Share

Bab 0313

Author: Jus Strawberi
last update Last Updated: 2024-06-20 18:00:00
"Paman!" Hati Yara terasa sesak.

Namun, dia hanyalah seorang ibu tunggal yang akan bercerai. Mengungkap hubungannya dengan Santo tidak akan berdampak baik bagi bisnis keluarga Lubis.

Sebaliknya, Melanie, sebagai calon istri kepala keluarga Lastana, lebih bermanfaat bagi keluarga Lubis dan Santo.

Yara mengerahkan seluruh kekuatannya untuk tersenyum. "Semuanya sudah berlalu. Kita semua akan baik-baik saja mulai sekarang."

"Ya, semuanya baik-baik saja." Santo menghela napas lega.

Dalam hatinya, dia tahu bahwa sikapnya ini sangat egois. Namun, sebagai orang tua, mana mungkin dia menghindar dari keegoisan? Dia tidak punya pilihan lain.

Setelah Santo pergi, Siska dan Felix bergegas masuk untuk memeriksa keadaan Yara.

"Bagaimana? Sudah dibalas?" tanya Siska ragu-ragu.

"Iya." Yara tersenyum. "Aku lega Bibi Zaina baik-baik saja."

Keduanya saling berpandangan dan menghela napas lega di saat yang bersamaan.

"Aku capek, mau tidur sebentar." Yara menoleh ke arah Felix. "Kak Felix, aku ingin makan a
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Cinta yang Tertukar   Bab 0314

    Dia juga hampir salah bicara, Melanie bilang itu adalah keinginan terakhir Zaina.Dia mengulangi, "Melanie bilang itu adalah keinginan Bibi Zaina. Katanya, dia nggak ingin hambatan bagi kebahagiaan mereka."Tangan Yara tersembunyi di balik selimut, kukunya tertancap kuat di telapak tangannya.Dia merasa sangat benci. Melanie sangat egois.Wanita kejam ini benar-benar tidak mempertimbangkan perasaan Santo sama sekali, atau tatapan orang-orang di sekitarnya. dia hanya memikirkan tujuannya sendiri.Jika Santo tidak datang hari ini dan mengatakannya, Yara merasa dia akan pergi dan merusak pernikahannya."Nggak apa-apa, prioritaskan yang lebih penting." Yara tersenyum pada Felix."Rara ...." Felix masih ingin berkata, tentu saja Yara lebih penting baginya."Beneran, Kak, urus pernikahannya dulu." Yara bersikeras. "Masalah ini sudah terlalu lama berlarut-larut, menyiksa semua orang.""Baiklah." Felix mengangguk setuju.Malam harinya, Siska tetap tinggal untuk menemani Yara."Siska." Yara ber

    Last Updated : 2024-06-20
  • Cinta yang Tertukar   Bab 0315

    "Siska?" Sebuah suara yang tidak asing tiba-tiba terdengar.Yara dan Siska menoleh bersamaan, dan melihat ternyata itu Tanto.Tanto mengenakan tuksedo yang dirancang dengan sangat baik, membuatnya terlihat anggun sekaligus santai.Dia melirik penuh arti ke arah Yara, lalu kembali menatap Siska. "Bisa bicara sebentar?""Nggak ada yang perlu dibicarakan." Siska menggandeng tangan Yara dan hendak pergi. "Rara, ayo ke sana."Tanto berjalan maju dan menghadang jalan mereka. "Yara, kamu pasti nggak ingin menarik terlalu banyak perhatian, 'kan?"Kata-kata ini jelas merupakan sebuah ancaman."Tanto, kamu nggak punya malu?" Siska menggertakkan gigi."Malu kenapa?" Tanto tampak seperti tidak akan mundur sampai mencapai tujuannya. "Siska, kamu tahu sifatku. Aku cuma mau ngobrol sebentar saja."Siska menatap Yara dengan penuh permintaan maaf."Nggak apa-apa, aku tunggu kamu di sana." Yara benar-benar tidak ingin menarik perhatian. Dia tidak ingin Yudha atau Melanie menyadari dia ada di sini."Oke,

    Last Updated : 2024-06-20
  • Cinta yang Tertukar   Bab 0316

    "Gara-gara kamu, sialan ...." Tanto menggertakkan gigi dan mengucapkan beberapa kata lagi dengan cepat, "Aku nggak bisa keras.""Apa?" Siska kali ini dapat mendengarnya dengan jelas. Dia hanya ingin mendengarnya lagi."Aku nggak bisa keras!" Tanto hampir meraung.Benar-benar mencengangkan. Dia sudah berganti berbagai macam wanita untuk mencobanya, selalu tidak berhasil juga.Jika terus seperti ini, dia benar-benar mengira mungkin ada yang salah dengan organnya itu."Hahaha ...." Siska tertawa lepas. "Tanto, ini karma untukmu. Karma karena kamu mempermainkan terlalu banyak wanita, hahaha ....""Diam!" Tanto sangat marah sampai dia mendorong Siska ke pintu lagi. Tubuh bagian bawahnya juga ikut menekan wanita itu kuat-kuat.Siska tersentak dan seketika tersadar.Mau bagaimana lagi. Ini adalah satu-satunya tubuh yang pernah dia kenal. Di dalam tubuh ini, terdapat segala macam kenangan tentangnya.Siska merasakan sesuatu yang keras itu dan mendorong Tanto menjauh dengan satu tangan. "Menjau

    Last Updated : 2024-06-20
  • Cinta yang Tertukar   Bab 0317

    Tanto akhirnya melepaskan Siska, untuk membuktikan bahwa dia bukan pria berkepala batu yang tidak bisa mengendalikan nafsunya.Dia merasa sedih.Karena dia saat ini benar-benar tidak bisa mengendalikan reaksi tubuhnya.Saat diinginkan tidak datang. Saat tidak inginkan malah tidak mau pergi.Seorang playboy sejati tidak seharusnya seperti ini!Dengan perasaan murung, dia pergi ke kamar mandi untuk menyelesaikan masalahnya sendiri.Siska keluar dan segera pergi mencari Yara, tetapi sahabatnya itu tidak ada di mana-mana.Pada saat itu, Yara dipanggil ke ujung koridor oleh Silvia.Kini setelah masalahnya selesai, Silvia merasa akhirnya bisa berkata sesukanya di depan Yara."Mau apa kamu di sini?" Dia berkata dengan nada menghina, dengan kesombongan seorang pemenang.Yara bersandar dengan lembut ke dinding. "Menghadiri pernikahan, tentu saja.""Haha ...." Silvia tertawa menghina. "Yara, kamu benar-benar pecundang, kamu nggak pantas berada di sini."Yara mengerutkan bibirnya dan menatap wani

    Last Updated : 2024-06-21
  • Cinta yang Tertukar   Bab 0318

    "Melanie, Melanie ...." Yara berkata dengan susah payah, berusaha keras untuk mengendalikan diri, tetapi tubuhnya gemetar tanpa henti.Siska semakin khawatir. "Si anjing Melanie kenapa?""Dia yang melakukannya. Dia yang membunuh ...." Yara menggigit bibirnya sebelum mengeluarkan kata, "Ibuku!"Setelah mengucapkan kata-kata ini, seluruh kekuatan dalam tubuhnya seolah-olah terkuras habis. Tubuhnya terjatuh dengan lemah.Siska buru-buru meraihnya. Sekujur tubuhnya terasa dingin dan suaranya menggigil. "Rara, kamu ... tahu?"Tubuh Yara masih terkulai dan pandangannya gelap.Pada saat ini, seluruh pikirannya diliputi penyesalan. Dia mengira bahwa Melanie akan memperlakukan Zaina dengan lebih baik dengan mengalah lagi dan lagi.Namun, dia lupa bahwa Melanie adalah orang gila yang tidak berperasaan.Melanie membunuh Zaina, dan dia, dia ikut andil di dalamnya.Dia sangat sedih, sangat sedih sampai tidak bisa menahannya."Rara? Rara?" Siska melihat tubuh Yara terkulai lemas dan benar-benar ping

    Last Updated : 2024-06-21
  • Cinta yang Tertukar   Bab 0319

    Ketika Silvia menemukan ruang ganti pengantin, waktunya sudah sepuluh menit sebelum upacara dimulai.Melanie sudah siap. Gaun pengantin putihnya dihiasi dengan berlian. Seperangkat perhiasan yang dikenakannya saja berharga 40 miliar."Melly." Mata Silvia memerah seketika. Putrinya akhirnya mencapai kesuksesan. "Selamat ya."Melanie hari ini juga lebih bahagia dari sebelumnya. Dia mengusir semua orang, hanya menyisakan dirinya dan Silvia.Dia menghampiri Silvia dan memeluknya dengan lembut. Tanpa bantuan Silvia, dia tidak akan bisa berada di sini hari ini."Ibu, aku akan menghormatimu dengan baik di masa depan, membelikanmu rumah yang besar, mobil mewah, dan tas-tas bermerek.""Oke, kamu memang anak Ibu yang baik. Nggak sia-sia cinta Ibu untukmu." Silvia terisak kecil. "Ya sudah, waktunya sudah hampir tiba, saatnya keluar."Melanie mengangguk dan ketika dia melepaskan Silvia, dia melihat sebuah bekas di wajah Silvia.Dia melihat lebih dekat dan baru mengenali bahwa itu tampak seperti be

    Last Updated : 2024-06-21
  • Cinta yang Tertukar   Bab 0320

    "Bukan urusanmu." Yara berbalik dan hendak pergi.Silvia mencengkeram lengannya. "Kamu tidak boleh pergi ke mana-mana. Kamu nggak diundang di pesta pernikahan Melly.""Lepaskan aku." Yara meronta.Saat itu, waktu yang ditunggu-tunggu pun tiba. Semua orang telah berkumpul di tempat pernikahan. Koridor ini kosong.Silvia semakin berani dan mencengkeram lengan Yara dengan cengkeraman maut. "Kamu ikut denganku, kamu nggak diterima di sini."Dia menyeret Yara pergi."Lepaskan aku, lepas." Yara meronta keras. Dia harus menghentikan pernikahan ini.Silvia tidak menyangka Yara begitu kuat saat dia marah. Dia hampir kehilangan pegangannya.Dia spontan mendapat ide dan berkata, "Bukankah kamu ingin tahu bagaimana Zaina meninggal?"Benar saja, Yara berhenti meronta."Kamu ikut aku, pergi ke ruangan itu. Nanti aku beri tahu." Silvia menunjuk ke sebuah ruang tunggu tak jauh dari situ."Kau benar-benar akan memberi tahu aku?" Yara tampak percaya."Ya, ayo pergi. Nggak enak bicara di sini." Silvia me

    Last Updated : 2024-06-21
  • Cinta yang Tertukar   Bab 0321

    "Rara!"Santo membuang muka dengan susah payah. Tatapan mata anak itu membuatnya merasa sangat sesak.Namun, bagaimana mungkin dia, sebagai ayah Melanie, membiarkan seseorang merusak pernikahan putrinya?"Rara, Paman mohon, pergilah!""Cepat!" Silvia mengerahkan sekuat tenaga untuk menyeret Yara, dan dengan kejam mencubit perut Yara keras-keras. "Anjing jalang, jangan mimpi merusak pernikahan Melly!"Yara menangis karena rasa sakitnya, tetapi dia malah semakin tidak ingin menyerah.Dia segera mengambil keputusan dan memelankan suaranya untuk mengingatkan Santo, "Paman, ada sesuatu yang lain yang terjadi di balik kematian Bibi."Apa?Santo seperti disambar petir dan menatap Yara dengan mata terbelalak.Yara melawan Silvia sekuat tenaga dan terus merayu Santo, "Bantu aku, aku akan memberitahumu."Dia tidak bisa berkata banyak pada saat ini, tetapi informasi itu saja sudah cukup untuk membuat jantung Santo berdebar kencang.Benar saja, saat Yara hampir berhasil ditarik, Santo meraih lenga

    Last Updated : 2024-06-24

Latest chapter

  • Cinta yang Tertukar   Bab 0627

    Pada hari yang telah disepakati, Yudha menerima telepon dari Revan di pagi hari."Pak Yudha, saya di Meria sekarang, sedang menunggu penerbangan pulang. Seluruh informasinya sudah hampir lengkap.""Bagus." Yudha agak terkejut. Dia tidak menyangka Revan perlu pergi ke Meria. dia menambahkan, "Hati-hati di perjalanan. Aku tunggu kepulanganmu.""Pak Yudha." Revan menatap dokumen di tangannya. "Saya akan pergi ke rumahmu setelah sampai di sana. Sebelum itu ... siapkan mentalmu.""Oke." Yudha menutup telepon. Dia sebenarnya merasakan sedikit firasat buruk dalam hatinya.Dia menatap kalender dan melihat hari persidangan perceraiannya akan tiba dua hari lagi. Masih ada waktu.Satu hari terasa sangat panjang bagi Yudha. Dia meninggalkan semua pekerjaan dan kembali ke rumah keluarga besar untuk bermain sebentar dengan Agnes dan Yovi, lalu kembali ke vilanya dan menunggu.Agnes bertanya, "Kerjaanmu hari ini sudah selesai 'kan? Kenapa buru-buru pergi? Temani anakmu lebih lama lagi."Sejak ada Yov

  • Cinta yang Tertukar   Bab 0626

    Saat masuk ke ruang tamu, Santo jelas merasa agak malu, tapi Felix dan Gio bersikap seolah-olah tidak terjadi apa-apa dan bicara dengannya seperti biasa.Yara membawa album foto yang baru diambilnya dan mereka semua berkumpul untuk melihat."Ayah, lihat, ini foto pernikahanmu. Kalian masih sangat muda waktu itu, sangat tampan dan cantik."Santo tersenyum dan mengulurkan tangan untuk menyentuh Zaina di foto itu."Senyum Ibu sangat cantik di foto ini. Yang ini, Ayah, kamu sangat tampan ...."Sambil berbicara, Yara memperhatikan ekspresi Santo. Di dalamnya banyak foto-foto Melanie. Dia berusaha untuk menyebutnya sesedikit mungkin.Lambat laun, raut wajah Santo menjadi semakin serius.Tiba-tiba, air mata menetes membasahi album foto."Ayah, kamu kenapa?" Yara sedikit panik dan berusaha menyingkirkan album foto itu. "Kita lihat besok lagi saja, nggak apa-apa."Santo menunduk. Tangannya membelai wanita yang ada di foto tersebut dengan penuh kasih sayang. "Kenapa aku nggak pulang lebih cepat

  • Cinta yang Tertukar   Bab 0625

    Segera setelah pintu kamar mandi terbuka, bau menyengat menghantam. Ada noda air berwarna kuning di lantai. Tidak perlu ditanya lagi apa itu.Santo membelakangi semua orang, meringkuk di sudut ruangan. Seluruh tubuhnya gemetar."Kalian keluar dulu." Yara merasa dadanya sangat sesak dan meminta semuanya pergi."Rara, nggak apa-apa, biarkan aku membantumu." Siska bergegas berkata."Nggak usah." Yara menggeleng dan menatap mereka dengan memohon, "Keluar dulu, oke? Keluar!""Ayo, kita tunggu di ruang tamu." Gio akhirnya merespons, mengangguk kepada Yara, dan menarik pergi Felix dan Siska.Yara berdiri di ambang pintu, mengendus-endus, dan berseru lirih, "Ayah, mereka sudah pergi. Nggak apa-apa."Santo masih meringkuk di pojokan.Dia adalah kepala keluarga Lubis, yang berwibawa dan terhormat seumur hidup. Tapi sekarang ... pikirannya sudah tidak jernih lagi dan menghadapi hal semacam ini saja tidak bisa."Ayah!" Yara dengan hati-hati melangkah maju dan menarik lembut pakaian Santo. "Ayah, n

  • Cinta yang Tertukar   Bab 0624

    Yara juga berdiri dan menatap mata Melanie. "Bahkan meski mereka tahu kebenarannya dan menukar kita kembali, mereka tetap akan sangat mencintaimu dengan kasih sayang yang sama.""Melanie, kamu kehilangan dua orang yang paling menyayangimu. Kamu benar-benar nggak menyesalinya?" Yara sedikit emosional."Nggak!" kata Melanie dengan sangat tegas. "Yara, asal kamu tahu, nggak ada kata "menyesal" dalam kamus hidupku. Ambil barang-barangmu dan cepat pergi. Nggak usah ngoceh nggak jelas di sini."Yara menggelengkan kepalanya, mengambil album foto itu dan mengatakan satu hal lagi, "Jaga dirimu baik-baik."Dia keluar dari vila, mengucapkan selamat tinggal kepada Amel, dan segera pergi.Amel kembali ke vila dan melihat Melanie melamun sambil memandangi foto Zaina. Dia bertanya dengan suara kecil, "Bu, kamu juga kangen ibumu?""Dia bukan ibuku." Melanie mengambil foto itu dari dinding dan melemparkannya ke lantai. "Aku nggak kangen dia. Nggak sedikit pun!"Orang yang paling disayangi Zaina semasa

  • Cinta yang Tertukar   Bab 0623

    Setelah kehilangan Santo sekali, Yara dan yang lainnya tidak berani ceroboh lagi, terutama Siska."Rara, aku janji nggak akan membiarkan Paman Santo lepas dari pandanganku."Yara tertawa sambil menggelengkan kepalanya. "Oke, tutup pintunya, dia nggak akan bisa keluar. Aku keluar sebentar."Karena Santo selalu bicara soal menemui Zaina, Yara ingin pergi ke rumah keluarga Lubis untuk mengambil foto-foto Zaina. Dia sudah menelepon Melanie.Sampai di sana, dia melihat Amel sudah menunggunya dari kejauhan."Bibi Rara!" Amel melihat kedatangannya dan langsung berlari menghampiri. "Bibi Rara, kamu di sini."Yara memeluk Amel. "Wah, Amel sudah tambah tinggi dan cantik.""Bibi Rara juga tambah cantik," balas si kecil bermulut manis.Yara membawanya masuk ke dalam vila. Melanie sudah menunggu di ruang tamu."Barangnya di lantai atas, mungkin di kamar mereka." Melanie bangkit dan berjalan ke arah tangga. "Ayo kuantar ke atas.""Terima kasih." Yara meminta Amel bermain sendirian dan mengikuti ke a

  • Cinta yang Tertukar   Bab 0622

    Ini pertama kalinya Amel melihat Yudha berbicara sangat serius dengannya. Wajahnya langsung terlihat takut dan dia berbisik, "Amel kasihan sama Ibu.""Ibumu kenapa?" Yudha berjongkok dan sedikit melunakkan nada bicaranya.Amel menggeleng dan mengulangi, "Ibu kasihan sekali."Yudha tidak bertanya lagi dan mengelus kepala si kecil. "Amel, mungkin suasana hati ibumu sedang buruk. Paman akan menghiburnya, tenang saja.""Terima kasih, Paman." Amel menghela napas dan melanjutkan bermain.Yudha duduk di sofa dan menunggu. Pikirannya terus terbayang penampilan Melanie barusan. Gelagatnya seperti orang mabuk, tapi tidak ada bau alkohol sama sekali di dalam kamar. Bau itu ...Yudha belum pernah merasakan bau seperti itu sebelumnya. Menyengat dan sangat tidak enak.Dia menunggu beberapa saat dan kemudian melihat Melanie turun. Melanie sudah berganti pakaian dan menata rambutnya, nyaris seperti orang yang berbeda, membuat Yudha bertanya-tanya apakah yang dilihatnya tadi itu hanya ilusi."Yudha, ke

  • Cinta yang Tertukar   Bab 0621

    Selama beberapa hari berikutnya, Yara menghabiskan waktu bersama Yola dan Santo di siang hari. Lalu malamnya mengerjakan desain perhiasan bertemakan "Pulau" itu.Tapi, inspirasinya seakan sedang surut dan ide-ide yang dia pikirkan masih kurang memuaskan.Sidang perceraiannya semakin dekat.Di suatu sore, Yudha menerima telepon dari Amel sebelum pulang dari kantor."Paman sedang sibuk?" ucap gadis kecil itu dengan suara manis. "Amel sudah lama nggak ketemu Paman. Paman sedang sibuk bersama adikku ya?"Yudha terdiam. Beberapa waktu telah berlalu sejak Yovian datang ke rumah. Dia memang sudah lama belum bertemu Amel.Sejenak, dia merasa malu. "Paman minta maaf. Malam ini Paman ke rumahmu, oke?""Sekarang saja. Ayo makan di luar bersama Ibu." Amel tertawa usil. "Tapi jangan bilang Ibu. Beri dia kejutan.""Oke." Yudha menjawab ringan.Dia membereskan pekerjaannya sebentar dan segera pergi ke rumah keluarga Lubis. Tak disangka, Amel sudah menunggu di depan pintu."Amel ...""Ssst!" Amel mene

  • Cinta yang Tertukar   Bab 0620

    "Nggak mungkin." Yara berpikir, satu-satunya pria yang dekat dengannya baru-baru ini adalah Felix.Menurutnya, dengan sifat Felix, dia tidak mungkin punya ini seperti ini. Saran dari Gio juga rasanya tidak mungkin sampai ke sini.Dia tidak tahu siapa lagi yang mungkin."Rara, gawat!"Yara tiba-tiba mendengar suara Siska dari belakangnya. Dia buru-buru menutup telepon. "Safira, aku ada urusan mendadak. Sampai di sini dulu ya, terima kasih!""Ada apa?" Dia menatap Siska dengan cemas."Ayahmu ... ayahmu hilang." Siska terengah-engah karena kelelahan. Dia jelas sudah mencari di sekitar untuk mencoba mencarinya sebelum memberi tahu Yara.Suaranya seperti menahan tangisan. "Kami terlalu fokus dengan Yola. Aku nggak tahu sejak kapan ayahmu pergi.""Nggak apa-apa. Tolong jaga Yola dulu, aku akan mencarinya." Yara menenangkan Siska dan segera menelepon polisi.Setelah menelepon polisi, dia menelepon Felix dan Gio."Oke, jangan khawatir, kami akan membantu mencari." Felix menenangkan Yara dan me

  • Cinta yang Tertukar   Bab 0619

    Keesokan harinya setelah sarapan, cuaca di luar sangat cerah. Yara ingin mengajak Yola dan Santo berjalan-jalan."Aku ikut juga." Siska melambaikan kedua tangannya. Reaksi kehamilannya sudah jauh membaik akhir-akhir ini. Usia kandungannya sudah lima minggu.Yara meminta pengasuh memakaikan baju kepada Yola sementara dia pergi membantu Santo."Ayah, ganti baju dulu, lalu pergi jalan-jalan, oke?""Jalan-jalan?" Santo berpikir sejenak, "Ketemu Zaina?"Hati Yara terasa pilu. Dia hanya bisa berbohong, "Ya, jalan-jalan, menemui ibuku. Ayo Ayah, aku bantu pakai baju.""Oke, ketemu Zaina, ketemu Zaina ..." Santo terus bergumam dan segera berganti pakaian.Mereka turun ke bawah dan pergi ke lapangan kompleks. Yola di dalam kereta dorong bayi. Mata lebarnya berkedip-kedip, melihat ke mana-mana penuh rasa ingin tahu.Yara awalnya khawatir anaknya terlalu kecil untuk dibawa keluar. Tapi pengasuhnya mengatakan bahwa Yola tumbuh dengan sangat baik. Cuacanya sedang bagus, tidak terlalu dingin dan tid

DMCA.com Protection Status