Share

Bab 90

Di dalam perut paus, muncul sebuah rumah kecil yang nyaman.

Di bawah langit malam yang biru, terdapat sebuah rumah kecil yang indah dan cantik, halaman kecil yang romantis dan indah serta sebuah keluarga yang bahagia berkumpul di sekitar api unggun.

Pertama kali dia melihat gambar ini, Kakek Susilo tahu Yara bukanlah orang yang licik dan mata duitan seperti kata orang lain.

"Kakek, ayo mulai." Yara menyarankan.

Yara sedikit gugup karena ini adalah pertama kali dia mencoba menggambar dengan tangan kirinya.

"Oke."

Kakek Susilo mengangguk dan mulai menggambarkan mimpinya.

Mimpinya terjadi di samping sebuah danau, yang berada di tengah-tengah hutan yang lebat dan dalam, dikelilingi oleh bunga-bunga berwarna-warni, tanaman dan pepohonan serta peri yang mirip kupu-kupu.

Segera, Yara memiliki imajinasi dalam benaknya dan siap untuk mulai menggambar.

Namun, segera setelah Yara menggambar goresan pertamanya, dia menyadari ada sesuatu yang tidak beres.

Goresan ini tampak seperti goresan anak kec
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status