Share

Bertemu Arsyi

Mutia tidak menyangka ternyata putra Arni dimasukkan di pesantren ini. Pesantren milik mertuanya.

“Aku belum pernah bertemu dengan Gus Afnan karena kebetulan aku kuliahnya di Yaman saat itu. Namun, aku tidak menampik saat Kak Naima dan yang lain menceritakan kepintaran dan kecerdasannya dalam mengisi seminar dan menjadi dosen pembimbing bagi mahasiswa yang akan skripsi. Aku tidak pernah bertatap muka langsung dengannya, tapi Kak Naima selalu menceritakan keseruannya dengan dua sahabat laki-lakinya itu, Gus Afnan putra Kiyai Laqief dan Mas Azzam adiknya Mas Haikal, “ ucap Rosyad menerawang.

Setelah mengobrol cukup lama, Mutia dan Rosyad pamit.

“O iya, Kak. Ini nanti kasihkan ke adik kamu. Ummi dan Abi masih ada urusan, makanya enggak bisa lama, sampaikan maaf Ummi dan Abi padanya karena kami enggak bisa nunggu sampai selesai kegiatan. Kami juga tidak mampir ke ndalem karena sebelum ke sini tadi Ummi menelepon dulu dan Eyang kamu bilang kalau masih ada di luar.”

Azril duduk sedikit me
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status