Share

Bab 0019

Keluar dari rumah Siska, Yara tidak pergi ke kantor catatan sipil, melainkan ke kantor Baruy.

Sesampainya di depan gedung, dia menghadang Melanie.

Melanie masih memakai riasan sempurna dan sepatu hak tinggi delapan sentimeter.

Dia juga tetap terlihat seperti biasa saat melihat Yara. "Rara, kamu kenapa ada di sini? Mau cari Bu Anita?"

"Cari kamu!" Yara tidak basa-basi.

"Cari aku?" Melanie tampak sedikit terkejut. "Masih soal kejadian kemarin? Rara, kayaknya kamu salah paham ...."

"Bukan soal kemarin," sela Yara. "Tapi soal lukisan-lukisan itu."

"Aku mau kamu mengaku kepada panitia penghargaan dan juga perusahaan bahwa lukisan-lukisanmu adalah jiplakan."

Senyuman di wajah Melanie menghilang. "Rara, lukisan apa? Jiplakan apa? Aku nggak ngerti maksudmu."

Mata Yara membelalak kaget. Dia tidak menyangka Melanie akan menyangkalnya.

Melanie berdiri di tangga, menatap Yara.

"Rara, aku tahu kamu ingin kembali bekerja. Aku sudah mencoba sebisa mungkin untuk membantumu. Tapi tuduhan nggak beralasa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status