Yasmine memucat begitu mendengar ancaman Neil.Yasmine lupa, Neil yang sekarang bukan lagi Neil yang dulu. Kemudian Yasmine mengulurkan tangan sambil berkata, "Berikan suratnya."Neil meminta sekretaris untuk menyerahkan surat gugatan cerainya.Yasmine mengambil pulpen dan menandatanganinya. Dulu Yasmine bersusah payah dan mengandalkan berbagai cara agar dinikahi Neil. Alhasil, semua perjuangannya berakhir sia-sia. Semua yang didapatkan dengan cara licik tidak akan berbuah manis.Yasmine menyesal dan membenci Neil. Dia memejamkan mata dan menandatangani surat perceraian tersebut."Neil, mulai sekarang kita mengambil jalan yang berbeda." Yasmine melemparkan pulpennya ke atas meja kerja.Yasmine sudah tidak mencintai Neil, yang tersisa sekarang hanyalah kebencian."Aku sudah tanda tangan, berikan uang yang kamu janjikan.""Kapan aku menjanjikan uang?" tanya Neil yang menyilangkan kaki di sofa."Kamu berjanji akan memberikan uang asalkan aku menandatangani surat cerai. Kamu mau ingkar jan
Dylan memelototi Neil. "Aku serius.""Aku juga serius banget!" jawab Neil.Dylan merenung sejenak, lalu lanjut berkata, "Aku curiga Yura yang mencelakaiku. Kamu harus segera memberi tahu Pak Shawn. Kondisiku belum sepenuhnya pulih, tolong sampaikan kepada Pak Shawn.""Yura?" Akhir-akhir ini Neil sibuk mengurus masalahnya sendiri, dia tidak sempat mencari tahu kabar Shawn.Begitu mendengar ucapan Dylan, tiba-tiba Neil teringat dengan penilaian Yasmine terhadap Yura. Apakah kecurigaan Yasmine sebelumnya benar?"Apakah kamu punya bukti?" tanya Neil.Dylan menggelengkan kepala. Seandainya Dylan memiliki bukti, dia tidak akan gelisah seperti sekarang. "Kayak yang aku bilang, ini baru asumsiku saja.""Terus apa yang harus kusampaikan kepada Shawn?" tanya Neil."Suruh Pak Shawn untuk berhati-hati sama Yura." Sorotan mata Dylan memancarkan aura dingin.Begitu mendapatkan bukti, Dylan akan memberikan pelajaran kepada Yura!"Baik." Neil mengangguk, lalu pamit dan pergi.Sesampainya di depan pint
Sebagai seorang dokter, Yvonne turun tangan untuk mengawasi perkembangan kondisi putranya. Yvonne menjawab Dio dengan sigap, dia tidak boleh lengah sedikit pun.Walaupun lelah dan mengantuk, Yvonne memaksakan diri agar tidak tertidur terlalu lama. Samantha dan Leah tidak tega, tetapi mereka pun tidak bisa membantu apa-apa.Untuk menjaga kesehatan Yvonne, Samantha dan Leah hanya bisa menyiapkan makanan yang bergizi dan lezat.Hari sudah malam, Yvonne duduk di samping tempat tidur sambil menguap. "Bu, tolong buatkan segelas kopi."Sebagai seorang ibu, hati Samantha remuk melihat Yvonne yang kelelahan. Namun Samantha pun tidak berani berbicara terlalu banyak, ibu mana yang tidak mengkhawatirkan kesehatan anaknya? Begitu pun dengan Yvonne, dia pasti mencemaskan Dio.Samantha menghela napas, lalu beranjak ke dapur untuk menyeduh kopi.Yvonne merasa lebih segar setelah meneguk kopi yang disiapkan. "Bu, sudah malam. Sana, istirahat.""Bagaimana ... kalau kamu yang istirahat? Biar Ibu yang men
Shawn, Yura sudah lama bekerja untukmu. Kamu nggak sadar dia mempunyai niat buruk?" tanya Neil.Neil merasa aneh, Shawn sangat berhati-hati dan tidak gampang memercayai orang lain. Bagaimana dia bisa lengah dan memberikan kesempatan pada Yura untuk mengancamnya?Awalnya Dylan yang merekomendasikan Yura untuk menjadi sekretaris Shawn. Yura adalah wanita yang cerdas dan bisa diandalkan, dia tidak pernah menunjukkan sikap yang aneh. Ditambah Shawn juga memercayai Dylan, makanya Shawn tidak terlalu memperhatikan Yura.Shawn mengakui kesalahannya, dia terlalu menganggap enteng lawan."Bukannya Dylan yang merekomendasikan Yura? Teganya Yura mencelakai orang yang berjasa di dalam hidupnya. Nggak punya hati!" Neil mendengus kesal.Shawn mengerutkan alis, tampaknya dia sedang memikirkan sesuatu. Melihat reaksi Shawn yang datar, Neil kehilangan minat dan berhenti bicara.Tak berapa lama, Shawn dan Neil tiba di bangunan tempat Yura disekap.Mata-mata tersebut mengetahui tempat Yura disekap. Dia b
Yura harus menjaga kesuciannya, sebentar lagi dia dan Shawn akan segera menikah.Namun Yasmine tidak berencana untuk melepaskan Yura semudah ini. Kehancuran Keluarga Lokra bermula sejak Neil menuntut cerai Yasmine.Neil memaksa bercerai setelah memergoki Yasmine "berselingkuh" bersama pria lain. Semua ini gara-gara Yura, Yasmine akan memberikan balasan yang setimpal."Kalaupun kamu memberikan 200 miliar, aku nggak bakal melepaskanmu dengan mudah." Yasmine meremas wajah Yura. "Menurutmu, bagaimana aku harus merusak hidupmu? Bagaimana kalau aku rusak dulu wajahmu yang nggak begitu cantik ini, lalu baru merengut kesucianmu?"Meskipun ketakutan, Yura tetap berusaha tampak tenang. "Kalau kamu berani menyakitiku, kamu nggak bakal mendapatkan sepeser pun."Tujuan utama pria itu adalah mendapatkan uang, dia tidak ingin membuat keributan yang terlalu besar. Pria itu berusaha membujuk Yasmine, "Kita mengincar uangnya. Mumpung dia menyetujui permintaan kita, jangan membesar-besarkan ...."Yasmine
Yasmine tersentak. "Ada yang datang menolongnya?"Pria ini tampak gugup melihat banyaknya jumlah bayangan di atas lantai. Dari jumlah saja mereka sudah kalah, apalagi Yasmine seorang wanita. Bagaimana mereka sanggup melawan orang sebanyak itu?"Bagaimana ini?" Yasmine panik.Pria ini tak kalah cemas, dia tidak ingin mati konyol."Bagaimana kalau kita kabur?"Yasmine tidak rela. "Kita belum dapat uangnya.""Menurutmu uang atau nyawa lebih penting?"Yasmine menjawab, "Nyawa."Kalau sudah mati, apa gunanya uang banyak? Pria itu menarik Yasmine dan melompat dari jendela. Mereka mendarat di semak-semak, lalu bergegas melarikan diri."Kayaknya mereka menyadari keberadaan kita," kata Neil."Tuan, mau dikejar?" tanya pengawal."Tidak perlu." Mereka adalah musuh Yura, bukan musuh Shawn. Ditambah Shawn senang melihat cara mereka menyiksa Yura, sayangnya masih kurang kejam.Namun Shawn tetap menanyakan pandangan Neil karena Yasmine adalah mantan istrinya."Kami sudah cerai, apa pun yang dia lakuk
Yura ingin bicara, tetapi mulutnya yang disumpal membuatnya hanya bisa mengerang.Pengawal menyeret Yura ke dalam mobil dan membawanya ke vila mewah yang dibeli Shawn untuk mengawetkan jasad "Yvonne".Hingga saat ini, jasad wanita lain yang Shawn kira adalah Yvonne masih diawetkan di dalam vila itu.Shawn telah mempersiapkan semuanya, dia tidak mungkin membiarkan Yura mati dengan mudah. Yura akan disiksa sebelum dihabisi.....Sesampainya di vila, pengawal melempar Yura hingga terjatuh ke lantai. Yura tersungkur lemah, dia tampak menyedihkan.Aura di vila ini terasa mengerikan. Keberadaan jasad asing membuat Yura merinding.Yura ingin menggunakan Dio untuk mengancam Shawn, tetapi dia tidak bisa berbicara. Raut wajah Shawn tampak mengerikan, sekujur tubuh Yura bergetar ketakutan.Saking takutnya, wajah Yura yang terluka sama sekali tidak terasa sakit. Kemudian Yura merangkak ke samping Shawn, lalu menggesekkan mulutnya ke betis Shawn untuk berusaha melepaskan kain yang menyumpal mulutny
Sekujur tubuh Yura babak belur dan dipenuhi darah.Lengan Yura digigit hingga terluka, seisi ruangan dipenuhi oleh suara jeritannya. Vila ini berada di tempat terpencil, tidak ada seorang pun yang bisa menyelamatkan Yura.Teriakannya hanya membuat burung-burung dan binatang di sekitar terkejut.Agar segera dibebaskan, kedua pria itu menyiksa Yura dengan makin brutal. Mereka menggunakan ikat pinggang, pisau, korek api, dan berbagai alat untuk melukai Yura.Perlahan-lahan Yura pun berhenti berteriak. Dia kehabisan tenaga untuk memberontak, luka-luka di tubuh membuatnya tak berdaya."Cukup!" kata Shawn.Kedua preman itu berhenti menyiksa Yura, lalu bertanya kepada Shawn, "Kami sudah boleh pergi?""Kamu boleh pergi." Shawn menunjuk salah seorang preman.Preman yang satu lagi tidak terima. "Harusnya aku yang dibebaskan, aku menyiksanya lebih brutal."Pria yang awalnya dibebaskan pun kesal dan memelototi temannya. "Omong kosong! Aku lebih kejam!"Kedua pria itu bertengkar.Shawn sengaja meng