Ratna yang duduk sendirian kini mulai mengedarkan pandangannya, Ratna sangat berharap bisa bertemu sang Mama, dan beberapa saat kemudian seperti nya Ratna sangat beruntung, Mamanya tahu keberadaannya dan kini melambai kan tangannya.
Ratna yang masih menunggu Ghani berbicara dengan seseorang langsung saja meninggalkan Ghani, Tak apakah ditinggal sebentar, toh Setelah ini Ratna akan kembali menemui dan menemani Ghani di sana.
Ratna berjalan mendekat ke arah mamanya, dan langsung berdiri didekat sang Mama.
"Kami kok baru datang, Mama udah dari tadi nungguin kamu Lo sayang", ucap Dina, dan Ratna hanya tersenyum saja.
"Maaf ma, Ratna tadi langsung makan di sana", tunjuk Ratna dibagikan pojok yang menyediakan berbagai makanan.
"Oh ya, ayo kenalan dulu sama sahabat mama, Tante Alisa, dan ini om Fandi, yang ini om Denis dan Tante Nisa", Ratna kemudian menyalami Alisa dan yang lainnya.
"Kamu cantik sekali sayang, siapa nama kamu??", Tanya Alisa.
Ghani tiba-tiba kehilangan Ratna, kehilangan jejak wanita yang sedari tadi bersamanya, Ghani mencari dimana keberadaan Ratna, dan ia terus berjalan dan mencari dimana wanitanya itu.Saat ini Ratna terlihat memandang ke arah langit, langit yang begitu cerah, banyak bintang gemerlapan dan juga bulan yang bersinar sangat terang."Indah sekali, jika setiap malam seperti malam ini aku akan sangat senang sekali, begitu indahnya ciptaan Allah SWT ini, yang menciptakan berbagai macam keindahan alam", Ucap Ratna, dan Ghani mendengar suara Ratna yang sedang berbicara, dan Ghani segera mencari sumber suara tersebut.terlihat Ratna yang sedang duduk dan menatap langit membuat Ghani langsung saja duduk di samping Ratna."Aku cari kamu dari tadi, jangan ninggalin aku seperti tadi, aku jadi bingung", Ucap Ghani dan Ratna masih menatap langit dan tak menghiraukan Ghani yang saat ini sedang berada disampingnya."Iya, maaf", Jawab Ratna, dan membuat Ghani menghela n
Kini Ghani yang sedang berada di kamarnya tengah sibuk melakukan panggilan video call dengan Ratna, sudah di hari ini mereka tidak bertemu, rindu??, pastinya, Ghani lah yang sangat rindu dengan Ratna, Seperti dipisahkan oleh jarak yang sangat jauh, Ghani tak henti-hentinya merengek minta bertemu besok, dan Ghani akan menjemputnya selepas pulang kuliah."Pokoknya kamu besok hak usahbawa mobil, biar mas yang jemput", Ratna pun senang, dan sebenarnya tugasnya juga sudah selesai dan ia bisa santai dan tidak di bebani oleh banyaknya tugas kuliahnya.Pembicaraan mereka kemudian beralih ke pembicaraan keseharian mereka, apa yang mereka lakukan dua hari ini, dan keduanya sama-sama saling bercerita."Tapi beneran kan Mesya gak nemuin kamu lagi mas??", tanya Ratna selanjutnya, ia jelas cemburu jika Mesya terus menggangu mas dokternya itu."Iya, kamu gak perlu khawatir, sepertinya Mesya sudah menyerah, dan lagi pula mas kan gak suka sama dia", Ghani tidak tahu
Ini sudah jam lewat dari yang Ghani katakan kepada Ratna, Ratna terlihat masih setia menunggu Ghani, tapi yang ditunggu saat ini tengah Menerima tamu yang tak diundang di ruangannya.Sudah hampir setengah jam, dan Ratna memutuskan untuk pergi ke rumah sakit saja, mungkin Ghani tidak bisa menjemputnya, dan Ratna memaklumi itu.Ratna saat ini sudah menaiki taksi, dan menuju ke arah rumah sakit, tapi sebelum itu ia akan pergi ke resto dulu, membeli dua kotak makanan yang akan ia makan bersama dengan Ghani, perutnya memang sudah meronta minta diisi sedari pagi tadi.Ratna keluar dari resto dengan membawa dua buah kotak makanan, ia kemudian memasuki taksinya kembali dan menuju kearah rumah sakit.Ghani didalam ruangannya lupa jika ia harus menjemput Ratna, ia masih berada di dalam ruangannya dan masih melihat Mesya yang tak kunjung keluar dari ruangannya."Mey, aku mohon, sudah jangan pernah mengharapkan ku lagi, kamu tahu kan kalau aku hanya meng
Didalam kamarnya, Dina penasaran, nggak mungkin jika Putri nya belum datang sampai saat ini, kemudian ia mencoba membuka kamar Ratna, dan Apa yang dia lihat Ratna tengah tertidur di dalam kamarnya.Dina kemudian masuk dan melihat Ratna yang benar-benar telah tertidur, Dina kemudian menggoyang-goyangkan tubuh Ratna agar putrinya itu terbangun.Ratna yang merasa tidur tidurnya terusik tiba-tiba saja mulai membuka matanya."Mama?? ada apa ma??", tanya Ratna sambil duduk di atas ranjangnya.Dina dapat melihat jika mata putrinya kini terlihat sembab, bisa dipastikan jika Ratna habis menangis dari tadi."Kamu kenapa??", Tanya Dina yang ingin mengetahui apa yang tengah terjadi, Dina ingin mengetahui Ratna jujur atau tidak kepadanya."Aku tidak apa-apa mah, Memang kenapa ??", Tanya Ratna."Kamu pasti bohong kan sama mama??", tanya Dina kepada Ratna."nggak ma, kenapa??,aku nggak kenapa-napa kok", Ucap Ratna meyakinkan.Din
Dengan banyak rayuan dari Ghina akhirnya Ghani pun bersedia untuk ikut makan malam bersama dengan keluarga besarnya, awalnya Ghani menolak ia ingin menyendiri terlebih dahulu dan dia bilang dia tidak lapar, Ghina terus saja membujuk Kakak kembarnya dan akhirnya Ghani pun menyerah ia kemudian mengikuti Ghina turun ke bawah dan dengan masih memakai baju koko nya dan lengkap dengan sarung yang masih menempel di badannya, Semua mata pun terlihat menatap Ghani tidak biasanya Ghani masih memakai pakaian lengkapnya sehabis Sholat, biasanya Ia sudah pakai celana pendek dan kaos yang biasa ia pakai.Ghani kemudian duduk tepat disebelah Ghina dan makan malam pun sudah dimulai.Setengah jam kemudian, setelah makan malam selesai Ghani kembali ke kamarnya dan belum sampai Ghani melangkahkan kakinya Alisa sudah memanggil dirinya dan berniat untuk berbicara dengan putranya itu, "Kamu mau kemana Sayang??, tunggu sebentar Mommy mau bicara denganmu", ucap Alisa, dan Ghina yang melihat Mom
Anton kini berada di kamar Meisya putrinya Putri nya, Putrinya itu masih terlihat senyum-senyum sedari tadi, saat melihat papanya yang baru saja datang Meisya pun langsung memeluk Papanya."Mey, Apa yang membuat kamu tersenyum coba ceritakan sama papa??", Tanya Anton, Anton ingin tahu dari mulut putrinya sendiri jika ia senang jika Ghani putus dengan kekasihnya, Anton merasa tak enak kepada keluarga Fandi Jika benar putrinya lah yang menyebabkan putusnya hubungan Ghani dan pacarnya."Mesya lagi seneng Pah, soalnya sebentar lagi Meisya bakalan jadi pacar Kak Gani" ucap Meisya percaya diri,"Maksud kamu apa Mey?? coba cerita sama Papa??", tanya Anton kepada Putrinya."Iya pa tadi siang tuh kagak nih sama pacarnya putus pas lihat Mesya pelukan sama Kak Gani",ucap Mesya dengan penuh percaya diri nya."Apa yang kamu lakukan sama Ghani, Ghani tidak akan sampai mau meluk kamu, Papa sudah tahu Ghani semenjak dulu dia memang nggak menyukai kamu dia hanya mengangg
Ghani pun membiarkan Ratna yang masih marah kepadanya, ia tak mau terus memaksa Ratna, biarlah Ratna yang masih dalam pikirannya sendiri."Jika memang Kamu masih tidak mau menemui ku, aku akan terus berada disini sampai pagi", Ucap Ghani serius, Ghani tidak pernah main-main dengan ucapannya, Jika ia malam ini harus menginap di rumah Ratna itu tidak masalah jika ia harus duduk dan tidur di luar itu juga tidak masalah, yang penting Ratna mau keluar dan mau menemuinya dan juga mau mendengarkan penjelasannya.Ratna masih terus diam, dia tetap dalam pendiriannya untuk tidak keluar dari dalam kamarnya, Meskipun Ghani tidur di dalam di dalam rumahnya Ratna pun sudah tidak peduli lagi dan Ratna kemudian menutup semua korden jendelanya dan mengunci pintunya rapat-rapat ia tak mau sampai mamanya terus mengetuk dan memaksanya untuk membuka pintunya agar dia mau keluar untuk menemui Ghani.Beberapa jam kemudian tepatnya sudah pukul 11 malam Ratna beranggapan jika Ghani
Ghani akhirnya pulang ke rumahnya dengan wajah yang cukup ceria, Dia sangat bahagia sekali karena ia bisa melamar Ratna walaupun masih belum resmi,Ghani masuk kedalam rumahnya, ia sudah membawa kunci cadangan jika sewaktu-waktu ia pulang larut malam seperti ini, dan Ghani tidak mau mengganggu tidur bibi atau yang lainnya yang berada di dalam satu rumah ini.Saat ini yang belum tidur dalam rumahnya yaitu adalah Ghina, Ghina masih berada di dalam dapur dan sekarang dia tengah mengambil air minum karena sangat haus.Sedari tadi Ghina berada di dalam kamarnya, dan dia sedang menonton drama Korea kesukaannya, Setelah beberapa lama, dia merasa haus dan kemudian dia pergi menuju ke dapur untuk mengambil air minum.Beberapa saat kemudian,Setelah selesai membasahi tenggorokan nya, Ghina pun kemudian kembali menuju kamarnya, tapi sebelum ia kembali ia berpapasan dengan Ghani yang baru saja pulang entah dari mana dan Ghina pun tidak tahu, rasa penasaran Ghina pun
Bu lastri segera berangkat menuju ke rumah Ratna, Sesuai yang di katakan Rio tadi jika Ratna hari ini menikah, dan mungkin sekarang Ratna sudah menjadi istri dari Ghani.Bu Lastri memutuskan untuk memesan taksi online, Mengendarai mobil sendiri untuk saat ini dihindari oleh Bu Lastri Karena pikirannya sedang sangat kacau.Sementara itu, Semua tamu undangan sudah pulang, Ghani, Ratna dan seluruh keluarga besarnya juga saat ini sudah berada di dalam rumah Ratna.Keluarga besar masing-masing saat ini sedang menikmati hidangan yang sudah di sediakan oleh keluarga Ratna."Mbak Din, Ratna malam ini tidur di rumah kami ya," Pinta Alisa kepada Dina yang saat ini sudah resmi menjadi besannya."Iya, Sudah kewajiban Ratna juga ikut suaminya, iya kan pa," Ujar Dina kepada suami nya."Iya ma, Ratna sudah menjadi hak Ghani, jadi Ghani mau membawa Ratna kemanapun Ratna harus mengikutinya.""Alhamdulillah kalau begitu, kami juga sangat senang, lagi pul
Para rombongan pernikahan itu pun sudah sampai di masjid terdekat di daerah rumah Ratna. banyak juga tetangga yang datang memenuhi undangan mendadak itu. ada yang ikut bahagia dan ada yang sedikit membicarakan tentang pernikahan dadakan mereka.Dan keluarga Ratna pun sudah siap untuk mendengarkan itu semua. Meskipun sudah di jelaskan tak banyak juga yang percaya dengan penjelasan keluarga Ratna, Yang mereka sangka saat ini Ratna Sudah hamil duluan.Ratna dan keluarganya saat ini sudah berada di dalam masjid, menunggu kedatangan keluarga Ghani dengan penuh kebahagiaan. Bahkan Ratna tak henti-henti melihat kearah jalan menanti keluarga calon suaminya datang.Hati Ratna langsung lega saat melihat rombongan keluarga besar Ghani. Dapat Ratna lihat jika Semua saudara Ghani datang untuk menyaksikan pernikahan mereka."Assalamualaikum," ucap Mereka saat datang dan memasuki masjid yang sudah di hias sedemikian rupa untuk acara pernikahan tersebut."Waalaikum
Seserahan yang sudah dipersiapkan Oleh Fandi sudah berada di rumahnya pagi ini, sudah satu jam yang lalu, seserahan yang dirinya pesan tadi malam sudah Diantar oleh beberapa orang yang sudah di tugaskan untuk mengantar seserahan di rumah Fandi.Alisa yang masih mondar-mandir, terlihat belum sama sekali bersiap-siap. Padahal acara kurang lebih akan berlangsung dua jam mendatang, Tapi Alisa masih sibuk mempersiapkan semuanya.Fandi yang sudah bersiap terlihat memperhatikan istri yang semakin hari semakin cantik menurut Fandi. di usia pernikahan yang hampir tiga puluh tahun itu, Fandi masih menganggap Alisa masih cantik seperti dulu, masih sama saat mereka bertemu dan menikah."Ma, Kamu ngapain aja, sudah jam 8 pagi tapi kamu masih belum siap sampai sekarang","Sebentar pa, Ada yang kurang, sebentar ya", Alisa kembali meninggalkan suaminya yang saat ini sedang duduk sambil membaca koran harian yang ada di rumahnya itu."Iya, Tapi ...", Belum Fandi sel
Secara diam-diam saat sang Mama sedang tidur, Rio diam-diam mulai memasukkan barang-barang nya kedalam dua buah koper besar. Rio akan pergi meninggalkan Indonesia. Rasa malu dan rasa patah hatinya kini menjadi satu.Entah apa yang akan dikatakan sang Mama nanti saat melihat dirinya akan pergi dari rumah ini.Rio juga sudah menyiapkan tiket keberangkatannya. semua sudah siap tinggal dirinya yang harus mempersiapkan dirinya dan hatinya untuk menjauh dari Ratna dan harus merelakan jika cinta nya benar-benar sudah bertepuk sebelah tangan.Dua buah koper itu pun saat ini sedang berada di sudut kamar Rio. Tepat di sebelah ranjangnya terdapat foto dirinya bersama dengan Ratna saat merayakan pesta kelulusan mereka waktu SMA.Cantik, Hanya kata itu yang terucap dari mulut Rio saat ini. Ratna memang tidak pernah berubah, sejak SMA sampai saat ini rambut nya selalu panjang dan selalu terlihat cantik di depan Rio.Rio mengambil foto tersebut. di lihatnya dalam-dal
Setelah semua keluar dari resto Dina susana juga sudah cukup sepi, Jam sudah menunjukkan pukul 9 malam. perbincangan tadi ternyata membutuhkan waktu yang sangat lama untuk menemukan titik terang dari masalah yang akan mereka hadapi."Ma, Aku ke toilet sebentar" Dina pun mengangguk, tidak ada pikiran apapun, toh cuma di toilet saja,saat hendak masuk kedalam toilet, ada tangan seseorang yang tiba menarik tangannya, Ratna kaget dengan apa yang ia alami saat ini."Siapa kamu, mau apa kamu bawa aku kesini??" Ratna tak bisa melihat dengan jelas siapa yang tengah membawanya saat ini, ada rasa takut, tapi sejauh ini tak ada tindakan yang lebih kasar terhadapnya, dan dapat Ratna rasa jika yang menarik tangannya adalah seorang wanita muda."Maaf, saya hanya menjalankan tugas saja, Mbak Ratna saya tinggal disini" tanpa menunggu jawaban dari Ratna, perempuan itupun pergi meninggalkan Ratna sendiri. tempat yang begitu sepi dan Ratna tidak tahu pasti dimana ia sekarang,
Lalu Bagaimana setelah ini??" Mereka bertiga tampak bingung harus bagaimana menyikapi semua ini.Semua orang yang ada di sana masih berpikir keras agar semua ini dapat terselesaikan."Aku akan memikirkan nya, Tante", Ucap Ghani. setelah ini Ghani harus berpikir secara keras. Berusaha menggagalkan semua rencana yang telah di buat oleh Bu lastri."Kamu tenang aja sayang. Aku pasti akan menemukan jalan keluarnya," Ghani menatap calon istrinya tersebut, ada raut ke khawatiran di sana, tapi Ghani janji akan menghilangkan nya dan mengganti dengan kebahagiaan yang akan mereka gapai setelah ini.Ketiganya nya pun sama-sama saling diam. berpikir dengan keras untuk menyelamatkan pernikahan Antara Ghani dan Ratna.Tak lama setelah itu. Pintu ruangan itu kembali terbuka . terlihat dengan jelas jika papa dari Ratna baru saja kembali dari bertugas di luar kota."Papa," Ratna segera bangun. memeluk sang papa yang jarang berada di rumah.Satu jam yang la
"Mamanya Rio kenapa??, Dia sakit??", Tanya Ratna kepada sang Mama. melihat ekspresi mamanya yang terlihat sangat panik membuat Ratna berpikir jika telah terjadi Sesuatu dengan mama dari sahabat nya."Iya, dia sakit. Lebih tepatnya sakit jiwa" Ujar Dina yang tiba-tiba emosi.Ratna pun tercengang dengan perkataan sang Mama."Maksud Mama apa??, aku benar-benar tidak mengerti", Ratna masih menanti jawaban dari sang Mama, namun Dina saat ini masih enggan untuk membuka mulutnya.'Panggil Ghani kemari. Mama mau bicara dengan kalian berdua", Ratna semakin bingung dengan sikap sang Mama.Dia begitu panik tapi masih enggan untuk berbicara, Malah meminta untuk berbicara dengan Ghani juga. Ratna terlihat Bingung, tapi ia saat ini sedang menelepon Ghani dan meminta untuk segera datang ke resto. dan tentu saja Ratna berharap jika Ghani saat ini tidak sibuk dengan pekerjaannya.Di dalam rumah sakit, setelah menerima telepon dari Ratna, Ghani segera pergi, menu
"Menikah dengan siapa??, bukannya dari dulu kamu dengan Ratna udah dekat, Kenapa Ratna menikah dengan orang lain???" Tanya Mamanya yang setengah shock."Dia menikah dengan seorang dokter Ma, Aku hanya sebatas teman saja", Ujar Rio dengan tatapan sedihnya."Kenapa kamu tidak pernah bilang sama Mama. Kamu harus bahagia Rio, kamu harus bahagia Mama tidak rela Jika kamu seperti ini karena Ratna" Mamanya sangat tidak rela jika putranya sakit hati karena Ratna, dan Mamanya berencana akan melakukan sesuatu agar Ratna bisa menjadi kekasih putranya."Tenang saja Mama akan bawa Ratna untuk kamu Rio, Mama janji" Mamanya Rio yang bernama Lastri itu pun mempunyai niat yang tak baik, dan berniat untuk menggagalkan pernikahan Ratna.Dia tak rela jika sang putra patah hati, Apalagi Bu Lastri tau jika Rio dan Ratna sudah bersama sejak dulu.Rio memanfaatkan tawaran Dari mamanya, Rio hanya perlu menunggu dan melihat Mamanya membawa Ratna untuknya.Bu Last
Hari ini Ghani kembali mengantar undangan milik Ratna yang tertinggal, sambil berangkat ke rumah sakit Ghani mampir sebentar ke rumah Ratna hanya untuk menyerahkan kembali paper bag yang sempat tertinggal itu."Assalamualaikum", Ghani turun dari mobilnya saat melihat bibi dan satpam sedang berada di kumpulan ibu-ibu yang sedang berbelanja pagi ini.Ghani memang datang pagi-pagi sekali. Dan sekarang dirinya menjadi pusat perhatian ibu-ibu komplek yang ada di depan rumah tersebut."Waalaikum salam. Mas Ghani??", Tanya Pak satpam sambil berjalan ke arah Ghani."Ada apa mas??", Tanya satpam itu lagi."Maaf Pak, saya mau nitip ini buat Ratna, tadi malam tertinggal", Ucap Ghani sambil menyerahkan paper bag dengan isi undangan itu.Tas itu cukup berat sehingga membuat satpam itu pun penasaran dengan isi nya."Oh iya Mas, Mari silakan masuk", Ajak satpam Tersebut kepada Ghani."Terimakasih Pak. Maaf saya tidak bisa mampir, saya h