Share

95. Suara Gemerisik

Author: justphantom
last update Last Updated: 2022-05-30 20:54:16

Kaliya menatap dua pria yang sedang berjalan di depannya. Baik Alex dan Orlando, masing-masing menggendong sebuah tas ransel besar yang telah diisi dengan berbagai perlengkapan untuk mereka. Ya, perlengkapan itu akan mereka gunakan untuk bertahan hidup selama misi perjalanan mencari pecahan permata Katastrof.

Tadinya Alex memberi saran untuk menunggu beberapa lama lagi di rumahnya. Namun, Kaliya menolak. Dia tidak ingin membuang-buang waktu lebih lama. Semakin cepat dia mengumpulkan pecahan permata, bukankah akan semakin cepat juga dia bisa mengalahkan Lucifer dan membalaskan dendamnya?

Sementara Kaliya asyik tenggelam dalam pikirannya sendiri, dia tidak sadar jika langkah kedua pria di depannya kini sudah terhenti. Kaliya bahkan hampir saja menabrak ransel yang digendong pada punggung Orlando jika suara Alex tidak segera membuatnya sadar.

“Kalian dengar itu?” bisik Alex tiba-tiba. Pandangan pria setengah serigala itu berubah waspada. Lubang hidungnya kembang-kempis untuk mencium bau
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Cinta dari Perempuan Berwujud Iblis   96. Api Milik Nyx

    “Apa kalian melihat sesuatu?” bisik Kaliya. Di balik dedaunan rimbun itu, matanya tak luput mengintip dengan waspada.“Tidak ada. Tapi aku rasa makhluk itu berlari semakin dekat ke arah kita, Kaliya,” jawab Alex. Dia juga tak kalah waspada dari Kaliya.Ketika Kaliya menoleh ke arah Orlando, ternyata lelaki itu sedang menghela napas. Raut panik nampak jelas menghiasi wajahnya. Ingin sekali Kaliya protes dan mengomeli Orlando karena selalu bersikap panik seperti itu. Sayangnya, Kaliya mengurungkan hal tersebut. Wanita iblis ini lebih memilih untuk kembali mengamati sekitar. Siapa tahu, sebuah bahaya akan mendadak datang menyerang mereka.Tak lama, suara langkah kaki yang begitu cepat semakin terdengar jelas. Alex dan Kaliya bertemu pandang, tatapan mereka berubah tajam. Lalu saat Kaliya kembali menatap ke balik semak-semak, satu iblis tengah berlarian tunggang langgang. Anehnya, tubuh iblis itu diselimuti oleh api, dan sepertinya api itu telah menyakitinya.“Arrghhh, tolong! Matikan ini

    Last Updated : 2022-06-02
  • Cinta dari Perempuan Berwujud Iblis   97. Kita Bertemu Lagi

    “Sudah cukup kamu menyakitiku, hah?” erang prajurit iblis itu dengan susah payah. Dia bergerak, merangkak, tangannya terulur untuk meraih kaki Nyx. Tapi dengan dingin, Nyx langsung menginjaknya.Teriakan lain tentu tak luput keluar dari mulut prajurit iblis itu. Namun Nyx bagaikan makhluk tuli dengan hati sedingin es. Dia tidak terpengaruh sama sekali.Mata tajam bagaikan elang itu meneliti ke sekitar hutan, menelusup ke dalam jajaran batang pohon, dan mencoba mengintip ke sela-sela dedaunan semak belukar. Sampai akhirnya, Nyx pun berseru.“Keluar kalian semua! Aku tahu kamu berada di sini, Kaliya!”BRUAK!Tanpa aba-aba, Nyx melemparkan bola api besar yang diam-diam sudah dikumpulkan di sebelah tangan. Serangan itu mendarat langsung ke tempat di mana Kaliya, Orlando, dan Alex bersembunyi sebelumnya.Mereka bertiga tidak menduga akan serangan yang mendadak itu. Alhasil mereka tidak bisa melarikan diri. Namun, Orlando refleks memeluk Kaliya dan berharap bahwa tindakannya tersebut dapat

    Last Updated : 2022-06-04
  • Cinta dari Perempuan Berwujud Iblis   98. Suku Pedalaman

    “Sial,” desis Nyx sembari menggertakkan gigi. Iblis angkuh itu bisa merasakan rasa sakit dan panas yang mulai menjalar dari luka yang Kaliya tinggalkan.“Apa sebaiknya aku menghitung mundur untuk menyambut waktu kematianmu?” tanya Kaliya. Tak ada sedikit pun keraguan dalam suaranya.Tanpa menunggu perkataan dari Nyx, Kaliya segera melayangkan serangan lain. Namun meskipun terluka, Nyx masih bisa menghindar dengan cepat. Iblis itu berpindah tempat, merengkuh tubuh rekan iblis yang sebelumnya dia sakiti, kemudian Nyx menghilang dalam kepulan asap bersama rekan iblis yang merupakan prajurit dari Lucifer.Nyx kabur. Dan hal itu membuat Kaliya mendadak sangat kesal.“Dasar pecundang! Kenapa kamu kembali melarikan diri, hah?” teriak Kaliya sembari mengedarkan pandangannya ke arah pepohonan dan semak belukar di sekitar sana. Karena ia tahu, dengan kondisi Nyx yang terluka seperti itu, pasti dia tidak akan bisa melarikan diri dalam jarak yang jauh.“Cepat keluar, kamu iblis sialan!” teriak Ka

    Last Updated : 2022-06-09
  • Cinta dari Perempuan Berwujud Iblis   99. Terkurung

    Tubuh tiga sekawan itu diseret menuju sebuah gubuk khusus yang dibangun bagaikan penjara. Setiap sisi dindingnya terbuang dari bambu-bambu yang disusun sekian rupa. Bagaikan terali besi, tetapi yang ini terbuat dari bambu serta kayu yang tampak kokoh.Dilemparkannya mereka ke dalam satu sel itu, lalu salah satu warga suku pedalaman tersebut mengatakan sesuatu. Namun, baik Kaliya, Orlando, dan Alex, tidak mengerti dengan apa yang dikatakannya.“Sial, Kaliya. Apa yang harus kita lakukan?” tanya Orlando cemas.“Bisakah kamu berhenti mengumpat kepadaku?” Kaliya balik mengomel.Orlando langsung gelagapan. “Bukan, maksudku—argh...!” Pria itu mengerang pelan. Dia merasa frustrasi karena masalah selalu saja menghadang perjalanan mereka. Padahal jika tidak ada halangan apa pun, baik dari manusia maupun iblis, Orlando yakin kini mereka sudah mengumpulkan pecahan permata Katastrof dalam jumlah banyak.“Aku tidak mengumpat kepadamu, oke? Aku hanya merasa sedikit jengkel,” jelas Orlando kemudian s

    Last Updated : 2022-06-12
  • Cinta dari Perempuan Berwujud Iblis   100. Terkurung (2)

    “Sungguh?” Mata Orlando melebar, penuh dengan harapan.Dan Kaliya akhirnya mengangguk. “Kamu tidak perlu mengatakan sesuatu yang mengada-ada seperti itu. Jika para anggota suku ini adalah seorang kanibal, mungkin aku sudah bisa mencium bau darah manusia lain. Nyatanya, aku hanya bisa mencium bau darah binatang.”“Bukankah kamu juga menciumnya, Alex?” tambah Kaliya. “Aku yakin insting serigala dalam dirimu masih berfungsi.”“Tentu saja! Kamu pikir hidungku mendadak rusak?” timpal Alex. “Aku hanya penasaran dengan apa yang hendak Orlando katakan tadi.”“Astaga, jadi kalian sudah mengetahuinya sedari awal? Lalu kenapa kalian tidak beri tahu aku? Dengan begitu mungkin aku akan diam dan merasa lebih tenang, dan aku tidak akan membayangkan tubuhku dikuliti oleh para penghuni di sini!”“Diam!” bentak Kaliya. “Kamu akan membuat kita berada dalam bahaya jika terus mengoceh seperti itu.”“Jadi menurutmu dengan terkurung di dalam sini bukanlah sebuah bahaya, Kaliya?” bisik Orlando kemudian.Kali

    Last Updated : 2022-06-13
  • Cinta dari Perempuan Berwujud Iblis   101. Bertemu Tetua

    Kaliya berusaha sekuat tenaga untuk tidak ikut terlelap seperti Orlando dan Alex. Karena ketika dilihat, kedua pria itu tengah menyandarkan kepala satu sama lain dengan mata terpejam. Sepertinya mereka lelah karena perjalanan hari ini.Kaliya sendiri merasa tenaganya lumayan berkurang akibat menyerang iblis bernama Nyx tadi siang. Meski dia merasa kuat karena memiliki dua pecahan permata Katastrof, tetap saja Kaliya perlu mengisi kembali energinya.Selain itu, punggung Kaliya terasa gatal. Ia ingin sekali mengeluarkan kuku-kuku panjangnya, kemudian menggaruk punggung dengan kencang. Tapi itu semua tidak bisa ia lakukan di sini. Sel bambu tempat mereka dikurung, berukuran terlalu sempit. Kaliya bahkan tidak bisa merentangkan kakinya dengan benar.Sempat terlintas di dalam kepala Kaliya untuk memberontak. Ia bisa saja mengeluarkan kekuatannya dan menghancurkan tempat ini, serta membuatnya kembali rata dengan tanah. Tapi jika itu terjadi, mungkin nyawa para penduduk pedalaman ini akan te

    Last Updated : 2022-06-15
  • Cinta dari Perempuan Berwujud Iblis   102. Jamuan Makan Malam

    Ketika pria tua itu mengangkat sebelah tangan, maka sorakan yang tadi menggema pun kembali hilang. Para penghuni langsung bungkam. Yang terdengar kini hanyalah suara serangga-serangga malam, dan sesekali suara gemeletuk dari obor yang terbakar.“Siapa kamu?” tanya Kaliya memberanikan diri. “Apa yang kamu inginkan dengan menyekap kami?”Tak ada jawaban. Yang ada keheningan di sekitar mereka malah semakin menyelimuti.Tak lama, tetua itu berdiri dari kursi yang ia duduki. Lalu mulai berjalan mendekat ke arah mereka.Kaliya langsung bersikap waspada. Dia tidak tahu apa yang akan manusia primitif ini lakukan. Makanya, sebisa mungkin ia harus siap menghadapi bahaya apa pun yang akan datang.Meski Kaliya merasa tubuhnya masih sedikit lelah, tapi ia yakin, dengan satu gumpalan api besar yang keluar dari tangannya, maka tetua dan seluruh penghuni desa ini akan musnah.Tetua itu kini berhenti dua langkah di depan Kaliya. Mata Kaliya melebar. Dia takut akan terjadi sesuatu yang tidak ia duga. N

    Last Updated : 2022-06-16
  • Cinta dari Perempuan Berwujud Iblis   103. Jamuan Makan Malam (2)

    Kaliya menelan ludah. Dia tidak percaya dengan apa yang ia lihat sekarang. Usai mendapat undangan untuk bergabung, Orlando dan Alex yang sudah lapar sepertinya tidak bisa menyia-nyiakan kesempatan itu. Makanya, mereka langsung mengangguk dan berseru senang. Mereka juga duduk di satu sisi kursi panjang dengan raut wajah takjub karena melihat berbagai sajian.Sepasang mata iblis Kaliya melirik tajam ke arah tetua yang duduk di kursi tunggal. Posisinya berada tengah-tengah meja, sehingga jika diibaratkan, tetua itu bagaikan pusat dari segala atensi dan aktivitas.“Apa yang kamu tunggu? Silakan duduk, dan isi energimu dengan sajian yang sudah kami siapkan,” ujar tetua itu seolah bisa membaca apa yang terlintas di dalam pikiran Kaliya.Mau tak mau, Kaliya pun ikut duduk. Posisinya berseberangan dengan Orlando dan Alex.Tepat di depannya terdapat hidangan utama berupa kepala babi yang sudah dipanggang hingga kulitnya kecokelatan. Hidangan-hidangan lain juga tak kalah banyak dan semuanya meng

    Last Updated : 2022-06-17

Latest chapter

  • Cinta dari Perempuan Berwujud Iblis   133. Rasa Kecewa Orlando

    Kaliya hanya bisa mengernyitkan dahi ketika melihat kepergian manusia itu. Entah kenapa, nada bicara Orlando sangat tak enak didengar oleh gendang telinganya.“Apa-apaan itu tadi? Kenapa ekspresi Orlando juga berubah seperti itu?”Meski sempat bingung dengan reaksi dari manusia tersebut, Kaliya memilih untuk tidak mengkhawatirkannya.Kondisi perut dan suasana hatinya sudah berubah-ubah. Dan perempuan iblis itu tidak mau menambah pikirannya karena Orlando.Di sisi lain, Orlando berjalan masuk ke dalam hutan. Pria itu kemudian membuang napas kasar beberapa kali. Rasa kecewa tampak jelas di matanya.“Kalau kamu membenci Lucifer, lantas kenapa kamu membiarkan iblis itu menjamah dirimu, Kaliya?” gumam Orlando.Orlando menatap rimbun pepohonan di depannya. Saat menemukan sebuah pohon dengan batang yang besar, entah kenapa ia ingin sekali menghampiri pohon tersebut dan melayangkan tinjunya di sana.Namun, Orlando bukanlah lelaki seperti itu. Dia hanyalah manusia lemah yang bahkan orang-orang

  • Cinta dari Perempuan Berwujud Iblis   132. Muntah-muntah

    “Huweeek!” Kaliya mendadak muntah. Dia mencoba menutup hidungnya, tapi aroma busuk itu semakin membuatnya tak bisa mengontrol diri.“Astaga, Kaliya! Apa yang terjadi padamu?” seru Orlando panik.Mendengar keributan yang mereka timbulkan, Alex dan Hannah pun segera menghampiri mereka.Saat melihat keadaan Kaliya yang tiba-tiba saja muntah seperti itu, tentu saja keduanya merasa khawatir. Hannah langsung memegangi kedua bahu Kaliya, takut-takut wanita iblis itu mendadak pingsan. Sementara itu, Orlando membantu memijat bagian belakang leher Kaliya.“Ada sesuatu di sana!” seru Orlando kepada Alex. “Mungkin sesuatu itu yang membuat Kaliya muntah-muntah seperti ini!”“Kalau begitu bawa Kaliya kembali ke tempat peristirahatan,” ujar Alex. “Masalah di sini biar aku yang selesaikan.”“Tapi Alex—”“Tidak apa-apa, Hannah.” Alex tersenyum ke arah wanita ular itu. Dia berusaha untuk membuat Hannah tenang.“Aku akan baik-baik saja. Aku dan Foxie akan mengurus ini semua. Kamu dan Orlando harus memba

  • Cinta dari Perempuan Berwujud Iblis   131. Bau Busuk

    “Aku tidak yakin akan hal itu, Orlando.” Kaliya menjawab sembari menatap ke arah api unggun di depannya.Sesekali, wanita iblis itu menjulurkan tangan sehingga ia bisa memainkan api tersebut.“Bagaimana kalau kita berjalan-jalan ke negara lain?” cetus Hannah tiba-tiba.Semua perhatian langsung tertuju pada wanita ular tersebut.“Apa maksudmu, Hannah?” tanya Kaliya sambil mengerutkan dahi.“Ya, kau tahu. Aku berpengalaman dalam berburu pria, ingat? Dalam prosesnya, aku selalu berkelana dari satu hutan ke hutan lain, dan itu aku lakukan bukan hanya di satu negara. Jadi bila kau ingin menemukan permata itu lebih cepat, kau tidak boleh diam di tempat terlalu lama, Kaliya.”“Jadi kamu ingin kami pergi berkelana?”“Ya, benar. Apa itu terdengar sulit bagimu? Aku yakin hal itu bukanlah ide yang buruk.”Kaliya melirik ke arah Orlando dan Alex. Kedua rekannya itu tampak memikirkan saran dari Hannah. Mau tak mau, Kaliya juga ikut memikirkannya. Mulai dari bagaimana cara pergi mengelilingi dunia

  • Cinta dari Perempuan Berwujud Iblis   130. Beberapa Ekor Tupai

    Hannah tak bisa menyembunyikan senyuman bahagia di bibirnya. Ketika Kaliya membebaskannya dari kandang gaib, wanita ular itu langsung meneriakkan nama Alex.Akibat kelakuan wanita ular itu, Alex yang sedang berburu pun langsung berlari secepat angin.“Hannah!” seru manusia serigala itu begitu melihat Hannah.“Alex!”Keduanya berlari untuk saling menghampiri kemudian mereka berpelukan. Bukan hanya pelukan biasa, melainkan pelukan yang amat erat. Kaliya yang melihatnya pun bahkan sampai takut jika Alex dan Hannah bisa saling meremukkan tulang masing-masing.“Bisakah kalian tidak bertingkah seperti ini di depanku?” cetus Kaliya sebal.Hannah dan Alex pun terpaksa melepaskan pelukan mereka. Senyum lebar menghiasi bibir masing-masing, dan itu menambah rasa sebal di benak Kaliya.“Maaf, Kaliya. Kami hanya terlalu senang,” ujar Alex membela diri, atau lebih tepatnya membela kelakuan mereka.Kaliya hanya mendengus pelan, kemudian wanita iblis itu memutuskan untuk memberi waktu kepada Alex dan

  • Cinta dari Perempuan Berwujud Iblis   129. Anggota Aliansi Baru

    “Aku bisa menjadikan semua keturunan Hannah sebagai pengikutku!” serunya lagi.“Ya, benar! Kamu bisa melakukan itu, Kaliya!”Wanita iblis itu kemudian tertawa bahagia. Sebuah tawa yang sangat khas. Anehnya, Orlando malah senang bila Kaliya tertawa seperti itu. Meskipun Orlando tahu bahwa Kaliya memiliki rencana liciknya sendiri.Setelah diskusi singkat itu, Kaliya dan Orlando kembali menghampiri Hannah. Tanpa basa-basi, Kaliya segera mengatakan maksud dari rencananya.“Hannah,” panggil wanita iblis itu.Hannah yang tengah duduk sambil merenung pun mendongak. Sepasang matanya tampak berbinar karena lapisan air mata. Ekspresi kelabu yang menghiasi wajahnya membuat Kaliya jadi merasa bersalah.Tapi, Kaliya tidak akan tunduk dengan mudah tentu saja. Selama hidupnya sebagai iblis, dia selalu mengupayakan berbagai cara agar hubungan yang ia miliki dengan makhluk lain bisa memberikan benefit tersendiri untuknya.“Kaliya,” balas Hannah pelan.“Aku sudah memikirkannya matang-matang.”“Sungguh?

  • Cinta dari Perempuan Berwujud Iblis   128. Pertimbangan Kaliya

    Kaliya berdecak kesal. Dia tidak suka dengan perdebatan kecil di depannya. Menurut Kaliya, apa yang dilakukan oleh Alex dan Hannah itu terlalu dramatis. Dan Kaliya benci melihatnya!“Kaliya?”Tiba-tiba Kaliya merasakan sentuhan di lengan atasnya. Dia langsung melirik, dan mendapati wajah tampan Orlando.“Mari bicara sebentar,” ucap lelaki itu. “Kamu tidak perlu memberikan keputusan secara buru-buru. Aku yakin Alex dan Hannah akan mengerti, kalau kamu juga butuh mempertimbangkan permintaan mereka.”“Ya, benar.” Kaliya menyahut. “Beri aku waktu untuk memikirkan itu semua. Sebelum aku memberi keputusan, kalian dilarang bertemu!” serunya kemudian dia memanggil Foxie.“Foxie! Bawa Alex untuk kembali berburu, dan jangan kembali ke sini sebelum aku memanggil!”Foxie mengaum singkat, lalu serigala itu menarik-nari celana Alex dengan giginya.Alex sendiri tidak menjawab. P

  • Cinta dari Perempuan Berwujud Iblis   127. Permohonan Hannah

    “Arghhh!” Alex mengerang pelan sembari memegangi dadanya.Di sisi lain, Hannah yang terkejut pun langsung melotot ke arah wanita iblis tersebut.“Kenapa kamu menyakiti dia, Kaliya?” serunya geram.Kaliya hanya menatap Alex dengan datar, kemudian dia berjalan ke arah Hannah hingga jarak mereka hanya terpisahkan oleh sekat gaib yang diciptakan Kaliya sendiri.“Aku tidak menyakitinya. Aku hanya membantu Alex untuk kembali sadar dari tipu dayamu, Hannah.”“Aku tidak melakukan tipu daya apa pun! Manusia serigala itulah yang telah jatuh cinta kepadaku!” desisnya penuh dengan keangkuhan.Ingin sekali Kaliya menarik lidah wanita ular itu dan menariknya hingga putus. Dia tidak suka bila ada makhluk lain yang bersikap arogan. Hal itu selalu mengingatkannya akan betapa menyebalkannya sifat Lucifer dahulu.Kaliya berdecak pelan. Kemudian perempuan iblis itu berkata, “Sekedar informasi, aku benci kepada pembohong, mau makhluk apa pun itu.”“Dan sekedar informasi juga, Kaliya, daya tarik dari dirik

  • Cinta dari Perempuan Berwujud Iblis   126. Rayuan Hannah

    Kaliya menoleh dan hanya memperhatikan mereka dengan tenang. Alex meletakkan dua ekor musang ke tanah, berikut dengan kayu bakar yang ia kumpulkan. Disusul dengan Foxie yang juga meletakkan satu ekor musang mati ke tanah.“Kenapa kalian pergi begitu saja? Bagaimana jika terjadi sesuatu tanpa sepengetahuanku?”“Tenang saja, kamu tidak perlu khawatir, Kaliya. Lagi pula kami berburu masih di sekitar sini, kok!” dalih Alex. Meski dimarahi, wajah Alex tampak sumringah. Dan sepertinya Kaliya tahu apa penyebabnya.Tanpa aba-aba, wanita iblis itu berjalan menghampiri Alex lalu menekan tengkuknya dengan cepat. Kaliya mengalirkan rasa panas dari telapak tangannya ke leher pria tersebut, berharap bahwa Alex akan tersadar dari sihir wanita ular itu.Ajaibnya, sedetik kemudian raut wajah Alex langsung berubah. Senyum lebar yang tadi menghiasi wajahnya telah digantikan dengan ekspresinya seperti biasa.“Astaga, apa yang sudah terjadi kepadaku?” ucap manusia serigala itu.“Kamu telah terbuai, Alex!”

  • Cinta dari Perempuan Berwujud Iblis   125. Terhipnotis

    “Tidak bisa!” sergah Hannah. “Di hutan lain, kebanyakan manusia tidak takut kepadaku. Jika aku menampakkan diri, mereka pasti berniat untuk memburuku. Aku pernah tertangkap satu kali, ngomong-ngomong.”“Bernahkah? Oleh siapa?” tanya Kaliya penasaran.“Kamu ingin tahu kelanjutannya?”Kaliya mengernyitkan dahi. Mendadak perasaannya berubah tidak enak.“Aku akan memberitahu apa pun yang ingin kamu dengar, Kaliya. Tapi sebelumnya, lepaskan aku dari kurungan gaib ini!”Kaliya berdecak pelan. “Fiuh... hampir saja aku terkecoh. Maafkan aku, Hannah, sepertinya aku tidak bisa mengeluarkanmu sekarang. Sihir yang kamu tunjukkan padaku, tidak cukup untuk membuatku terhipnotis!”Kaliya kemudian melangkah lebih dekat sampai jaraknya dengan wanita ular itu hanya terpisah satu langkah.“Dan jika kamu lupa, Hannah, aku adalah wanita iblis terkuat yang sudah hidup selama enam ratus tahun. Jadi aku harap kamu tidak macam-macam kepadaku, dan kepada rekan-rekanku. Mengerti?”Wanita ular di depannya hanya

DMCA.com Protection Status