Share

Bab 0256

Penulis: Jus Strawberi
last update Terakhir Diperbarui: 2024-06-12 14:52:34
Felix pasti akan selalu mengikutinya. Dan dia tidak ingin Felix terpisah dari keluarganya lagi karena dia.

Dia membuat janji dengan Felix bahwa Felix akan pergi ketika dia berhasil melahirkan anak-anaknya.

Siska dan Mustika tidak terkejut.

Mereka tidak mungkin bisa tinggal lebih lama lagi di Wulindra, jadi sebaiknya mereka kembali saja. Mustika juga sedang kurang sehat, jadi masih harus tinggal di kota besar.

"Oke, kami akan kembali bersamamu," jawab Siska dengan cepat.

"Benar. Bersama-sama bisa saling menjaga." Mustika mengangguk setuju.

Mereka kemudian sepakat bahwa Yara belum bisa keluar dari rumah sakit. Dia harus dirawat selama beberapa hari, baru kembali.

Felix membuka dua kamar hotel di sebelah rumah sakit, satu untuk dirinya dan satu lagi untuk Siska dan Mustika. Mereka menemani Yara di rumah sakit.

Siska selalu datang membawa kabar, misalnya proyek pembangunan Wulindra yang gagal, Perusahaan Lastana menarik investasinya, atau Fabian yang meninggal, kabarnya karena sakit mendad
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Cinta yang Tertukar   Bab 0257

    Setelah Yara dan yang lainnya kembali ke Selayu, mereka terlebih dahulu mencari rumah untuk Mustika.Mustika sudah tua, jadi rutinitas hariannya berbeda dengan Yara dan Siska. Dia tidak ingin tinggal bersama mereka.Setelah itu, Yara dan Siska mencari apartemen dua kamar yang agak besar. Mereka masih tinggal bersama.Felix merasa rumah itu terlalu kecil dan lokasinya agak jauh dari jalan. "Kenapa kalian nggak kembali ke apartemen sebelumnya saja? Yang itu sudah kubeli.""Kak, kami benar-benar nggak bisa menyusahkanmu lagi. Rumah ini sangat bagus kok, kami suka." Yara bersikeras tidak ingin menerima rumah besar Felix."Iya Kak, tenang saja. Aku dan Rara jarang pergi keluar, lebih tenang kalau menyendiri lebih lama lagi." Siska menimpali."Oke kalau begitu." Felix akhirnya berkompromi. "Tapi ada hadiah yang harus kalian terima.""Apa?" Keduanya menoleh penuh rasa ingin tahu.Felix mengeluarkan sebuah kunci mobil dan berkata, "Alat transportasi."Mereka berdua bisa mengemudi, tetapi tak s

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-12
  • Cinta yang Tertukar   Bab 0258

    "Kak, sudah 'kan? Harusnya sudah nggak ada yang kurang."Felix melirik troli belanjaannya dan berkata, "Buah-buahannya tambah lagi.""Nggak, ini sudah cukup." Yara hanya bisa berkata, "Aku sudah capek jalan."Ketika Felix mendengar ini, dia benar-benar berhenti dan menggandengnya dengan hati-hati. "Ya sudah, antar kamu istirahat dulu di sana. Aku akan segera kembali.""Kak Felix ...." Yara tidak bisa membujuk Felix lagi, jadi dia hanya bisa pergi duduk sendirian.Namun, tidak lama setelah dia duduk, dia melihat Judy dan Winona berjalan mendekat dengan wajah tidak menyenangkan."Bukankah ini Rara, wanita buangan keluarga kaya?" Judy menyilangkan tangan di depan dada dan menatap Yara merendahkan."Aku dengar Yudha akhirnya menceraikan dan mencampakkanmu?" kata Winona di sampingnya.Yara mengangkat kepalanya sedikit, tidak ingin terlibat pertengkaran dengan mereka berdua. "Sudah selesai? Silakan pergi kalau sudah selesai.""Apa? Takut didengar incaran barumu?" Judy bertingkah semakin angk

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-12
  • Cinta yang Tertukar   Bab 0259

    Yara dan Felix mengikuti suara tersebut dan melihat Yudha dan Melanie.Yara melihat troli mereka, melihatnya penuh dengan barang-barang untuk pernikahan dan pengantin baru.Hatinya terasa pedih. Saat menikah dengan Yudha, dia tidak punya apa-apa.Tidak ada gaun atau cincin, tidak ada upacara pernikahan, tidak ada proses dan ritual untuk mencari berkah dan keberuntungan.Itulah sebabnya pernikahan mereka berakhir dengan tragis.Yudha tentu saja melihat troli di tangan Yara yang sebagian besar berisi kebutuhan sehari-hari dan setiap barangnya ada sepasang.Tangannya tiba-tiba mengencang menggenggam troli, tetapi dia tidak bisa mengabaikan emosi kelabu dalam hatinya."Rara." Melanie bicara lagi. "Kalian pulang ke Selayu lagi?""Kalian", tentu saja menggabungkan Yara dan Felix menjadi satu.Yara menunduk dan tidak berkata apa-apa."Iya," jawab Felix. Melihat wajah Yara murung, dia berkata, "Kami sudah selesai belanja, jadi kami pergi dulu."Dia mengambil troli belanjanya dan menepuk bahu Y

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-12
  • Cinta yang Tertukar   Bab 0260

    "Sumpah!" Judy terkejut. "Yara ini ... menyihir anak-anak keluarga Lastana satu demi satu?"Melanie menoleh tidak senang. "Dia nggak tahu malu, suka menggoda orang.""Tapi, dari penampilan kakaknya Yudha barusan, dia sangat protektif melindungi wanita murahan Yara itu." Judy mau tak mau bertanya.Mata Winona berbinar. "Mungkinkah Yara benar-benar hamil? Hamil anak kakaknya Yudha?"Begitu kata-kata ini keluar, Judy ternganga. "Segila itu? Bukannya dia baru saja bercerai belum lama ini?"Keduanya mengalihkan perhatian kepada Melanie."Nggak." Melanie berpikir sejenak. "Yara nggak hamil, jangan bicara sembarangan."Dia tidak ingin melayani omong kosong mereka berdua lagi, jadi dia mendorong trolinya dan pergi. "Aku masih ada urusan, aku pergi dulu."Ketika Yara dan Felix sampai di tempat parkir, Yara masuk ke dalam mobil dan Felix memasukkan barang-barang satu per satu ke dalam bagasi sendirian.Di sisi lain, Yudha berdiri di pintu masuk tempat parkir, memperhatikan semua ini.Baru setela

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-12
  • Cinta yang Tertukar   Bab 0261

    Felix tertawa kecil dan menarik kerah bajunya.Dari segi kekuatan, Yudha tidak bisa menandinginya.Felix merapikan kerah baju Yudha dan berkata, "Yudha, kamu selalu terburu-buru mengambil kesimpulan. Perusahaan Lastana begitu besar, apa yang kamu ingin aku pertimbangkan untuk itu?""Kamu dari keluarga Lastana. Dia adik iparmu. Apa kata orang nanti kalau kamu dekat-dekat dengan dia?" kata Yuda dengan pandangan mata tajam."Sepenting itukah Grup Lastana bagimu?" Felix balik bertanya dengan kening berkerut. "Lebih penting dari keluargamu?""Ya!" jawab Yudha singkat."Jadi kamu menyimpan dendam pada Yara karena dia mempermalukan keluarga Lastana dengan kejadian itu? Lebih dari setahun ini, selalu mencari berbagai macam cara untuk menyusahkan dia?"Yudha mengerutkan keningnya. "Terus kenapa?""Kamu akan menyesalinya." Felix pada dasarnya sudah menyimpulkan bahwa Yudha bicara dengannya di sini karena dia sedikit suka pada Yara."Haha, sudah kubilang, nggak ada kata menyesal dalam kamusku," u

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-12
  • Cinta yang Tertukar   Bab 0262

    Dia memikirkan baju tidur Yara di lemari. Alhasil, saat membuka lemari, baju tidur itu hilang.Yudha kembali lagi ke ruang tamu mencari Agnes. "Bu, kamu memindahkan sesuatu dari kamar kami?"Kamar kami?Agnes tertegun sejenak sebelum menyadari bahwa Yudha sedang membicarakan kamar yang Yudha tempati bersama Yara.Dia bangkit dan berkata, "Nggak, kenapa? Kamu kehilangan sesuatu?"Yudha berbalik ingin mencari bibi yang biasa bertugas bersih-bersih, tetapi dia lalu mendengar Agnes membuka suara di belakangnya."Oh iya, Melly datang ke sini beberapa hari yang lalu. Kupikir kalian 'kan sudah mau menikah, jadi kubiarkan dia tidur di kamar itu."Yudha terhenti di tengah langkahnya. Kali ini dia hampir yakin Melanie sudah membuang baju tidur itu.Dia mendesah ringan. Sambil melewati Agnes, dia berkata, "Mulai sekarang, siapkan kamar lain untuk Melanie. Nggak ada orang lain yang boleh tinggal di kamar itu."Agnes merasa aneh. "Kenapa? bukannya kamu suka kamar itu?"Dia mengira Yudha akan tingga

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-12
  • Cinta yang Tertukar   Bab 0263

    Yara begitu fokus pada undangan di tangannya sehingga dia tidak punya waktu untuk bereaksi ketika seseorang tiba-tiba menabraknya.Hal pertama yang dia sadari adalah jika dia tidak bisa menghindar, pria itu pasti akan menghantam perutnya dan bayi-bayinya ....Tubuhnya bergerak secara refleks lebih cepat daripada otaknya. Tanpa menunggu tubuhnya terpukul, Yara langsung menjatuhkan diri ke belakang, punggungnya membentur lantai.Dia menarik napas kesakitan. Setelah memandang lebih lama, dia dapat melihat bahwa pria yang datang tadi adalah sesama karyawan perusahaan."Bu Yara, kamu nggak apa-apa?" Orang itu mengulurkan tangan, ingin membantu Yara berdiri.Pada saat yang sama, Safira yang sedang lewat sudah berlari mendekat untuk membantu Yara berdiri. Melihat wajahnya agak pucat, dia berkata, "Rara, kamu nggak apa-apa?"Yara menggeleng dan memandang pria di seberangnya itu. "Siapa namamu? Dari tim mana?""Memangnya kenapa? Aku tadi nggak sengaja, kamu dendam?" Pria itu mendengus. "Dapat p

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-12
  • Cinta yang Tertukar   Bab 0264

    "Maksud Ibu, Rara pasti sibuk, kita nggak perlu sengaja minta dia datang."Melanie melirik dengan tatapan mengancam, tetapi tidak berhasil memaksa Zaina.Setelah sampai di rumah, saat ibu dan putrinya itu hanya tinggal berdua, Melanie tersenyum dan berkata, "Ada sesuatu yang menurutku harus kuberitahukan padamu."Seluruh tubuh Zaina menegang. Setelah sekian hari, dari lubuk hatinya mulai muncul rasa takut terhadap Melanie.Melanie maju beberapa langkah dan merendahkan suaranya. "Rara sebenarnya adalah anakmu dan Santo."Apa?Suara berdengung memenuhi kepala Zaina dan dia agak kesulitan mendengar kata-kata Melanie selanjutnya.Melanie melanjutkan, "Kamu bisa cari tahu sendiri. Yara juga sebenarnya sudah tahu."Zaina memandangnya dengan tatapan kosong, "Apa yang ... kamu inginkan?"Melanie tidak akan memberi tahu dia tanpa alasan.Dia bertanya dengan gemetar, "Kamu nggak takut aku akan memberi tahu ayahmu?""Hahaha ...." Melanie tertawa menghina. "Kamu berani? Kalau kamu berani bicara, a

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-12

Bab terbaru

  • Cinta yang Tertukar   Bab 0627

    Pada hari yang telah disepakati, Yudha menerima telepon dari Revan di pagi hari."Pak Yudha, saya di Meria sekarang, sedang menunggu penerbangan pulang. Seluruh informasinya sudah hampir lengkap.""Bagus." Yudha agak terkejut. Dia tidak menyangka Revan perlu pergi ke Meria. dia menambahkan, "Hati-hati di perjalanan. Aku tunggu kepulanganmu.""Pak Yudha." Revan menatap dokumen di tangannya. "Saya akan pergi ke rumahmu setelah sampai di sana. Sebelum itu ... siapkan mentalmu.""Oke." Yudha menutup telepon. Dia sebenarnya merasakan sedikit firasat buruk dalam hatinya.Dia menatap kalender dan melihat hari persidangan perceraiannya akan tiba dua hari lagi. Masih ada waktu.Satu hari terasa sangat panjang bagi Yudha. Dia meninggalkan semua pekerjaan dan kembali ke rumah keluarga besar untuk bermain sebentar dengan Agnes dan Yovi, lalu kembali ke vilanya dan menunggu.Agnes bertanya, "Kerjaanmu hari ini sudah selesai 'kan? Kenapa buru-buru pergi? Temani anakmu lebih lama lagi."Sejak ada Yov

  • Cinta yang Tertukar   Bab 0626

    Saat masuk ke ruang tamu, Santo jelas merasa agak malu, tapi Felix dan Gio bersikap seolah-olah tidak terjadi apa-apa dan bicara dengannya seperti biasa.Yara membawa album foto yang baru diambilnya dan mereka semua berkumpul untuk melihat."Ayah, lihat, ini foto pernikahanmu. Kalian masih sangat muda waktu itu, sangat tampan dan cantik."Santo tersenyum dan mengulurkan tangan untuk menyentuh Zaina di foto itu."Senyum Ibu sangat cantik di foto ini. Yang ini, Ayah, kamu sangat tampan ...."Sambil berbicara, Yara memperhatikan ekspresi Santo. Di dalamnya banyak foto-foto Melanie. Dia berusaha untuk menyebutnya sesedikit mungkin.Lambat laun, raut wajah Santo menjadi semakin serius.Tiba-tiba, air mata menetes membasahi album foto."Ayah, kamu kenapa?" Yara sedikit panik dan berusaha menyingkirkan album foto itu. "Kita lihat besok lagi saja, nggak apa-apa."Santo menunduk. Tangannya membelai wanita yang ada di foto tersebut dengan penuh kasih sayang. "Kenapa aku nggak pulang lebih cepat

  • Cinta yang Tertukar   Bab 0625

    Segera setelah pintu kamar mandi terbuka, bau menyengat menghantam. Ada noda air berwarna kuning di lantai. Tidak perlu ditanya lagi apa itu.Santo membelakangi semua orang, meringkuk di sudut ruangan. Seluruh tubuhnya gemetar."Kalian keluar dulu." Yara merasa dadanya sangat sesak dan meminta semuanya pergi."Rara, nggak apa-apa, biarkan aku membantumu." Siska bergegas berkata."Nggak usah." Yara menggeleng dan menatap mereka dengan memohon, "Keluar dulu, oke? Keluar!""Ayo, kita tunggu di ruang tamu." Gio akhirnya merespons, mengangguk kepada Yara, dan menarik pergi Felix dan Siska.Yara berdiri di ambang pintu, mengendus-endus, dan berseru lirih, "Ayah, mereka sudah pergi. Nggak apa-apa."Santo masih meringkuk di pojokan.Dia adalah kepala keluarga Lubis, yang berwibawa dan terhormat seumur hidup. Tapi sekarang ... pikirannya sudah tidak jernih lagi dan menghadapi hal semacam ini saja tidak bisa."Ayah!" Yara dengan hati-hati melangkah maju dan menarik lembut pakaian Santo. "Ayah, n

  • Cinta yang Tertukar   Bab 0624

    Yara juga berdiri dan menatap mata Melanie. "Bahkan meski mereka tahu kebenarannya dan menukar kita kembali, mereka tetap akan sangat mencintaimu dengan kasih sayang yang sama.""Melanie, kamu kehilangan dua orang yang paling menyayangimu. Kamu benar-benar nggak menyesalinya?" Yara sedikit emosional."Nggak!" kata Melanie dengan sangat tegas. "Yara, asal kamu tahu, nggak ada kata "menyesal" dalam kamus hidupku. Ambil barang-barangmu dan cepat pergi. Nggak usah ngoceh nggak jelas di sini."Yara menggelengkan kepalanya, mengambil album foto itu dan mengatakan satu hal lagi, "Jaga dirimu baik-baik."Dia keluar dari vila, mengucapkan selamat tinggal kepada Amel, dan segera pergi.Amel kembali ke vila dan melihat Melanie melamun sambil memandangi foto Zaina. Dia bertanya dengan suara kecil, "Bu, kamu juga kangen ibumu?""Dia bukan ibuku." Melanie mengambil foto itu dari dinding dan melemparkannya ke lantai. "Aku nggak kangen dia. Nggak sedikit pun!"Orang yang paling disayangi Zaina semasa

  • Cinta yang Tertukar   Bab 0623

    Setelah kehilangan Santo sekali, Yara dan yang lainnya tidak berani ceroboh lagi, terutama Siska."Rara, aku janji nggak akan membiarkan Paman Santo lepas dari pandanganku."Yara tertawa sambil menggelengkan kepalanya. "Oke, tutup pintunya, dia nggak akan bisa keluar. Aku keluar sebentar."Karena Santo selalu bicara soal menemui Zaina, Yara ingin pergi ke rumah keluarga Lubis untuk mengambil foto-foto Zaina. Dia sudah menelepon Melanie.Sampai di sana, dia melihat Amel sudah menunggunya dari kejauhan."Bibi Rara!" Amel melihat kedatangannya dan langsung berlari menghampiri. "Bibi Rara, kamu di sini."Yara memeluk Amel. "Wah, Amel sudah tambah tinggi dan cantik.""Bibi Rara juga tambah cantik," balas si kecil bermulut manis.Yara membawanya masuk ke dalam vila. Melanie sudah menunggu di ruang tamu."Barangnya di lantai atas, mungkin di kamar mereka." Melanie bangkit dan berjalan ke arah tangga. "Ayo kuantar ke atas.""Terima kasih." Yara meminta Amel bermain sendirian dan mengikuti ke a

  • Cinta yang Tertukar   Bab 0622

    Ini pertama kalinya Amel melihat Yudha berbicara sangat serius dengannya. Wajahnya langsung terlihat takut dan dia berbisik, "Amel kasihan sama Ibu.""Ibumu kenapa?" Yudha berjongkok dan sedikit melunakkan nada bicaranya.Amel menggeleng dan mengulangi, "Ibu kasihan sekali."Yudha tidak bertanya lagi dan mengelus kepala si kecil. "Amel, mungkin suasana hati ibumu sedang buruk. Paman akan menghiburnya, tenang saja.""Terima kasih, Paman." Amel menghela napas dan melanjutkan bermain.Yudha duduk di sofa dan menunggu. Pikirannya terus terbayang penampilan Melanie barusan. Gelagatnya seperti orang mabuk, tapi tidak ada bau alkohol sama sekali di dalam kamar. Bau itu ...Yudha belum pernah merasakan bau seperti itu sebelumnya. Menyengat dan sangat tidak enak.Dia menunggu beberapa saat dan kemudian melihat Melanie turun. Melanie sudah berganti pakaian dan menata rambutnya, nyaris seperti orang yang berbeda, membuat Yudha bertanya-tanya apakah yang dilihatnya tadi itu hanya ilusi."Yudha, ke

  • Cinta yang Tertukar   Bab 0621

    Selama beberapa hari berikutnya, Yara menghabiskan waktu bersama Yola dan Santo di siang hari. Lalu malamnya mengerjakan desain perhiasan bertemakan "Pulau" itu.Tapi, inspirasinya seakan sedang surut dan ide-ide yang dia pikirkan masih kurang memuaskan.Sidang perceraiannya semakin dekat.Di suatu sore, Yudha menerima telepon dari Amel sebelum pulang dari kantor."Paman sedang sibuk?" ucap gadis kecil itu dengan suara manis. "Amel sudah lama nggak ketemu Paman. Paman sedang sibuk bersama adikku ya?"Yudha terdiam. Beberapa waktu telah berlalu sejak Yovian datang ke rumah. Dia memang sudah lama belum bertemu Amel.Sejenak, dia merasa malu. "Paman minta maaf. Malam ini Paman ke rumahmu, oke?""Sekarang saja. Ayo makan di luar bersama Ibu." Amel tertawa usil. "Tapi jangan bilang Ibu. Beri dia kejutan.""Oke." Yudha menjawab ringan.Dia membereskan pekerjaannya sebentar dan segera pergi ke rumah keluarga Lubis. Tak disangka, Amel sudah menunggu di depan pintu."Amel ...""Ssst!" Amel mene

  • Cinta yang Tertukar   Bab 0620

    "Nggak mungkin." Yara berpikir, satu-satunya pria yang dekat dengannya baru-baru ini adalah Felix.Menurutnya, dengan sifat Felix, dia tidak mungkin punya ini seperti ini. Saran dari Gio juga rasanya tidak mungkin sampai ke sini.Dia tidak tahu siapa lagi yang mungkin."Rara, gawat!"Yara tiba-tiba mendengar suara Siska dari belakangnya. Dia buru-buru menutup telepon. "Safira, aku ada urusan mendadak. Sampai di sini dulu ya, terima kasih!""Ada apa?" Dia menatap Siska dengan cemas."Ayahmu ... ayahmu hilang." Siska terengah-engah karena kelelahan. Dia jelas sudah mencari di sekitar untuk mencoba mencarinya sebelum memberi tahu Yara.Suaranya seperti menahan tangisan. "Kami terlalu fokus dengan Yola. Aku nggak tahu sejak kapan ayahmu pergi.""Nggak apa-apa. Tolong jaga Yola dulu, aku akan mencarinya." Yara menenangkan Siska dan segera menelepon polisi.Setelah menelepon polisi, dia menelepon Felix dan Gio."Oke, jangan khawatir, kami akan membantu mencari." Felix menenangkan Yara dan me

  • Cinta yang Tertukar   Bab 0619

    Keesokan harinya setelah sarapan, cuaca di luar sangat cerah. Yara ingin mengajak Yola dan Santo berjalan-jalan."Aku ikut juga." Siska melambaikan kedua tangannya. Reaksi kehamilannya sudah jauh membaik akhir-akhir ini. Usia kandungannya sudah lima minggu.Yara meminta pengasuh memakaikan baju kepada Yola sementara dia pergi membantu Santo."Ayah, ganti baju dulu, lalu pergi jalan-jalan, oke?""Jalan-jalan?" Santo berpikir sejenak, "Ketemu Zaina?"Hati Yara terasa pilu. Dia hanya bisa berbohong, "Ya, jalan-jalan, menemui ibuku. Ayo Ayah, aku bantu pakai baju.""Oke, ketemu Zaina, ketemu Zaina ..." Santo terus bergumam dan segera berganti pakaian.Mereka turun ke bawah dan pergi ke lapangan kompleks. Yola di dalam kereta dorong bayi. Mata lebarnya berkedip-kedip, melihat ke mana-mana penuh rasa ingin tahu.Yara awalnya khawatir anaknya terlalu kecil untuk dibawa keluar. Tapi pengasuhnya mengatakan bahwa Yola tumbuh dengan sangat baik. Cuacanya sedang bagus, tidak terlalu dingin dan tid

DMCA.com Protection Status