Share

Rencana Bulan Madu

Bab 95

Sampai akhirnya mereka berada di sebuah ruangan tidur yang sangat luas. Ruangan ini lebih mewah dari kamar tidurnya yang ada di rumah ayahnya di Riyadh.

"Ini adalah ruang tidur kita, Sayang," ujar Emir. Dia merebahkan tubuh mungil Ibrahim yang tengah tidur itu dengan hati-hati. Tubuh kecil itu menggeliat, mungkin merasa tidak familiar dengan tempat barunya. Namun, dia kembali tenang saat Azizah menepuk-nepuk pahanya.

Sembari merangkul pinggang Azizah, lelaki itu menunjukkan setiap sudut ruangan. Azizah begitu takjub. Dia merasa seperti berada di istana. Kamar tidurnya yang mewah di kediaman ayahnya di Riyadh ternyata kalah jauh dengan tempat ini.

"Mungkin ruangan tipe president suite di hotel-hotel pun kalah mewah dengan kamar ini," gumam Azizah. Dia teringat sebuah kamar hotel yang menjadi tempat bermalamnya saat melaksanakan ibadah umroh beberapa waktu yang lalu.

Langkah kaki keduanya berakhir dengan duduk di sofa mewah. Lelaki itu merangkul bahu istrinya, membuat tubuh Aziz
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status