Share

Calista Melahirkan

Penulis: Laura Pohan
last update Terakhir Diperbarui: 2022-01-10 15:38:50

Wanita itu meringis kesakitan, menahan nyeri di perutnya yang terasa seperti mulas hebat. Calista melihat ke layar gawainya dengan frustasi sebelum pada akhirnya dia menekan nomor kontak yang baru saja disimpan dengan nama samaran seorang perempuan, hanya demi menghindari kecemburuan dari suami yang sama sekali tidak peduli akan dirinya dan kehamilannya.

            “Calista?” Terdengar suara seorang lelaki di seberang sana saat menjawab panggilannya.

            “Tolong ...” ucap Calista lirih sambil meringis lagi, berusaha menahan setiap kontraksi yang dirasakannya. “Tolong, sepertinya aku mau melahirkan.”

            “Apa ... suami kamu ke mana, Calista?” Nada suara Gondo terdengar bingung saat mendengar tangis lirih Calista.

          &

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Cinta Tersembunyi Paman Jorge   Tolong Jangan Bilang ke Ibu dan Pamanku

    Calista menatap kedua orang yang berdiri di depan pintu itu dengan nanar. Tubuhnya masih terlalu lemah untuk marah atau pun menangis karena proses bersalin yang baru saja dilaluinya. Di saat dia sedang bertarung nyawa untuk melahirkan, suaminya sedang berselingkuh dengan perempuan yang dikenalnya di klub malam. “Bu, saya permisi dulu ya. Kalau ada yang mau dibantu, pencet tombol merah ini saja,” ucap sang perawat sambil menunjuk ke tombol merah di bawah Calista. Calista mengangguk sembari memfokuskan dirinya pada bayi di gendongannya. Makhluk kecil tak berdosa ini tampak masih memejamkan mata dengan tenang dan mulai sesekali merengek. “Dia haus, butuh ASI dari ibunya,” ucap sang perawat sambil tersenyum pada Calista, lalu berjalan keluar dar

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-14
  • Cinta Tersembunyi Paman Jorge   Sayang, Kakimu Kenapa?

    Matahari sudah sampai di puncak dan sedang terik-teriknya saat Emily sampai di rumah sakit. Perjalanan selama lima jam di mobil Jorge tidak membuatnya lelah, rasa khawatir dan senang bercampur aduk di dadanya, tidak menyangka akan memiliki cucu di usia yang masih di pertengahan empat puluh tahunan. “Astaga, Jorge. Semoga bayi itu dan Calista sehat-sehat.” Emily berulang kali mengucapkan perkataan itu di mobil, sepanjang perjalanan. Wajahnya tampak gugup dan cemas. “Seandainya aku bisa mendampingi Calista, tapi syukurlah dia bersama Eden. Eden pasti menemani dia sepanjang malam ya.” “Iya, Kak.”Jorge memfokuskan pandangannya lurus ke jalanan di depan. Jalan yang seakan tiada berujung, yang harus dia lalui kalau mau bertemu Calista. Sekarang tujuannya adalah rumah sakit di dekat pantai. Syuk

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-17
  • Cinta Tersembunyi Paman Jorge   Kembali ke Vila

    Jorge semakin curiga, Mata Calista terlihat nanar dan dia tampak kebingungan menjawab untuk sepersekian detik sebelum menjawab, “Ini aku yang ceroboh. Waktu berjalan terantuk bangku. Sakit sekali, untung tidak jatuh.”“Aduh, Dek. Kamu itu kalau jalan harus hati-hati! Perhatikan langkah, apalagi kamu sekarang sudah punya bayi, harus lebih waspada,” ucap Emily dengan cemas. “Kamu yakin nggak mau ditemani Ibu malam ini, Calista? Ibu bisa saja ijin meeting besok dan digantikan teman.”“Nggak apa Bu. Nggak usah pikirkan aku.” Calista berjalan tertatih sambil dituntun Emily. Langkahnya perlahan diawasi oleh Gondo dan Jorge yang duduk terdiam memperhatikan mereka.Begitu Calista dan Emily menghilang ke balik pintu toilet, pria itu menoleh ke Gondo yang juga sedang duduk termenung dan menanyakan hal sama, yang sebetulnya sudah ditanyakan sebelumnya.“Memang Eden ke mana sebetulnya? Sudah hampir dua jam kita ad

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-19
  • Cinta Tersembunyi Paman Jorge   Siksaan Suami

    Calista terdiam di sudut kamar dengan tatapan kosong. Air mata sudah tidak bisa lagi keluar dari sudut matanya, terlalu sakit dan rasa hina mendera dirinya. Ia ingin lari dari siksaan suaminya tapi tidak bisa. Pria itu terus menghina dirinya, apalagi tadi pagi ia ingin berhubungan tapi ditolak oleh Calista. Flash Back Off “Eden...” Wanita itu menatap Eden, ketakutan memenuhi pikirannnya tapi diberanikan dirinya menantang mata pria itu. “Aku baru saja pulang dan Alex Jr. kubawa dengan selamat. Dia sehat seperti bayi-bayi lain. Kamu kelihatan sama sekali tidak peduli dengan kehadiran bayi kamu sendiri, Eden! Kamu malah sibuk dengan selingkuhanmu itu dan sama sekali tidak mempe

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-20
  • Cinta Tersembunyi Paman Jorge   Calista Melarikan Diri

    Suara klakson mobil dan bisingnya jalan raya tidak membuat Jorge menjadi kesal karena harus berpacu waktu antara jam kerja dan kepadatan jalan raya. Sebaliknya pikirannya sibuk dengan rasa curiga dan kekhawatiran. Usaha untuk mengalihkan rasa cemasnya tidak berhasil, percuma saja dia berusaha berpikir positif. Kak Emily sedang sibuk dengan persiapan presentasi seminar-nya dan dia tidak curiga sama sekali dengan ketidakhadiran Eden bahkan memar di tubuh Calista. Apa dirinya yang terlalu suudzon? Feelingnya kurang enak. Jorge tiba-tiba mengambil ponsel di sampingnya dan mencari nomor kontak keponakan angkatnya itu. Dia menekan tombol loud speaker sehingga bisa sambil memfokuskan dir

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-21
  • Cinta Tersembunyi Paman Jorge   Jorge Menyusul ke Villa

    Jorge melajukan mobilnya memasuki area pantai, lokasi tempat tinggal Calista dan suaminya berada. Kemeja yang tadinya rapih, sudah siap untuk ke kantor sekarang sudah lusuh karena duduk berjam-jam di dalam mobil. Hari sudah menjelang siang dan matahari semakin terik. Dia melihat villa pinggir pantai itu dan memarkirkan mobilnya di sisi bangunan. Mungkin Calista akan bingung melihat dia datang sendiri di hari kerja seperti ini, tapi dia tidak peduli. Hanya ingin memastikan keadaan wanita itu baik-baik saja. Wanita itu ... keponakan angkatnya. Jorge turun dari mobil setelah merapikan rambutnya yang acak-acakan sepanjang jalan di kaca spion tengah. Kakinya melangkah dan tangannya menekan tombol otomatis untuk mengunci mobil, lalu menaiki undakan tangga menuju pintu rumah yang terbuat dari pintu berbingkai kayu yang tercat putih.&nbs

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-24
  • Cinta Tersembunyi Paman Jorge   Mencari Kerja

    “Lepaskan pisaumu, Eden!” Jorge berjalan memutar saat Eden berjalan mendekatinya dari sisi kiri dengan perlahan sambil tetap memegang pisau yang terhunus ke depan.“Berisik!” desis Eden dengan mata sayu. Terlihat sekali kalau dia sedang berada di bawah pengaruh obat, membuat Jorge emosi bercampur khawatir bagaimana Calista selama ini hidup dengan pria seperti ini.Eden hendak menusuk Jorge, tapi karena gerakan yang tidak terkontrol membuat Jorge mudah mengelak. Malahan dia berlari dan memegang gagang sapu yang ada di ujung kamar.Bruakk!Jorge memukul punggung dan kepala Eden hingga pria itu jatuh dan tidak sadarkan diri. Untuk beberapa saat, pria itu merasa panik. Jorge membungkuk dan mengguncangkan badan Eden, tidak ada pergerakan.Astaga, apa aku sudah menjadi pembunuh? pikirnya dengan rasa cemas yang berlebihan. Apakah dia mati?“Ehmmm,” gumam Eden setelah beberapa detik, membuat Jorge menghela nafas l

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-24
  • Cinta Tersembunyi Paman Jorge   Eden Ditangkap!

    Jorge duduk di teras dan mendengar sirene mobil polisi dari kejauhan. Mobil polisi berwarna hitam putih dengan lampu sirene di atasnya melaju dengan cepat dan berhenti persis di depan villa Eden. Dua orang polisi keluar dari mobil, satu berbadan gemuk dan satu lagi berkumis tebal. “Siang Pak, ada telepon yang mengatakan kalau ia diserang oleh pria mabuk dan pemakai narkoba,” seru polisi berbadan gemuk itu, berjalan mendekat ke Jorge. “Iya, saya pria itu. Dia sudah saya amankan di kamar, masih pingsan tidak sadarkan diri.” Jorge berdiri lalu mempersilakan kedua polisi itu untuk masuk. “Silakan masuk dan lihat saja, Pak.” Bunyi langkah kaki kedua polisi yang berjalan di depan Jorge tampak keras terdengar di rumah yang hening tanpa

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-27

Bab terbaru

  • Cinta Tersembunyi Paman Jorge   Bukan Paman Kandung-ku?

    Hembusan angin membuat bunyi gemerisik daun kelapa bercampur dengan debur ombak. Ketenangan pantai di sore hari dengan sinar matahari senja yang merah keemasan tidak senada dengan wajah Calista yang sontak berubah. Dia menatap Jorge seakan-akan pria itu adalah makhluk dari pulau lain.“Tidak mungkin...” ucap wanita itu tak percaya. “Aku nggak percaya. Paman jangan mengada-ngada!!”Jorge menggelengkan kepala-nya, dia sudah terlanjur mengatakan dan sudah tidak bisa untuk menyesali-nya. Sebaiknya Calista tahu, agar tidak menimbulkan kesalahpahaman.Maafkan aku, Kak Alexus, sesalnya dalam hati. Aku memang menjaga Calista, tapi aku tidak bisa menjalankan peran sebagai Paman yang baik terus menerus. Maaf kalau aku sekarang sedikit egois!Alih-alih berbicara pada Calista, dia berdiri, mengalihkan pandangannya menuju bentangan laut luas yang membentang di cakrawala. Tidak membela diri, tidak menjelaskan apa pun kalau pernyataannya memang b

  • Cinta Tersembunyi Paman Jorge   Rasa Bibir Pria itu

    Calista juga tak tahu kenapa dia tiba-tiba menangis, emosi-nya sudah tak dapat ditahan lagi. Sama sekali wanita itu tidak mau Jorge melihat dia seperti itu. Maka Calista lekas-lekas menghapus bulir air mata dengan punggung tangan-nya.“Tidak apa-apa...”“Bohong!”Jorge menaikkan alis, menunggu jawaban jujur gadis itu. “Apa ada lagi yang kamu pikirkan? Suami-mu yang sedang dipenjara?”“Mantan suami, Paman. Aku sudah mengajukan gugatan cerai,” ucap wanita itu dengan wajah muram. “Aku sudah tidak mau memikirkan dia lagi! Biarkan dia dengan kehidupannya.”“Jadi?”Calista menoleh dan balas memandang Jorge. Pria itu bahkan bisa melihat bias cahaya senja yang terpantul, mengenai sebagian wajah Calista.Cantik sekali, pikirnya dengan kagum.“Aku nggak mau berpisah dengan Paman Jorge.”Jorge memandang Calista, tidak percaya pernyataan terakhir yan

  • Cinta Tersembunyi Paman Jorge   Perasaan Bersalah Jorge

    Netra cokelat muda Calista memandang ke kejauhan, mengagumi hamparan laut biru sepanjang pesisir pantai. Alex Jr. di dalam dekapannya juga terlihat senang, bayi itu ikut menatap ke langit biru dengan tangan yang beberapa kali mencoba menggapai sesuatu.“Alex, kita ke pantai lagi ... kamu belum pernah melihat pantai ya Nak,” ucap Calista dengan miris, mengingat saat hari lahir-nya Alex Jr, justru saat dia disiksa oleh Eden dan melarikan diri bersama Gondo.Wanita itu mengikuti langkah Jorge menuju ke bangunan besar dengan atap yang eksentrik dari serabut-serabut jerami dan dinding dari anyaman rotan. Aroma makanan yang baru dimasak menyeruak harum dari dapur bersamaan dengan aneka makanan yang sudah dijejer rapih, tertata menarik dalam piring dan mangkuk kayu di atas meja tengah, diatur secara prasmanan. Calista memilih duduk dulu di bangku sambil menggendong Alex Jr, sebelum Jorge memanggil-nya.“Ayo, makan dulu. Sini, kugendong Alex Jr biar ka

  • Cinta Tersembunyi Paman Jorge   Getaran Aneh di Dada

    Calista merasakan paras wajahnya yang memerah. Dia tidak tahu mau menjawab apa karena situasi ini juga sangat ganjil menurutnya. Mustahil dia cemburu pada Paman-nya sendiri tapi perasaan dan logikanya sungguh tak sejalan. Dia marah pada Dahlia karena wanita itu tampak berakrab-akrab dengan Jorge!“Nggak, aku nggak cemburu!” tegas Calista berusaha menutupi apa yang sedang dirasakannya. Dia membalikkan badan dan kembali menyibukkan diri dengan mengaduk teh manis hangat untuk wanita itu!Jorge terdiam sambil mendekapkan kedua tangannya di depan dada, lalu mengerutkan alis.“Baiklah kalau begitu.” Ada rasa sakit yang terasa menusuk di dada-nya, apalagi dia juga kesal dengan hadirnya Gondo. Perasaan yang sungguh menyiksa ini, kapan berakhirnya!Dahlia cepat-cepat melangkah perlahan ke kamar mandi lalu masuk ke dalam saat mendengar langkah kaki Jorge mendekat. Dia menghela nafas, bingung dengan perhatian Jorge yang berlebihan terhadap ke

  • Cinta Tersembunyi Paman Jorge   Feeling Seorang Wanita

    Awan mendung berawan padahal hari masih siang. Calista sedang mengganti baju Alex Jr. Wanita itu merasa lega karena keesokan harinya, bayi itu sudah tidak demam lagi. Alex Jr. juga sudah mulai makan sayur dan buah yang dihaluskan selain ASI, makannya juga lancar dan dia senang tertawa. Di balik kesenangan itu, ada perasaan yang mulai mengganggu Calista. Beberapa kali mata Paman Jorge beradu pandang dengannya dan dia merasa rikuh. Calista merasakan perasaan yang lain terhadap Jorge dan dia mati-matian berusaha menyangkal itu. Nada dering terdengar saat Calista sedang melamun dan dia terkejut dengan nama di layar gawai. Gondo? Ada apa Gondo menelepon-nya lagi? “Hai Calista.” Terdengar suara khas Gondo dari seberang sana, terdengar ramah dan bersahabat. &l

  • Cinta Tersembunyi Paman Jorge   Seandainya saja Paman Jorge itu ....

    “Bagaimana Jorge? Mawar cantik dan baik hati kan? Kamu sudah minta nomor hape-nya tadi?” tanya Emily penasaran. Dia sedang membereskan piring-piring kotor selepas tamu-tamu mereka baru saja pulang. Jorge menggelengkan kepala dengan mata yang tidak lepas dari layar gawai. “Lupa, Kak.” “Aduh, anak ini gimana sih!” desah wanita itu frustasi. “Kakak akan minta ke Nanda dan kukasih ke kamu ya. Terserah mau dihubungi atau tidak.” Dia menggeleng-gelengkan kepala lalu berlalu ke dapur. Entah kenapa, Calista merasa senang. Dia yang dari tadi duduk di depan televisi sedikit jengkel dengan gaya wanita itu yang dinilai-nya cukup genit. Calista heran dengan Ibunya sendiri yang sangat menyukai Mawar.

  • Cinta Tersembunyi Paman Jorge   Apa Aku Sudah Gila?

    Calista terdiam, dia tampak kaget sendiri dengan kejujuran yang baru saja diungkapkan-nya. Dan sekarang, dia tak tahu bagaimana menjelaskan pada Jorge sementara dia sendiri juga bingung dengan apa yang dirasakannya.“Dahlia kan Kakak Eden. Aku nggak mau Paman dekat dengan kakak dari Eden,” dalihnya kemudian, sambil mencoba memahami isi hati-nya.Ya, pasti itu! Dia hanya tidak suka Dahlia karena status sebagai keluarga pria yang telah menyakiti-nya lahir dan batin.“Oh begitu,” gumam Jorge, entah apa yang ada di benaknya, dia memandang Calista dengan tatapan kosong.Rasanya tadi ada sebersit rasa senang karena sepertinya Calista jadi protektif pada-nya, ternyata hanya karena dia tidak suka dengan status Dahlia sebagai kakak dari Eden! Jujur, jauh dalam hatinya dia agak kecewa.Seandainya saja ... ah, seandainya ... ada rasa cemburu dalam hati Calista. Mungkin semua hanya impian Jorge. Muncul ide dalam dirinya, dia tersenyum d

  • Cinta Tersembunyi Paman Jorge   Calista Cemburu?

    Calista baru saja selesai memandikan Alex Jr dan memakaikan kaos bayi bergambar Doraemon. Anaknya itu tertawa senang membuat wanita itu ikut tersenyum. Alex Jr. sering tertawa dan tawanya itu menular ke mereka semua. Dia merupakan matahari kecil, sumber kebahagiaan Calista, setelah masalah dan aib yang bertubi-tubi menimpa dirinya. Wanita itu juga lega karena Alex Jr. sudah di-vaksin lengkap, dan dua minggu lagi bayi-nya sudah bisa makan selain ASI, sudah genap enam bulan. Enam bulan sejak kejadian Eden ditangkap dan dia melarikan diri, pikir Calista mengenang masa-masa kelamnya tinggal bersama Eden. Penuh dengan luka dan rasa takut pada suami-nya sendiri. Apa Calista menyesali pertemuan dengan Eden? Kalau saja tidak ada pria itu, dia pasti sekarang sudah lulus ujian dan bersiap untuk kuliah di jurusan kedokteran.&nbs

  • Cinta Tersembunyi Paman Jorge   Mudah-mudahan Jangan!

    Malam kian larut dan angin malam membuat Calista semakin memperketat pelukannya pada Alex Jr. Dia melangkah turun dari mobil, mengikuti Emily yang berjalan duluan di depan. Matanya mengagumi kecantikan lampu-lampu dari sulur dedaunan yang merambat di pintu pagar restoran. Dia melewati beberapa orang yang duduk di bagian outdoor dengan kursi-kursi putih mengelilingi meja bundar. “Dahlia sudah datang, Jorge?” tanya Emily, menoleh ke arah Jorge yang berjalan di belakang mereka. “Semestinya sudah.” Jorge menatap ke layar gawai. “Oh, dia sudah duluan di dalam.” Calista memperlambat jalannya, membiarkan Jorge berjalan duluan, masuk ke dalam restoran. Seorang pela

DMCA.com Protection Status