Share

Part 1

Penulis: SalsAthena
last update Terakhir Diperbarui: 2021-02-03 22:56:03

      Cha Soo menyantap bulgogi dan saus lada itu dengan lahapnya, ia harus menyiapkan tenaga karena sehabis pulang sekolah ini ia harus berlatih bela diri. Maka dari itu, ia harus menjaga stamina, ia bahkan tidak menghiraukan Nayeon, temannya yang hobi make up yang sedang sibuk menceritakan pacarnya.

"Aku harus pergi les setelah ini, Ibuku mendaftarkanku di akademi bahasa...ah melelahkan," Seohyun mengeluh di samping Cha Soo.

"Selamat. Kau telah membuat ibumu marah karena nilaimu," kata Hee Jung.

"Kau harusnya mengikuti saranku saat kusuruh kau untuk membeli kunci jawabannya, aku bahkan dapat menyelesaikannya dalam 10 menit," kata Doyeon sambil memberikan dagingnya ke nasi suapan Nayeon.

"Heii!! Aku bukan orang curang sepertimu," balas Seohyun mangangkat wajahnya.

"Hei, Seohyun-ah, berhentilah berpura-pura baik, kau bahkan tidak mendapatkan balasan yang baik. Lihat aku mendapatkan 90 di bahasa inggris ini, bahkan Jaehyun mendapat hadiah mobil dari ayahnya berkat dia peraih nilai tertinggi di bahasa inggris," ujar Doyeon. Dirinya dan Seohyun saling berdebat di meja makan tapi Cha Soo tidak menghiraukan meskipun Nayeon berkali-kali mencoba bicara padanya. Ia harus menghabiskan makanannya ini sebelum bel sialan itu berbunyi.

Brak!!!

      Tiba-tiba terdengar suara keras di ruangan kantin sekarang ini. Semua menengok ke sumber suara termasuk Cha Soo yang sedang mengunyah nasi itu. Sekongkolan anak laki-laki dari kelas sebelah yang sedang sibuk membulli Jinwoo. Ia baru saja dibanting ke atas meja, dia sangat kesakitan sekarang. Sekongkolan itu terdiri dari 3 orang, Taeyong si ketua geng, Haechan, dan Moonbin adalah anak buahnya. Mereka adalah penganggu di sekolah ini. Terutama Taeyong, dia seharusnya seorang kakak kelas di sini, namun dia tidak naik kelas dan kerjaanya hanyalah memeras dan membulli siswa-siswa yang menjadi targetnya. Mereka sangat suka mengganggu anak-anak lain terutama Jinwoo dia sekelas dengan Cha Soo, dia sering diperas oleh mereka bertiga karena ayahnya adalah seorang pejabat tapi memiliki isu bahwa ayahnya dulu mantan koruptor sedangkan mereka bertiga adalah anak yang suka menghina anak-anak yang memiliki isu-isu buruk tentang keluarga mereka. Jinwoo harus mau menuruti mereka bertiga, jika tidak mereka akan menyebarkan rumor-rumor tak berguna tentang ayahnya yang disebar secara online dan tentu saja itu mempengaruhi jabatan ayahnya sekarang ini. Cha Soo terlihat sangat muak melihat perkelahian itu karena ini selalu terjadi setiap hari dan saat jam istirahat.

"Kau harusnya yang membayar billnya kemarin, kau ke mana saja?" Taeyong menarik kerah Jinwoo yang ketakutan itu. Jinwoo menjawabnya dengan tergagap.

"Ma…maafkan…aku, kartu kreditku d…dikunci oleh ayahku," jawabnya.

"Aku tidak peduli, kau lihat kemarin? Kelihatannya kau tak jauh berbeda dari ayahmu," Taeyong mendekatkan wajahnya pada Jinwoo.

"Aku akan menggantinya, aku akan menggantinya, kumohon lepaskan aku," pinta Jinwoo. Taeyong sedikit melonggarkan tarikannya. Lalu Moonbin dan Haechan mulai maju dan memegang lengan Jinwoo. Ia pun mulai gemetaran. Tak ada yang berani ikut campur urusan Taeyong dan teman-temannya ini. Semua yang berada di kantin hanya terdiam dan melihat kejadian itu. Termasuk Cha Soo yang sedari tadi sibuk menghabiskan makanannya.

"Ini bahaya," ujar Naeyon yang sedang berdiri itu.

"Aah kenapa harus mulai disaat seperti ini. Mengganggu makan saja," kata Jaemin lalu beranjak pergi.

"Arrghh!!!" Teriak Jinwoo saat perutnya ditendang Taeyong dan diikuti teriakan murid lain yang melihatnya. Jinwoo berkali-kali teriak kesakitan. Cha Soo merasa kasihan saat melihatnya, ia pun juga tidak suka dengan kejadian ini tapi ia akan lebih tidak suka lagi jika ikut campur masalah mereka. Mereka terus memberikan pukulan dan tendangan sampai bel masuk berbunyi dan Guru Park, guru yang terkenal garang datang ke kantin untuk mengurus kekacauan ini sambil membawa tongkatnya. Melihat kedatangannya, membuat para siswa yang awalnya bersorak melihat pertikaian itu menjadi diam dan lari ke kelas masing-masing. Termasuk Cha Soo dan teman-temannya terburu-buru pergi ke kelas. Namun, tiba-tiba Guru Park memanggil Cha Soo.

"Choi Cha Soo!" Ia terkejut dan segera menengok ke arah Guru Park. Cha Soo menyuruh teman-temannya untuk pergi duluan ke kelas. Ia harus memenuhi panggilan guru.

"Ya," jawab Cha Soo.

"Pergi ke ruang UKS sekarang! Kau harus membersihkan luka Jinwoo karena perawat Kim belum datang," Cha Soo terkejut mendengarnya. Ia merasa direpotkan.

"Karena kau sekelas dengan Jinwoo dan kau seksi kesehatannya kan?" tanya Guru Park.

"Ya," ujar Cha Soo ragu-ragu.

"Baiklah, pergilah ke UKS! Jinwoo akan datang setelah selesai berurusan denganku," ujar Guru Park lalu pergi dengan diikuti Taeyong, Moonbin, Haechan, dan Jinwoo. Cha Soo menghela napas panjang mengetahui hal ini, ia merasa mereka benar-benar menyusahkannya terutama Taeyong dia sering membuat ulah di sekolah ini dan tidak pernah  dikeluarkan dari sekolah, dia bahkan tidak naik kelas.

“Sungguh menyebalkan,” kesal Cha Soo.

      Ia menyiapkan alkohol, betadine dan beberapa kapas dan plester luka untuk Jinwoo di meja UKS ini. Ia bahkan merapikan tempat tidur jika Jinwoo mau istirahat selama jam kelas. Saat ia sedang beres-beres, terdengar pintu UKS terbuka dan ternyata Jinwoo. Dia berjalan agak terpincang, bajunya sangat lusuh bekas tendangan, terlihat jejak sepatu di bajunya.

" Kemarilah. Aku akan mengobatimu sedikit," ujar Cha Soo sambil menarik kursi ke arah meja yang ia gunakan menaruh obat-obatan tadi.

"Kau bisa masuk kelas sekarang. Aku akan mengobatinya sendiri," kata Jinwoo. Cha Soo bingung mendengar hal itu.

"Apa? Heii duduklah aku akan mengobatimu," kata Cha Soo sambil tersenyum dan mendudukan Jinwoo. Ia melihat luka di wajah Jinwoo, banyak memar dan goresan. Taeyong benar-benar kejam dengan Jinwoo dia bahkan tega membuatnya seperti ini. Ia mengambil kapas dan menuangkan alkohol lalu mulai mengoleskannya pelan-pelan di goresan wajah Jinwoo. Sesekali Jinwoo sedikit tersentak karena kesakitan.

"Arrgh!"

"Maafkann aku, bisa kau tahan sebentar?" tanya Cha Soo lalu disusul anggukan oleh Jinwoo.Selamam diobati, Jinwoo tidak banyak bicara. Hal ini membuat Cha Soo sedikit canggung karena hanya mereka berdua di UKS. Cha Soo pun memulai pembicaraan untuk sedikit menghidupkan tempat sepi ini.

"Jinwoo-ah, kau seharusnya tidak seperti ini. Kau harusnya tetap berusaha untuk berdiri," ucapnya memulai pembicaraan namun Jinwoo hanya terdiam mendengarnya.

"Pasti ada jalan, kami sering kasihan denganmu tapi kami tidak bisa apa-apa," lanjutnya namun Jinwoo tetap diam.

"Kenapa kau diam saja? Mungkin obrolanku terlalu tegang ya?" ucapnya sambil tersenyum tapi nihil Jinwoo tetap diam dan situasi ini membuatnya semakin canggung. Ia pun beranjak berdiri mengambil salep memar di lemari sambil memikirkan bahan obrolan yang lain.

"Apa kau sudah mengerjakan PR sosiologi? sekarang jam sosiologi," Cha Soo mengubah topik pembicaraan sambil mengoleskan salep ke wajah Jinwoo. Kali ini dia menanggapi obrolan Cha Soo.

"Ahh belum," jawab Jinwoo pelan lalu Cha Soo membalasnya dengan senyuman.

"Kau beruntung sekali kalau begitu, tidak salah mereka memukulimu kau bisa lari dari hukuman," ujar Cha Soo sambil tersenyum. Jinwoo menatap Cha Soo setelah itu.

"Apa kau mengerjakannya?" tanya Jinwoo.

"Belum, dan kau menyelamatkanku," jawab Cha Soo sambil sedikit terkekeh.

"Terima kasih, telah menyelamatkanku," lanjut Cha Soo sambil tersenyum ke arah Jinwoo. Setidaknya sikapnya ini bisa membuat Jinwoo lebih baik setelah apa yang dia alami tadi meskipun ia harus berpura-pura akrab.

"sudah selesai. Apa ada yang sakit lagi?" tanyanya.

"Tidak ada, terima kasih," jawab Jinwoo sambil tersenyum tipis. Cha Soo sedikit heran dengan senyuman Jinwoo karena ia tidak pernah melihat Jinwoo tersenyum selama di sekolah ini. Kelihatannya ia sedikit berhasil untuk membuat Jinwoo lebih baik. Setelah membereskan obat-obatan tadi, ia pun bergegas pergi ke kelas.

"Jinwoo-ah istirahatlah sebentar, kau bisa pergi saat bel berbunyi. Aku sudah menuliskan namamu di buku pasien UKS. Aku pergi dulu ya," ujarnya. Jinwoo membalasnya dengan mengangguk dan tersenyum tipis. Cha Soo pun beranjak pergi menuju kelas.

Bab terkait

  • Cops And School! (Indonesia)   Part 2

    Bel pulang sekolah telah berbunyi, seperti biasa Cha Soo dan teman-temannya pergi ke luar gedung sekolah bersama. Heejung, dia adalah gadis cantik yang pandai bermain piano. Nayeon, dia bagaikan model di kelas dan memiliki pacar yang sangat tampan. Doyeon, dia yang paling tomboy diantara mereka berempat, dan Seohyun, dia yang paling kaya diantara mereka dan memiliki Ibu yang menghargai kedisiplinan. Mereka adalah teman-teman Cha Soo saat di sekolah. Cha Soo sendiri adalah gadis yang dibilang cukup pintar tapi entahlah tidak semua guru-guru menyukai siswa pintar. Ia juga sering menyebabkan guru jengkel terutama guru konseling, guru-guru di sana sangat sering berurusan dengannya. Mungkin karena ia adalah siswa yang suka telat berangkat ke sekolah atau selalu melanggar tata ter

    Terakhir Diperbarui : 2021-02-04
  • Cops And School! (Indonesia)   Part 3

    Cha Soo berjalan dari Asrama Bela Diri menuju SMA Seongnam, sekolahnya. Ia sangat senang suasana di pagi hari ini. Sesekali ia melakukan pemanasan dengan melatih pernapasannya. Baginya, ini baik untuk ritme pernapasan dan peredaran darah. Hal ini membuatnya ingin berangkat terlambat ke sekolah karena ingin menghabiskan udara segar yang menemani perjalanannya ini sampai dirinya melihat Doyoung dengan sepedanya. Doyoung menyeberang dari jalan raya yang belum padat kendaraan itu untuk menghampirinya."Kau sudah memompa semuanya?" tanya Cha Soo sembari melirik ke ban sepeda Doyoung.

    Terakhir Diperbarui : 2021-02-05
  • Cops And School! (Indonesia)   Part 4

    Seorang laki-laki berseragam SMA dengan mengenakan jaket hitam dan name tagnya bertuliskan Zhong Chenle itu sedang berjalan menyusuri koridor lantai 2 di Asrama Sekolah Bela Diri."Hyung!" Tiba-tiba salah satu murid di sekolah itu memanggilnya dan menghampirinya."Ji Sung-ah kau dari mana saja? aku mencarimu," ujar Chenle.

    Terakhir Diperbarui : 2021-02-06
  • Cops And School! (Indonesia)   Part 5

    Kelas bahasa korea adalah pelajaran pertama di kelas 2-3. Cha Soo hanya memainkan ponselnya diam-diam sambil sesekali ia mencoret-coret kertasnya, ia sedang mengerjakan pr matematika yang akan dimulai setelah jam kesenian. Anak-anak di kelas ini hanya sibuk dengan urusannya sendiri-sendiri saat jam bahasa korea. Guru Choi adalah pengampunya, bisa dibilang dia guru yang cukup disepelekan oleh murid-muridnya tapi begitulah Guru Choi, ia tidak merasa disepelekan. Baginya, murid-murid adalah sinar dari pekerjaanya, dia sangat tulus dalam mengajar. Tak terasa bel sudah berbunyi. Saatnya pelajaran Geografi, Chenle yang sedari tadi tert

    Terakhir Diperbarui : 2021-02-07
  • Cops And School! (Indonesia)   Part 6

    "Kau akan ke tempat latihan kan?" Tiba-tiba Chenle berjalan menyusul Cha Soo yang sedang terburu-buru ke parkiran sepeda itu."Oh," ucap Cha Soo sambil berjalan dengan cepat. Dia berkali-kali melihat ke sekitaran parkiran sepeda dan seperti mencari sesuatu. Chenle yang melihatnya langsung penasaran."Kau mencari seseorang?" tanya Chenle.

    Terakhir Diperbarui : 2021-02-08
  • Cops And School! (Indonesia)   Part 7

    Chenle dan Cha Soo masih berlari mengitari komplek dan senja mulai terlihat, semua murid sudah selesai latihan. Jihyo juga sudah pulang setelah sebelumya menghampiri Cha Soo yang sedang berlari itu."Apa kau sering dihukum?" tanya Chenle di sela-sela berlari."Kenapa kau bertanya?" balas Cha Soo sambil menyeka keringatnya.

    Terakhir Diperbarui : 2021-02-09
  • Cops And School! (Indonesia)   Part 8

    Chenle memasukkan bukunya ke dalam laci meja. Ia hendak bersiap-siap untuk pelajaran olahraga. Setelah itu, munculah Jeno dan kawan-kawannya. Mereka sudah berpakaian olahraga. Jeno dan teman-temannya selalu membuat keramaian, kali ini mereka saling melempar baju seragam. Kelas begitu berantakan saat mereka datang. Pada saat itu juga, ponsel Chenle berdering, ia mendapat pesan masuk dari pamannya.~ Ku kirim lokasi Rs. Hansung, jangan lupa ke sana setelah pulang sekolah, dan temui Dokter Cha Sae Rim, ia dokter di Departemen Bedah Jantung.~

    Terakhir Diperbarui : 2021-02-10
  • Cops And School! (Indonesia)   Part 9

    "Kenapa ini?" gumam Cha Soo lirih. Matanya mulai terbuka secara perlahan, ia melihat langit ruangan beserta lampu yang menyala. Pandangannya yang awalnya buram perlahan menjadi jelas."Soo-ah, Cha Soo-ah," panggil Doyeon. Cha Soo melihat ke samping kanan dan kiri terlihat Heejung, Naeyeon, Seohyun, dan Doyeon mengitarinya."Soo-ah, kau mendengarku?" tanya Seohyun. Cha Soo yang perlahan sadar itu mulai terbelalak terkejut dan refleks bangun dari baringannya yang membuat teman-temannya ikut terkejut."Hei! Kenapa aku di sini?" tanya Cha Soo bingung."Kau tadi pingsan," jawab Naeyeon."Apa?!!" kaget Cha Soo dengan nada tinggi dan membuat teman-temannya tersentak."Berapa lama?" tanyanya."Sekitar 50 menit, kami juga sudah membawa barang-barangmu ke sini," jawab Doyeon. Cha Soo menganga, ia melihat ke arah kursi yang ditempati tasnya itu. Teman-temannya bingung melihat tingkah Cha Soo yang setelah sadar dari pingsan di lapangan itu.

    Terakhir Diperbarui : 2021-02-11

Bab terbaru

  • Cops And School! (Indonesia)   Part 12

    Cha Soo membuka matanya. Ia segera bangun dan mengambil ponselnya yang bergetar itu. Terlihat pesan masuk dari Dokter Cha.~Soo-ah, bisakah kau membantuku? Katakan pada Chenle jika aku tidak bisa datang untuk konsultasi hari ini, aku ada pertemuan penting dan sangat mendadak.~Cha Soo menutup kedua matanya, ia menghela napas panjang.~Kenapa aku harus melakukannya? Kenapa tidak kau telepon?~~Dia tidak meneleponku tadi malam, aku juga lupa menaruh nomornya di mana, buku pasienku tertinggal di kantor Rumah sakit.~Cha Soo memasang wajah kesal saat membalas pesan dari Dokter Cha itu.~Kalau begitu kau bisa mengambilnya.~Cha Soo menaruh ponselnya dengan keras, ia menggigit bibir bawahnya."Kenapa ada-ada saja di pagi hari. Aishh aku tidak ingin berangkat sekolah," kesal Cha Soo sambil menendang-nendang selimutnya lalu ponselnya bergetar lagi. Ia pun membuka pesan dari Dokter Cha itu.~Aku hari ini tidak ke Rumah sakit, aku

  • Cops And School! (Indonesia)   Part 11

    Chenle, Jiar, dan Ji Sung sedang bersantai malam-malam di salah satu tempat asrama yang biasa digunakan untuk beristirahat setelah latihan. Mereka membicarakan banyak hal sembari meminum cola dan mereka juga menunggu pesanan pizza datang. Ji Sung terlihat sangat fokus dengan gamenya."Kau bisa mendaftar sebagai atlet E-sport Ji Sung-ah," ucap Jiar sembari mengambil kaleng colanya."Aku harus menjadi atlet wushu terbaik di Korea Selatan," sahut Ji Sung sambil terus bermain. Jiar terkekeh mendengar juniornya itu. Chenle masih sibuk dengan ponselnya. Ia terlihat mencari sebuah alamat seseorang."Ahh tidak!!" sahut Ji Sung tiba-tiba hingga membuat Jiar dan Chenle sontak menatap ke arahnya."Ada apa?" tanya Chenle sambil melihat ke arah ponsel Ji Sung."Aku ada telepon," jawabnya dengan nada kesal karena ada telepon masuk di tengah permainan gamenya."Ternyata Pizzanya sudah datang," ucapnya sambil mengangkat ponselnya yang terlihat nomor restora

  • Cops And School! (Indonesia)   Part 10

    "Kau hanya kelelahan, apa kau belum sarapan sebelumnya?" tanya seorang dokter umum pada Cha Soo di ruangan konsultasi dokter."Tapi aku sudah makan siang sebelumnya," jawab Cha Soo."Kau bahkan memiliki maag. Kelihatannya aku perlu memberimu vitamin dan obat sakit maag," ujar dokter itu sambil mencatat sebuah resep obat. Cha Soo mengangguk mendengarnya."Apa Dokter Cha ada disini?" tanya Cha Soo pada dokter itu dengan penasaran."Tentu saja. Dia baru saja pulang setelah dinas di Pulau Jeju," Cha Soo tersenyum mendengarnya. Beberapa selang kemudian, seseorang masuk ke ruang konsultasi dokter umum itu. Guru Jang, ia datang dengan tergesa-gesa."Bagaimana keadaanya?" tanya Guru Jang setelah datang itu."Dia hanya kelelahan, aku akan memberinya resep obat dan beberapa vitamin," jawab dokter itu sambil tersenyum pada Guru Jang."Syukurlah kalau begitu," ujar Guru Jang sembari merapikan jassnya, ia terlihat berantakan karena sehabis berlari

  • Cops And School! (Indonesia)   Part 9

    "Kenapa ini?" gumam Cha Soo lirih. Matanya mulai terbuka secara perlahan, ia melihat langit ruangan beserta lampu yang menyala. Pandangannya yang awalnya buram perlahan menjadi jelas."Soo-ah, Cha Soo-ah," panggil Doyeon. Cha Soo melihat ke samping kanan dan kiri terlihat Heejung, Naeyeon, Seohyun, dan Doyeon mengitarinya."Soo-ah, kau mendengarku?" tanya Seohyun. Cha Soo yang perlahan sadar itu mulai terbelalak terkejut dan refleks bangun dari baringannya yang membuat teman-temannya ikut terkejut."Hei! Kenapa aku di sini?" tanya Cha Soo bingung."Kau tadi pingsan," jawab Naeyeon."Apa?!!" kaget Cha Soo dengan nada tinggi dan membuat teman-temannya tersentak."Berapa lama?" tanyanya."Sekitar 50 menit, kami juga sudah membawa barang-barangmu ke sini," jawab Doyeon. Cha Soo menganga, ia melihat ke arah kursi yang ditempati tasnya itu. Teman-temannya bingung melihat tingkah Cha Soo yang setelah sadar dari pingsan di lapangan itu.

  • Cops And School! (Indonesia)   Part 8

    Chenle memasukkan bukunya ke dalam laci meja. Ia hendak bersiap-siap untuk pelajaran olahraga. Setelah itu, munculah Jeno dan kawan-kawannya. Mereka sudah berpakaian olahraga. Jeno dan teman-temannya selalu membuat keramaian, kali ini mereka saling melempar baju seragam. Kelas begitu berantakan saat mereka datang. Pada saat itu juga, ponsel Chenle berdering, ia mendapat pesan masuk dari pamannya.~ Ku kirim lokasi Rs. Hansung, jangan lupa ke sana setelah pulang sekolah, dan temui Dokter Cha Sae Rim, ia dokter di Departemen Bedah Jantung.~

  • Cops And School! (Indonesia)   Part 7

    Chenle dan Cha Soo masih berlari mengitari komplek dan senja mulai terlihat, semua murid sudah selesai latihan. Jihyo juga sudah pulang setelah sebelumya menghampiri Cha Soo yang sedang berlari itu."Apa kau sering dihukum?" tanya Chenle di sela-sela berlari."Kenapa kau bertanya?" balas Cha Soo sambil menyeka keringatnya.

  • Cops And School! (Indonesia)   Part 6

    "Kau akan ke tempat latihan kan?" Tiba-tiba Chenle berjalan menyusul Cha Soo yang sedang terburu-buru ke parkiran sepeda itu."Oh," ucap Cha Soo sambil berjalan dengan cepat. Dia berkali-kali melihat ke sekitaran parkiran sepeda dan seperti mencari sesuatu. Chenle yang melihatnya langsung penasaran."Kau mencari seseorang?" tanya Chenle.

  • Cops And School! (Indonesia)   Part 5

    Kelas bahasa korea adalah pelajaran pertama di kelas 2-3. Cha Soo hanya memainkan ponselnya diam-diam sambil sesekali ia mencoret-coret kertasnya, ia sedang mengerjakan pr matematika yang akan dimulai setelah jam kesenian. Anak-anak di kelas ini hanya sibuk dengan urusannya sendiri-sendiri saat jam bahasa korea. Guru Choi adalah pengampunya, bisa dibilang dia guru yang cukup disepelekan oleh murid-muridnya tapi begitulah Guru Choi, ia tidak merasa disepelekan. Baginya, murid-murid adalah sinar dari pekerjaanya, dia sangat tulus dalam mengajar. Tak terasa bel sudah berbunyi. Saatnya pelajaran Geografi, Chenle yang sedari tadi tert

  • Cops And School! (Indonesia)   Part 4

    Seorang laki-laki berseragam SMA dengan mengenakan jaket hitam dan name tagnya bertuliskan Zhong Chenle itu sedang berjalan menyusuri koridor lantai 2 di Asrama Sekolah Bela Diri."Hyung!" Tiba-tiba salah satu murid di sekolah itu memanggilnya dan menghampirinya."Ji Sung-ah kau dari mana saja? aku mencarimu," ujar Chenle.

DMCA.com Protection Status