Beranda / Fantasi / Crystal of Soul : Twins / Episode 36 Klan Penunggang Naga

Share

Episode 36 Klan Penunggang Naga

Penulis: Rai Seika
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Krisan memandang Yuan lekat-lekat, dia berusaha mengingat sesuatu yang terlupakan. 

“Hari itu aku mengingatnya dengan jelas, raja keempat menemuiku, dia ingin melepaskan rantai di kakiku namun gagal. Kekuatannya tak mampu menggores rantai yang membelengguku. Lalu dia minta maaf dan kembali ke permukaan,” ucap Krisan, ada keraguan dalam ucapannya dia seperti masih menimbang-nimbang kebenaran.

“Raja keempat menghilang dan sampai hari ini itu sudah 200 tahun yang lalu,” sahut Yuan. Dia mengambil secarik kertas dan menuliskan urutan raja pertama hingga keempat. 

Krisan terbang dan melihat coretan Yuan di atas kertas.

“Kau benar, ada yang salah. Dalam ingatanmu harusnya saat ini masih masa raja keempat,” Krisan memperhatikan tulisan Yuan dan berpikir.

“Apa kau tidak ingat sesuatu seperti ada yang membuatmu tertidur atau menghapus ingatan?” tanya Yuan karena tidak mungkin roh angin lupa begitu saja.

“Raja keempat, dia menemuiku. Ku

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Crystal of Soul : Twins   Episode 37 Kepulangan Rainsword

    Yuan berlatih bersama Krisan dalam wujud manusianya. Ia sangat pandai menggunakan pedang ganda. Ren dan Yuan menyerang Krisan bergantian, keduanya membuat formasi menyerang dan bertahan. Ren menggunakan barrier untuk bertahan dan elemen petir untuk menyerang sedangkan Yuan menggunakan air untuk bertahan dan menyerang. Penguasaan elemen air Yuan mulai berkembang, dia secara leluasa menggunakan air dalam berbagai variasi. Kadang dibekukan, dicairkan bahkan dibuat menjadi kabut untuk mengecoh lawan. Waktu berlalu begitu cepat, kabar tentang kepulangan pangeran pertama terdengar di telinga Yuan. Saat itu Yuan tidak bisa berkonsentrasi dia terus saja melihat ke arah gerbang. Hingga serangan Krisan luput dari pengamatannya. Tubuh Yuan terhempas dan berguling di tanah. “Kau tidak apa-apa?” tanya Archilles yang segera memeriksa keadaan Yuan.

  • Crystal of Soul : Twins   Episode 38 Kepulangan Rainsword

    Yuan segera bangkit saat teringat dengan janjinya. Dia mengenakan pakaian biasa, kaos, celana dan jaket. Setelah itu segera menuju ke gerbang utama, sepanjang jalan Yuan terus memikirkan tentang dirinya yang bukan anak kandung. Rasanya memang pantas jika ayahanda memperlakukan dirinya dan kakaknya berbeda, karena mereka memang berbeda. Yuan bukan lah anak dari Raja Edward jadi sangat wajar jika sang raja tidak menyayanginya sepenuh hati. Saat melihat Rainsword yang sudah menunggu, ditepisnya semua kegalauannya. Untuk apa dipikirkan jika masih ada kakak yang begitu menyayanginya. Ia berlari ke arah kakaknya. “Kamu kangen sekali dengan kakak ya,” ucap Rainsword mencubit pipi Yuan dengan gemas. “Iya donk, kangen banget. Jadi mau ke mana sekarang?” “Jalan-jalan saja, sudah lama tidak melihat Silverstone.” Mereka memilih berjalan kaki, melewati ramainya penduduk yang sedang beraktifitas. Tidak ada yang memperhatikan mereka berdua. Keduanya sengaja

  • Crystal of Soul : Twins   Episode 39 Menuju Ergions

    Hutan Onyx. Yui berlatih bersama Byakko dan Seiryu kemampuannya meningkat pesat. Hari itu Kakaknya datang ke rumah Rafael. Kakaknya datang dengan keadaan yang tidak biasa, dia seperti telah melakukan perjalanan jauh. Baju dan tubuhnya terlihat kotor dan penuh luka. Yui belum sempat menyapa, Kakaknya langsung mengistirahatkan diri di kamar. Hari berikutnya, Yuasa terlihat lebih baik. Dia mencari vas dan meletakkan sekuntum bunga mawar berwarna merah delima. “Cantik sekali, apa ini bunga mawar dari pegunungan Jade?” ucap Yui mengagumi bunga yang sedang dipandangi kakaknya dengan penuh cinta. “Ya, ini mawar dari pegunungan Jade,” jawab Yuasa tanpa menoleh ke arah Yui. Light yang melihat Yui memandangi mawar itu tak kuasa tidak berkomentar. “Kau juga mau, Yui? Petik saja sendiri. Monster pegunungan Jade sudah kabur begitu melihatmu,” celetuk Light. “Apa maksudmu, tidak romantis kalau memetik sendiri, suatu saat nanti pasti ad

  • Crystal of Soul : Twins   Episode 40 Menuju Ergions

    Semalaman Rafael membaca kembali buku tentang Ergions. Dia tertidur di ruang tamu dengan buku masih berada tak jauh dari tempatnya berada. Sebuah pena dan kertas berisi coretan tulisan tangan di sebelah buku besar bergambarkan pohon dan elf. “Apa Paman tidak tidur semalaman, dia terlihat baru saja tertidur,” gumam Yui memperhatikan Rafael yang tertidur di ruang tamu. Awalnya Yui ingin membangunkan Rafael, tetapi mengurungkan niatnya melihat Rafael yang masih tertidur pulas. dia mengambil selimut dari kamar terdekat dan menyelimuti tubuh kekar Rafael. “Yui, kenapa belum ada sarapan?” suara Light dari arah dapur yang melihat tidak ada apapun yang bisa dimakan disana. “Tunggu, biar aku yang masak,” sahut Yui meninggalkan Rafael yang masih terlelap. Mereka be

  • Crystal of Soul : Twins   Episode 41 Menuju Ergions

    Kota Blue Amethyst, selalu ramai dengan banyaknya pengunjung dari segala penjuru. Kota ini tidak pernah sepi mulai dari terbit matahari hingga rembulan menggantung di langit malam. Rasanya mata selalu dimanjakan dengan segala yang ada, hal kecil hingga besar ada di sini. Sesuatu yang remeh hingga barang langka juga ada di sini. Para pengunjung yang bukan hanya dari bangsa kristal, melainkan bangsa lain seperti elf, manusia hingga mereka yang merupakan perpaduan setengah manusia setengah yang lain. Semua berbaur dalam harmoni tanpa ada pertengkaran, karena saling membutuhkan dan saling menghormati satu sama lain. Di tempat inilah kami berada, sebuah toko pakaian yang sepertinya jarang dikunjungi dengan display pakaian yang bisa dibilang ketinggalan jaman. Entah kenapa Paman Rafael membawa kami ke sini. “Rentangkan tanganmu, Nona,” pinta seorang wanita paruh ba

  • Crystal of Soul : Twins   Episode 42 Jalan Berbatu

    Kereta kuda mulai bergerak, jalanan mulus mulai berganti menjadi jalanan berbatu yang tidak rata. Mereka mulai memasuki wilayah pegunungan menuju kota Avari. Kota itu dikelilingi pegunungan yang membuat kota Avari terisolir. Meskipun terisolir kota Avari tidak kekurangan apapun, peri memiliki semua yang mereka perlukan untuk memenuhi kehidupannya. "Kalau tahu akan melewati jalanan seperti ini lebih baik tadi naik kuda saja," keluh Yui, rasa tidak nyaman setiap kali roda kereta terhantuk jalanan berbatu. "Tidak perlu mengeluh nikmati saja perjalanannya, lihat pemandangannya sangat indah," sahut Light mengalihkan perhatian Yui dengan indahnya deretan gunung dan pepohonan. Memang benar pemandangan sangat indah di luar sana. Akhirnya Yui mengabaikan ketidaknyamanan jalanan berbatu dengan pemandangan yang indah.

  • Crystal of Soul : Twins   Episode 43 Pepohonan yang hidup

    Rafael berdiri mematung karena bayangan yang baru saja melompat adalah kelinci hitam. Hampir saja dia menebas makhluk tidak bersalah itu. Dia kembali duduk di dekat tenda dan berjaga. Suara itu kembali terdengar, dalam pikirannya mungkin kelinci atau binatang malam sedang mencari mangsa. Asalkan bukan mereka yang masuk dalam mangsa mereka maka Rafael tidak akan ikut campur dalam perburuan rantai makanan tersebut. Saat pukul tiga dini hari, Rafael membangunkan Adrian, mereka berganti berjaga. Tidak ada apapun yang terjadi malam itu hingga pagi hari. Para gadis segera bangun dan membersihkan diri di danau. Tentu saja mereka mencari tempat yang tidak terlihat, tertutup oleh rimbunnya tanaman. Segar setelah mandi, mereka menyiapkan sarapan. Para pemuda membongkar tenda dan merapikannya lalu memasukkannya ke dalam kereta kuda. Mereka juga membersihkan diri dengan air jernih di danau dekat mereka berkemah. Sele

  • Crystal of Soul : Twins   Episode 44 Kota Avari

    Kota Avari terlihat, sebuah istana yang seperti permata menjulang tinggi, bersinar dengan kilauan pelangi. lantai jalanan terbuat dari bebatuan alam yang mengeras dan tertata rapi. Rumah-rumah penduduk hampir sama dengan kota pada umumnya, padat dengan gang sempit dan bertingkat. Penduduk di Kota Avari lebih suka menggunakan bentuk manusia dibandingkan bentuk peri mereka. Yui membuka matanya saat peri pohon mengatakan mereka sudah sampai di Kota Avari, memandang pemandangan yang tidak biasa membuat Yui kagum dan takjub. Belum pernah dia melihat kota yang begitu indah penuh warna-warna, seperti di negeri dongeng. Peri pohon masih berjalan, tujuan mereka adalah istana peri yang sangat megah dan indah di pusat kota. Gerbang istana dibuka, peri pohon setinggi 3 meter dapat masuk dengan mudah, ada empat orang penjaga yang mendorong pintu gerbang terseb

Bab terbaru

  • Crystal of Soul : Twins   Episode 141 Damai

    Satu minggu setelah kejadian peperangan itu, dengan itikad baik Rafael meminta diizinkan masuk ke ruang kristal. Leiz tidak mempersulit dan membiarkan saja mereka masuk. Yuan dan Yui membawa kedua orang kakek dan neneknya untuk dimakamkan. Mereka memenuhi keinginan terakhir kedua orang itu. “Ayah dan ibu tidak berubah sama sekali, apa kejadian itu terjadi saat aku masih kecil,” lirih Raja Yuichi yang mengenang masa lalu setelah melihat kedua jasad orang tuanya. “Tidak ada yang tahu, tanyakan pada ayah atau ibu tapi kurasa mereka juga tidak tahu,” jawab Rafael. “Bagaimana dengan Yuan? Kapan dia akan dinobatkan?” tanya Raja Yuichi. “Entahlah, kami belum membicarakannya, Kerajaan Kegelapan sedang berbenah sementara Yui dan Yuan juga sedang berusaha mengembalikan dunia i

  • Crystal of Soul : Twins   Episode 140 Perang Telah Usai

    Lenora Isolde menaikkan tongkatnya dan rantai entah dari mana mulai mengikat tubuh Nacht.“Apa-apaan ini!” teriak Nacht yang mendapatkan serangan bertubi-tubi tanpa bisa membalas.Di belakang Nacht muncul sebuah pintu besar seperti pintu dimensi pada umumnya, perlahan pintu itu terbuka dan saat pintu itu terbuka lebar, semua aura hitam yang membumbung ke langit diserapnya.“Rosaline, buat barrier,” perintah Rafael yang langsung dilaksanakan dengan cepat.“Razen, ikat kaki kita semua dengan tanah, gerbang itu akan menyerap semua yang ada di sekitarnya,” ucap Rafael.Razen segera mengikat kaki semua orang dengan tanaman, Yui juga melakukan hal yang sama dengan kekuatan Seiryu, rum

  • Crystal of Soul : Twins   Episode 139 Hati Nacht

    Elemen petir dari ketujuh orang itu membentuk seekor naga petir yang besar. Lebih besar dari naga hitam Nacht.“Sialan, kenapa tidak kuperhitungkan itu yang mereka panggil, tujuh elemen petir,” batin Nacht. Dia teringat terakhir kali hidupnya berakhir karena jurus yang sama. Naga petir yang dibuat oleh tujuh orang berelemen petir yang dikirim Raja Cahaya waktu itu, saat pertarungan terakhirnya.Naga petir itu menghancurkan naga hitam Nacht dengan cepat naga itu menghilang. Lalu Naga itu juga mengelilingi Nacht hingga di sekitarnya teraliri petir yang kuat. Nacht merasakan getaran dalam tubuhnya dan apa yang telah dia serap mulai keluar satu persatu.“Yuan sekarang!” teriak Raja Yuichi.“Baik,” jawab Yuan.

  • Crystal of Soul : Twins   Episode 138 Elemen Petir

    Cahaya itu mulai menghilang, bayangan seseorang yang berada di tengah ledakan terlihat. Dia masih hidup meskipun penuh dengan luka.“Yui, dia masih hidup. Aku sudah tidak punya tenaga lagi.” Yuan terduduk di tempatnya sekarang. Energinya telah habis tak tersisa, begitu pula dengan kembarannya.“Kita hanya bisa pasrah sekarang,” balas Yui yang tak tahu lagi harus berbuat apa. Dari tempatnya dia melihat tubuh Rafael di kejauhan, dia merasa sebentar lagi akan menyusulnya menemaninya di alam lain.Bukan hanya si kembar yang pasrah, yang lain juga hanya bisa menelan ludah, bagaimana mereka menghadapi satu orang saja masih belum bisa.“Bagaimana? siapa yang akan menolong kalian?”Nach

  • Crystal of Soul : Twins   Episode 137 Menghancurkan Nacht

    Yuan yang merasakan tubuhnya seharusnya terjatuh ke tanah tapi ada seseorang yang menahannya. Dia pun segera menoleh ke arah orang yang menahan tubuhnya itu.“Kak Razen!” seru Yuan melihat orang yang dikenalnya itu.Bukan hanya dia tapi ada Xavier dan Ernest yang datang ke tempatnya.“Jadi kita apakan orang ini?” tanya Xavier yang sudah ingin menguliti makhluk yang dia bangkitkan dengan darah Yuasa.“Tidak ada,” jawab Yuan, dia duduk dan dibantu Ernest untuk memulihkan diri. Pria itu memberikan ramuan kepada Yuan, dan dengan menurut dia meminumnya hingga habis.“Apa yang kau lakukan padaku! Lihat saja kalau aku terlepas kau akan menyesal,” ancam Nacht yang masih berusaha melepas

  • Crystal of Soul : Twins   Episode 136 Mencari Kelemaan Nacht

    Rafael tersenyum masam, takdir benar-benar mempermainkannya. Dia bahkan belum jatuh cinta dan hidupnya sudah harus berakhir. Dia juga belum sempat melihat dunianya kembali. Tapi tidak masalah, setidaknya gadis di depannya tidak mengalami rasa sakit yang kini dialami saat ini.“Bukankah seharusnya aku hidup denganmu, Yui,” lirih Rafael yang membuat Yui berhenti terisak.“Paman,”“Aku belum mau mati, jadi tenanglah, aku tidak mudah mati, benarkan,” lirih Rafael yang terus memandang gadis yang selalu menyusahkannya sekaligus mengisi hari-harinya selama ini.“Kenapa baru kusadari, berat rasanya melepaskan gadis ini,” batin Rafael.“Yui, boleh paman memelukmu?&rdquo

  • Crystal of Soul : Twins   Episode 135 Ratu Awan

    Lenora Isolde, Ratu dari Kerajaan Awan. Sang Penguasa dunia lain, dia tidak pernah ikut campur urusan dunia di bawahnya, baik dunia manusia, dunia kristal apalagi dunia bawah. Dia sang penguasa mimpi dan persimpangan, peramal masa depan.“Apa yang membuat seorang Lenora Isolde turun dari singgasananya?” tanya Rafael yang hampir tidak percaya dengan matanya. Melihat sang Ratu Awan di depan mata.“Persimpangan, kali ini ada banyak persimpangan, bahkan kau juga memiliki persimpangan, Rafael. Hidup atau mati, ah selalu tidak menentu,” jawab Lenora yang kata-katanya bagaikan misteri di telinga Rafael.“Apa Sawatari yang memanggilmu?” tanya Rafael kembali.“Salah satunya, permintaanya akan jiwa Yuasa, kau pasti tahu itu,” j

  • Crystal of Soul : Twins   Episode 134 Serangan Ke Blackdragon

    Siapa yang siap berperang? Jika ditanya, apakah siap untuk berperang? Semua akan menjawab tidak siap. Bahkan mereka yang saat ini berjalan menyerang juga tidak yakin dengan tindakannya. Mereka hanya mengikuti perintah, takut dan tidak bisa berbuat atas keinginan sendiri.Yuan menatap ribuan pasukan yang menghadang dan melihat kesiapan penduduk yang sudah memegang senjata dengan tatapan takut. Namun, keberanian menjadi muncul saat semua yang mereka kenal maju bersama, saling menguatkan.“Aku belum siap,” lirih Yuan, menelan ludahnya. Ada ketakutan dalam hatinya, dialah yang harus menghadapi sang pembawa petaka tapi saat ini dia belum cukup kuat.“Aku ada bersamamu,” ucap Yui menguatkan Yuan. Dia menggenggam tangan saudara kembarnya, menatap lautan pasukan yang berwarna hitam.

  • Crystal of Soul : Twins   Episode 133 Aurum

    Pegunungan Jade, tinggi menjulang dengan lebatnya tanaman dan monster yang ada. Mereka berdua telah sampai di puncaknya. Sepi, tidak seperti yang dipikirkan Rosaline tentang desa naga.“Kau berpikir ada banyak naga di sini?” tebak Pangeran Yuasa.“Ya, ini desa naga seharusnya banyak naga disini,” jawab Rosaline.“Ada, kemarilah.” Pangeran Yuasa mengajak Rosaline masuk ke ruang bawah tanah. Tempat itu tidak terlihat dari permukaan, mereka berada di sebuah ruangan besar yang berada di dalam tanah. Mereka menelusuri lorong gelap dan lembab yang minim cahaya, kemudian tiba di sebuah ruang besar.“Akhirnya kau kembali juga,” suara serak naga yang berbicara dalam bahasa mereka.

DMCA.com Protection Status