Beranda / Romansa / Cintaku Terhalang Weton / 93. Kalian Akan Membayarnya

Share

93. Kalian Akan Membayarnya

Penulis: Rindu Rinjani
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Baik Bu Ratmi maupun Budhe Ning sama-sama tidak ada yang tahu dimana Danang tinggal. Hanya Ayu yang tahu dimana alamat Danang.

Mereka berdua pun memutusk an ke kamar Ayu untuk mencari tahu tentang Danang, barangkali masih ada petunjuk yang bisa ditemukan.

Bu Ratmi pun membuka laci meja rias Ayu. Ada beberapa kertas tak terpakai tersimpan di sana. Sepertinya Ayu tidak membawanya atau mungkin lupa untuk membuangnya.

Wanita paruh baya itu pun mulai memeriksa satu-per satu. Kebanyakan kertas yang tersimpan adalah struk ATM dan slip gaji. Sampai akhirnya Bu Ratmi menemukan slip gaji milik Danang diantara tumpukan kertas.

Bu Ratmi membaca dengan seksama dan yang menarik perhatian adalah alamat kantor cabang tempat Danang bekerja.

“Mas Suryo, ini ada alamat kantor Danang. Kira-kira bisa nggak ya?”

Pak Suryo hanya mengangguk kemudian melirik arloji di tangannya.

“Sekarang masih jam tujuh. Satu jam lagi aku akan berangkat ke kantornya dan menemui dia. Aku akan memaksa supaya Danang membawa kem
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Cintaku Terhalang Weton   94. Didatangi Pak Suryo

    Danang dikejutkan oleh telepon dari customer service. Seingatnya hari ini ia belum memiliki janji dengan nasabah manapun. Namun nama Suryo Wibowo dan Ratmi Sulistyowati terdengar sangat familiar di telinganya.Ia mengerutkan dahi dan bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi. Bagaimana mungkin mereka berdua berniat mencarinya.Danang yakin seratus persen kalau kedatangan mereka tidak ada hubungannya dengan pekerjaannya. Jika hanya salah satu saja yang datang, masih memungkinkan kalau ada urusannya dengan pekerjaan, tapi jika dua-duanya ini pasti ada hubungannya dengan Ayu, mengingat mereka berdua sudah bercerai.“Ada apa ya?” pikir Danang.Mungkinkah mereka ingin menyampaikan tentang pertunangan Ayu? Atau mungkinkah mereka ingin memintanya untuk menjauhi Ayu.Berbagai dugaan muncul di kepalanya, membuat hati Danang semakin lama semakin sesak saja.“Apa yang harus kulakukan?” batinnya kemudian ia mengusap wajah dan merapikan penampilannya.Dinda yang meja kerjanya berseberangan dengan

  • Cintaku Terhalang Weton   95. Tekad Danang

    Ayu tak dapat menyembunyikan kegembiraan ketika ia tiba di penginapan. Di tangannya tampak sebuah kantong plastik dengan logo toko ponsel.Selepas menjual ponsel lama berlogo buah tergigit, ia pun memutuskan untuk memberi ponsel dengan spek yang lebih rendah. Selain untuk menghilangkan jejak, ia juga butuh pegangan uang untuk dirinya selama menjalani awal kehidupan barunya.Ayu memang sudah menghubungi salah satu teman lamanya Tika yang kini tinggal di kota tujuan Ayu. Awalnya Ayu hanya meminta Tika untuk mencarikannya rumah kos, tapi ia begitu baik mempersilakan Ayu untuk menemaninya tinggal bersama di rumah yang sekarang ia tempati.“Tik, ini nomer aku yang baru, nomerku yang lama sudah kubuang ke laur,” tulis Ayu pada layanan pesan whatsapp kepada sahabatnya.Kali ini tekad Ayu sudah bulat, ia ingin benar-benar menghilang dari kehidupan keluarganya, menjadi pribadi yang lebih baru.Pesan dari Tika sama sekali belum dijawab, mungkin saja ia tertidur. Ayu pun memutuskan untuk kembali

  • Cintaku Terhalang Weton   96. Ketemu Kawan Lama

    Puas berleha-leha di kamar tidur barunya, dan mengembalikan tenaga, Ayu pun langsung cek out untuk melanjutkan perjalanan menuju kediaman teman lamanya Tika. Mereka berdua sangat akrab saat masih di bangku kuliah dulu, hanya beberapa tahun terakhir sajalah hubungan mereka sedikit menjauh akibat pekerjaan Tika di luar kota. Namun mereka masih saling berkomunikasi melalui DM instagram.Dari setiap postingan Tika, ada beberapa perbedaan yang memang muncul dalam beranda postingan Tika. Perempuan yang dulu terlihat kusam kini tampil glowing dan modis. Seringkali ia memamerkan kegiatan melakukan perawatan dan berbelanja barang mewah.Memang beberapa kali Tika mengajak Ayu untuk singgah ke rumahnya untuk temu kangen seperti jaman kuliah dulu. Namun baru kali ini ia menyempatkan diri main ke rumah Tika, lebih tepatnya mengungsi sementara.Dengan membawa harapan Ayu pun melanjutkan perjalanan membelah ibukota. Beruntung laju lalu lintas hari ini normal. Ayu tak mengalami hambatan apapun saat m

  • Cintaku Terhalang Weton   97. Tidak Bisa Konsentrasi

    Danang terlihat lemas dan tak ada gairah begitu ia kembali pada ruangannya, berulang kali ia memijit pelipisnya untuk menenangkan diri.Sesekali ia melirik layar monitor memperhatikan sosial media Ayu dan berharap ada petunjuk di sana. Namun sayangnya nihil. Hanya ada satu postingan berupa tautan video official dari penyanyi lawas asal negeri kanguru Air Supplay yang berjudul Goodbye.Tautan video itu dibagikan saat jam sepuluh malam. Sebenarnya Danang sudah melihat postingan itu tapi tak menganggapnya serius. Menurutnya itu hanya sebuah postingan biasa. Tak jarangAyu membagikan tautan berupa musik video di beranda sosial medianya, tanpa ada maksud apa-apa. Namun kini ia tahu kalau postingan terakhirnya menunjukkan ia memang berniat mengucapkan selamat tinggal untuk selamanya.“Ayu … Ayu kamu dimana to sayang?” tanyanya dalam hati.Tanpa disadarinya seperti biasa Dinda pun melirik ke arah ruangan Pak Danang. Mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi pada lelaki itu.“Kayaknya ada masa

  • Cintaku Terhalang Weton   98. Pencarian Pertama

    Hubungan Danang dan Ayu yang sudah begitu dekat membuat mereka saling percaya satu sama lain sampai pin ATM, password email dan id saja mereka pun tahu. Untuk id ponsel dan password mereka memang sengaja bertukar dengan alasan semisal ponsel hilang, mereka bisa saling mencari dimana lokasi ponsel itu berada.Senyum pun mulai terukir di wajah Danang saat ia menemukan koordinat lokasi ponsel Ayu berada. Memang seringkali koordinatnya tidak akurat, tapi setidaknya dapat di akses di sekitar situ.“Ketemu Pak?” tanya Dinda.Danang langsung menunjukkan layar monitor pada Dinda dan menunjukkan dimana lokasi ponsel Ayu berada pada Dinda.“Wah selamat Pak, kalau gitu kita harus segera nyusul ke sana, daripada nanti keburu pindah lokasinya,” ucap Dinda dengan berat hati.Ia tampak keberatan kalau sampai Ayu ketemu, tapi bagaimana jika Danang harus dituntut keluarga Ayu karena tidak bisa membawa puteri mereka dalam waktu satu minggu. Namun bukan Dinda namanya jika menyerah begitu saja. Ia akan m

  • Cintaku Terhalang Weton   99. Kabar Baik dan Kabar Buruk

    Dinda tersenyum sepanjang perjalanan pulang. Kejadian siang tadi masih melekat dalam ingatannya. Danang melihatnya sebagai seorang perempuan yang begitu tulus untuk membantunya menyelesaikan masalah.Entah berapa kali Danang menyampaikan rasa terima kasihnya pada Dinda kala itu. Lelaki yang menjadi incarannya itu merasa sangat terbantu dengan apa yang dilakukan olehnya.Danang memang membutuhkan dukungan saat ini. Hubungannya dengan sang kekasih harus kandas di tengah jalan dan berakhir dengan cara sang kekasih pergi entah kemana.Masih teringat jelas bagaimana lelaki itu tanpa sadar memegang telapak tangannya penuh harap agar gadis yang dimilikinya segera ditemukan. Naif sekali Danang saat mengatakakan kalau cinta tidak harus memiliki.Sedikit banyak pernyataan itu memang sangat berarti bagi Dinda, artinya ia bisa dengan mudah memiliki Danang suatu saat nanti. Ia percaya kalau cinta bisa tumbuh dengan sendirinya. ***Sambil berbaring di ranjang ukuran king

  • Cintaku Terhalang Weton   101. Rahasia Tika

    Ayu tak bisa menghentikan kekagumannya saat tiba di rumah Tika. Rumah tinggalnya mengusung tema minimalis dengan dua lantai. Di lantai bawah terdapat kamar yang tertata rapi, sepertinya sengaja dikosongi mungkin digunaskan ketika kedua orang tuanya berkunjung ke rumah.“Ayo Yu, nggak usah malu-malu,” ajak Tika kemudian menggandeng tangan sahabatnya untuk naik ke lantai dua.Kedua mata Ayu terus-terusan memandang ke arah interior yang begitu rapi dan bersih. Semuanya tampak mewah, sudah pasti harganya sangat mahal. Beberapa perabotan ada yang dikenal oleh Ayu, karena ia sempat menginginkannya saat akan memilih dekorasi buat rumah tinggal Danang.“Eh Tika, rumah kamu bagus banget, isinya juga wow banget, ya ampun aku jadi pengin deh,” puji Ayu.Tika hanya tersenyum mendengar pujian sahabatnya kali ini.“Ini bukan rumahku Yu, gajiku nggak cukup buat kredit rumah seperti ini. Mampuku masih sekedar sewa,” jawab Tika diikuti anggukan Ayu.Saat mengatakan tentang rumahnya, Tika seperti menut

  • Cintaku Terhalang Weton   101. Pertemuan di Club

    Baju terusan vintage dengan panjang lebih tinggi dari atas lutut membalut tubuh Dinda malam ini. Kulitnya yang putih sangat cocok dipadukan dengan baju terusan baby pink yang diberi aksen glitter. Wajahnya dirias dengan warna-warna soft tapi berefek glitter. Sementara rambutnya yang keemasan dibiarkan tergerai lurus. Dinda ingin tampil all out dan sempurna malam ini. Sudah cukup lama ia tidak bersenang-senang di dunia malam.Perempuan kaya ini meminta sopirnya untuk mengantarnya ke club eksekutif yang biasa didatangi Wira. Sengaja ia datang lebih awal karena belum terlalu banyak pengunjung agar lebih leluasa untuk berbicara dengan Wira.Perempuan berambut keemasan ini pun memilih duduk di dekat bar dan meminta pelayan untuk menyajikan sex on the beach, cocktail ringan yang cocok untuk mereka yang mudah haus. Namun memberikan efek di akhir setelah minum beberapa gelas.Dinda duduk dengan elegan, salah satu kakinya pun disilangkan. Bawahannya yang mini membuat roknya tersingkap dan mema

Bab terbaru

  • Cintaku Terhalang Weton   224. Biar Ayu Tahu

    Dengan frustrasi Danang meninggalkan ruang perawatan saat Dinda terlelap sebagai reaksi obat bius yang disuntikkan. Manager marketing itu menyusuri koridor klinik bersalin dengan keresahan yang pekat. Dia sama sekali tak menyangka acara gathering yang diadakan oleh bank tempatnya bekerja menjadi awal masalah.Mendengar ancaman Dinda tadi, dia merasa seolah langit runtuh di atas kepalanya. Entah bagaimana cara mencari bukti-bukti yang dia butuhkan. Untuk saat ini Danang hanya meyakini perasaan dan analisa berpikirnya bahwa dia tak bersalah.Danang hanya ingat merasa ngantuk setelah makan malam bersama Dinda. Bahkan dia tak sanggup untuk menyetir mobil dan membiarkan Dinda mengambil alih kemudi. Setelah itu dia tak ingat apa pun lagi yang diperbuatnya."Aaarrgh ... sial banget siih! Bisa-bisanya perempuan itu mengancam untuk melaporkan ke polisi atas tindakan yang tidak pernah kulakukan! Hiiih!" Danang berteriak dengan rasa sesal dan kesal saat tiba di taman depan klinik sambil bergumam

  • Cintaku Terhalang Weton   223. Drama Semakin Menjadi

    Danang menghindari Dinda dan menjauh menuju meja makan. Sementara Dinda yang kesal dengan sikap Danang terus mengekori lelaki itu. Dengan kasar Dinda menarik kursi di samping Danang yang duduk dekat meja makan."Mas, ini anakmu. Masa kamu lupa kalau sudah meniduriku malam itu?" Dinda memaksa meraih tangan Danang yang terlipat di atas meja makan.Danang bergeming. Dia diam sambil kembali berusaha mengingat kejadian malam itu. Namun tak satu pun potongan ingatan meniduri Dinda terlintas dalam benaknya. Dengan kesal Danang menggebrak meja makan."Jangn membodohiku, Dind. Malam itu tidak terjadi apa-apa di antara kita!" Danang mengepalkan kedua tangan dengan marah hingga buku jari-jarinya memutih."Lalu bagaiman aku bisa hamil kalau kamu nggak meniduriku, Mas? Ini anakmu! Jangan jadi pengecut kamu!" Amarah Dinda terpancing hingga berteriak memaki DanangDinda sama sekali tak menduga jika ternyata Danang sulit ditekan. Pria yang tampak baik dan santun itu nyatanya keras keapla dan tak mau

  • Cintaku Terhalang Weton   222. Sandiwara Dinda

    Dinda termenung mendengar ucapan Wira. Serasa dihipnotis Dinda bahkan merasa saran Wira adalah sebuah ide yang cemerlang. Lagi pula semua orang sudah tahu foto-foto dirinya bersama Danang yang sengaja ia kirimkan ke grup-grup WA perusahaan."Tapi saat ini kan Danang sedang diskorsing, Mas. Gajinya juga dipotong. Aku nggak mau ya hidup dengan lelaki miskin. Kebutuhanku banyak." Dinda menyampaikan uneg-uneg yang mengganjal di hatinya.Bagaimanapun Dinda tak ingin hidup susah bersama lelaki yang memang disukainya. Ia khawatir selamanya gaji Danang akan dipotong. Sementara jika kehamilannya terus membesar akan butuh biaya yang lebih banyak.Wira tertawa mendengar ucapan Dinda. Perempuan matre seperti Dinda tak pernah ada tempat di hatinya. Apa lagi selama ini Dinda hanya lah sebuah mainan baginya."Nggak selamanya gaji Danang akan dipotong. Kalau pimpinan cabang bank dimana kamu bekerja tahu bahwa lelaki itu bertanggung jawab padamu, bisa jadi malah dia akan naik posisi." Wira mempermain

  • Cintaku Terhalang Weton   221. Penolakan Wira

    Dengan wajah penuh rasa sesal Dinda menatap pakaian Agil yang Kotor terkena muntahannya. Ia sendiri merasa jijik dengan cairan kehijauan dan berbau itu. Tak bisa dibayangkannya bagaiman perasaan Agil yang bajunya berlumuran cairan yang keluar dari lambung Dinda."Gil, maaf." Dinda menatap sendu seraya menangkupkan kedua tangan di depan dada. Agil berdecak mendengar permintaan maaf Dinda. "Sudah aku nggak apa-apa. Tinggal ganti baju aja. Kamu sebaiknya mengisi perut yang kosong. Itu makanannya masih bersih. Makan lah, meskipun sedikit." Kembali Agil membuka bungkusan makanan dan mengambil sepotong pizza lalu menyodorkan pada Dinda.Entah kenapa Dinda menutup mulut dan hidungnya. Aroma makanan favoritnya itu berubah layaknya monster yang menakutkan. Ia mendorong tangan Agil dengan sebelah tangan yang tak digunakan untuk menutup mulut. "Jauhkan, Gil. Perutku eneg membaui makanan itu."Pak Bambang yang ada di ruangannya memperhatikan interaksi antara Dinda dan Agil. Dia merasa heran den

  • Cintaku Terhalang Weton   220. Gejala Aneh Pada Dinda

    Dinda merasa puas akhirnya pimpinan dan para karyawan di tempatnya bekerja mengetahui skandal yang dia ciptakan. Malam itu memang Dinda menjebak Danang. Saat makan malam diam-diam ia menaburkan obat tidur ke dalam makanan Danang. Dengan dibantu oleh Wira, ia membawa Danang ke kamarnya.Dengan bantuan Wira juga maka Dinda memperoleh hasil foto yang luar biasa manipulatif. Foto-foto topless yang seolah dirinya ditiduri Danang berhasil menimbulkan banyak spekulasi pendapat yang rata-rata menguntungkannya. Bahkan Danang sampai menerima sangsi skorsing dan pemotongan gaji dari bank tempat mereka bekerja.Meskipun puas foto-foto itu tersebar, namun Dinda kecewa karena hingga hari ini Danang belum juga dapat diraihnya. Lelaki itu bahkan makin dingin dan cenderung menghindari Dinda. Bagaimana bisa Dinda mengikat hati Danang jika sampai saat ini jarak masih membentang di antara mereka.Waktu terus berlalu sejak Danang diskorsing. Hari ini masuk Minggu kedua Dinda tak melihat kehadiran Danang d

  • Cintaku Terhalang Weton   219. Permintaan Budhe

    Sesaat setelah masuk ke dalam rumah Ayu, Wira disuguhi teh hangat dan setoples penuh camilan. Budhe Ning juga mempersilakan Wira untuk salat di rumah itu. Namun Wira memilih untuk berangkat ke musala terdekat dan salat magrib di sana.Budhe Ning mencari keberadaan Ayu setelah Wira berangkat ke musala. Sedangkan Ayu memanfaatkan waktu yang ada dengan mandi dan bersiap untuk salat. Di pintu dapur menuju ruang makan, Ayu berpapasan dengan Budhe Ning."Nduk, kamu itu tadi ke mana? Ndak enak loh sama Nak Wira kalau kamu pergi tapi Ndak bilang-bilang dulu sama calon suamimu. Apa lagi Nak Wira tahunya kan hari ini kamu itu cuti." Budhe Ning menghalangi langkah Ayu yang hendak ke kamarnya.Ayu sendiri merasa jengah dengan segala ucapan budhe Ning yang terus saja nyerocos tentang perjodohan antara dirinya dan Wira. Padahal hingga detik ini Ayu masih terus meragukan ketulusan cinta Wira padanya."Ngapunten, Budhe. Saya mau salat dulu. Sebentar lagi waktu magrib habis." Ayu memotong ucapan Budhe

  • Cintaku Terhalang Weton   218. Ternyata Dia

    Setelah meninggalkan taman kota, Wira membawa Ayu ke cafe dimana seharusnya Danang mengajak perempuan itu ketemuan sebelumnya. Wira memilih tempat duduk di sudut agar leluasa mengamati lalu lalang orang keluar masuk cafe itu."Jadi ini tempat penuh kenangan antara kamu dan Danang?" Wira menatap Ayu sebelum mengambil buku menu yang ada di meja pelanggan.Ayu berjengit mendengar pertanyaan Wira. Entah dari mana lelaki itu tahu tentang cafe ini yang memang salah satu tempat favorit dan menjadi kenangannya bersama Danang. Ia sering melepas penat selepas kerja di hotel Premier milik lelaki yang saat ini duduk di sisi kanannya. Setiap kali berkunjung ke tempat ini biasanya Ayu janjian dengan Danang. Keduanya menghabiskan waktu dan mengisi kembali energi yang terkuras seharian saat bekerja dengan menikmati kopi panas yang uapnya meruap menenangkan jalinan sinap di kepala mereka. Alunan live music di cafe ini menemani percakapan Ayu dan Danang kala itu."Hai ... halo ...." Wira melambaikan ta

  • Cintaku Terhalang Weton   217. Mungkinkah?

    Danang meninggalkan taman kota dengan hati gundah. Ucapan Ayu terngiang di telinganya. Dia kecewa karena Ayu membela Wira. Namun pembelaan Ayu terhadap Wira justru menimbulkan tanda tanya besar di hati Danang.Sambil berpikir Danang megendarai mobil dengan kecepatan sedang. Diiringi lampu jalanan yang mulai benderang dan alunan azan magrib, Danang tiba di rumah yang ditinggalinya bersama sang ibu.Setelah memarkirkan mobil di halaman rumah, Danang berjalan gontai menuju rumah. Saat dia membuka pintu, Bu Asih-ibunya, tampak baru saja selesai berwudhu. Raut wajah teduh Bu Asih basah dengan air yang menetes."Nang, tumben kamu lemes gitu," tegur ibunya.Danang berusaha menyembunyikan keresahannya dari perempuan yang melahirkannya. Dia tak ingin ibunya terseret dalam keresahan yang merajai hati saat ini."Nggak apa-apa, Bu. Cuma cape saja," Danang meraih tangan Bu Asih dan mengecup punggung tangan surganya.Bu Asih membelai kepala sang putra dengan lembut. "Yawis, kamu mandi dulu biar leb

  • Cintaku Terhalang Weton   216. Bertengkar Lagi

    Dalam kekesalannya Danang tatapan Danang beradu dengan pandangan Wira yang sedang tersenyum penuh misteri seolah mengejeknya. Dia pun bangkit dan berjalan menuju tempt duduk Wira yang berseberangan dengan bangku taman yang didudukinya bersama Ayu.Melihat Danang yang berdiri dan berjalan menuju bangku seberang, Ayu merasa heran. Namun keheranannya terjawab saat pandangnnya menemukan sosok Wira yang sedang dihampiri Danang. Dengan penuh tanda tanya Ayu bangkit dan mengekori langkah Danang."Mau apa kau di sini?" Danang berkacak pinggang sambil membentak Wira.Melihat Danang yang berdiri di hadapannya dengan kemarahan yang pekat, Wira hanya mengangkat sudut bibirnya. Dia tersenyum penuh ejekan. "Masalah kalau aku di sini? Setahuku ini tempat umum. Siapa pun boleh ke sini?" Sambil memainkan kunci mobil di tangannya, Wira menjawab pertanyaan Danang.Danang mendengus kesal. "Nggak usah sok-sokan kau. Pasti kau membuntuti Ayu ke sini kan!" Jari telunjuk tangan kanan Danang diacungkan ke dep

DMCA.com Protection Status