Share

Bab 89

Yara memegang sendoknya dengan erat dan menundukkan kepalanya.

Yara mau membalas ucapannya, tetapi ada semacam rasa asam menyebar di dadanya yang membuatnya sedikit mual.

Dia merasa seperti akan muntah di meja makan begitu dia membuka mulutnya.

Melihatnya seperti ini, Agnes menjadi lebih bersemangat.

"Aku tahu resep parsial, aku akan menyuruh seseorang mengambilkan obat hari ini. Kamu bisa makan itu dulu."

Resep parsial itu tentu saja palsu, menemukan cara untuk menyiksa Yara adalah tujuannya.

Ekspresi Yara menjadi makin masam, dia hanya mau bangun dan pergi.

"Nggak perlu." Yudha yang berada di sampingnya membuka mulutnya. "Aku nggak suka anak-anak."

"Omong kosong apa yang kamu katakan?" Agnes hampir menjatuhkan sendoknya.

"Aku nggak mengatakan omong kosong." Yudha berkata dengan ekspresi serius, "Aku nggak suka anak-anak dan nggak mau punya anak."

"Kamu!" Agnes langsung amarah.

"Itu adalah hal langka." Tanto yang dari tadi hanya menonton, membuka mulutnya, "Kepala keluarga Lastana men
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status