Share

Bab 0418

"Bibi, Amel nggak sakit kok." Si kecil ini terlalu baik.

Yara menarik napas dan menahan air matanya. "Amel, apa ... ayahmu yang memukulmu?"

Amel ragu-ragu sejenak, lalu mengangguk dan segera menjelaskan, "Ayah kadang kangen Ibu. Kalau sudah minum alkohol, Ayah .... Tapi Amel nggak menyalahkan Ayah."

Yara tidak dapat menahan air matanya. Anak kecil di depannya ini terlalu baik dan malang.

Namun, dia hanya orang luar. Dia tidak bisa berbuat apa-apa.

Sambil membantu Amel mandi, dia bertanya, "Amel, kamu masih ingat ibumu?"

Mungkin ibu anak itu tidak punya pilihan dan harus pergi. Mungkin ibunya ini adalah satu-satunya harapan bagi Amel.

Amel menggeleng. Ibunya sudah pergi selama yang dia ingat.

Yara tidak menyerah. "Ibumu nggak meninggalkan nomor telepon atau kontak apa-apa?"

Amel menggeleng lagi.

Rasanya aneh sekali. Apakah ibu ini benar-benar menelantarkan Amel dengan begitu kejamnya?

Yara bertanya lagi, "Kalau Ayah? Dia pernah bicara tentang Ibu? Seperti apa wajahnya? Atau yang lainnya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Endar Wati
Melanie wanita sundal,Yo lah thor hancurkan Melanie dan antek-anteknya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status