Share

Bab 0394

Namun, dia sangat mengantuk. Dia hanya ingin memejamkan mata sejenak saja, tapi tanpa sadar terlelap entah berapa lama. Saat tersentak bangun lagi, dia terkejut mendapati Yara belum kembali.

Siska langsung terduduk, berkeringat dingin.

"Rara?" Dia keluar ke koridor dan memanggil pelan, tidak mendengar jawaban.

Dia tidak tahu sudah berapa lama dia tertidur. Dia hanya merasa jantungnya seperti mau copot dari dadanya.

Dia berjalan cepat ke arah toilet, semakin cepat, dan akhirnya berlari.

Sesampainya di depan pintu toilet, dia merasakan embusan angin dingin yang kuat, langsung menghempas kakinya. Untungnya, dia berpegangan pada dinding.

Dia pun segera paham bahwa jendela toiletnya pasti terbuka.

Siska tidak berani berpikir lebih jauh. Dia masuk ke dalam toilet secepat mungkin sambil berpegangan pada dinding. Benar saja, dia melihat jendela sudah terbuka dan Yara berdiri di dekatnya.

Dia panik dan segera bergegas memeluk Yara.

"Rara, jangan gegabah!" teriak Siska. "Berpikirlah dulu, jangan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status