Share

Bab 20

Penulis: Sierra
Stella adalah sepupu Hendro, dia memiliki hubungan yang sangat baik dengan Hana.

Ketika melihat Wenny, Stella langsung menunjukkan rasa jijik, "Wenny, Kak Hendro tidak menyukaimu, kamu datang untuk menyanjung nenekku lagi? Di Keluarga Jamil, hanya nenekku yang menyukaimu! Sungguh tidak tahu diri, seorang gadis desa menikahi Kak Hendro ketika Kak Hana pergi. Kamu benaran menganggap dirimu itu Nyonya Muda Keluarga Jamil. Kamu sama sekali tidak layak untuk Kak Hendro, cepat bercerai."

Wenny sudah terbiasa. Anggota keluarga Hendro tidak menyukainya sama seperti teman-temannya.

Wenny mengabaikan Stella dan langsung berjalan masuk ke rumah tua.

Rambut Bu Lisa beruban. Dia dengan senang hati meraih tangan Wenny dan berkata, "Wenny, kenapa kamu tidak mengunjungi Nenek selama beberapa hari? Apa kamu tidak merindukan Nenek?"

Itulah satu-satunya kehangatan yang Wenny rasakan di Keluarga Jamil, Bu Lisa sangat menyukainya.

Wenny tersenyum memeluk Bu Lisa dengan manja, "Nenek, aku tentu merindukanmu
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Putri Kalimantan
inilah yang ak gak suka dengan novel novel yang lain selain aplikasi novel f kita harus nukar poin
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 21

    Kencan buta?Aura di sekitar Hendro tiba-tiba berubah dingin, dia mengangkat tangannya untuk membuka kancing kemejanya.Ding ding ding.Fany mengirim beberapa pesan Whatsapp berturut-turut, disertai pesan suara.Suara itu diputar secara otomatis, bergema jelas di ruangan itu."Wenny, lihatlah pria ini, dia seorang atlet angkat beban punya perut berotot. Apa kamu suka? Lain kali, kamu bisa tidur menyandar di perutnya.""Kalau ini sama ini, kudengar penurut dan pemalu. Sekilas terlihat sangat imut.""Ini, elit bisnis berkacamata, pria keren, apa mau minta dia berlutut dan menyanyikan lagu untukmu?""Wenny, ini haremmu, pilihlah sesukamu."Hendro tercengang.Dia mengerutkan bibirnya. Dia benaran tidak tahu bahwa Wenny memiliki harem sebanyak ini yang berisi pria-pria tampan.Saat ini, Wenny mengeluarkan ponselnya dan membalas pesan suara, "Oke, aku akan segera ke sana."Wenny berbalik dan melihat Hendro di belakangnya.Dia menyodorkan kertas di tangannya, "Pak Hendro, ini resep obat Nenek

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 22

    Hendro tertegun.Wenny sedang berbaring di bawahnya, rambut hitamnya yang panjang terurai di atas seprai. Bu Lisa yang mendekorasi kamar pengantin, semua seprai berwarna merah. Warna merah membuat kulitnya yang putih bersinar dan tampak agak erotis.Kalau Wenny berbaring di bawah pria lain seperti ini...Hendro mengepalkan tangannya. Dia ingin menjelaskan bahwa dia meminta seseorang untuk mengantarkan obat, bukan untuk melakukan sesuatu lainnya.Namun, kata-kata itu hanya sampai di bibir, tidak bisa diungkapkan.Wenny menatapnya, "Minggir."Wenny memintanya minggir.Hendro tidak bergerak.Wenny mulai memberontak. Begitu memikirkan Hendro membawa Hana ke Vila Cempaka tadi malam, Wenny tidak ingin melakukan kontak fisik apa pun dengannya."Hendro, minggir! Kamu baru saja tidur dengan Hana tadi malam. Apa kamu sudah mandi?"Hendro tak bisa berkata.Dia meraih tangan Wenny dan menekannya ke ranjang sambil memperingatkannya dengan dingin, "Wenny, jangan bergerak!"Wenny tidak mau mendengark

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 23

    Hendro mengerutkan kening, dia benaran lupa.Steve Lamin pulang dari luar negeri.Keluarga Jamil dan Keluarga Lamin selalu menjadi keluarga terkaya di Kota Livia. Kedua keluarga itu juga sahabat lama. Hendro dan Steve tentu juga sahabat baik sejak kecil.Steve pulang hari ini. Sekarang Hana, Alex, Stella dan yang lainnya ada di Bar 1996.Suara riang Stella pun terdengar, "Kak Hendro, cepatlah kemari."Stella menyukai Steve, impiannya adalah menikahinya. Namun, Steve memiliki standar yang sangat tinggi dan sulit bagi wanita mana pun untuk menarik perhatiannya.Hendro, "Aku akan segera ke sana."Hendro berdiri, sebenarnya Wenny keluar mencari pria juga bukan urusannya.Kenapa dia harus marah?Seorang gadis desa tidak punya urusan selain mencari pria, sungguh tidak masuk akal.Wenny tidak bisa berbanding dengan Hana.‘Main saja, biarkan saja dia bermain!’...Pada malam hari, sebuah mobil sport Ferrari melaju kencang di jalan, sambil mengeluarkan suara "brum", yang sangat keren.Fany yang

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 24

    Terdengar suara dering ponsel. Itu panggilan dari Hendro.Mungkin untuk mendesaknya ke Bar 1996.Steve berbalik. Kota Livia adalah wilayah kekuasaan Hendro. Setelah tiba di bar, dia hanya perlu meminta Hendro untuk bantu cari tahu siapa pemilik Ferrari tersebut....Wenny melaju ke gang, Fany berkata dengan senang, "Wenny, kamu berhasil menyingkirkannya."Begitu kata-kata itu diucapkan, terdengar suara "bam" dan Ferrari itu langsung menabrak tembok.Kaki Wenny lemas. Sudah tiga tahun dia tidak ikut balapan. Hari ini bertemu lawan tangguh dengan kecepatan tinggi. Jantungnya berdebar kencang.Wenny dan Fany keluar dari mobil. Bagian depan mobil Ferrari itu penyok.Kaki Fany pun lemas, "Wenny, bagaimana ini?"Wenny kembali tenang dan berkata, "Tidak apa-apa. Aku akan menelepon sekretaris Hendro dan memintanya untuk mengurusnya."Wenny menghubungi Sutinah....Bar 1996.Steve tiba dan memasuki bilik mewah.Hendro duduk di kursi utama sofa, Steve duduk di sebelahnya. Kedua pria ini selalu m

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 25

    Hendro menatap foto itu, tatapannya tiba-tiba menyipit.Mobil sport Ferrari ini terlihat sangat familier baginya.Hendro menatap Steve. "Apakah ini mobil sport yang dikendarai wanita itu?"Steve mengangguk. "Ya, dia menyingkirkanku. Wanita ini sangat menarik."Kalau Hendro tidak salah ingat, mobil sport Ferrari tersebut adalah hadiah darinya untuk Wenny.Selain cek bernilai tinggi, Hendro juga memberinya beberapa mobil dan rumah, tetapi Sutinah kembali dan mengatakan bahwa Wenny hanya memilih mobil sport Ferrari.Hendro merasa aneh, apa dia bisa mengendarai mobil sport?Dia tahu kemampuan mengemudi Steve. Sebenarnya, dia dan Steve kadang-kadang akan bermain balap. Wenny berasal dari pedesaan, bagaimana dia bisa mengendarai mobil sport dan menyingkirkan Steve?Pada saat ini Sutinah datang, "Pak."Hendro berdiri, "Aku keluar sebentar."Hendro meninggalkan bilik mewah itu dan berdiri di sudut yang remang-remang. Sutinah melapor dengan suara pelan, "Pak, Nyonya baru saja menelepon dan meng

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 26

    Di Bar 1996, pandangan semua orang tertuju pada Hana.Mata Hana yang indah berbinar penuh percaya diri. Dia berputar di depan Hendro dan mengulurkan tangan untuk menariknya.Hendro berdiri di sana, tubuh lembut Hana mendekatinya, dia menampilkan tarian yang berhadapan dengan tubuhnya yang tinggi dan kuat, memperlihatkan godaan.Pria tampan dan wanita cantik ditambah tarian mesra dan seksi ini berhasil memacu suasana bar hingga mencapai puncak.Wenny dan Fany masuk pada saat ini, Wenny langsung melihat Hendro dan Hana.Keduanya berdiri di tengah cahaya yang megah itu, Hana menari mesra dengannya, Hendro menatap Hana dengan lembut, menjadi fokus seluruh penonton.Fany langsung mengumpat, "Cih, menari di depan pria yang sudah menikah, sungguh memalukan!"Wenny tersenyum, "Dia dan Hana selalu menjadi pasangan serasi. Lupakan saja, jangan peduli mereka."Wenny dan Fany pun datang ke bilik mereka masing-masing. Fany masih kesal, "Wenny, aku ingat dulu kamu juga belajar menari, bukan?"Wenny

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 27

    Steve langsung mengenali Wenny.Hana tidak menyangka Wenny akan muncul di lantai dansa. Wenny menari dengan penuh gairah di samping Fany. Tubuh Wenny yang anggun pun bergoyang mengikuti alunan musik. Perasaan rileks membuat tubuhnya meliuk membentuk lekukan tubuh yang seksi.Pinggulnya masih bergoyang, persis seperti pinggul elektrik dalam grup perempuan.Sebagai sama-sama sebagai penari, Hana harus mengakui bahwa Wenny menari lebih baik darinya.Lebih menawan.Juga lebih seksi darinya.Wah.Semua pria di bar memandang Wenny, beberapa orang bersiul dan berteriak.Ekspresi para pria mengatakan semuanya.Hana menggertakkan gigi. Gadis desa ini ternyata bisa menari. Dia adalah penari balet utama, tetapi sekarang Wenny dengan mudah merebut semua pusat perhatian.Kenapa Wenny selalu muncul di mana-mana?Hana merasakan pinggangnya mengendur, Hendro menarik kembali tangannya dan melangkah maju.Pandangan Hendro tertuju pada Wenny.Dia memperhatikan Wenny.Hana sangat marah.Alex dan beberapa

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 28

    Wenny memilih mengabaikannya, "Tidak kenal."Begitu kata-kata ini diucapkan, Hendro tersenyum menertawakannya.Wenny tidak kenal Steve, tetapi Fany mengenalnya. Sepertinya sesuatu yang menarik akan terjadi, Steve adalah sahabat Hendro.Fany tertawa, "Pak Steve, lupakan saja soal minum, Wenny sudah mau pulang."Steve segera mengambil kunci mobilnya dan berkata, "Kalau begitu, aku antar kalian."Steve mengejar Wenny dan Fany.Begitu mereka pergi, Alex dan para pria kaya lainnya terkejut. "Apa yang terjadi? Pak Steve jatuh cinta pada Wenny?"Alex, "Tapi Wenny dan Kak Hendro belum bercerai. Apakah Kak Hendro akan diselingkuhi oleh istri dan sahabatnya sendiri?"Begitu Alex selesai bicara, Hendro langsung menatapnya dengan aura membunuh.Alex langsung terdiam.Hendro mengambil kunci mobilnya dan berkata, "Kalian bersenang-senanglah. Aku pergi dulu."Stella menarik lengan baju Hana tanpa daya, "Kak Hana, kenapa Kak Steve bisa tertarik sama Wenny? Bukankah Wenny sudah menikahi Kakak Hendro? A

Bab terbaru

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 225

    Wenny melangkahkan kakinya hendak berjalan ke depan.Hanya saja, pada saat ini, terdengar suara dering ponsel. Pengacara Jimmy sedang meneleponnya.“Halo, Nona Wenny, ada sedikit masalah di kantor polisi. Kamu segera kemari!”Hati Wenny langsung berdetak kencang. Apa yang terjadi dengan Fany?Wenny langsung membalikkan tubuhnya dan berlari pergi.…Saat Wenny bergegas ke kantor polisi, Jimmy segera menghampirinya. “Nona Wenny.”“Ada apa dengan Fany?”Suara Wenny berhenti karena dia melihat sesosok bayangan tubuh yang familier baginya. Mona telah datang.Hari ini Mona juga mengenakan pakaian bermerek. Selebritas terkenal keluar dengan membawa sekelompok orang. Hari ini bertambah lagi dua orang pengacara di belakangnya.Mona berjalan ke hadapan Wenny, lalu berkata dengan tersenyum, “Wenny, dengar-dengar kamu datang buat jamin Fany. Jangan harap kamu bisa jamin dia. Sahabat baikmu akan tinggal di dalam sana selamanya. Dia nggak akan keluar lagi untuk selamanya.”Jimmy berkata dengan suara

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 224

    “Cukup! Jangan bicara lagi!” sela Wenny. Dia tidak ingin mendengarnya.Sedikit pun Wenny tidak ingin mendengarnya.Hendro tersenyum dingin. Dia malah ingin Wenny mendengarnya. Dia ingin Wenny ingat semua itu karena Wenny yang menolaknya.Wenny menolaknya, jadi Hendro pun memberikannya pada teman kampusnya!Hendro melepaskan Wenny, lalu berkata dengan suara dingin, “Oke, kalau mau cerai, kita cerai saja. Kita cerai saja besok. Kalau bukan karena Nenek, sudah lama aku ingin campakkan kamu dari status istriku. Ada begitu banyak wanita antre di luar sana!”Hati Wenny terasa sangat sakit. Dia mengepal jari tangan putihnya, lalu berkata dengan mata merah, “Kalau gitu, kita ketemu di kantor catatan sipil jam sembilan pagi besok.”Usai berbicara, Wenny langsung meninggalkan tempat tanpa menoleh sama sekali.Hendro melirik bayangan tubuh langsing Wenny dengan raut dingin. Kalau gitu, cerai saja.Hendro memang ingin putus hubungan dengannya.Pernikahannya dengan Wenny memang sudah seharusnya ber

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 223

    Wajah tampan Hendro langsung berubah dingin. Dia masih ingat masalah Wenny mengonsumsi pil kontrasepsi demi Steve. Selama ini, dia tidak menghubungi Wenny karena ingin menjauh dari Wenny dan memutuskan hubungan. Namun, hari ini Wenny berinisiatif untuk makan di rumah lama. Hendro mengira dia ingin melembutkan sikapnya, alhasil apa yang dia katakan? Dia berkata, Hendro, aku mau cerai sama kamu.Dia bahkan berkata, sehari pun dia tidak bisa menunggu lagi.Apa Wenny merasa Hendro terlalu baik padanya?Hendro menatap Wenny dengan tatapan dingin. Dia mengulurkan tangannya untuk meraih lengan Wenny. “Wenny, apa malam ini kamu pulang buat pancing emosiku ya?”Wenny spontan mencampakkan tangan Hendro. “Jangan sentuh aku dengan tangan kotormu!”‘Apa katanya?’Wenny menengadah wajah kecilnya untuk bertatapan dengan tatapan dingin Hendro, lalu berkata dengan tegas, “Hendro, kamu benar-benar kotor!”Saking kotornya, Wenny tidak sanggup untuk menerimanya.Urat hijau di kening Hendro mulai menonjo

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 222

    Hendro melirik Mona yang berada di sisinya sekilas. “Turun.”Hendro menyuruh Mona untuk menuruni mobil.Dia hendak meninggalkan Mona di tengah jalan.Begitu Mona menuruni mobil, mobil mewah langsung melaju pergi, meninggalkan asap knalpot mobil di wajahnya.Mona merasa marah hingga mengentakkan kakinya.…Wenny sudah tiba di rumah lama Keluarga Jamil. Dia sedang duduk di ruang tamu sembari menemani Bu Lisa mengobrol.Tidak lama kemudian, pintu rumah lama terbuka. Angin dingin di luar sana membaluti tubuh anggun dan tegak yang berjalan ke dalam rumah. Hendro telah pulang. Pelayan wanita menyapa dengan hormat, “Tuan.”Hendro mengganti sepatunya di depan rak, lalu melangkah ke dalam ruang tamu. Dia pun melihat Wenny.Setelah di UKS waktu itu, mereka berdua tidak bertemu lagi. Wenny semakin kurus dan lemah saja. Wajah mungilnya yang secantik dewi, kini terlihat semakin dingin dan anggun.Wenny baru saja keluar dari kampus. Dia masih mengenakan seragam kuliahnya dengan kemeja putih, rok ko

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 221

    Wenny mengalihkan pandangannya dan menggeleng. “Yuvi, aku baik-baik saja.”Wenny mengeluarkan ponselnya, lalu menghubungi telepon rumah lama Keluarga Jamil.Bu Lisa merasa sangat gembira. “Wenny, akhirnya kamu bersedia telepon Nenek. Nenek kangen sekali sama kamu ….”Wenny mengangkat kelopak matanya, lalu melihat bayangan mobil mewah itu. “Nenek, malam ini aku nggak ada kelas. Aku bisa temani kamu makan malam di rumah.”“Bagus sekali. Kebetulan malam ini Hendro juga pulang. Nenek tunggu kepulanganmu.”“Oke.”Setelah panggilan ditutup, Wenny melihat ke sisi Yuvi. “Yuvi, aku mesti pulang ke rumah lama.”“Oke, kamu temani Bu Lisa makan malam sana.”Wenny menatap Yuvi. “Bukan, aku pergi untuk cari tahu siapa sebenarnya sugar daddy di belakang Mona.”‘Apa?’Yuvi terbengong.…Mobil mewah edisi panjang Rolls-Royce melaju kencang di jalan raya. Sutinah mengendarai mobil di depan, sedangkan Mona duduk di baris belakang. Dia sedang menatap pria di sampingnya.Hendro mengenakan setelan jas hitam

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 220

    Tadi, Wenny sudah mencoba suhu airnya. Air itu hanya hangat dan sama sekali tidak panas.Tatapan mata Wenny yang jernih perlahan menatap wajah Mona. "Kamu sengaja tuduh Fany, sebenarnya targetmu dari awal adalah aku, 'kan?"Mona malah mengangkat bahu sambil tersenyum santai. "Ya."Yuvi yang berdiri di samping benar-benar dibuat kesal. "Mona, kamu gila ya? Selama ini, Wenny selalu menganggapmu sebagai teman. Apa kamu lupa waktu di Hotel Gosan, siapa yang nekat datang menyelamatkanmu setelah kamu dibawa paksa sama Pak Melvin? Nggak masalah kalau kamu menjauhi kami setelah sukses, tapi kamu malah balas kebaikan Wenny dengan kejahatan? Apa kamu masih punya hati nurani?"Mona sama sekali tidak merasa bersalah. Dia malah membalas sambil tersenyum sinis, "Akhirnya kalian jujur juga. Selama ini, sebenarnya kalian cuma iri sama aku. Kalian iri karena aku punya pacar yang kaya raya. Kalian iri karena aku bisa jadi artis terkenal."Iri?Yuvi sampai kehabisan kata. "Kalau berani, coba sebut nama p

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 219

    Fany dibawa ke kantor polisi?Ekspresi Wenny langsung berubah setelah mendengar kabar itu. Dia segera menutup telepon, lalu berkata pada Yuvi, "Yuvi, aku harus pergi ke kantor polisi.""Wenny, aku ikut kamu."....Di kantor polisi, Wenny dan Yuvi akhirnya bertemu dengan Fany yang kini sedang ditahan di ruang tahanan. Wenny menggenggam sepasang tangan Fany yang terasa dingin. "Fany, apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa kamu bisa sampai ditahan di sini?"Wajah Fany terlihat pucat dan linglung. "Wenny, ini semua ada hubungannya sama Mona si artis terkenal itu."Kemudian, Fany menceritakan semuanya dari awal, "Tadi, Nona Mona datang ke Ella untuk sesi pemotretan majalah. Dalam prosesnya dia perlu pakai sling pengaman, tapi ternyata talinya sudah dipotong duluan. Saat sesi pemotretan berlangsung, talinya putus dan dia langsung jatuh. Waktu itu, Nona Mona tiba-tiba menunjukku di hadapan semua orang. Dia bilang, dia lihat aku potong tali itu dengan mata kepalanya sendiri. Akhirnya, polisi data

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 218

    Mona langsung menghentikan langkahnya. "Wenny, Yuvi, kebetulan banget. Kalian juga di sini."Wenny dan Yuvi berniat melangkah mendekati Mona.Namun, para pengawal berbaju hitam langsung berdiri di depan mereka. "Berhenti!"Mona pun melambaikan tangan, lalu berucap sambil tersenyum, "Nggak apa-apa, mereka ini teman kuliahku."Begitu mendengar ucapan Mona, para pengawal pun segera mundur. Wenny dan Yuvi baru bisa melangkah maju dan berdiri di depan Mona."Mona, kamu sudah jadi artis terkenal?" Yuvi menatap ke arah Mona.Mona mengangkat alis, lalu menjawab santai, "Ya, aku sudah punya pacar. Pacarku yang membantuku jadi artis terkenal.""Pacar? Mona, kamu sudah pacaran? Kenapa sebelumnya kami nggak pernah dengar kamu punya pacar?"Mona tersenyum sangat manis. "Pacarku ganteng dan kaya raja. Dia juga sayang banget padaku."Sambil berkata begitu, Mona melangkah lebih dekat. Dia meraih tangan kecil Wenny sambil berujar, "Wenny, sekarang hidupku sangat bahagia. Kamu pasti ikut senang, 'kan? K

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 217

    Wenny berbaring membelakangi Hendro, sementara pria itu duduk di tepi ranjang. Keduanya seperti sepasang suami istri yang baru saja bertengkar.Hendro mengepalkan tangannya. Setelah terdiam cukup lama, dia akhirnya mengucapkan satu kata, "Oke."Setelah itu, Hendro bangkit dan pergi.Dia benar-benar pergi.Air mata yang sejak tadi coba Wenny tahan kembali jatuh tanpa bisa dikendalikan. Dia menarik selimut, lalu menutup rapat wajah mungilnya yang sudah penuh air mata di baliknya. Tidak ada yang perlu dianggap serius. Lagi pula, mereka hanya melakukannya sekali. Berhubung Hendro tidak menyukainya, anggap saja semalam dirinya telah digigit anjing.Akan tetapi, hati Wenny tetap terasa sangat sakit.Wenny tahu betul, dia masih mencintai Hendro.Dia masih sangat mencintai pria itu.....Setelah hari itu, Wenny dan Hendro tidak pernah lagi saling menghubungi. Selama beberapa waktu terakhir, orang yang paling sering menjadi perbincangan adalah Mona.Mona tiba-tiba mengikuti sebuah program varie

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status