Beranda / Romansa / Cinta Yang Sesungguhnya / 251. Jangan Protes Mulu!

Share

251. Jangan Protes Mulu!

Penulis: S.Rustandi
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-28 08:49:58

Metta merasa sedikit risih dengan Andrew yang sejak tadi duduk di sampingnya. Bukan tanpa sebab, ini sudah lewat jam 9 malam dan ia belum bisa juga memejamkan matanya untuk tidur. Keberadaan Andrew yang membuat jantungnya berdegup kencang dan luka jahitan di kepalanya tidak bisa membuatnya leluasa mengambil posisi tidur hingga sejak tadi Metta matanya masih saja terbuka.

Keresahan Metta tak luput dari perhatian Andrew, hingga Andrew bertanya, “Belum tidur?”

Metta mendengus masih dengan posisi terbaring dan menatap Andrew, “Belum, Kak.”

“Kenapa? Masih pusing atau ada yang sakit?” tanya Andrew kembali khawatir.

Metta menggeleng pelan, “Gak ada, Kak.”

“Terus kenapa?” tanya Andrew.

Metta tampak sungkan, “Apa Kakak akan terus duduk di situ?” tanyanya kemudian.

Andrew kini sadar, jika Metta belum bisa tidur karena keberadaan dirinya di samping tempat tidur, lalu ia berkata, "Udah, kamu merem aja. Aku gak ganggu kok."

"Kakak duduknya pindah sofa aja dan mulai tidur juga," balas Metta.

Andre
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Cinta Yang Sesungguhnya   252. Semua Kenangan Sama Kamu Gak Ada Manisnya

    Andrew menatap Metta dalam-dalam, "Kenapa nanya kaya gitu?""Ya kali aja... aku cuma nanya," lirih Metta."Sebelum memutuskan untuk ungkapin semua yang ku rasakan, aku sudah pikirin baik-baik. Kita sudah kenal setahunan, dan mulai deket beberapa bulan ini. Sejak tau kamu yang nolongin aku saat kecopetan, aku sudah tau kamu kaya gimana," jawab Andrew."Aku sering gak pede aja sama Kakak. Aku masih anak kuliahan, Kakak sudah kerja. Dan...." Metta menundukkan wajahnya dan tidak meneruskan perkataannya, membuat Andrew penasaran."Dan apa...?" "Mantan Kakak banyak. Pasti mereka cantik-cantik, anggun dan feminim..." lirih Metta.Dengan lembut Andrew meraih tangan Metta dan menggenggamnya. "Gak usah ngomong kaya gitu. Kamu juga cantik, Metta. Apalagi kalo kamu dandan. Kamu cantik banget."Metta mengangkat wajahnya dan menatap Andrew beberapa saat. Andrew mengangguk meyakinkan, "Dua kali aku ngelihat kamu dandan gitu, saat di acara nikahannya kakakmu dan saat kita ketemu di kondangan dua bul

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-28
  • Cinta Yang Sesungguhnya   253. Buaya Ternyata Posesif

    Metta menutup panggilan sambil tersenyum lebar lalu mendekap ponsel di dadanya.'Kak Andrew ternyata aslinya gemesin banget. Apa karena itu dia punya banyak mantan?' gumam Metta dalam hatinya.'Bener gak sih dia serius suka sama aku yang tomboy gini?'Metta menarik napas panjang dan menghembuskannya perlahan. 'Kak Andrew udah jelasin semua dan aku akan coba percaya emang dia suka sama aku. Mulai sekarang, aku harus percaya diri dan belajar bersikap dewasa,' tekadnya dalam hati.***Sambil tersenyum simpul, Andrew meletakkan ponselnya dan kembali fokus pada pekerjaannya. Namun beberapa detik kemudian pintu ruangannya terbuka. Tampak Elvan berjalan dengan cengiran lebarnya."Emang sih Lu bos di sini. Tapi kalo masuk, ketok dulu napa?!" protes Andrew."Halahh kaya Lu nggak aja... main nyelonong masuk ruangan gue." Elvan segera duduk di hadapan Andrew. "Abis telponan sama bocilnya, sensi amat sih?!" selidiknya"Nguping Lu?" tanya Andrew.Elvan mengangguk. "Tapi gak jelas. Samar-samar aja

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-28
  • Cinta Yang Sesungguhnya   254. Pacaraku Gemesin Banget

    "Papa gak masalah, kan? Kalau Mama sih setuju aja kalau Metta sama Andrew jalin hubungan, gimana sama Papa?" tanya Hilda kemudian."Maksudnya mereka pacaran gitu?" tanya Aji memastikan.Hilda mengangguk. "Sepertinya iya, Pah. Waktu di rumah sakit, malemnya Mama gak jagain Metta karena mikirin Esa yang lagi test. Rencana Mama mau suruh salah satu pelayan kita jagain Metta di rumah sakit tapi Andrew malah menawarkan diri. Nah sejak itu, mereka jadi makin deket. Beberapa hari ini sepulang dari kantor, Andrew dateng kemari nengokin Metta. Kemarin malah datang siang hari, sore datang lagi," jelas Hilda."Oh gitu ya... kemarin Papa sibuk ngurusin barang yang untuk ke Cirebon sampe pulang malem. Jadi gak tau," gumam Aji."Iya, habis pulang dari Cirebon kan Papa sibuk banget. Terus Papa gimana kalo mereka pacaran?" tanya Hilda lagi."Andrew baik dan pinter sih. Dia jadi wakilnya Elvan bukan semata-mata karena sudah bertemen lama sama Elvan tapi memang dia memahami bisnis dengan baik jadi bisa

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-28
  • Cinta Yang Sesungguhnya   255. Gandeng Aku dong

    Sudah beberapa hari Metta memang tidak keluar rumah sejak musibah kecelakaan yang menimpanya kecuali ke rumah sakit pagi tadi bersama Mama Hilda dan Andrew.Setelah keluar dari rumah sakit, Metta sudah meminta ijin tidak masuk pada bagian kesiswaan kampus dengan melampirkan surat keterangan sakit dari rumah sakit. Beberapa orang teman kemarin kampusnya ada yang datang menengoknya dan memberikan foto copy materi pelajaran selama beberapa hari ini.Setelah berkendara hampir 30 menit, akhirnya mereka sampai di sebuah rumah makan yang khusus menjual aneka steak, mereka segera turun dari mobil."Gandeng aku dong..." ucap Andrew seraya sedikit mengangkat siku lengan kirinya, berharap Metta akan menggamitnya."G-gandeng...?"Andrew mengangguk seraya lebih mengangkat siku lengan kirinya. Wajah Metta merona malu dan terdiam."Ck!! Kelamaan...." decak Andrew kemudian merangkul bahu Metta dengan erat dan berjalan masuk ke dalam resto. Metta sedikit tersentak dan memerah wajahnya. "Kok Kakak nge

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-28
  • Cinta Yang Sesungguhnya   256. Sayangnya Aku

    "Aku pengen cium kamu," ucap Andrew beberapa detik kemudian, membuat jantung Metta seakan lompat dari tempatnya. Ia menundukkan kepalanya, tak mampu berkata-kata. Tangan kiri Andrew terulur merangkul bahu Metta, sedikit menariknya lalu mengecup pelipis Metta dengan lembut selama beberapa detik.Tangan kanan Andrew bergerak menangkup satu pipi Metta, sedikit mengangkatnya agar tidak menunduk hingga mata mereka saling bertemu.Mata sayu Andrew menatap Metta dalam-dalam selama beberapa detik. Jantung Metta berdetak semakin kencang seperti derap kuda yang berpacudengan begitu kencangnya. Ia menatap wajah Andrew yang berjarak sekitar 30 sentimeter saja dengannya.Spontan Metta memejamkan matanya saat Andrew mulai mendekatkan wajahnya dan ia merasakan sesuatu yang hangat menyentuh dahinya lalu turun ke pucuk hidungnya.Andrew mengusap bibir Metta dengan ibu jarinya selama beberapa detik lalu mengecupnya dengan mesra. Jiwa Metta seakan melambung begitu tinggi saat merasakan sesuatu yang le

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-29
  • Cinta Yang Sesungguhnya   257. Ayo Dong Sayang...

    "Hayoo... balik dari Karawang Lu mau ngapelin Metta ya?" tebak Elvan saat Andrew berkata tidak mau pergi semobil dengan Elvan ke Kerawang."Jemput ke kampus. Dia udah mulai kuliah hari ini dan ada kelas sore," jawab Andrew dengan wajah sumringah.Elvan menahan senyum, "Tyrex kalo bucin rela jadi sopir," oloknya.Andrew memutar bola matanya, "Dihh... kaya Lu dulu ngga bucin aja sama istri Lu.""Ya emang, tapi gue kan gak buaya. Kalo udah sama satu cewek, ya serius itu aja. Sedangkan Elu, gimana coba?!""Sttt... gak usah ungkit masa lalu gue terus napa?!! Katanya Lu seneng liat gue sadar," gerutu Andrew."Ya gue seneng pake banget Lu udah tobat. Cuma geli aja liat Om Tyrex bucin sama Bocilnya," sahut Elvan seraya terkekeh geli."Ck!! Sekarang jangan nyebut Metta bocil lagi. Ntar gue gak sadar kebawa ikut nyebut gitu terus Metta denger, ngambek lagi terus diemin gue lagi deh..."Elvan tertawa terbahak-bahak melihat sahabatnya yang sedang di mabuk cinta. 20 tahun lebih mereka bersahabat d

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-29
  • Cinta Yang Sesungguhnya   258. Kamu Sampai Terharu Kaya Gitu

    Jantungnya kembali berdetak dengan kencang, tapi Metta tahu, Andrew tak mungkin bisa di tolak. Dengan malu dan juga gugup Metta hanya bisa mengangguk. Andrew tersenyum lebar karena ia sudah mendapatkan ijin dari Metta. Dengan perlahan Andrew mencondongkan tubuhnya ke arah Metta, kemudian meraih bibir Metta dengan bibirnya, mengecupnya dengan perlahan.Jantung Metta semakin berdebar tak karuan, bukan hanya karena sentuhan Andrew tapi juga takut ada yang melihat apa yang sedang mereka lakukan saat ini. Dan ketakutan ini membuat Metta hanya bisa diam dan memejamkan matanya. Lagi-lagi ia tampak seperti sebuah patung tak bernyawa, tak bergerak sedikitpun.Andrew bisa merasakan ketegangan dalam diri Metta, hingga ia sedikit menjauhkan bibirnya dari bibir Metta. "Kenapa? Malu? Tegang?" bisik Andrew tepat di depan bibir Metta, hingga Metta bisa merasakan hembusan napas Andrew tepat di bibirnya. Metta hanya bisa meringis, ia tak mampu menjawabnya. "Ulangi yaa, tapi buka mulutnya dikit aja

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-29
  • Cinta Yang Sesungguhnya   259. Sana Apelin Metta

    "Liat Sayang, Papi pulang..." ucap Aya sambil menunjuk ke arah Elvan. "Ada Om Andrew ternyata..." lanjutnya saat melihat Andrew ada di belakang Elvan.Melihat kedatangan ayahnya, wajah imut Arka terlihat begitu sumringah dengan senyum lebarnya yang memamerkan satu giginya yang tumbuh. Elvan tersenyum lebar melihat buah hatinya yang digendong dengan posisi tubuh menghadap ke depan memudahkan kaki mungilnya bergerak dengan riang. "Hallo Arka... anak Papi ganteng banget sihhh!!" ucap Elvan dari kejauhan"Cuci tangan dulu, Van!" seru Soraya mencegah Elvan mendekati Arka."Oh iya... lupa. Sebentar, Sayang. Papi cuci tangan dulu." Kemudian Elvan buru-buru meletakkan tas kerja dan jas nya di atas sofa lalu melangkah lebar memasuki rumah untuk mencuci tangannya di wastafel.Seketika Arka melongo melihat ayahnya menjauh darinya. Beberapa detik kemudian Arka merengek dan kaki tangannya bergerak gelisah."Sabar Sayang, Papi cuma cuci tangan sebentar. Nanti Papi pasti gendong kok," bujuk Aya sa

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-29

Bab terbaru

  • Cinta Yang Sesungguhnya   291. FIN - Dan Aku Sudah Tidak Sendirian Lagi...

    Andrew menitikkan air mata untuk pertama kalinya dalam hidupnya yang bisa ia ingat, saat ia mendengar suara tangisan putrinya yang baru saja lahir ke dunia ini.Kini ia resmi menyandang status sebagai seorang ayah.Ya, anaknya adalah seorang perempuan, sesuai dengan hasil pemeriksaan USG beberapa bulan yang lalu. Hingga dirinya dan Metta menyiapkan segala kebutuhan untuk putri mereka.Baik Andrew ataupun Metta tidak mempermasalahkan apakah mereka akan memiliki seorang putra ataupun putri. Semua anak sama saja, dan mereka akan mencintainya dengan setulus hati. Saat mereka memberitahu hasil USG pada Peter beberapa bulan yang lalu, ia menyambut dengan sangat gembira. Peter dulu sangat menginginkan anak perempuan yang menurutnya sangat menggemaskan jika memakai baju anak yang lucu-lucu tapi istrinya tidak bisa hamil lagi karena ada kanker di rahimnya hingga akhirnya merenggut nyawanya. Peter juga sudah diberitahu perkiraan hari kelahiran cucu perempuannya dan ia akan mengajukan cuti jauh

  • Cinta Yang Sesungguhnya   290. EXTRA PART 8 - Aku Gak Mau Hamil Cepet-cepet!

    Selama seminggu ini Andrew berusaha untuk menjadi suami siaga, karena menurut perkiraan Metta akan melahirkan minggu ini. Elvan sendiri memberikan keringanan untuknya agar tidak terlalu lama berada di kantor ataupun datang ke kantor. Andrew hanya datang ke kantor sesekali saja, ia lebih banyak bekerja di apartement dan mengirimkan laporan via email pada Elvan.Bahkan pekerjaan keluar kota ataupun yang agak jauh dari Jakarta, semua di handle oleh Elvan.Seperti biasanya, Andrew saat ini berada di ruang keluarga. Ia menyalakan laptop miliknya dan bekerja di sana. Sesekali ia melakukan panggilan video dengan Elvan atau sekretarisnya, membicarakan pekerjaan mereka.Sedangkan Metta menemani Andrew dengan duduk di sofa, ia menselonjorkan kakinya ke atas sofa yang mulai terasa pegal. Bahkan kakinya tampak sedikit membengkak. Metta sudah tidak bisa banyak bergerak dengan perutnya yang besar, seakan hendak meledak.Metta sedikit meringis, saat ia bergerak untuk mencari posisi yang nyaman untu

  • Cinta Yang Sesungguhnya   289. EXTRA PART 7 - Mau Turun Ke Lintasan

    Andrew langsung meraih tangan Metta dan menghadangnya, “Mau kemana? Udah duduk aja di sini, kenapa?” seru Andrew pada istrinya.“Aku mau turun, Kak!” seru Metta.Kening Andrew berkerut, “Ke lintasan?” tanyanya hampir tak percaya. Saat ini mereka berdua sedang berada di sirkuit. Karena Metta yang memaksa Andrew untuk menonton balapan yang ada di sirkuit hari ini. Dari pada membuat istrinya kembali sedih seperti beberapa bulan yang lalu, Andrew memilih untuk mengabulkan permintaan istrinya ini.Metta mengangguk antusias, “Iya dong, biar aku bisa liat dengan jelas motor mereka!” ujar Metta seraya menunjuk ke arah seorang pembalap yang masih berdiri di samping motornya dengan seorang mekanik. Pembalap itu tampak membicarakan sesuatu.“Aduhhhh! Itu terlalu dekat, kalau Sayangnya aku keserempet gimana? Aduhhh…” seru Andrew. “Ya gak dong, Kak. Aku kan di pinggir bukan ke tengah lintasan!” ujar Metta.“Gak boleh pokoknya gak boleh! Udah duduk manis aja di sini ya, ini udah keliatan jelas lo

  • Cinta Yang Sesungguhnya   288. EXTRA PART 6 - Ini Sih Sama Aja Kaya Naik Odong-odong

    Saat Andrew pulang ke apartement, ia merasa ada yang berbeda dengan istrinya tersebut. Metta menyambut kepulangannya dengan lembut dan seperti biasanya. Tapi, Andrew merasa jika senyuman Metta tampak hambar, bahkan tatapannya tampak kosong.Awalnya Andrew mengira mungkin Metta hanya kelelahan saja. Sejak Metta hamil, Andrew memang terbiasa membawa makan malam dari luar jika ibu mertuanya tidak datang menemani Metta. Karena Mama Hilda yang akan menyiapkan makanan, ia hanya tinggal menghangatkannya saja.Saat makan malampun, Metta masih menjawab setiap pertanyaannya dengan baik. Berbincang seperti biasanya, hanya saja Andrew masih merasa sedikit aneh dengan istrinya tersebut.Hingga sebelum waktu tidur, Andrew membuatkan susu untuk Metta. “Mau tidur sekarang?” tanya Andrew setelah menyimpan gelas bekas minum susu di meja.Metta mengangguk, “Iya, Kak. Aku mau tidur aja, agak ngantuk,” jawab Metta.Andrew mengangguki ucapan Metta, kemudian membantu menyelimuti tubuh Metta. Agar istri dan

  • Cinta Yang Sesungguhnya   287. EXTRA PART 5 - Ambil Sisi Baiknya

    Satu bulan berlalu, seharusnya di mana Metta sudah masuk kuliah di semester yang baru. Kini ia hanya bisa diam di dalam apartement. Bahkan hanya untuk keluar apartement dengan berjalan kaki menikmati fasilitas yang ada di gedung ini atau ke pertokoan dan mini market yang ada di sekitar apartement, ia harus lebih dahulu memberitahukan pada Andrew yang berada di kantor. Jika sudah sampai apartement lagi, Andrew pasti akan menghubunginya.Sejak hamil, Andrew juga melarang Metta untuk datang ke cafe Aya kecuali bersama dirinya. Ia tidak mau Metta kelelahan atau terpeleset saat membantu kesibukan di cafe. Andrew memang lebih protektif pada Metta demi kebaikan Metta dan kandungannya.Metta membaringkan tubuhnya di sofa sambil menatap ke arah jendela, ia menghembuskan napas panjangnya dengan tangan yang mulai membelai lembut perutnya. Perutnya masih terlihat rata, tapi beberapa celana mulai terasa sesak ketika di gunakan. Metta sendiri sudah tidak menggunakan celana jeans karena sudah mulai

  • Cinta Yang Sesungguhnya   286. EXTRA PART 4 - Nanti Jadi Jelly Dong!

    “Gue hebat, kan? Tiga minggu-an udah jadi!” bangga Andrew pada Elvan, kini mereka berdua berada di taman belakang. Sedangkan yang lainnya menemani Metta di dalam dan mengobrol mengenai kehamilannya. Metta masih sangat muda dan tomboy sehingga Aya, Hilda dan Soraya memberikan ekstra perhatian dan wejangannya. Sementara Aji dan Mahanta ngobrol di ruangan kerja.“Bangga Lu? Gue juga gak lama kali!” dengus Elvan.“Iya emang gak lama, tapi cepetan gue kan?” Andrew masih begitu bangga, “Tokcer banget kan?”“Dih dasar, bukan itu yang harus Lu perhatiin sekarang, tapi kondisi istri Lu sama calon anak Lu!” seru Elvan mengingatkan.“Iyalahh, kalau itu gue dah paham bangettt! Tadi aja abis dari rumah sakit gue udah borong susu hamil banyak-banyak!” seru Andrew.“Bukan cuma itu! Tapi mulai sekarang Lu perhatiin Metta baik-baik, kebutuhan dia juga perhatian dia, biar anak kalian tumbuh dengan baik. Selalu anter Metta juga kalau mau periksa ke dokter,” ujar Elvan.“Gua paham!” seru Andrew.Elvan j

  • Cinta Yang Sesungguhnya   285. EXTRA PART 3 - Gue Hebat, Kan?

    Dokter hanya bisa tersenyum kemudian menggeleng kecil, ia tak mengerti kenapa suami pasiennya tampak sangat kebingungan seperti saat ini dan memberikan pertanyaan konyol.“Tentu saja istri Anda yang hamil, Pak.” tanya dokter pria berusia sekitar 40 tahunan tersebut.“Saya akan memberikan rujukan untuk melakukan pemeriksaan ke dokter kandungan saat ini juga agar di berikan vitamin untuk kehamilan,” lanjut dokter tersebut seraya mulai menuliskan sesuatu di atas kertas.Andrew hanya bisa terbengong-bengong, begitu juga dengan Metta. Tapi Metta sudah mengerti sejak awal, hanya saja mulutnya tampak kaku dan terkunci rapat hingga tak bisa mengucapkan sepatah katapun.Beberapa detik kemudian Andrew seperti sadar dari pikiran kosongnya. “Jadi maksud dokter istri saya hamil? Gitu?” tanya Andrew tak percaya dan sedikit heboh.“Betul, Pak. Yang hamil, gak mungkin saya juga, kan?” tanya balik dokter tersebut.Kebahagiaan tak bisa dibendung lagi oleh Andrew, jika bisa berteriak ia sudah pasti bert

  • Cinta Yang Sesungguhnya   284. EXTRA PART 2 - Tapi, Dok. Siapa Yang Hamil Ya?

    “Kamu ini gimana sih, Ndrew?! Istri sakit bukannya di perhatiin?!” tegur Soraya begitu Andrew masuk ke dalam ruang kerja milik Aya. Di mana saat ini Metta sedang duduk di sofa, seraya menghirup minyak angin dengan aroma theraphy, agar rasa pusing di kepalanya mereda. Bahkan Metta juga merasa mual.“Pagi tadi baik-baik aja, Mih,” ujar Andrew seraya menghampiri Metta dan duduk di sampingnya kemudian memeriksa keadaan Metta.“Sayangnya aku kenapa? Yuk ke dokter,” ajak Andrew panik melihat raut wajah Metta yang tampak amat lesu dan pucat.“Masuk angin tuh kayanya!” dengus Soraya kesal, “Kamu ajak Metta ngapain sih sampe kaya gitu?!”“Duh, Mih. Masa Andrew ceritain sih!” sahut Andrew. Soraya hanya bisa mendengus seraya memutar bola matanya jengah. “Dasar anak muda, kalau apa-apa tuh gak pake aturan! Maen trabas aja sih! Pake kira-kira dong, udah gini kan orang tua juga ikut khawatir!” desis Soraya.“Iya iya, Mih. Pokoknya Andrew mau bawa Metta dulu ke rumah sakit!” sahut Andrew.Metta men

  • Cinta Yang Sesungguhnya   283. EP 1 - Biar Mamih Marahin Dia

    Beberapa menit yang lalu Soraya datang ke cafe milik menantunya, dengan membawa Arka--cucunya yang digendong oleh pengasuhnya. Awalnya Soraya memang baru saja pulang dari rumah temannya, di mana anaknya baru saja pulang dari rumah sakit setelah melahirkan cucu teman Soraya.Soraya sengaja membawa Arka, karena ia menengoknya di rumah bukan rumah sakit. Jika masih di rumh sakit Soraya tak akan mengajak Arka. Lagipula Soraya tidak bisa meninggalkan Arksa sendirian dengan pengasuh saja, di mana ibunya saat ini sedang sibuk di cafe. Jadi Soraya membawa Arka.Maka dari itu Soraya mampir dan ingin melihat langsung cafe milik menantunya ini. Cafe ini sudah berjalan 3 bulan lamanya sejak pembukaan. Setelah pembukaan hanya sesekali Soraya datang. Karena ia fokus untuk ikut mengasuh dan mengawasi Arka di bawah asuhan pengasuhnya selama Aya fokus merintis cafe barunya ini.Soraya sendiri sudah mendengar mimpi Aya, baik dari Elvan atau Aya secara langsung. Jadi selama dua bulan ke belakang memang

DMCA.com Protection Status