Share

Bab 110

Agnes menatap Yudha dengan serius. "Kalau begitu, kamu bisa bilang sama Ibu dulu. Ibu bisa membantumu mengaturnya, kenapa kamu harus diam-diam pergi?"

"..." Yudha terdiam.

"Itu karena kamu tahu itu bukan hal yang benar dan Ibu nggak akan setuju." Agnes menjawab untuknya.

"Ibu!" Yudha menunduk. "Maafkan aku."

"Kamu nggak perlu meminta maaf pada Ibu, hari ini kakekmu kembali dengan selamat dan sehat, kalau ada yang terjadi padanya ...."

Agnes menghela napas berat, "Kamu mau minta maaf sama siapa juga nggak ada gunanya."

"Kamu sudah dewasa." Agnes melihat ke arah jendela. "Kamu punya pemikiranmu sendiri dan kata-kata tidak mendengarkan kata-kata Ibu lagi. Tapi, jangan lupa bagaimana kamu bisa sampai di posisimu sekarang."

Yudha masih menundukkan kepalanya, tulang belakangnya yang lurus dipenuhi dengan sikap keras kepala yang samar-samar tidak terdeteksi.

Agnes memahami putranya dan juga tahu kata-katanya berpengaruh.

Setidaknya sekarang, Yudha masih dalam kendalinya, jika ini menjadi masa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status