Share

Bab 36. Melamar

"Bagaimana dengan Pak Sati? Apa kamu berhasil mengajaknya bergabung dengan kita?"

Neil baru saja menjatuhkan tubuhnya di salah satu kursi restaurant dalam hotel.

"Beliau belum memberi keputusan, Pak. Sepertinya dia ragu," Saiful tak berani memandang atasannya karena laporan yang tidak memuaskan darinya

Neil mendengkus

"Apalagi yang dia ragukan? Apa nominal yang aku tawarkan kurang? Bukankah dia sedang membutuhkan uang saat ini?" Neil jengkel bukan main. Pasalnya menurutnya Pak Sati adalah kunci untuk mendapatkan Nadira.

Saiful gelagapan tak tau harus menjawab apa.

"Aku harus melamar Nadira sebelum kepulanganku ke Jakarta." Neil tak jadi makan. Selera makanmya menguap begitu saja. Pria bule itu bangkit dari kursinya, kemudian memutuskan untuk kembali ke kamarnya.

------

Farhan tak henti-hentinya tersenyum sejak tadi, membayangkan mantan istrinya yang terus tersipu malu karena godaan mesumnya. Bagaimanapun juga mereka pernah melewati malam-malam layaknya suami istri. Walau dulu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Enisensi Klara
Asek Farhan datang
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
wah Farhan juga dtng k rmh mama Sutan Sati ..sama berke inginan melamar Nadira ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status