"Kita sudah menembaknya di kepala, mustahil jika dia bisa bangkit dari kematian!" Kata pria berlogat Meksiko itu pada sahabatnya yang baru menutup telepon.
"Tenanglah jangan terlalu panik."
Seorang di klub baru memberitahu mereka mengenai kedatangan Flin Dexter.
"Kita tetap harus memberi tahu Marco. Bagaimana jika dia benar-benar kembali dengan para pengawalnya!"
"Dia akan menganggap kita sinting, Marco juga melihat sendiri ketika kita menembak kepala pemuda kaya itu."
Marco adalah pemilik klub tempat Silvie juga bekerja di sana. Marco yang menyuruh Silvie menjebak kekasihnya di hotel untuk mereka habisi. Biasanya Flin
YUK VOTE DULU
Tubuh pria yang tertelungkup dengan kepala bersimbah darah itu segera diseret dari arena dan sorak sorai kembali membahana begitu Dom naik ke atas panggung, tangannya masih terangkat menantang siapa saja yang mau melawannya. Berbagai jumlah taruhan segera diteriakkan begitu melihat Dom menunjuk pria kulit hitam paling besar yang dari tadi memperhatikan pertarungan dari kursi singgasana kehormatannya. "Siapa dia?" bisik pria yang duduk di samping Random. "Sepertinya anak baru yang ingin mencari perhatian!" Random segera berdiri dari tempat duduknya karena merasa ditantang dan suara sorak sorai pun semakin menggema. Random dikenal sebagai petarung yang belum pernah terkalahkan, tubuhnya hampir sama tinggi dengan Bazar h
"Dia tidak mudah untuk dicari!" Mr. Dexter kembali mengingatkan. "Bahkan aku sendiri tidak yakin apa bisa mengenali wajahnya lagi." Dom masih menyimak keseriusan ayahnya. "Yang kudengar dia melakukan operasi berkala untuk terus merekonstruksi wajahnya. Tidak ada yang benar-benar pernah melihat wajah aslinya. Karena menurut keterangan beberapa orang yang mengaku pernah bertemu dengannya, Hiro juga selalu terus berubah-ubah tidak pernah sama." "Aku akan tetap menemukanya, bukan hanya untuk ibu dan saudaraku tapi juga untuk masa depan keluargaku. Karena tidak akan kubiarkan siapapun coba menakut-nakuti siapapun di keluarga ini!" "Sungguh aku tidak ingin kehilangan seorang putra, hanya kau satu-satunya yang aku punya," Mr. Dexter masih coba membujuk putranya yang sudah beranjak berdiri. "Aku akan kembali dengan membawa kepala pria itu untukmu!" Dom tetap pergi tanpa bisa dihentikan. Bagi Dom masalah ini memang sudah bukan hanya tentang hut
Dom sedang membebat lengannya sendiri dengan perban dan mengencangkan simpul ikatannya menggunankan gigi. Sebuah pesan tiba-tiba masuk ke dalam ponselnya yang bergetar di atas meja. Dom segera memungut benda persegi pipih itu dan ternyata pesan dari Hans Karmer.Dom langsung tersenyum begitu melihat pesan foto yang dikirim Hans. Foto sebuah tangan yang mengacungkan jari tengah dengan cincin milik Akina Toda yang kemarin dia ambil dari tubuh tak bernyawa pemuda itu. Dom segera mengirimkan foto tersebut kepada pengawalnya.[Jarimu semakin populer, persiapkan dirimu untuk berkelahi kita akan mulai permainannya!] pesan yang Dom kirim pada Jack bersama caption foto tersebut. Foto yang kemarin mereka ambil sendiri dan mereka kirim pada Hiro untuk menantangnya. Ternyata rencana licik Dom juga langsung berhasil, musuh me
Hiro Nakata langsung membuka kotak paket pendingin yang baru diletakkan anak buahnya di atas meja, kotak paket berisi potongan pergelangan tangan dari pembunuh putranya. Hiro mengambil cincin dari potongan pergelangan tangan tersebut dan memperhatikan, dia juga langsung tahu jika itu memang cincin milik putranya. Tangan pria itu langsung mengepal hingga ototnya berkedut karen tetap harus ada yang bertanggung jawab untuk semua ini. "Siapa yang mendapatkannya?" tanya Hiro pada anak buahnya. "Dominic Rodrigues, Anak buah dari Hans Karmer." "Undang dia ke mari!" perintah Hiro Nakata. ***** "Apa aku memukulmu terlalu keras anak muda?" canda Jack melihat sisi bibir Dom yang agak koyak meski bekas lukanya sudah mulai mengering. "Untung kau masih tampan." Dom langsung duduk tanpa menghiraukan dan meraih kaleng soda yang disodorkan padanya. "Jangan terlalu tegang aku yakin mereka juga akan segera memakan umpannya lagi," Jack mengingatka
"Maaf karena aku tidak bisa menjadi seperti yang kau inginkan seperti dulu. Maaf karena aku tidak bisa mengembalikannya padamu." Dom memeluk tubuh Amanda lebih erat. "Aku sudah membunuhnya dengan semua kebencianku." Dom mengakui."Seandainya tidak ada putri kita apa kau akan memaafkanku?" tanya Amanda sambil meraba perutnya dan menghela napas berat."Aku tidak tahu." Dom kembali bicara dengan jujur. "Aku tidak akan berandai-andai karena kenyataannya kau memang ibu dari putriku dan itu telah merubah banyak hal."Tadinya Dom memang kembali untuk membalas dendam kepada Amanda dan semua yang telah mengkhianatinya. Kedua orang tua Amanda yang telah menghinanya dan tidak menghargainya karena cuma berandalan miskin. Dom kembali sebagai Dominik Rodriguez, orang asi
Amanda masih duduk di ujung ranjang memikirkan keputusan yang harus dia ambil untuk hidupnya sendiri. Selama ini Amanda memang cenderung memikirkan begitu banyak hal karena mengikuti nalurinya terasa berat dengan semua hal yang harus dia korbankan dan selalu saja begitu. Sama saja seperti dulu ketika dia ingin bergaul bersama Evan yang dianggap brandan, Amanda harus terus berbohong dan sembunyi-sembunyi dari orang tuanya.Amanda adalah anak tunggal yang sejak kecil dididik dengan disiplin untuk berprestasi dan membuat orang tuanya bangga. Amanda berada di sekolah elit mengikuti berbagai kegiatan ekstra kulikuler dengan standar tinggi. Amanda menjadi atlit artistik gymnastics di sekolah dasar, mulai ikut swimming dance di kelas menengah dan selalu mendapat prestasi. Amanda cantik, lincah, berani dan tentu saja orang tua manapun akan bangga memiliki anak gadis seperti itu.
"Bunda!" pekik Sisi yang langsung berlari kepelukan Amanda."Jangan minta gendong bundamu!" Dom memperingatkan kemudian segera menyambut Sisi yang melompat ke gendongannya. Gadis tujuh tahun itu juga langsung melingkarkan lengan ke leher Dom yang kemudian menciumnya.Rasanya sangat melegakan bagi Amanda bisa melihat putrinya yang begitu ceria dan baik-baik saja, meski kadang dia juga masih heran bagaimana Dom bisa melakukannya. Sisi memang mudah akrap dengan orang baru tapi kedekatannya dengan Dom tetap membuat Amanda terharu. Nyatanya seorang anak dan ayah tetap akan memiliki ikatan yang kuat."Ayo, Bunda aku punya kamar yang cantik." Sisi juga terdengar tidak sabar untuk memamerkan kamarnya."Bunda akan b
Sebenarnya Amanda masih kurang nyaman untuk menghadapi makanan tapi dia tetap harus menghargai ayah mertuanya dan ikut duduk di meja makan.Selain minum dari gelas yang sama dengan Amanda Dom juga memotongkan daging dari piringnya untuk dia berikan pada Amanda. Sepertinya hal itu juga tidak luput dari perhatian Silvie dan Mr. Dexter."Dulu ibumu juga hanya mau makanan yang sudah kumakan," ucap Mr. Dekter saat melihat apa yang sedang dilakukan putranya."Oh, " kaget Dom ketika berhenti dan mendongak pada ayahnya.Bahkan Amanda sampai ikut berhenti mengunyah begitu mendengar perkataan Mr. Dexter."Aku serius, bahkan ibumu sama sekali tidak mau men
"Jadi kau tidak menikahi Silvie?" Amanda tetap ingin memastikan."Sebenarnya papa yang ingin menjadikan Moly cucunya dengan legal, agar Molly mendapatkan hak Flin dalam perwalianku bukan Silvie."Tentu Dom juga tidak mau Moly berada dalam perwalian Silvie dengan semua yang akan diwariskan keluarga Dexter padanya."Amir yang mengatur semuanya, dia juga yang memalsukan tandatangan Flin.""Aku seperti mengalami mimpi buruk yang panjang karena memikirkannya." Amanda merasa sangat bodoh akibat selalu memikirkan hal yang sebenarnya tidak perlu. "Ketika Silvie mengatakan pernah kau nikahi, sungguh aku tidak rela berbagi suamiku dengan siapapun." Amanda mengakui kelabilannya dengan terus terang. "Mungkin aku memang manusia paling egois, karena tidak pernah membayangkan seperti apa perasaanmu ketika aku bersama Ardi.""Aku sudah memaafkan semuanya." Dom tidak mau mengungkit masa lalu lagi."Sungguh aku sangat egois." Amanda tetap merasa bersalah."Sudah kukatakan berulang kali, jangan pikirkan
Setelah bencana kecelakaan yang mengerikan, Amanda mengalami pendarahan hebat sampai kehilangan calon bayinya. Kondisi Amanda sangat kritis hingga sempat dinyatakan meninggal karena jantungnya sudah berhenti berdetak.Sisi menjerit histeris, Ardi ikut menangis sambil memeluk putrinya yang harus tetap ia kuatkan meski dia sendiri sedang hancur. Ardi lebih tidak sanggup ketika harus menyaksikan Dom. Dom sudah seperti orang gila, dia ikut naik ke atas ranjang untuk memeluk tubuh Amanda yang telah lemas tidak bernapas dan terus berbisik di telinganya seolah wanita itu masih hidup.Dom memeluk Amanda ke dalam dadanya yang hangat dan terus memeluknya erat-erat sampai tidak ada yang berani mendekat, karena dia akan sangat marah."Tolong baringkan istri Anda Tuan ..." bujuk dokter yang menangani Amanda agar Dom merelakan istrinya."Dia milikku!" tegas Dom."Istri Anda sudah tidak bernapas, baringkan pelan-pelan dan biarkan dia beristirahat dengan tenang.""Tidak ada yang boleh mengambilnya!
Dom masih berpegangan pada tiang jembatan dengan satu lengan, membuatnya nampak seperti bergelayut hendak terjun ke sungai. Dom merasakan terpaan angin dari rumpun bambu di tepi sungai. Rasanya masih sama persis, seolah memang baru kemarin dirinya dan Amanda berenang di sana. Bertindak ceroboh dengan sangat tidak bertanggung jawab. Sejak dulu Dom memang tidak pernah berpikir jika akan ada gadis seperti Amanda yang akan menyukainya. Amanda masih sangat muda ketika mengaku jatuh cinta padanya, tapi dia bisa memegang komitmen tersebut dan tidak pernah keberatan untuk ikut diajak hidup susah. Amanda juga telah memberi Dom anak-anak yang luar biasa. Sisi, Flin, dan Evan adalah napas Dom untuk tetap hidup."Apa yang kau rasakan sekarang Sayang?" tanya Dom dalam gumamannya sendiri sebagai suami yang sedang rindu.Dom sudah begitu rindu melihat kembali senyum Amanda yang sangat sembrono tapi juga selalu berhasil membuatnya bahagia. Bagi Dom, Amanda tetap akan menjadi gadis muda ceroboh, suk
Amanda berkendara di jam menjelang istirahat siang, sebenarnya arus lalulintas belum terlalu padat ketika sebuah mobil box berukuran besar menghantamnya dari belakang hingga suaranya seperti ledakan.Mobil Amanda terpelanting beberapa meter dan terguling seperti bola di atas aspal sampai ringsek membentur tiang listrik di tepi trotoar. Arus lalu lintas seketika ikut macet, kecelakan tersebut menciptakan kehebohan karena mesin mobil Amanda mulai terbakar. Dua orang pengemudi ojek online berusaha menarik tubuh Amanda yang terjepit dashboard, posisinya agak sulit. Untung mereka berhasil mengeluarkan tubuh Amanda sebelum mobil mewah tersebut meledak terbakar. Amanda mengalami pendarahan hebat dan langsun di larikan ke rumah sakit.Dom yang datang paling dulu, kemudian Sisi menyusul bersama Ardi. Mereka baru mendapat kabar setelah hampir satu jam kemudian."Papa ..." Sisi langsung berlari menghampiri Dom dan menangis.Dom memeluk erat putrinya yang gemetar."Buda sudah ditangani, berdoa da
Jika selama ini Amanda cuma ingin kembali bisa hidup dengan normal, sepertinya dia sudah mendapatkannya. Amanda memiliki suami yang sangat mencintainya, anak-anak yang sehat serta menyenangkan, kehidupan yang sejahtera dan lingkungan pergaulan. Amanda sudah kembali aktif bersosialisasi dengan rekan-rekannya, sekarang dia juga mendapat dua teman baru dari Monica, yaitu Elice dan Nabila. Mereka berempat sepertinya bakal menjadi sahabat yang sangat cocok. Monica yang paling lantang layaknya ketua geng, Elice yang selalu berpandangan luas, Nabila yang sangat baik hati, dan tentunya Amanda yang masih sering labil serta butuh nasehat dari sahabat yang tepat. Kebetulan kali ini mereka sedang berkumpul di salon milik Monica. "Maaf kemarin acaranya agak kacau." Amanda merasa tidak enak karena kedatangan Silvie yang menyabotase pembukaan yayasan sosialnya dan mengaku ke semua rekan-rekan Amanda sebagai istri sah dari Flin Dexter. "Siapa sebenarnya wanita tidak tahu malu itu?" Monica baru s
Tubuh manusia sejatinya sudah diciptakan dengan sangat sempurna dan telah disertai dengan sistem kekebalan tubuh alami. Tubuh bukan sekedar mampu melawan virus yang masuk sebagai benda asing dengan antibodi, tapi tubuh manusia juga memiliki kemampuan untuk memperbaiki kembali sel yang rusak secara alami. Semua fungsi yang dikendalikan oleh sistem otak sangat canggih, semua bekerja atas perintah otak. Misalnya ketika otak mendeteksi keberadaan virus masuk ke dalam tubuh maka dia akan meningkatkan suhu tubuh untuk membunuh virus, itulah kenapa saat sakit tubuh bisa menjadi demam yang sebenarnya merupakan upaya tubuh untuk melawan virus. Kurang lebih seperti itu pula yang terjadi pada Dom, tubuhnya menjadi panas ketika melakukan perlawanan.Rekayasa genetika buatan sebenarnya cuma merupakan bentuk pengembangan dari kemampuan dasar manusia. Para ilmuwan telah mengambil bagian dari sampel terbaik agar mendapatkan kualitas super dari persilangan genetika yang mereka inginkan. Mereka mengem
Amanda terus memperhatikan suaminya yang sedang berbaring tenang menutup mata dengan napas teratur dan wajah tanpa dosa. Dom memiliki tulang hidung tinggi, alis tebal, dan bibir berisi yang terkatup rapat meski sedang tertidur lelap. Amanda tetap belum bisa melupakan semua perkatan Silvie kemarin. Walaupun Dom menandatangani surat pernikahan Silvie atas nama Flin Dexter, tapi faktanya tetap tangan Dom yang melakukannya dan memutuskan.Rasanya Amanda tetap tidak rela mengetahui Silvie juga merasa berhak memiliki suaminya. Amada bisa berbagi dengan anak-anak, dia juga sangat mencintai Moly sama halnya dengan Dom yang pastinya juga ingin bisa memiliki gadis itu sebagai putrinya dengan legal, tapi Amanda tidak rela jika harus berbagi suami dengan Silvie.Yang membuat Amanda semakin tidak tenang adalah ketidak jujuran Dom mengenai pernikahanya dengan Silvie. Meski sekarang Dom tidak mengingat apa-apa mengenai Silvie dan tidak bisa Amanda tanya mengenai pernikahan tersebut, tapi kenapa seja
Amanda tahu semua rekan-rekannya mulai bergosip tidak sedap sejak kehadiran Silvie yang mengaku sebagai istri Flin Dexter. Karena selama ini yang mereka dengar Amanda juga sudah dinikahi oleh Flin Dexter, triliuner yang juga akan membiayai yayasan milik Amanda."Jadi sebenarnya Amanda yang merebut suami orang atau justru dia yang mulai diselingkuhi oleh suaminya dengan istri muda?" bisik salah seorang teman arisan Amanda pada yang lainnya."Entahlah, menurutku dia tidak kalah cantik dari Amanda."Silvie memang sangat cantik dan seksi, dia juga tidak kalah percaya diri dari Amanda. Persaingan yang sepertinya juga akan sengit karena Amanda jelas bukan tipe yang akan tinggal diam jika suaminya diusik hama pengganggu."Lihat saja mereka juga kelihatan tidak akur, pasti karena Amanda memang merebut suaminya dan sekarang dia datang ke mari untuk mempermalukan Amanda!"Walaupun Amanda senang tinggal di negara kelahirannya, tapi terpaan gosip tetap jadi wabah yang sulit untuk dihindari, apa la
Dom benar-benar mandi di bawah derasnya guyuran air shower masih dengan pakain lengkap."Apa aku mengganggu tidurmu?" Dom terhenti untuk menatap Amanda yang sudah berdiri di ambang pintu bilik shower."Kau mandi di tengah malam!" Amanda masih heran hingga sulit berkata-kata."Aku hanya gerah dan ingin mandi."Padahal kamar mereka sudah memakai pendingin ruangan dan sama sekali tidak panas. Pikir Amanda mustahil jika Dom sampai kegerahan."Aku mencemaskanmu." Amanda serius dengan kecemasanya setelah berbagai kejanggalan yang terjadi pada suaminya."Tidurlah lagi aku akan menyusul."Amanda malah mendekat dan terkejut ketika meraba lengan serta dada suaminya. "Kau deman!" "Aku tidak apa-apa hanya panas," jawab Dom masih tidak terlalu menghiraukan keanehan yang terjadi pada dirinya."Apa kau juga masih belum ingat apa-apa?" Amanda cuma ingin kembali memastikan dan lelaki itu menggeleng.Ada perasaan yang ikut melembut di dada Amanda ketika menatap suaminya. Dia adalah Evan yang pernah sa