuk dan juga sutradara yang terlalu banyak menuntut."Please yah! Ini tuh adegan ranjang, bukan adegan sembarangan! Kemistrinya di mana?! Kok lu ragu-ragu dipegang sama Remo?!" Sutradara menghardik sang aktris utama wanita.Remo berkacak pinggang, menghela napas sambil sesekali melirik kesal kepada lawan mainnya itu. "Yang serius, dong! Lu pernah berhubungan intim gak sih?!" timpalnya jengkel.Aktris utama wanita bernama Yuki itu meremas tangannya gugup di depan dada. "Sorry ya, gue bener-bener gak tau mesti ngapain!""Ya udah mending lu bedua latihan dulu deh! Lu tentukan mau adegannya kayak apa! Senyaman

    Terakhir Diperbarui : 2021-01-12
  • DANGEROUS LOVE   RISIKO JADI ARTIS

    Jenar menata meja makan sekali lagi, memastikan semua siap dan layak untuk makan malam romantis dia dan Remo."Dia pasti capek malam ini, udah seharusnya aku gak nambah-nambahin masalah dia." Jenar menghela napas kemudian mengecek jam dinding. Bentar lagi dia bakal sampe, batinnya.Meninggalkan meja makan, Jenar berlalu ke ruang tamu untuk menyalakan TV. "Nonton acara gosip aja kali ya? Ketimbang boring gue nungguin dia." Jenar mengganti channel melalui remote.Tak ada firasat sama sekali ketika acara gosip itu menayangkan berita seputar syuting terbaru Remo untuk film mendatang. Sampai tiba muncul dugaan cinta lokasi. Jenar mengernyitkan kening."Apa-apaan nih?! Cinlok?""... Hal ini belum dikonfirmasi oleh Remo maupun Yuki, namun produser berkata hal itu bisa saja terjadi mengingat kedekatan tak biasa di antara mereka berdua. Lantas bagaimana kabar pernika

    Terakhir Diperbarui : 2021-01-14
  • DANGEROUS LOVE   SATU KEBOHONGAN

    Syuting berjalan lancar sampai siang menjelang, Remo dan Yuki beristirahat sementara sutradara mengambil adegan lainnya dengan pemeran pendukung."Makan siang udah datang belum, sih?" tanya Remo kepada Putri, salah satu asistennya."Udah, mau makan nasi kotak?" tanya Putri."Emang makan siangnya nasi kotak? Mending pesan aja deh! Yang lain, bosan makan nasi kotak!"Sementara Remo fokus bicara dengan Putri, sebuah taksi berhenti di depan area syuting. Jenar turun dari taksi itu dengan membawa sebuah rantang yang cukup besar. "Sayang ...! Makan siang ...!" seru Jenar sambil berlari mendekat.Remo terbelalak, dia tak menduga sama sekali kalau Jenar sungguh merealisasikan niatnya, dia sangka apa yang dikatakan Jenar kemarin tidak lah serius. Semua mata tertuju kepada Jenar saat ini. Termasuk mata para kru, Yuki dan juga Putri yang telah lebih dahulu mengenal Jenar. Remo berdiri dan m

    Terakhir Diperbarui : 2021-01-16

Bab terbaru

  • DANGEROUS LOVE   HIDUP BARU

    Berita tentang kejadian di Bandara sampai disiarkan di Amerika, tapi untungnya Remo dan Jenar bisa lolos tanpa dijerat masalah apa pun. Nana terbukti bersalah, namun dia tidak dijebloskan ke penjara sebab berdasarkan pengecekan yang dilakukan dokter kejiwaan, mental Nana tidak stabil dan dia mesti menjalani pengobatan dan terapi di rumah sakit jiwa. Pihak keluarga sempat menolak, tapi dibanding harus membiarkan anak mereka masuk penjara, terpaksa mereka setuju agar Nana mendapat pengobatan.Apartemen baru Remo dan Janer terletak di pusat kota, sementara restoran yang mereka beli ada di seberang jalan. Harapan untuk memulai hidup baru yang normal kian bersemi, syuting film Hollywood Remo yang pertama pun berjalan lancar sesuai ekspektasi.Nasib baik memang sedang berada di pihak mereka, bagaimana tidak, film Hollywood pertama Remo sukses ebsar, dan berhasil melambungkan namanya. Berkat film itu, dia berhasil mendapat peran untuk bermain

  • DANGEROUS LOVE   WANITA GILA

    Remo dan Jenar menarik koper di tangan masing-masing, mereka akan berangkat hari ini. Sekali lagi Jenar memeriksa segala yang mereka bawa. "Gak ada yang tinggal kan?" Dia bicara dengan dirinya sendiri."Gak ada, tenang aja." Remo menyahut.Setelah menunggu beberapa menit di ruang tunggu, seseorang setengah berlari ke arah mereka, mata Jenar terbelalak mendapati yang datang adalah Jaka! Padahal beberapa hari lalu dia sudah berpamitan pula dengan orang-orang di kantor, tapi mau apa Jaka datang ke sini? Jenar berdesis di hatinya.Sorot mata Remo seolah siap untuk menerkam Jaka. "Kenapa?" tanyanya dingin."Ada apa?" Jenar bertanya sopan."Cuma mau liat kamu terakhir kali," jawab Jaka pelan, namun sukses membakar hati Remo.Sesaat Jenar menoleh pada Remo, matanya meminta agar Remo tetap tenang, toh ini hanya perpisahan biasa. "Ya, semoga suatu hari nanti kit

  • DANGEROUS LOVE   AIR MATA MAMA

    Keputusan untuk pindah sudah bulat, semakin cepat lebih baik sebab akan ada waktu bagi Remo dan Jenar untuk mempersiapkan rumah baru, usaha, dan persiapan kelahiran anak pertama mereka tentunya. Rencana syuting film baru dibatalkan, dan Remo harus membayar sejumlah uang sebagai ganti rugi. Tak apa, pikirnya. Dia masih bisa mencari uang yang lebih banyak dari itu nantinya di Amerika. Namun, saat produser tahu bahwa Remo akan pindah ke Amerika, justru berita baik yang dia terima. Produser itu menawarinya film Hollywood, tapi sebagai pemeran pembantu tentunya, tawaran itu disambut positif, setidaknya sebelum usaha mereka nanti berjalan stabil.Sebelum berangkat, Remo dan Jenar lebih dulu menemui ayah dan ibu Jenar. Betapa girangnya mereka saat melihat perut Jenar kian membesar walau masih tak seberapa besar, membayangkan akan menggendong cucu saja sudah cukup membuat hati mereka berbunga.***"Jadi, kalian udah beli r

  • DANGEROUS LOVE   INGIN PINDAH

    Remo tak bisa menahan dirinya, setidaknya untuk menunggu sampai dirinya dan Jenar duduk manis di sofa. Belum sampai pantatnya berada di atas sofa, mulutnya sudah mengoceh, "Dokter bilang kamu hamil, berhenti kerja dari kantor itu, sayang!""Kamu bisa kasih aku waktu gak? Minimal aku mau minum dulu, aku haus!" protes Jenar.Sebagai suami siaga dan cepat tanggap, Remo berdiri dan mengambil segelas air minum dari dapur. "Nih, silakan tuan puteri," katanya lembut."Mentang-mentang sekarang aku lagi hamil anak kamu, kamu mau memperlakukan aku kayak ratu?" cibir Jenar."Dimanjakan salah, entar gak dimanjakan juga salah!" gumam Remo mengomel.Jenar menenggak habis segelas air putih dingin itu. "Kalau memang kamu mau aku berhenti dari kantor aku, oke aku lakukan," katanya pelan.Roman muka langsung semringah seperti orang baru gajian, "Iya?! Makasih, sayang! Makasih!

  • DANGEROUS LOVE   KEHAMILAN

    Baru selangkah turun dari taksi yang mengantar sampai ke depan rumah, Jenar dan Remo kompak dikejutkan dengan kehadiran Nana di depan pagar."Baru pulang bulan madu ya, pasutri muda?" sapa Nana dengan senyum picik tersungging di sudut bibir."Lu mau ngapain ke sini? Besok-besok aja ngomongnya, kami baru nyampe, masih capek efek jetlag." Remo menyahut datar."Jetlag? Yelah, ke india doang pake acara jetlag!" Nana tertawa."Tau dari mana kami bulan madu ke india?" tanya Remo lagi. Namun, belum terjawab pertanyaannya itu, Jenar menyela,"Udah deh, Mo, ngapain sih kita ladeni dia? Aku capek banget nih! Ayo masuk, aku mau tidur!""Lu mau tidur ya tidur aja sendiri! Gue gak ada urusan sama lu, gue cuma punya urusan sama Remo!" sergah Nana."Udah ..., udah ..., ini kenapa malah ribut sih?" Remo segera menengahi sebelum perang dunia ketiga pecah

  • DANGEROUS LOVE   PELANCONG

    Kawanan burung beterbangan di atas langit yang tak seberapa cerah. Untuk Jenar yang pertama kali datang ke Taj Mahal tentu momen ini begitu menakjubkan baginya, tak cukup-cukup dia mengambil gambar sementara Remo memandangi sambil sesekali tertawa mengejek sikap Jenar yang terlihat begitu norak."Udah ambil fotonya, kamu diliatin orang tuh!" Remo menunjuk cowok-cowok lokal yang memandangi Jenar seperti memandang manusia berkepala tiga."Ayo ambil foto ala film india! Ayo, yang! Biar kayak pasangan romantis gitu!" pinta Jenar setengah merengek."Ogah ah, aku masih punya urat malu!" tolak Remo.Muka Jenar langsung cemberut. "Ayo lah ..., mumpung kita di sini!" Jenar menarik tangan Remo, akhirnya Remo menurut.Seorang pria lokal memotret keduanya dengan pose yang menurut Remo sangat menggelikan, namun petualangan mereka tak sampai di sana, kini beberapa cewek justru memandang

  • DANGEROUS LOVE   BULAN MADU

    Sebuket bunga mawar merah yang wangi menyambut Jenar malam itu, sebuah kejutan manis telah disiapkan Remo untuknya saat dia kembali dari kantor. Bukan hanya sebuket bunga indah, tapi juga makan malam mewah yang disiapkan sendiri oleh Remo."Aku masak pasta, tapi kalau rasanya mengerikan, aku minta maaf, sayang." Remo mengecup tangan Jenar."Tumbenan banget, kamu lagi berbuat salah ya?" tuduh Jenar."No ... aku masih punya satu lagi kejutan, tapi kita habiskan dulu makan malam kita, oke?"Sudut mata Jenar bisa menemukan sebuah amplop di tepi meja, dia bisa menebak-nebak apa isinya tapi untuk sementara, dia tak akan membahasnya sampai Remo sendiri yang memberikan kepadanya. Dan untungnya, makan malam mereka berjalan lancar. Rasa pasta yang dibuat oleh Remo cukup nikmat ternyata, tak seburuk yang mereka kira."Jadi itu apa? Kejutan apa lagi yang kamu punya untuk aku? Hm?" Jenar bert

  • DANGEROUS LOVE   RESEPSI

    Tidak terhitung berapa kali Jenar memeriksa penampilannya di depan cermin besar di ruang rias. Hari ini akan sangat penting baginya, akan menjadi hari bersejarah. Wartawan-wartawan telah berkumpul di depan gedung sejak pagi, bahkan jauh sebelum acara resepsi pernikahan dimulai. Ayah dan ibu Jenar menolak untuk hadir. Selain karena sedang musim panen, mereka juga enggan untuk masuk media cetak ataupun elektronik. Jenar tahu betul risiko bila dia memperkenalkan orang tuanya kepada media, orang tuanya tidak akan bisa hidup sebagai "orang normal" lagi. Wartawan akan mengejar mereka demi rating, mengusik ketenangan dan hidup damai mereka.Tak yakin juga, apakah mama dan papa Remo akan datang, yang pasti rekan-rekan sesama selebriti yang diundang Remo pasti akan datang, termasuk Dean dan Nana.Remo yang telah mengenakan setelan jas berwarna putih mendekati Jenar yang gelisah. "Kamu udah siap? Kenapa muka kamu tegang banget?" tanyanya lembut.

  • DANGEROUS LOVE   REKONSILIASI

    Remo menghela napas lalu menarik tangan Jenar ke dalam dekapannya kemudian mengecup punggung tangannya dengan halus. "Kamu tenang aja, ada aku di sisi kamu. Aku paham tekanan kamu, tapi selama kita bareng, semua akan baik-baik aja.""Maaf ya, Mo. Kemarin aku kurang memahami dilema kamu, kamu pasti kesulitan karna ego aku, aku terlalu egois, aku terlalu mikirin diri sendiri. Padahal ..., pasti berat juga untuk kamu memilih.""Gak apa-apa, Sayang. Gak usah kita pikirin, kita liat aja masa depan bersama, hm?" Remo mengecup punggung tangan Jenar lagi. "Yuk kita lanjut makan lagi, habis itu kita tempur lagi!" katanya genit."Ish! Sumpah jijay!" Jenar melemparkan tisue tepat ke wajah Remo lalu mereka cengengesan bersama.***Hari berganti hari, minggu berganti minggu, tiba sampai menjelang hari H resepsi pernikahan Remo dan Jenar. Gedung sudah siap, tema pun telah ditentukan berikut dengan kater

DMCA.com Protection Status