"Ngapain kamu ke rumah sakit? Bukannya kamu nggak mau membantu Ayah?" bentak Niko.Yvonne menjawab dengan datar, "Aku habis memeriksakan kakiku.""Hem, nggak punya hati!" Niko berbicara sambil menyeringai dingin.Calvin ingin bertemu, tetapi Yvonne malah bersikap dingin"Nona sudah baik. Kalau tidak ...," kata Leah."Bi." Yvonne memotong ucapan Leah. Yvonne tidak ingin menjelaskan terlalu banyak kepada Niko.Yvonne juga tidak memedulikan pandangan Niko terhadap dirinya. Yvonne sangat amat membenci Kayla dan putranya!Calvin berteriak saat mendengar suara Yvonne, "Niko? Yvonne datang, ya?"Yvonne menjawab, "Iya, ini aku.""Ayo, masuk. Ada yang ingin Ayah bicarakan," kata Calvin.Yvonne tidak berencana masuk. "Ayah istirahat saja.""Yvonne!" Calvin meninggikan suaranya. "Apakah harus aku yang turun dari tempat tidur?""Ayah, sudahlah! Wanita ini nggak punya hati nurani," kata Niko."Lancang! Apa katamu?" Calvin turun dari tempat tidur, lalu beranjak ke depan pintu dan memarahi Niko. "Min
"Cukup!" Calvin membentak Kayla.Kayla mendengus dingin, dia tidak memedulikan peringatan Calvin dan lanjut memperingati Yvonne. "Kamu sudah menikah, bukan bagian dari keluarga ini lagi. Jangan berpikir untuk mendapatkan warisan ayahmu, semua itu milik Niko.""Aku belum meninggal, tapi kamu sudah membicarakan masalah warisan? Kamu mendoakanku mati?" Calvin memelototi Kayla.Jika Calvin tidak panjang umur, salah satu penyebabnya adalah Kayla.Kayla menegakkan tubuhnya dan menjawab, "Sayang, apa maksudmu? Aku nggak mungkin mendoakanmu mati."Kayla belum berhasil merayu Calvin untuk mewariskan hartanya kepada Niko. Jadi, Calvin belum boleh mati.Yvonne melirik Kayla dengan sinis, akhirnya dia melihat ketamakan dari wanita licik ini! Namun Yvonne malas berkomentar, lalu berkata kepada Leah, "Bi, ayo kita pulang."Leah mengangguk dan membawa Yvonne pergi.Gips Yvonne telah dilepas, dokter mengatakan bahwa beberapa hari lagi sudah boleh coba untuk berjalan. Hanya saja, Yvonne belum melakukan
"Kapan kejadiannya?" tanya Shawn."Aku juga baru dapat informasinya. Kemungkinan besar dua hari yang lalu," jawab Xavier."Temukan dia!""Baik."Setelah menutup panggilan tersebut, Shawn meletakkan ponselnya dan memukul meja dengan kesal. "Prang!"Terdengar suara nyaring yang memenuhi ruang makan. Suasana hati Shawn jelas terlihat buruk."Ada apa? Kok kamu marah?" tanya Yvonne.Jolene dibebaskan dari penjara, Roger yang membantunya."Tidak apa-apa." Shawn tidak ingin membuat Yvonne cemas.Shawn tidak akan membiarkan Jolene hidup dengan bebas. Dia yang menyebabkan Shawn salah paham hingga anak yang dikandung Yvonne keguguran.Yvonne berhenti bertanya, dia menundukkan kepala dan lanjut menyantap makanannya. Mungkin Shawn marah karena masalah pekerjaan.Ketika Shawn hendak berangkat ke kantor, Jackal datang menemuinya dan berkata, "Tuan Muda, Tuan Graham ingin menemui Anda.""Baik." Shawn mengangguk, lalu berkata kepada Yvonne, "Kamu istirahat di rumah saja."Yvonne mengangguk.Ketika Jac
Begitu Shawn beranjak pergi, Jackal menghampiri Graham dan bertanya, "Tuan Besar, sepertinya Tuan Muda marah?"Graham menghela napas. "Sudah pasti."Shawn tak mau mengalah, dia tidak akan mengabulkan perceraian yang diminta Yvonne. Jackal menebak dan bertanya, "Tuan Besar, jangan-jangan Tuan Muda mulai menyukai Yvonne?"Graham juga memiliki pemikiran yang sama. "Semua salahku. Aku menjodohkan Yvonne dan Shawn tanpa memeriksa latar belakangnya secara menyeluruh. Aku rasa tidak akan mudah memaksa Shawn untuk bercerai dari Yvonne.""Kita semua tahu bagaimana temperamen Tuan Muda. Di dunia ini, tidak ada seorang pun yang bisa memaksanya," kata Jackal."Kamu lupa? Shawn juga memiliki kelemahan," kata Graham.Jackal mengerutkan alis dengan kebingungan, "Maksud Anda ....""Shawn sangat menyayangi benda itu. Saat berumur 10 tahun, Shawn jatuh ke danau. Gadis yang kehilangan giok itu yang menyelamatkan Shawn. Aku dan Shawn mencarinya cukup lama, tapi tamu saat itu terlalu banyak, kami tidak bis
Di tengah kebingungan, Yvonne melihat jelas bahwa orang yang menindihnya adalah Shawn."Ka-kamu .... Kamu kenapa?" tanya Yvonne.Shawn seolah tidak mendengar pertanyaan Yvonne. Kemudian Shawn mengulurkan tangan dan merobek pakaian Yvonne dengan sekuat tenaga. Shawn tampak bagaikan monster yang sedang mengamuk.Yvonne berusaha memberontak, tapi kekuatannya tidak sebanding dengan kekuatan Shawn. Setelah semua pakaiannya dilepas, sekujur tubuh Yvonne terasa agak dingin.Sekarang, Yvonne berbaring di hadapan Shawn tanpa mengenakan sehelai pakaian pun."Shawn, kenapa kamu memperlakukanku seperti ini?" tanya Yvonne sambil terisak."Harusnya aku yang bertanya kepadamu, kenapa kamu memperlakukanku seperti ini? Demi bercerai dariku, kamu tega menyuruh ayahmu memohon dan berlutut di hadapan kakekku," Shawn menjawab dengan suara dingin yang mengerikan.Yvonne tertegun mendengarnya, Calvin menemui Graham? Calvin memohon dan berlutut kepada Graham agar Yvonne diizinkan bercerai?Hati Yvonne langsun
Shawn menyadari kesalahannya.Hanya saja Shawn sudah tidak tahan melihat Yvonne yang selalu memaksa bercerai. Shawn tidak ingin berpisah dengan Yvonne, tapi kenapa Yvonne tega meminta Calvin untuk memohon kepada Kakek Graham?Demi bercerai, Yvonne tega merepotkan ayahnya yang sedang sakit. Apakah hati Yvonne terbuat dari batu?Sikap Yvonne yang keras justru membuat Shawn makin enggan untuk menceritakan kejadian pada malam itu. Jika Shawn memberitahunya, bukankah Yvonne malah makin membencinya?"Hmm, bagaimana kalau kita mengetes perasaan Yvonne?" Xavier memberikan ide."Bagaimana caranya?" Shawn membalikkan badan."Kalau Yvonne membencimu, dia tidak akan sedih melihatmu berpacaran dengan wanita lain. Tapi kalau Yvonne cemburu, berarti dia memiliki perasaan kepadamu," jawab Xavier.Shawn mengerutkan alis. "Ide macam apa itu?"Xavier terdiam, dia tidak merasa ada yang salah dengan idenya. Sebaliknya, bukankah idenya terdengar brilian?"Memangnya masih ada cara yang lebih baik? Hanya ini
Tatapan Yvonne tertuju kepada tangan Shawn yang memeluk pinggang wanita itu.Dalam sekejap, hati Yvonne pun terasa remuk dan hancur."Ada apa ke sini?" tanya Shawn.Shawn mengamati semua ekspresi di wajah Yvonne, seolah tak ingin melewatkan sedikit pun."Kebetulan lewat." Yvonne berpura-pura tegar dan tersenyum manis."Aku masih ada urusan, sampai jumpa." Yvonne bergegas membalikkan badan, lalu beranjak ke mobil dan mendesak sopir, "Cepat, jalan!"Yvonne ingin segera meninggalkan tempat ini.Sopir menginjak pedal gas dan mobil pun memelesat pergi. Yvonne tidak berani menoleh ke samping, dia tidak sanggup melihat Shawn yang memeluk wanita lain.Yvonne merasa tertampar, untuk apa dia menemui Shawn?"Dia adalah musuhmu!" Yvonne bergumam sambil mentertawakan diri sendiri. "Yvonne, kayaknya kamu sudah gila, kamu kerasukan apa? Kok bisa-bisanya menyukai pria yang membunuh kandunganmu?""Nona ...." Sopir menatap Yvonne melalui kaca spion.Karena terpukul, bukankah wajar Yvonne bergumam sendir
Kemudian Calvin masuk ke dalam ruangannya sambil berbicara kepada Kayla, "Aku nggak membutuhkanmu di sini. Pulanglah!"Kayla berusaha membujuk Calvin. "Tapi nggak orang yang menjagamu. Aku ingin menemanimu."Calvin tidak bodoh, dia tahu niat terselubung Kayla. Sejak Calvin sakit, ini bukanlah pertama kalinya Kayla membahas masalah warisan."Kamu mengincar hartaku, 'kan?" Calvin bertanya secara frontal.Kayla pun panik dan bergegas menjelaskan, "Hah? Nggak, bukan itu maksudku. Aku hanya memikirkan masa depan anak kita. Kamu tahu sendiri, Niko mempunyai catatan hitam. Dia pasti kesulitan cari kerja ...."Calvin berbaring dan langsung memejamkan mata. Dia malas mendengarkan Kayla.Memangnya Calvin bodoh? Mana mungkin dia menelantarkan putranya begitu saja?Yvonne pergi tanpa berpamitan, tetapi Niko mengejarnya sampai ke lobi rumah sakit."Kak," panggil Niko.Yvonne menoleh sambil bertanya, "Ada apa?""Aku dengar, kamu yang mencarikan dokter spesialis untuk Ayah. Terima kasih." Sikap Niko