Share

Semanis gula

Penulis: Rina Dwi Ariani
last update Terakhir Diperbarui: 2022-03-18 13:19:46

Bab 4 Semanis Gula

Di Pondok Pesantren

Seperti biasanya, Almaira tengah berjalan bersama ketiga temannya, Rara, Izah dan Jihan.

Mereka baru saja selesai mengikuti sholat Isya'

"Maira, besok subuhan jangan telat lagi ya datengnya." Ucap Rara.

"Iya, besok gak telat deh." Jawab Maira.

"Kamu mah, Iya terus tapi tetep aja telat Mai." Ejek Rara.

"Heran deh sama kalian, suka banget gangguin Aku." Protes Maira.

"Gak tau ya? asik aja" Jawab Jihan tertawa.

"Oh gitu, oke Fiks. Lihat aja besok ya, pokonya Aku gak telat."Ucap Maira berjalan dengan mundur melangkah meninggalkan temannya tetapi dengan menghadap temannya.

"Mairaaa Aw..." belum selesai Rara berbicara, Maira telah terduduk di bawah karena terjatuh.

"Aduhhh" teriak Maira, kakinya terkilir karena ternyata dia menginjak tepi jalan sehingga terperosok dan terkilir hingga terjatuh.

"Astaghfirullah" teman-teman Maira mempercepat langkah hendak menolong Maira.

"Kamu gak Papa?" Tanya seseorang yang berada di depannya.

Maira mendongak dilihatnya Gus Ray bersama dengan Mas Azzam.

"Maira... Maira, kamu itu kebiasaan ya. Kalo jalan nyrimpet terus." Ucap Mas Azzam yang memang telah hafal dengan Maira yang teledor.

"Mas Azzam, kenapa si Mas Azzam itu bukannya tolongin Aku, malah ngomong gitu." Protes Maira.

"Apa Kaki kamu Sakit?" Tanya Gus Rayyan berjongkok menatap Almaira.

"Astaghfirullah." Ucap Maira dan Gus Rayyan kompak. mereka sama-sama tersadar dan mengalihkan pandangan.

"Maaf." Ucap Gus Rayyan merasa bersalah kemudian berdiri kembali.

"Maira, Kamu gak Papa?" Rara dengan sigap membantu Maira berdiri.

"Nggak, Aku nggak papa kok. Ini cuma keseleo aja." Jawab Maira.

"Gus Rayyan..Mas Azzam, kalo gitu kita bawa Maira pulang kerumahnya dulu ya." Pamit Rara. 

"Iya... kalian semua hati-hati ya dijaga itu temannya ntar jatuh lagi malah." ledek Mas Azzam.

"Ihhh Mas Azzam, Awas aja ya nanti." Ancam Maira.

"Maira... Mairaa beda banget sama Mbak-nya." Ucap Azzam.

"Berbeda bagaimana maksud Mas Azzam?" Tanya Gus Ray.

"Mbak-nya Alim, anggun. Pokoknya idaman lah. Adiknya tingkahnya Gus, Umi-nya sering cerita Gus. Dia sering jatuh bangun. Ya karena pecicilannya itu, orangnya gak bisa diem Gus." Terang Mas Azzam.

"Yasudah Mas Azzam, mari kita lanjut keliling." Ajak Rayyan.

Di Rumah Maira.

"Assalamualaikum....." Rara, Jihan dan Izah mengucapkan salam.

"Waalaikumsalam...." Zahwa membukakan pintu dilihatnya Maira dipapah oleh kedua temannya.

"Astaghfirullah, Kamu kenapa kok dipapah?" Tanya Mbak Zahwa.

"Jatuh, keseleo." jawab Maira.

"Mana Mbak coba lihat, yaampun Dek sampe gosong gitu lho, ayo Rara Mbak bantu bawa masuk ya. " Ucap Zahwa kemudian Zahwa membantu Maira untuk duduk di kursi.

"Mbak panggil Umi dulu ya." Ucap Zahwa meninggalkan Maira dengan teman-temannya.

kemudian Zahwa datang bersama Umi Ana. Umi Ana kemudian langsung melihat kaki Almaira.

"Almaira, ini kenapa bisa gosong gini si Nak? kamu kamu dibilangin. Kalo jalan hati-hati. Kasian dong sama diri sendiri." Celoteh Umi Ana.

"Iya Umi, Maira salah." Jawab Maira.

"Yaudah Umi Panggil dukun pijat dulu ya kalo gitu, Zahwa kamu jaga Adek dulu." Pinta Umi Ana.

" Iya Umi." Jawab Zahwa.

"Mbak Zahwa, kalo gitu Kita juga mau pamit balik ke pondok ya Mbak, gak baik malam malam diluar." Pamit Rara.

"Oh iya, Kalian hati-hati ya. Makasih udah bantu Maira." Ucap Mbak Zahwa.

"Iya Mbak, sama-sama. Maira Kita balik ya." Pamit Rara.

"Iya, Kalian Hati-hati ya, makasih udah nolongin." jawab Maira.

Di tengah Malam.

Seperti biasanya, Maira terbangun dari tidurnya, dengan susah payah ia berusaha mengambil air wudhu dan tetap melakukan kebiasaannya di atas sajadah cinta-nya.

"Tentang hari ini, tentang pertemuan pertemuan yang seolah terus terjadi. perlakuan seorang pria yang manis, semanis gula. tapi Aku tahu. bahwa debu tidak akan pernah bersanding dengan permata." Tulis Maira.

Maira kembali melanjutkan tidurnya. terlelap dalam lelahnya. hingga Maira merasakan ada yang menepuk pundaknya pelan.

"Dek... bangun Dek. ini udah subuh. Adek subuhan di rumah aja ya." Zahwa membangunkan Maira dengan perlahan.

Maira perlahan membuka matanya.

"Ini udah subuh ya Mbak?" Tanya Maira.

"Iya, kamu gak usah ke Musholla dulu ya Dek, kaki kamu masih sakit kan?" tanya Zahwa.

"Iya Mbak, yaudah Maira ambil wudhu dulu ya Mbak." Pamit Maira.

"Mau Mbak bantuin?"Tanya Zahwa.

"Gak usah Mbak, Maira bisa kok." jawab Maira.

Di Kelas.

Hari ini Maira dan teman-temanya memiliki kelas di jam sembilan pagi, Rara, Izah,dan Jihan tengah berbincang tentang pelajaran. Kemudian Maira masuk dengan langkahnya yang pincang.

"Mairaaa, yaampun kok kamu masuk si. Kita kira kamu absen dulu." Ucap Jihan.

"Ngapain absen, Orang Aku gak papa juga." Jawab Maira.

"Kaki kamu udah baikan Mai?" tanya Rara.

"Iya lumayan si Ra, Alhamdulillah gak separah semalem." Jawab Maira.

"Eh... Ustad dateng....." teriak Santriwati yang memasuki ruangan.

Masuklah Mas Azzam bersama dengan Gus Rayyan.

"Apa? Gus Rayyan?Kok bisa?" batin Maira.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakkatuh" sapa Mas Azzam.

"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakkatuhu" Jawab Santriwati.

"Oke teman-teman disini saya mau memperkenalkan Pak Ustadz yang akan mengulang di pelajaran Bahasa Arab ini, Saya yakin Kalian semua pasti sudah mengenal Beliau. langsung saja monggo Ustad Ray." Ucap Mas Azzam.

"Terimakasih Mas Azzam." Ucap Rayyan.

"Kalo begitu, Saya pamit." Ucap Mas Azzam kemudian meninggalkan kelas.

"Selamat Pagi semuanya, baik ijinkan saya memperkenalkan diri. Nama Saya Rayyan kalian boleh panggil Ustad Ray, dan Saya yang akan mengulang kalian selama satu tahun ini." terang Ustad Ray.

"What?? Satu tahun??" batin Maira.

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Asniarty Asniarty
bagus ceritanya......
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Cinta Untuk Almaira   Perjodohan

    Di Kantin Pesantren.   Pelajaran telah usai, waktunya untuk istirahat makan siang. Maira dan teman-temannya telah duduk di kursi mereka. "Kalian mau jajan apa?" Tawar Rara."Teh hangat aja kayak biasanya." Jawab Jihan."Yaudah kayak biasanya aja ya, kalo gitu aku pesenin dulu." Pamit Rara kemudian meninggalkan teman-temannya."Yaampun Ustad Ray, damagenya Masyaallah bikin terngiang-ngiang." Ucap Izah."Iya, jangankan satu tahun diajar, selamanya juga mau kok dibimbing." jawab Jihan."Kok kamu diem aja si Mai? biasanya paling heboh kalo ada yang seger-seger." Pancing Izah."Iya sih itukan kalo Abang santri, nah ini Cucu Pak Kiai. Nggak deh berat." Jawab Maira."Ya gak apa dong Mai, jodoh itu gak ada yang tau." Jawab Izah.Kemudian datang duo orang santriwati yang datang menghampiri Maira."Maira, Kamu dicari sama Mb

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-18
  • Cinta Untuk Almaira   Makan Malam Bersama

    Malam telah tiba, Zahwa masuk kedalam kamar Maira. dilihatnya Maira tengah memakai Jilbab di depan cermin."Dek, Kamu belum selesai?" Tanya Zahwa."Eh Mbak Zahwa, iya ini tinggal pake jilbab aja." Jawab Maira. Zahwa menghampiri Maira dan memegang pundak Adiknya itu, ia hadapkan Maira ke arahnya."Masyaallah, cantik banget si Adek Mbak ini, biar Mbak bantu ya." Puji Zahwa memakaikan hijab untuk Maira."Mbak bisa aja, oh iya Mbak. Sebenarnya ada apa si Mbak? kok keluarga Pak Kiai sampe makan malam disini?" tanya Maira."Mbak juga kurang tau, nah udah selesai, lihat cantik kan? Kamu kelihatan kalem, gak tomboy kayak biasanya." Zahwa menghadapkan Maira ke cermin."Zahwa, Maira udah selesai belum siap-siapnya?" tanya Umi Ana dari luar pintu."Iya Umi, ini Selesai kok." Jawab Maira kemudian menarik tangan Kakaknya keluar kamar.Di Ruang Tamu.Keluarga Pak Fahri menyambut kedatangan keluarga Pak Kiai di depan pintu, kemudian langsung mengajak t

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-20
  • Cinta Untuk Almaira   Sajadah Cinta ku

    Suara jam dinding terdengar keras, ditengah heningnya malam. "tik tik tik" disetiap laju detiknya.Jam menunjukkan pukul 01.00 Pagi. Bersujud seorang wanita di atas sajadah, melepas rindu pada Sang Maha Kuasa. Mencurahkan isi hati yang selalu ia simpan sendiri yang ia tulis dalam buku hariannya. Ia selalu menutup rapat semua masalah dalam hidupnya,hanya dirinya sendiri dan Tuhan yang tau apa yang sebenarnya tersimpan di hatinya. Almaira Putri Azzahra seorang gadis cantik yang selalu terlihat ceria, bukan karena Ia tidak memiliki masalah. Tetapi karena ia menutup rapat apa yang ada dihatinya. Gadis kuat yang selalu berusaha tersenyum walaupun hatinya tengah terluka. Diatas sajadah merah kesayangannya, Ia menuliskan semua keluh kesahnya, doa dan harapannya di buku harian miliknya. Hari ini adalah hari dimana Usianya genap menginjak 19 tahun. " Usia, apa arti dari penambahan usia. Bukankah itu artinya bahwa kontrak seseorang hidup telah berkurang. Lalu apa ya

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-18
  • Cinta Untuk Almaira   Bertemu Dia

    (Air tau kemana ia harus mengalir menuju lautan)Di Tempat Pak KiaiRara, Jihan dan Izah ikut bergabung dengan para santri dan santriwati lainnya untuk menyambut Cucu dari Kiai.tiba-tiba suara wanita memanggil Rara dari belakang. "Lho Rara." sapa Umi Ana."Eh Umi, assalamualaikum Umi." Rara mencium tangan Umi Ana diikuti oleh Jihan dan Izah."Loh Maira kok gak sama kalian? biasanya kalian berempat terus. Kalian tau nggak Almaira kemana?" tanya Umi Ana.Rara dan kedua temannya pun saling menoleh, hendak menjawab tetapi enggan berbohong."Tadi kita ketemu sama Mbak Zahwa Umi." jawab Rara."Oh iya, terus? Almaira sama Zahwa?" Tanya Umi."Emmm itu Umi. Mbak Zahwa..." belum selesai Rara menyelesaikan perkataannya.Tiba-tiba seorang santri berlari masuk ke rumah Pak Kiai dan sepertinya terjadi sesuatu.Benar saja,Tidak butuh waktu lama. Keadaan gempar karena sa

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-18
  • Cinta Untuk Almaira   Dia Lagi.

    (Kamu adalah bunga mawar di tengah bunga melati)Di Taman Pondok Pesantren.Almaira berjalan menyusuri taman yang biasanya ramai, tetapi kali ini terlihat begitu sepi."Lha, ini orangnya pada kemana ya?" tanya Almaira pada dirinya sendiri.Kemudian Maira melihat keramaian di kediaman Pak Kiai."Kok di rumah Pak Kiai rame banget ya, ada apa ya? jangan-jangan Rara, Jihan sama Izzah juga disana. Aku kesana aja deh." Ucap Almaira kemudian menuju rumah Pak Kiai, benar saja disana Ia melihat Rara, Jihan dan Izzah.Almaira segera menghampiri ketiga temannya."Assalamualaikum." salam Maira."Mairaaa yaampun akhirnya kamu balik juga. Kita ini bingung lho mau cari kamu kemana." bisik Rara."Iya deh maaf, lagian tadi itu macettt parah, soalnya ada kecelakaan. Oh iya ini ngomong-ngomong kita ngapain disini semua?" tanya Maira."Sebenarnya, awalnya kita semua dikumpulin untuk menyambut C

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-18

Bab terbaru

  • Cinta Untuk Almaira   Makan Malam Bersama

    Malam telah tiba, Zahwa masuk kedalam kamar Maira. dilihatnya Maira tengah memakai Jilbab di depan cermin."Dek, Kamu belum selesai?" Tanya Zahwa."Eh Mbak Zahwa, iya ini tinggal pake jilbab aja." Jawab Maira. Zahwa menghampiri Maira dan memegang pundak Adiknya itu, ia hadapkan Maira ke arahnya."Masyaallah, cantik banget si Adek Mbak ini, biar Mbak bantu ya." Puji Zahwa memakaikan hijab untuk Maira."Mbak bisa aja, oh iya Mbak. Sebenarnya ada apa si Mbak? kok keluarga Pak Kiai sampe makan malam disini?" tanya Maira."Mbak juga kurang tau, nah udah selesai, lihat cantik kan? Kamu kelihatan kalem, gak tomboy kayak biasanya." Zahwa menghadapkan Maira ke cermin."Zahwa, Maira udah selesai belum siap-siapnya?" tanya Umi Ana dari luar pintu."Iya Umi, ini Selesai kok." Jawab Maira kemudian menarik tangan Kakaknya keluar kamar.Di Ruang Tamu.Keluarga Pak Fahri menyambut kedatangan keluarga Pak Kiai di depan pintu, kemudian langsung mengajak t

  • Cinta Untuk Almaira   Perjodohan

    Di Kantin Pesantren.   Pelajaran telah usai, waktunya untuk istirahat makan siang. Maira dan teman-temannya telah duduk di kursi mereka. "Kalian mau jajan apa?" Tawar Rara."Teh hangat aja kayak biasanya." Jawab Jihan."Yaudah kayak biasanya aja ya, kalo gitu aku pesenin dulu." Pamit Rara kemudian meninggalkan teman-temannya."Yaampun Ustad Ray, damagenya Masyaallah bikin terngiang-ngiang." Ucap Izah."Iya, jangankan satu tahun diajar, selamanya juga mau kok dibimbing." jawab Jihan."Kok kamu diem aja si Mai? biasanya paling heboh kalo ada yang seger-seger." Pancing Izah."Iya sih itukan kalo Abang santri, nah ini Cucu Pak Kiai. Nggak deh berat." Jawab Maira."Ya gak apa dong Mai, jodoh itu gak ada yang tau." Jawab Izah.Kemudian datang duo orang santriwati yang datang menghampiri Maira."Maira, Kamu dicari sama Mb

  • Cinta Untuk Almaira   Semanis gula

    Bab 4 Semanis GulaDi Pondok PesantrenSeperti biasanya, Almaira tengah berjalan bersama ketiga temannya, Rara, Izah dan Jihan.Mereka baru saja selesai mengikuti sholat Isya'"Maira, besok subuhan jangan telat lagi ya datengnya." Ucap Rara."Iya, besok gak telat deh." Jawab Maira."Kamu mah, Iya terus tapi tetep aja telat Mai." Ejek Rara."Heran deh sama kalian, suka banget gangguin Aku." Protes Maira."Gak tau ya? asik aja" Jawab Jihan tertawa."Oh gitu, oke Fiks. Lihat aja besok ya, pokonya Aku gak telat."Ucap Maira berjalan dengan mundur melangkah meninggalkan temannya tetapi dengan menghadap temannya."Mairaaa Aw..." belum selesai Rara berbicara, Maira telah terduduk di bawah karena terjatuh."Aduhhh" teriak Maira, kakinya terkilir karena ternyata dia menginjak tepi jalan sehingga terperosok dan terkilir hingga terjatuh."Astaghfirullah" teman-teman Maira memper

  • Cinta Untuk Almaira   Dia Lagi.

    (Kamu adalah bunga mawar di tengah bunga melati)Di Taman Pondok Pesantren.Almaira berjalan menyusuri taman yang biasanya ramai, tetapi kali ini terlihat begitu sepi."Lha, ini orangnya pada kemana ya?" tanya Almaira pada dirinya sendiri.Kemudian Maira melihat keramaian di kediaman Pak Kiai."Kok di rumah Pak Kiai rame banget ya, ada apa ya? jangan-jangan Rara, Jihan sama Izzah juga disana. Aku kesana aja deh." Ucap Almaira kemudian menuju rumah Pak Kiai, benar saja disana Ia melihat Rara, Jihan dan Izzah.Almaira segera menghampiri ketiga temannya."Assalamualaikum." salam Maira."Mairaaa yaampun akhirnya kamu balik juga. Kita ini bingung lho mau cari kamu kemana." bisik Rara."Iya deh maaf, lagian tadi itu macettt parah, soalnya ada kecelakaan. Oh iya ini ngomong-ngomong kita ngapain disini semua?" tanya Maira."Sebenarnya, awalnya kita semua dikumpulin untuk menyambut C

  • Cinta Untuk Almaira   Bertemu Dia

    (Air tau kemana ia harus mengalir menuju lautan)Di Tempat Pak KiaiRara, Jihan dan Izah ikut bergabung dengan para santri dan santriwati lainnya untuk menyambut Cucu dari Kiai.tiba-tiba suara wanita memanggil Rara dari belakang. "Lho Rara." sapa Umi Ana."Eh Umi, assalamualaikum Umi." Rara mencium tangan Umi Ana diikuti oleh Jihan dan Izah."Loh Maira kok gak sama kalian? biasanya kalian berempat terus. Kalian tau nggak Almaira kemana?" tanya Umi Ana.Rara dan kedua temannya pun saling menoleh, hendak menjawab tetapi enggan berbohong."Tadi kita ketemu sama Mbak Zahwa Umi." jawab Rara."Oh iya, terus? Almaira sama Zahwa?" Tanya Umi."Emmm itu Umi. Mbak Zahwa..." belum selesai Rara menyelesaikan perkataannya.Tiba-tiba seorang santri berlari masuk ke rumah Pak Kiai dan sepertinya terjadi sesuatu.Benar saja,Tidak butuh waktu lama. Keadaan gempar karena sa

  • Cinta Untuk Almaira   Sajadah Cinta ku

    Suara jam dinding terdengar keras, ditengah heningnya malam. "tik tik tik" disetiap laju detiknya.Jam menunjukkan pukul 01.00 Pagi. Bersujud seorang wanita di atas sajadah, melepas rindu pada Sang Maha Kuasa. Mencurahkan isi hati yang selalu ia simpan sendiri yang ia tulis dalam buku hariannya. Ia selalu menutup rapat semua masalah dalam hidupnya,hanya dirinya sendiri dan Tuhan yang tau apa yang sebenarnya tersimpan di hatinya. Almaira Putri Azzahra seorang gadis cantik yang selalu terlihat ceria, bukan karena Ia tidak memiliki masalah. Tetapi karena ia menutup rapat apa yang ada dihatinya. Gadis kuat yang selalu berusaha tersenyum walaupun hatinya tengah terluka. Diatas sajadah merah kesayangannya, Ia menuliskan semua keluh kesahnya, doa dan harapannya di buku harian miliknya. Hari ini adalah hari dimana Usianya genap menginjak 19 tahun. " Usia, apa arti dari penambahan usia. Bukankah itu artinya bahwa kontrak seseorang hidup telah berkurang. Lalu apa ya

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status