Share

Chapter 4

Author: Bunnynayen
last update Last Updated: 2021-06-06 12:01:19

Sudah hampir 6 bulan Michell tinggal di rumah samuel, selama itu juga Nayla mulai jarang ikut sarapan atau makan malam bersama. Nayla selalu berangkat pagi pagi sekali dan akan tidur sebelum jam makan malam. Selama itu juga Nayla semakin penasaran dengan sosok Adit, Adit sering sekali membantu nya setiap berada dalam bahaya, tidak ada percakapan antara keduanya karena pria itu akan langsung pergi setelah menolongnya.

Dan hari ini Nayla kembali datang ke sekolah lebih awal dari biasanya jadi benar benar belum ada satu pun murid yang datang termasuk Adit. Biasanya pria itu lebih dulu datang dari nya tapi hari ini kebalikannya.

Jam terus berputar hingga matahari mulai naik menampakkan dirinya, beberapa murid mulai berdatangan namun sosok yang Nayla tunggu masih belum memunculkan wajahnya sejak tadi. Ini sangat aneh, biasanya Adit selalu datang walupun akhirnya akan membolos setelah bel masuk berbunyi .

"Selamat pagi anak anak."

"Apa dia tidak masuk? Ckk kenapa aku begitu peduli dengannya?" batin Nayla mengalihkan pandangannya dari bangku kosong Adit.

*****

Sepulang sekolah Nayla memutuskan untuk pergi ke tempat tempat biasa dia tidak sengaja bertemu Adit. Mulai dari gang kecil waktu itu saat dia hampir dilecehkan oleh pria mabuk, terus mini market, lampu merah tempat dia bertemu pria itu saat menjual koran nya dan tempat lainnya namun nyatanya dia sama sekali tidak menemukannya. 

"Ckk apa dia hilang ditelan bumi?"

Nayla menyerah, dia kembali ke sekolah dan berdiam diri di atap sekolah. Hari sudah mulai sore dan dia masih enggan pulang sekarang.

"Hufff," Nayla mendudukkan dirinya dilantai atap sekolah tanpa alas apapun. Duduk memeluk lututnya sambil melihat pemandangan kota jakarta di sore hari, rambut nya terus beterbangan karena angin yang lumayan kencang.

"Kenapa mencari ku?"

Gadis itu menoleh kaget melihat sosok orang yang sejak tadi dia cari kini duduk disebelahnya. Ya, saat ini Adit duduk disamping nya, wajahnya menatap lurus melihat pemandangan kota jakarta didepannya.

"Eh s-sejak kapan kamu disini?" 

Adit  tdak menjawab pertanyaannya membuat Nayla menghembuskan nafasnya panjang lalu memilih untuk kembali menatap lurus didepannya.

"Aku mengikutimu sejak tadi." 

Siapa sangka sebenarnya Adit sudah mengikuti Nayla sejak tadi. Tadi saat di gerbang sekolah dia tidak sengaja melihat Nayla dan akhirnya dia memutuskan untuk mengikuti gadis itu.

"Ckk kenapa kamu tidak bilang?" tanya Nayla pelan, sangat pelan seperti gumaman.

"Kenapa? Kamu merindukanku?"

"Apa?! M-me apa tadi?"

"Lupakan," sahut Adit dengan suara datar nya.

Keduanya mulai diam, terlena dengan pikiran masing masing. Hingga bunyi getaran dari ponsel Nayla membuyarkan lamunan keduanya. 

Nayla berdecih membaca pesan dari kakak tiri nya itu "Sejak kapan dia peduli denganku," gumamnya sambil menyimpan kembali ponselnya kedalam saku seragam nya. Baru saja Samuel mengiriminya pesan dan menanyakan dimana keberadaannya.

"Sudah disuruh pulang?" tanya Adit.

 

"Eh kenapa kamu tahu? Kamu cenayang?"

"Tidak. Sudah dapat ditebak, kamu memiliki keluarga sudah pasti mereka mengkhawatirkan mu karena belum pulang."

"Mereka tidak akan peduli . kamu sendiri kenapa juga belum pulang? Ah kamu Cowok jadi orang tua mu tidak akan mengkhawatirkanmu,." tanya Nayla pelan, entah kenapa mereka mendadak seolah olah sudah berteman karena mulai saling melayangkan pertanyaan .

"Tidak akan ada yang mengkhawatirkan ku. Mereka bahkan tidak akan menungguku dirumah."

"Kenapa? Mereka bekerja? Keluar kota? Atau..."

"Diatas sana." sahut Adit sambil menunjuk kearah langit yang mulai berubah warna.

"Apa? Mereka sedang pergi keluar kota menggunakan pesawat?" tanya Nayla dengan polos nya.

"Tidak, mereka tidak perlu menaiki pesawat karena mereka memiliki sayap."

"Apa maksudnya?" batin Nayla masih belum mengerti dengan maksud ucapan pria disamping nya itu.

"Mereka sudah meninggal. Saat aku masih kecil."

Seketika Nayla langsung menutup mulutnya kaget "Eh, maaf aku tidak bermaksud. Aku benar benar tidak tahu," ucapnya merasa tak enak dengan Adit.

"Pulanglah, orang tuamu pasti mengkhawatirkan mu."

"Papahku juga sudah meninggal," lirih Nayla, kedua mata mereka bertemu saling pandang. Mata mereka sama sama menyiratkan rasa kepedihan.

Hingga tak lama kemudian Adit melepas kontak itu "Kamu sudah tidak memiliki keluarga?" tanyanya mencoba mencairkan suasana.

Nayla menggeleng "Aku masih mempunyai mamah. Setelah papah meninggal, mamah menikah lagi dan aku tidak suka keluarga ku yang sekarang. Aku membenci mereka."

"Kenapa?"

"Entahlah," jawab Nayla sekenanya, dia tidak ingin menceritakan tentang percintaannya yang menyedihkan.

"Apa karena ini kamu menjadi sosok yang introvert?" tebak Adit membuat Nayla langsung menoleh kearahnya.

"Apa karena ini juga kamu menjadi orang yang sangat dingin?" tanya gadis itu balik, keduanya kembali menatap satu sama lain. Mereka mempunyai masalah masing masing yang membuat sifat mereka berubah.

******

Sejak kejadian dimana mereka saling bertukar cerita, Adit jadi lebih sering masuk sekolah. Ah maksud nya mengikuti pelajaran, entah apa yang membuatnya seperti ini hanya saja dia tiba tiba ingin terus melihat Nayla.

"Loh Adit, kamu masuk?" tanya pak Hakim sedikit terkejut melihatnya mengikuti pelajarannya.

"Karena kamu jarang mengikuti pelajaran, jadi tolong majulah kedepan. Kerjakan semua soal di papan tulis."

Tanpa mengeluarkan suaranya Adit pun langsung maju kedepan. Menyelesaikan semua soal di papan tulis dengan cepat dan benar membuat seisi kelas menatapnya kagum tak terkecuali Nayla.

"Kamu murid pandai Adit. Bapak harap kamu akan terus mengikuti pelajaran."

Tak lama kemudian seorang staf sekolah datang memanggil Nayla untuk datang ke ruang BK sekarang.

"Nayla, kamu dipanggil bu dewi ke ruangan nya. Pergilah."

Nayla yang tidak tahu kenapa dipanggil pun hanya menurut dan langsung ikut staf Sekolah tadi. 

"Oh Adit kamu bisa kembali ke bangkumu," ucap pak hakim karena Adit hanya berdiri diam menatap kepergian Nayla.

"Adit."

"Pak maaf saya izin ke toilet," ucap Adit dan langsung keluar dari kelas begitu saja untuk menyusul Nayla.

******

"Permisi, bu dewi memanggil saya?" tanya Nayla saat sudah sampai diruang BK.

"Oh Nayla duduklah."

Didalam ruangan BK sudah ada salah satu murid yang sama sekali tidak Nayla kenali. Disana juga ada sepasang orang tua yang Nayla yakin orang tua murid itu.

"Jadi kamu yang namanya Nayla?" 

"Iya tante, saya Nayla. Ada apa ya?"

"Jadi kamu yang membuat anak saya ketakutan sampai tidak ingin masuk sekolah?!!"

"Apa?"

"Maaf nyonya sebaiknya kita bicarakan baik baik. Nayla duduklah," sahut bu dewi.

"Nayla, apa kamu ada masalah dengan Nina? Beberapa hari yang lalu Nina mengadu jika dia tidak sengaja menabrak mu, dia sudah meminta maaf tapi kamu hanya diam dan berlalu pergi. Lalu setelah itu dia mengalami teror dan disurat teror itu ada inisial NP. Apa itu kamu? Nayla Putri?" tanya bu dewi membuat Nayla langsung terkejut.

"Saya tidak pernah melakukan itu bu."

"Cih mana ada penjahat mengaku !! Kamu tahu tidak gara gara kamu anak saya jadi tertekan. Mental nya down !!"

"Tapi saya benar benar tidak melakukan itu tante. Oh saya baru ingat, beberapa hari yang lalu memang ada yang menabrak saya tapi saya sama sekali tidak mempermasalahkan itu," Jelas Nayla.

"Bohong. Sudah jelas kamu yang melakukan itu semua!"

"Tante bisa tanyakan sendiri pada anak tante," kesal Nayla.

"Nina? Apa benar yang melakukan teror itu Nayla?" tanya u Dewi yang langsung mendapat anggukan dari Nina.

"Apa? Hei aku bahkan tidak mengenalmu!" teriak Nayla tak terima.

"Bu Dewi lihatlah dia bahkan berani meneriaki anak saya didepan orang tua nya!"

"Bu Dewi saya benar benar tidak tahu."

"Begini saja. Kita tidak bisa asal menuduh tanpa adanya bukti. Pihak sekolah akan mencari bukti pelaku dari teror itu jika benar Nayla pelakunya saya akan memberi hukuman yang setimpal."

 

"Baiklah. Kalau begitu kami permisi. Nina ayo," ucap orang tua nina yang langsung membawa anaknya untuk pergi.

Comments (2)
goodnovel comment avatar
Bunnynayen
Halo kak terima kasih sudah membaca ceritanya. sebelumnya cerita ini adalah cerita ff kpop yg aku posting di wp lalu aku pindah kesini dengan nama tokoh lokal. mungkin ada beberapa nama yg kelewatan belum diganti Aku minta maaf. aku akan segera merevisi nya...
goodnovel comment avatar
kikyyolanda1989
Jungkook? Ngapain jk disini
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Cold boy & Introvert girl   Chapter 5

    PLAK!! Nayla menyentuh pipi nya yang memerah akibat tamparan keras yang di layangkan ibunya tepat di wajah mulus nya. Beberapa jam yang lalu dirinya kembali dituduh melakukan pembullyan hingga membuat salah seorang siswa disekolah nya mengakhiri hidup nya. Kalian ingat dengan Nina kan? Yang tempo hari mengaku di teror oleh Nayla? Beberapa hari setelah pengakuan itu, tadi pagi sekolah digemparkan dengan kabar Nina yang melakukan bunuh diri dengan menjatuhkan dirinya di sungai. Semua orang menuduh Nayla sebagai penyebab kematian Nina karena mereka mengira Nima bunuh diri akibat tidak tahan dengan teror dari Nayla. "Ibu benar-benar tidak menyangka kamu seperti ini nay, Ibu kecewa denganmu!" Detik berikutnya tamparan kedua kembali melayang di wajah mulus Nayla membuat dirinya sekarang mejadi pusat perhatian seisi sekolah, banyak siswa yang mengintip dari jendela ruangan bu Dewi. "Apa salah Ibu Na

    Last Updated : 2021-06-23
  • Cold boy & Introvert girl   Chapter 6

    Selama beberapa hari ini Nayla tinggal dirumah lama nya, beruntung dia masih menyimpan kunci rumah lamanya jadi setidaknya dia tidak akan luntang-lantung di jalanan. Namun aneh nya saat dia pulang hari ini terlihat lampu dirumahnya menyala padahal setahunya dia tidak pernah menyalakan lampu. Karena takut jika itu maling gadis itu pun langsung berlari menuju rumah nya. "Oh anda siapa?" tanya nya pada seorang wanita paruh baya yang baru saja keluar dari rumah nya. "Saya pemilik rumah ini. kamu siapa?" "Apa? Tapi ini rumah saya Tante." "Pemilik rumah ini sudah menjual nya pada saya tadi siang." ,,,,,,,,,,,,, Nayla membuka pintu rumah ayah tirinya dengan sangat kencang, bahkan penghuni rumah yang sedang makan malam itipun langsung menoleh kearahnya. "Nay kamu pulang?" tanya tuan Wijaya dengan senyum senang nya Melihat putrinya k

    Last Updated : 2021-06-23
  • Cold boy & Introvert girl   Chapter 7

    Nayla mulai menggeliat dalam tidur nya, badannya terasa sangat sakit karena semalaman tidur diatas kasur lipat yang sangat tipis. Saat matanya terbuka, sosok yang pertama kali ia lihat adalah Adit yang sedang bersiap-siap entah mau kemana karena ini hari minggu dan sekolah libur. "Kamu sudah bangun? Hmm aku harus pergi ada urusan mungkin pulang malam. Kalau kamu mau pergi sebaiknya nanti malam saja setelah aku pulang," Ujar Adit sambil memasukkan beberapa bungkus coklat kedalam tas nya. "Aku mau ke suatu tempat yang harus aku kunjungi. Jauh dari kota Jakarta," lanjut nya seolah tahu isi pikiran Nayla yang ingin bertanya namun ragu. "Aku boleh ikut?" ,,,,,,,,,,, "Kak, bukankah seharusnya aku pergi saja? Nayla pasti pergi karenaku sampai membuat Tante sakit," lirih Michelle saat melihat dokter pribadi keluarga Wijaya baru saja selesai memerik

    Last Updated : 2021-06-24
  • Cold boy & Introvert girl   Chapter 8

    "Kak, ayo kita makan malam bersama. Ibu panti dan yang lainnya sudah menunggu," Ujar Putri pada Nayla yang sedang duduk termenung sendirian di taman panti. "Putri, Ayo kita tinggalkan saja dia kalau tidak mau," suara teriakan Chiko membuat Nayla langsung menoleh kearah bocah kecil yang berdiri di teras panti itu. "Tidak usah didengar, Kak. dia memang suka begitu. Ayo." "Putri duluan saja. Kakak masih ingin disini , didalam sedikit gerah," Balas Nayla. "Yasudah kalau begitu aku masuk ya, Kak," Nayla sedikit menyunggingkan senyumnya saat melihat Putri dan Chiko berjalan bersama masuk kedalam panti. Tadi siang mereka masih bertengkar tapi sekarang tiba tiba sudah akrab. "Putri yang introvert saja bisa berubah kenapa aku tidak ? Bahkan dia masih kecil, tapi sudah berani mengambil langkah lebih baik," gumam nya kembali mendongakkan kepalanya keatas. Mamandang bintang yang berlomba mengerlipkan cahayanya terangnya. Su

    Last Updated : 2021-06-24
  • Cold boy & Introvert girl   Chapter 9

    Nayla diam merenung memikirkan obrolannya dengan Bu Andara beberapa jam yang lalu. "Kamu tidak ingin kembali sekolah, Nay? Bukan maksud Ibu tidak suka kamu tinggal disini, Ibu sangat senang kamu tinggal disini. tapi keluargamu pasti khawatir mencarimu dan juga bukankah sebentar lagi ujian kelulusan sekolah ? Kamu tidak ingin lulus ?" Itulah kurang lebih yang Bu Andara tanyakan padanya tadi. Sudah hampir 1 minggu Nayla tinggal di panti asuhan ini. Gadis itu merasa sangat senang, semua yang tidak pernah dia dapatkan dikeluarganya dapat ia dapatkan disini, terutama kasih sayang. Bu Andara sangat menyayangi nya, bahkan Putri yang awalnya tertutup bisa sangat terbuka dan dekat dengannya apalagi Chiko. "Kak." Suara panggilan itu membuat Nayla langsung menoleh. Putri, Gadis kecil yang selama beberapa hari ini tidur dengannya terlihat mulai terbangun. "Kakak tidak tidur?" Tanya nya dengan mata yang m

    Last Updated : 2021-06-25
  • Cold boy & Introvert girl   Chapter 10

    Bruk !!! Tubuh Monika terdorong begitu keras hingga punggung nya membentur tembok. Dinda, Nanda dan putri menarik rambutnya secara bergantian, tak hanya itu tubuh nya bahkan sudah penuh dengan bau busuk akibat siraman air kotor. "Cihh anak koruptor sepertimu hanya akan mengotori sekolahan ini," ucap Dinda setelah menjambak rambut Monika hingga membuatnya meringis kesakitan. "Seharusnya kamu ikut menekam dipenjara bersama ayahmu. Benar benar memalukan!!" sahut putri. "Nanda mana gunting nya?" Nanda mengeluarkan gunting yang sudah ia bawa sejak tadi "Biar aku saja yang menggunting rambutnya," ucap nya dengan senyum seringai membuat Monika ketakutan. "Jadi, gaya rambut apa yang kamu inginkan Monika Bramanta?" "Tidak, aku mohon jangan," tangis Monika mulai pecah begitu Nanda mendekat kearahnya. "Sudah

    Last Updated : 2021-07-06
  • Cold boy & Introvert girl   Chapter 11

    Adit dan Nayla lengkap dengan pakaian serba hitamnya kembali menyelusup masuk kesekolah. Mereka akan mencari lagi bukti tentang kematian Nina.Adit menahan tangan Nayla yang sudah ingin masuk kedalam ruang guru "ada cctv," ucap pria itu pelan sambil melirik kearah cctv di atasnya."Tunggu disini, jangan kemana mana sampai aku kembali. Aku harus mematikan saluran listrik agar semua cctv mati."Setelah keadaan mulai aman, mereka berdua mulai masuk kedalam ruangan guru. Memeriksa satu persatu laci dengan dibantu senter yang sudah Adit bawa dari rumah nya tadi. Sejujurnya Nayla sedikit aneh dengan Adit, kenapa dia terkesan sangat ahli dalam hal semacam ini? Bahkan dia seakan sudah menyiapkan ini semua sebelum nya."Aku tidak menemukan apapun. Bagaimana denganmu?" tanya Adit menghampiri sosok Nayla yang berdiri didepan meja wali kelas nya."Tidak ada apa apa," j

    Last Updated : 2021-07-06
  • Cold boy & Introvert girl   Chapter 12

    Nayla dan Adit duduk saling diam dalam suasana canggung. Keduanya sibuk dengan pikiran masing masing atau hanya berpura pura sibuk? Entahlah yang jelas kejadian beberapa menit yang lalu benar benar membuat suasana sangat canggung.Keadaan yang benar benar memalukan bagi keduanya. Bagaimana tidak, tadi awalnya semuanya terlihat biasa saja. Mereka menonton acara tv bersama hingga acara tv itu selesai. Adit yang tidak menyukai acara tv setelahnya itu mencoba mengganti saluran tv namun sepertinya Nayla keberatan dengan acara tv yang Adit pilih hingga tanpa permisi Nayla mengganti saluran tv itu lagi membuat Adit kesal. Mereka terlihat adu rebut remot. Adit yang merasa lebih tinggi dari Nayla itu pun berdiri dan mengangkat remotnya setinggi mungkin agar Nayla tidak sampai meraihnya. Nayla tidak tinggal diam, dia terus berusaha merebut remot tv dari tangan Adit dengan cara menaiki meja kecil. Karena tidak memperhatikan pijakan kaki nya Nayla tergeli

    Last Updated : 2021-07-06

Latest chapter

  • Cold boy & Introvert girl   Chapter 45 ( END)

    2 bulan kemudian... "Aku diterima!!!" Suara teriakan bahagia Nayla menggelegar ketika gadis itu mendapat berita tentang dirinya diterima di universitas yang ia inginkan. Kedua orang tuanya dan Adit pun ikut tersenyum senang melihat gadis itu berhasil diterima di kampus impiannya. Tidak mudah bagi Nayla untuk bisa diterima di kampus yang sama dengan Adit. Sebelumnya Adit memang sudah diterima di kampus impiannya melalui jalur PTN. Awalnya Nayla sempat ragu jika dirinya bisa diterima di kampus yang sama dengan Adit, tapi berkat kerja kerasnya dan tentu saja bantuan dari Adit yang tidak henti-hentinya menyemangati dan mengajarinya membuat Nayla akhrinya keterima di kampus itu. "Papa sama mama bangga sama kamu, Nay," ucap kedua orang tua Nayla sambil menatap gadis itu dengan mata yang sudah berkaca-kaca. Jujur, kedua orang tua Nayla sangat bangga dengan

  • Cold boy & Introvert girl   Chapter 44

    Ujian nasional sebentar lagi akan dimulai, Adit dan Nayla terlihat semakin giat belajar. Contohnya saja hari ini, sepulang sekolah mereka langsung belajar bersama di rumah Nayla. Ngomong-ngomong mereka berdua berencana ingin kuliah ditempat yang sama dengan jurusan yang sama juga. Awalnya Adit tidak berniat kuliah, pria itu ingin langsung bekerja setelah lulus sekolah tapi ayah Nayla memintanya untuk melanjutkan kuliah. Bahkan ayah Nayla juga yang akan membiayai semua biaya kuliahnya. Hal itu ayah Nayla lakukan agar Adit tumbuh menjadi pria yang sukses agar nanti jika ia dan Nayla melanjutkan hubungan mereka ke jenjang sesius, Adit sudah mempunyai bekal yang cukup. Ditengah aktifitas belajarnya, sesekali Nayla melirik kearah sang kekasih yang tampak sangat fokus dengan buku pelajarannya. Wanita itu heran, kenapa pria yang selama ini dikenal bad boy, trouble maker bahkan sering sekali membolos bisa sepintar itu. Bahkan Nayla saja yang setiap hari masuk sekolah

  • Cold boy & Introvert girl   Chapter 43

    "Kalian dari mana saja? Bilangnya futsal tapi dari pagi baru pulang jam segini. Futsal dimana? Di luar kota?!"Samuel dan Adit hanya berdiri diam saat mendapat omelan dari Nayla. Kedua pria itu bahkan baru saja pulang tapi sudah langsung kena Omelan. Wajar sih Kenapa Nayla marah karena seharian ini kekasihnya lebih memilih menghabiskan waktunya bersama Samuel di banding dirinya."Lagipula sejak kapan kalian sedekat ini? Bukankah sebelumnya kalian bermusuhan?" lanjutnya saat tidak mendapat jawaban dari pertanyaan pertamanya."Ekhem, sepertinya ini masalah sepasang kekasih jadi lebih baik aku pergi saja ya. Kalian Selesaikan masalah kalian sendiri, bye!" sahut Samuel. Pria itu segera melangkahkan kakinya pergi meninggalkan sepasang kekasih yang sebentar lagi bisa di pastikan akan bertengkar.Tanpa mengatakan apapun Nayla melangkahkan kakinya menuju kursi yang berada di teras rumah diikuti Adit di belakangnya. Melihat sang kekasih memasang wajah kesaln

  • Cold boy & Introvert girl   Chapter 42

    "Bagaimana, sudah ada kabar?"Nayla menggeleng menjawab pertanyaan yang baru saja Nanda tanyakan. Saat ini kedua gadis itu sedang berada di salah satu tempat makan. Mereka baru saja selesai belajar bersama dengan teman-teman mereka. Tadi Nayla memutuskan untuk ikut belajar bersama karena Adit tiba-tiba tidak ada kabar sama sekali."Apa dia masih latihan?" tebak Nanda."Tidak mungkin. Tadi aku melihat anak basket lainnya sudah kembali ke sekolah. Lagi pula kata bobby, Adit sudah pulang setelah latihan basket.""Jangan-jangan dugaanku benar.""Apa?""Adit bertemu dengan cewek lain disana terus mereka pergi bersama?"Seketika Nayla langsung diam. Entah kenapa perasaan gadis itu mendadak tidak karuan. Dia takut jika ucapan Nanda itu benar. Jika benar, maka Nayla bersumpah tidak akan memaafkan Adit.Hingga beberapa saat kemudian ponsel Nayla bernyanyi. Melihat nama orang yang baru saja menghubunginya membuat Nayla tersenyum senang d

  • Cold boy & Introvert girl   Chapter 41

    Beberapa minggu kemudian....Kini hubungan Nayla dan Adit tampak semakin harmonis. Kedua orang itu tidak lagi canggung atau malu memperlihatkan kemesraan mereka di publik. Tidak hanya itu saja, kini semakin banyak perubahan dari mereka. Mulai dari Adit yang awalnya suka membolos dan bersikap dingin kini berubah lebih rajin masuk sekolah dan mulai ramah dengan orang lain. Begitu juga dengan Nayla, dia yang awalnya sangat introvert kini telah kembali menjadi Nayla di gadis murah senyum dan mudah bergaul."Nayla!"Nayla yang baru saja keluar dari perpustakaan di kejutkan dengan teriakan Nanda. Oh siapa sangka kini mereka berdua sudah berteman baik."Ada apa?" tanya Nayla begitu Nanda sudah berdiri di depannya."Nanti sore mau ikut belajar bersama tidak? Aku dan teman yang lain ingin belajar bersama untuk persiapan ujian.""Hmm bagai

  • Cold boy & Introvert girl   Chapter 40

    "Adit, maaf Aku baru datang." Adit yang sedang duduk di salah satu bangku taman itupun langsung beranjak berdiri begitu melihat kedatangan Nayla. Beberapa jam yang lalu Adit meminta Nayla untuk menemuinya di taman. Nayla yang baru saja datang langsung mendudukan dirinya disamping Adit tadi. "Kamu gapapa? Ada apa?" tanya Nayla. Bisa dilihat dari raut wajahnya sepertinya Adit masih sedih atas kepergian Putri. "Sebelum meninggal, Putri menitipkan ini untukmu." Nayla menerima sebuah kotak yang baru saja Adit berikan. Didalam sebuah kotak itu terdapat buku diary yang diyakini adalah milik Putri. "Itu adalah buku diary Putri. Ibu panti bilang setiap malam Putri selalu menulis di diary itu. Kamu bisa membacanya." Nayla mengangguk sebelum akhirnya membuka buku diary itu dan membaca isinya. Ada begitu banyak curahan hati Putri yang di tulis pada buku diar

  • Cold boy & Introvert girl   Chapter 39

    Setelah semalaman Putri dinyatakan koma, paginya dokter yang menangani gadis kecil itu mengatakan jika Putri sudah meninggal dunia. Adit yang tidak percaya dengan ucapan dokter itu pun langsung berlari menghampiri Putri di ranjang nya. Wajah gadis kecil itu terlihat sangat pucat, mata nya pun terpejam erat dan detak jantung nya sudah tidak berdetak sama sekali."Hiks Putri bangun! Kakak mohon bangunlah Hiks.""Putri kamu pasti mendengar ku kan? Ayo bangun hiks. Bangun Putri hik."Adit menggoyangkan tubuh Putri kuat namun gadis itu sama sekali tidak bereaksi. Ibu panti yang mendapat kabar jika Putri sudah meninggal dunia itupun langsung jatuh pingsan."Hiks kakak mohon bangunlah hiks bangun Putri, Kakak akan membawa kak Nayla kesini tapi kakak mohon bangunlah hiks."Adit yang sudah tidak kuasa menahan rasa sedihnya itupun akhirnya jatuh terduduk. Pria itu sa

  • Cold boy & Introvert girl   Chapter 38

    Beberapa hari kemudian...Putri sudah sadar dan baru saja selesai melakukan kemoterapi pertamanya. Gadis kecil itu juga harus kehilangan rambutnya dipotong habis karena penyakitnya itu. Sejak tadi Putri terus merengek pada Adit untuk bertemu dengan Nayla. Sebenarnya Adit sudah menghubungi Nayla beberapa kali namun Nayla sama sekali tidak mengangkat panggilannya."Kak, Aku ingin bertemu Kak Nayla hiks Aku ingin memeluk nya hiks.""Putri, kak Nayla sedang sibuk. Lain kali saja ya?""Tidak mau! Hiks Aku mau sekarang!!"Tidak lama kemudian tiba-tiba Nayla datang membuat Putri langsung berteriak senang. Sebenarnya Nayla tahu jika Adit beberapa kali menghubunginya namun Samuel melarang nya untuk mengangkat panggilan itu. Hingga saat setelah Samuel mengantar Nayla ke sekolah, Nayla pun memutuskan untuk membolos pergi ke rumah sakit untuk

  • Cold boy & Introvert girl   Chapter 37

    Putri masih belum sadarkan diri, keadaannya pun mulai memburuk. Ibu pemilik panti asuhan sedang mengantar Chiko kembali ke panti jadi sejak semalam hanya Adit yang menunggunya. Ini sudah larut malam dan Adit masih betah terjaga disamping ranjang Putri. Pria itu tidak henti-henti nya menggenggam tangan gadis mungil itu. Hingga beberapa saat kemudian dering ponselnya berbunyi membuyarkan lamunan nya. Terlihat nama Nayla yang terpampang jelas dilayar ponselnya. [Adit : "Halo."] [Nayla : "Adit, bagaimana keadaan Putri? Apa dia sudah sada ?"] [Adit : "Belum."] Terdengar helaan nafas dari sambungan telepon membuat Nayla mulai khawatir dengan kondisi Putri. [Nayla : "Kamu sudah makan?"] [Adit : "Belum."] [Nayla : "Kamu jangan lupa makan. Jangan sampai sakit, kalau kamu sakit nanti siapa yang menjaga Putri?"] [Adit : "Iya."] [Nayla : "Yasudah, maaf kalau aku mengganggu mu. Aku akan matikan tlp nya. salam untuk Putri kal

DMCA.com Protection Status