Manusia hanya bisa berencana, tetapi takdir yang menentukan.....Semua dokter telah mengusahakan yang terbaik, tetapi Jolene tetap tidak berhasil diselamatkan.Demi menyelamatkan Niko, Yvonne bergegas mengatur operasi transplantasi jantung. Yvonne adalah ahli di bidang bedah jantung. Meskipun berisiko tinggi, operasi berjalan sukses.Setelah selesai operasi, Niko dibawa ke ruang perawatan intensif. Kondisinya masih harus dipantau.Begitu tahu Jolene menyumbangkan jantungnya, Roger pun membuat keributan di rumah sakit."Kalian sengaja nggak menyelamatkan Jolene demi mengambil jantungnya? aku nggak bakal tinggal diam, masalah ini harus diselidiki!" Roger melampiaskan kemarahannya.Pihak rumah sakit menunjukkan surat persetujuan pemberikan donor jantung yang telah ditandatangani Jolene. Roger memperhatikan tanda tangan itu dengan teliti. Tidak ada yang aneh, itu memang tanda tangan Jolene. Hanya saja, Roger tidak ingin memercayainya.Roger tidak bisa menerima kematian Jolene. Roger membu
Shawn menghampiri Yvonne dan memeluknya. "Apa yang sedang kamu pikirkan?"Yvonne mengira kalau Shawn sudah tidak pergi. Tidak disangka, ternyata dia menunggu di lobi rumah sakit."Kamu nggak takut dipergoki Yura?" tanya Yvonne.Shawn menjawab Yvonne sambil merangkulnya ke arah mobil. "Dia lagi sibuk."....Di sebuah butik gaun pengantin terkemuka.Yura sedang mencoba beberapa gaun pengantin. Sekarang hidup Yura sedang diwarnai kebahagiaan, dia tidak menyangka Shawn memesan beberapa gaun mewah untuk pernikahan mereka.Yura harus tampil cantik agar Shawn terpanah dan mencintainya. Yura juga sengaja mengenakan perhiasan yang awalnya ingin diberikan Shawn kepada Yvonne.Semua orang iri melihat perhiasan mewah yang dikenakan oleh Yura. Perpaduan perhiasan dan gaun pengantin terlihat sangat sempurna."Kamu kelihatan cantik banget." Salah seorang staf butik memuji Yura.Yura berdiri di depan cermin sambil mengagumi gaun indah dan perhiasan mewah yang dikenakannya. Dia tersenyum lebar saat men
Mata Yvonne bagaikan bintang yang berkelap-kelip di langit.Perlahan-lahan, Shawn melabuhkan sebuah kecupan hangat di bibir Yvonne yang lembut.Seiring sentuhan kulit yang beradu, Shawn dan Yvonne dapat merasakan suhu tubuh satu sama lain.Yvonne memejamkan mata dan mengangkat dagunya. Mereka sangat merindukan satu sama lain. Shawn dan Yvonne berciuman cukup lama sebelum akhirnya harus melepaskan kecupan. Shawn mengusap bibir Yvonne yang basah sambil berkata, "Aku antar pulang, ya?"Yvonne menggelengkan kepala. "Aku mau kembali ke Pusat Penelitian Prato untuk mengecek kondisi Pak Simon. Dia mencoba obat yang akan diberikan untuk Dio."Shawn menatap Yvonne selama beberapa detik, lalu mengangguk. Kemudian Shawn menyalakan mobil dan mengantar Yvonne ke Pusat Penelitian Prato.....Neil duduk di depan meja kerja sambil menatap layar komputernya. Hari ini pihak kepolisian memberikan pernyataan resmi mengenai hukuman yang akan diberikan kepada Valdo.Valdo mengoperasikan pabrik tanpa menggu
Yasmine menarik pria itu. "Ikut aku menemui Neil!"Hingga saat ini, Yasmine masih mengira kalau Neil yang menjebaknya. Pria itu mengempaskan tangan Yasmine hingga terjatuh. Yasmine tersungkur, lututnya membentur aspal hingga berdarah.Ketika Yasmine memelototinya, pria itu baru mengenali Yasmine. "Eh, kamu?"Pria tersebut berjongkok di depan Yasmine sambil mengusap dagunya. "Kenapa? Kamu masih mau mengulang kebahagiaan malam itu?"Yasmine jijik setiap mengingat kejadian malam itu. "Aku nggak sudi! Aku cuma mau tahu, siapa yang membayarmu untuk menjebakku?"Pria tersebut mengangkat kepalanya sambil memandang ke sebuah butik gaun pengantin. Dia memperhatikan Yura yang sedang berada di dalam butik itu dan menunjuknya. "Dia."Yasmine menoleh secara perlahan, dia melihat Yura yang dikelilingi beberapa orang."Kayaknya nasib dia berubah drastis." Pria itu menyeringai dingin.Bibir Yasmine sontak berkedut, ternyata Yura yang menjebaknya! Yasmine mengepalkan tangan, wanita itu telah menghancur
Yasmine memucat begitu mendengar ancaman Neil.Yasmine lupa, Neil yang sekarang bukan lagi Neil yang dulu. Kemudian Yasmine mengulurkan tangan sambil berkata, "Berikan suratnya."Neil meminta sekretaris untuk menyerahkan surat gugatan cerainya.Yasmine mengambil pulpen dan menandatanganinya. Dulu Yasmine bersusah payah dan mengandalkan berbagai cara agar dinikahi Neil. Alhasil, semua perjuangannya berakhir sia-sia. Semua yang didapatkan dengan cara licik tidak akan berbuah manis.Yasmine menyesal dan membenci Neil. Dia memejamkan mata dan menandatangani surat perceraian tersebut."Neil, mulai sekarang kita mengambil jalan yang berbeda." Yasmine melemparkan pulpennya ke atas meja kerja.Yasmine sudah tidak mencintai Neil, yang tersisa sekarang hanyalah kebencian."Aku sudah tanda tangan, berikan uang yang kamu janjikan.""Kapan aku menjanjikan uang?" tanya Neil yang menyilangkan kaki di sofa."Kamu berjanji akan memberikan uang asalkan aku menandatangani surat cerai. Kamu mau ingkar jan
Dylan memelototi Neil. "Aku serius.""Aku juga serius banget!" jawab Neil.Dylan merenung sejenak, lalu lanjut berkata, "Aku curiga Yura yang mencelakaiku. Kamu harus segera memberi tahu Pak Shawn. Kondisiku belum sepenuhnya pulih, tolong sampaikan kepada Pak Shawn.""Yura?" Akhir-akhir ini Neil sibuk mengurus masalahnya sendiri, dia tidak sempat mencari tahu kabar Shawn.Begitu mendengar ucapan Dylan, tiba-tiba Neil teringat dengan penilaian Yasmine terhadap Yura. Apakah kecurigaan Yasmine sebelumnya benar?"Apakah kamu punya bukti?" tanya Neil.Dylan menggelengkan kepala. Seandainya Dylan memiliki bukti, dia tidak akan gelisah seperti sekarang. "Kayak yang aku bilang, ini baru asumsiku saja.""Terus apa yang harus kusampaikan kepada Shawn?" tanya Neil."Suruh Pak Shawn untuk berhati-hati sama Yura." Sorotan mata Dylan memancarkan aura dingin.Begitu mendapatkan bukti, Dylan akan memberikan pelajaran kepada Yura!"Baik." Neil mengangguk, lalu pamit dan pergi.Sesampainya di depan pint
Sebagai seorang dokter, Yvonne turun tangan untuk mengawasi perkembangan kondisi putranya. Yvonne menjawab Dio dengan sigap, dia tidak boleh lengah sedikit pun.Walaupun lelah dan mengantuk, Yvonne memaksakan diri agar tidak tertidur terlalu lama. Samantha dan Leah tidak tega, tetapi mereka pun tidak bisa membantu apa-apa.Untuk menjaga kesehatan Yvonne, Samantha dan Leah hanya bisa menyiapkan makanan yang bergizi dan lezat.Hari sudah malam, Yvonne duduk di samping tempat tidur sambil menguap. "Bu, tolong buatkan segelas kopi."Sebagai seorang ibu, hati Samantha remuk melihat Yvonne yang kelelahan. Namun Samantha pun tidak berani berbicara terlalu banyak, ibu mana yang tidak mengkhawatirkan kesehatan anaknya? Begitu pun dengan Yvonne, dia pasti mencemaskan Dio.Samantha menghela napas, lalu beranjak ke dapur untuk menyeduh kopi.Yvonne merasa lebih segar setelah meneguk kopi yang disiapkan. "Bu, sudah malam. Sana, istirahat.""Bagaimana ... kalau kamu yang istirahat? Biar Ibu yang men
Shawn, Yura sudah lama bekerja untukmu. Kamu nggak sadar dia mempunyai niat buruk?" tanya Neil.Neil merasa aneh, Shawn sangat berhati-hati dan tidak gampang memercayai orang lain. Bagaimana dia bisa lengah dan memberikan kesempatan pada Yura untuk mengancamnya?Awalnya Dylan yang merekomendasikan Yura untuk menjadi sekretaris Shawn. Yura adalah wanita yang cerdas dan bisa diandalkan, dia tidak pernah menunjukkan sikap yang aneh. Ditambah Shawn juga memercayai Dylan, makanya Shawn tidak terlalu memperhatikan Yura.Shawn mengakui kesalahannya, dia terlalu menganggap enteng lawan."Bukannya Dylan yang merekomendasikan Yura? Teganya Yura mencelakai orang yang berjasa di dalam hidupnya. Nggak punya hati!" Neil mendengus kesal.Shawn mengerutkan alis, tampaknya dia sedang memikirkan sesuatu. Melihat reaksi Shawn yang datar, Neil kehilangan minat dan berhenti bicara.Tak berapa lama, Shawn dan Neil tiba di bangunan tempat Yura disekap.Mata-mata tersebut mengetahui tempat Yura disekap. Dia b