Share

Berkorban

last update Terakhir Diperbarui: 2025-03-13 14:39:38

“Mas Reno, ahh shh uumm aku kan tidak memaksamu untuk membantu. Kenapa sekarang kau seperti ini, Mas,” Maya mencoba bernegosiasi barangkal ucapannya barusan bisa membuat hatinya tergerak.

Maya mulai hilang kendali saat sesuatu yang hangat bermain di dua bongkahan kenyal miliknya. Bergerak secara bergantian seperti seseorang yang sedang menikmati kenyotan.

“Ahh umm shh, aku suka sekali Maya. Ini benar benar nikmat,” Reno menyahut dengan erangan saat dia menikmati dua bongkahan kenyal milik Maya.

“Aku tahu, kamu memang tidak meminta bantuanku. Awalnya, aku memang hanya membutuhkan jasamu sebagai istri kontrakku saja. Meskipun kontrak, bawahanku membuatnya semua legal dan pesta tadi adalah resepsi kita, Maya. Jadi, terimalah kontraknya. Selama kau terikat kontrak denganku, kau juga punya kewajiban memberikanku kehangatan seperti ini.

Tidak ada penolakan, kecuali kau sanggup mengembalikan uang jaminan yang kuberikan. Sebagai gantinya, kau harus membayarku lima kali lipat.”

Reno memberikan tekanan yang tak mungkin gadis itu menolaknya.

Kita lihat, apa kau masih mempertahankan ini semua? Atau kau akan menyerahkan dirimu sendiri padaku. Didalam kamusku, tidak ada yang bisa aku miliki.

Maya hanya terdiam. Air matanya terus berlinang tanpa suara. Dia memalingkan wajahnya.

“Karena ini yang pertama bagimu, aku akan melakukannya perlahan, uhm,” Maya masih saja terdiam. Kata kata Reno tadi cukup jelas untuknya. Sekalipun dia sekuat tenaga menolaknya, dia tidak akan bisa menghindari malam ini.

“Tolong kamu tepati kata katamu, Mas. Biarkan aku pergi setelah ini. Aku tidak mau disini. Aku hanya ingin pulang.”

Reno cukup terkejut dengan kata kata yang Maya lontarkan. Seumur hidup, tidak ada seorang wanita pun yang menolak pesonanya. Apalagi jika sudah dibagian ranjang, mereka akan dengan senang hati menyerahkan diri tanpa dia minta.

Reno perlahan mendorong tubuh Maya. Membuatnya terbaring di ranjangnya. Sesaat Reno mengangum semua yang ada pada tubuh gadis kontraknya. Lalu tepat pada bagian bawah perut dengan cepat Reno merobek dan membuang kain penghalang itu. Sekarang tubuh Maya benar benar sudah polos dihadapannya.

“Luar biasa sayang, ini benar benar indah dan umm shhh,” Reno mulai mendekatkan wajahnya. Mengendus bagian leher dan Reno melirik wajah Maya masih berpaling padanya.

“Meski kamu tidak menyukainya, jangan pernah ragu untuk mengeluarkan suara indahmu sayang. Aku sangat suka saat namaku disebut. Lakukan dengan benar, kalau tidak jangan salahkan aku yang tidak akan melepaskanmu dengan mudah,” ancaman dari Reno berhasil membuat gadis yang sedang tidak ingin menatap wajahnya mengalihkan pandangan.

“Aku tidak berbohong. Coba sendiri saja kalau kau tidak percaya.” Tatapan dingin dari Maya dibalas dengan lumatan kembali dibibirnya.

Kali ini lumatannya tidak lembut lagi seperti tadi. Lumatannya menuntut dan penuh dengan hasrat.

“Ump.” Maya mecengkram kedua lengan kekar itu dengan kuat saat dia merasakan sesuatu yang membakar dalam lumatan bibir Reno yang menuntut.

“Hah hah hah,” jelas terdengar desahan nafas hangat Maya saat Reno melepaskan pagutannya. Maya sedang menghirup dalam dalam udaranya yang hilang beberapa saat lalu.

“Aku sangat menyukai ini sejak awal pertemuan kita, sayang dan umm ternyata ini—mu juga lebih indah.” Reno mengangkat jarinya dari inti milik Maya. Sesaat tadi dia mainkan saat melumat bibir gadis itu.

“Hmm, rasanya ternyata seperti ini. Nikmat dan aku ingin menikmatinya lebih banyak lagi,” gadis itu terkejut dan membekap mulutnya sendiri saat dia melihat Reno menjilat ujung jarinya dengan cairan bening yang keluar dari sana.

Pantas saja semua orang akan ketagihan menikmati ini. Aku pun sama. Ini yang pertama kali aku mencicipinya. Tidak berbau dan benar benar membuat nagis. Bagaimana dengan cairan kentalnya nanti ya,mmm, aku tidak sabar ingin mengisap dan menelan semuanya.

Kini kepala Reno mulai menuruni perut. Maya bahkan tidak sadar kalau Reno pun sudah polos tanpa sehelai benangpun. Entah kapan dia melepaskan celana boxernya. Reno mendorong kepalanya masuk kesana dan melebarkan kedua selangkangan milik Maya.

“Arggh umm shh hah hah hah!” Maya terkejut. Kedua matanya membulat dengan lebar. Tangan sudah meremas seprei dan tanpa sadar dia sudah mengigit bibirnya saat merasakan gerakan Reno didalam intinya.

Tubuhnya mengejang. Melenjing dan tak memerlukan waktu lama, Reno sudah merasakan cairan yang diinginkannya keluar perlahan. Hangat menyentuh bibirnya dan tanpa ragu Reno mengisapnya sampai habis.

“Ternyata ini benar benar nikmat sayang, kamu yang pertama dan aku sangat menyukai ini.” Blashh tanpa ampun lagi Reno sudah memasukkan keperkasaannya ke dalam inti Maya.

“Arrgghh sa—sa—sakit!” jerit Maya. Nafasnya tertahan. Dia merasakan sesuatu yang keras merobek intinya dengan paksa. Air matanya berlinang di pipi. Dia tahu, mahkota yang dijaganya selama dua puluh tahun ini sudah lenyap diambil oleh lelaki tampan dan bertubuh besar yang kini sedang berada diatas tubuhnya.

“Ma—maaf, tapi ini tidak akan lama, bersabar sedikit lagi ya!” entah kenapa saat melihat Maya meneteskan air mata, hati Reno merasa bersalah. Dia tak pernah merasakan ini sebelumnya pada wanita manapun yang digagahinya. Dan hampir semua wanita yang digagahinya bersama Rama, rata rata sudah tidak ada yang bersegel seperti Maya.

Sepantasnya Reno dan Rama tidak akan merasakan bersalah karena merenggut kehormatan mereka secara paksa.

Maya hanya mengangguk pelan. Dia mengerti. Dan mencoba mengatur nafasnya, baginya kalau pun dia berontak tetap sia sia. Maya merelakan semua seperti apa yang dikatakan Reno sebelumnya. Berkorban sedikit untuk kesembuhan ibunya.

“Ah—sstt sh sh ahh— to—long pelan sedikit.” Maya memejamkan matanya saat merasakan benda tumpul tadi ditarik perlahan oleh Reno dan dimasukan kembali perlahan.

“Umm shh ah,” Maya mengeratkan giginya saat gesekan perih dan nyeri mulai bergerak pada otot ototnya. Kembali Reno mengentakkannya dengan kuat beberapa kali hingga dia merasakan keperkasaannya itu benar benar ditelan hingga mentok oleh inti milik Maya.

“Ahh senikmat ini umm sempit, menjepit dan benar benar gila. Umm ini enak banget sayang, umm!” Reno mulai menaikan ritme gerakannya hingga dia merasakan sesuatu yang hangat berwarna merah mengalir di urat urat keperkasaannya. Reno menariknya keluar dan membiarkan warna merah ini membasahi seprei putihnya.

Aku tidak akan melepaskanmu, Maya. Percayalah, kau akan kujadikan langganan penghangat ranjangku. Aku sangat menyukai ini. Ini sangat berbeda dari yang lainnya. Karena kau adalah yang gadis pertama yang kugagahi sampai keperawananmu hilang bersamaku.

Kembali Reno memasukkannya kembali. Dia masih melihat reaksi Maya memalingakan wajah pasrah dengan kedua matanya terpejam.

Benar benar menggemaskan. Dia pasrah seperti ini saja sudah berhasil menggodaku, apalagi dia bersikap liar seperti Nadia.

“Umm ahh ahh shh,” kini Reno dapat merasakan ritme nafas Maya tak seperti diawal. Gadis itu sedang menikmati semua hentakan diatas tubuhnya.

“Buka matamu sayang, lihatlah aku dan rasakan semuanya,” perlahan Maya memalingkan wajahnya dan membuka matanya. Meski takut dan ragu, akhirnya dia bisa melihat dengan jelas wajah laki—laki tampan yang sedang bergerak perlahan diatas tubuhnya.

“Rasakan sayang umm dan sebut namaku kalau kau menyukainya,” ingin rasanya Maya menolak perasaan itu, tapi semakin dia menolaknya, tubuh Maya berkata lain. Dia merasakan semua deru nafasnya yang makin cepat, desirannya makin memuncak dan ….

“Ahh shh umm Reno ahh shh terus Ren ahh shh itu enak sekali,” akhirnya lolos juga kata kata yang memang diinginkan oleh Reno.

“Gadis pintar ya begitu shh sebut namaku ahh shh umm!” lengguhan panjang dari Reno kian menjadi apalagi tubuh Maya tidak memberikan penolakan lagi.

Hingga, “ah Maya aku mau sampai aghh!” hujaman Reno makin cepat dan tanpa dia sadar mengeluarkan cairannya didalam sana. Maya pun tak lama menyusul dan mengejang hebat. Pertama kali dia merasakan pelepasannya bersama orang yang dikenalnya siang tadi.

Tubuh Reno roboh diatas tubuh Maya. Ini pertama kalinya Reno berkerja sangat keras. Dan dibalik pintu, ada yang tidak pergi. Dia mendengarkan semua desahan dan erangan yang Maya keluarkan.

Sabar Rama, sebentar lagi kamu juga pasti akan merasakan apa yang sedang Reno rasakan sekarang.

Rama mengelus halus sesuatu yang terus minta dikeluarkan dari balik celananya.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Cinta Si Kembar    Tidak Akan Melepaskanmu

    Maya membuka matanya perlahan. Dia sekarang sedang berada berbagi selimut tanpa mengenakan sehelai benang pun. Diliriknya perlahan, wajah tampan dan bersinar. Sedang tertidur pulas seperti bayi. Alis hitam dan tebalnya menjadi ciri si kedua kembar yang tegas.Mata yang indah, bulu matanya lebat dan panjang. Lalu hidung mancung dan Maya memberanikan dirinya untuk menyentuh pipi Reno. Perlahan tanpa suara. Sudah pasti ini dikatakan sebagai malaikat tampan, tapi saat dia mengingat keberingasannya tadi malam, Maya ikut bergidik ngeri kembali.Perlahan dia ingin menyentuh wajahnya, namun tangannya sedetik kemudian dia tarik. Dia mengurungkan niat itu. Yang ada dia menarik perlahan selimut yang menutupi tubuhnya.Dia ingin segera beranjak dari ranjang yang telah merenggut mahkotanya. Baginya sudah cukup perasaaan tertekannya. Meskipun Maya tidak munafik dalam ketidakberdayaannya semalam, tubuhnya pun tidak menolak.Maya ingin mencari pakaian gantinya, tapi kembali dia bingung dimana dia ak

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-13
  • Cinta Si Kembar    Pesonamu

    Maya melirik perlahan suami kontraknya yang sedang berbicara dengan serius pada orang tadi.“Ehem,” Rama berdehem, mencoba mengalihkan pandangan Maya agar melihat ke arahnya. Spontan karena terkejut Maya memalingkan wajahnya dan melanjutkan makannya tanpa menoleh ke arah Rama.“Jadi bagaimana rasanya … Kakak Ipar? Apa malam pertama kau sangat menikmatinya?” Plas! Uhuk! Maya tersedak saat mendapatkan pertanyaan yang ambigu dari adik iparnya. Wajahnya seperti udang rebus. Malu. Dan dia segera menyambar air minumnya.“Kenapa? Apa kakakku tidak bisa memuaskanmu?” cercanya lagi. Maya sekarang benar benar mengalihkan pandangannya pada Rama.Wajah Rama ketus dan masam. Memicing seperti seorang polisi yang sedang menyiduk pencuri. Ekor matanya tidak melepaskan pandangannya dari Maya. Mungkin yang terbersit dipikiran Maya, Rama gak terlalu menyukainya.“Ini barang milikmu,” Maya mengkrejabkan mata, saat mendengar Reno meletakkan paper bag di hadapannya.Maya memeriksanya. Tas, ponsel dan se

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-13
  • Cinta Si Kembar    Kelinci Pintar

    Reno melipat kedua tangannya dengan kesal. Tiga puluh menit tadi dia sudah berhasil menggagahi tubuh Maya, tapi tetap saja, meski saat ini Maya sudah mengenakan kemejanya lagi. Reno tetap berhasrat melakukannya lagi dan lagi. Seolah dia tidak akan pernah bosan jika melakukannya dengan Maya.Dengan Nadia yang terlihat seksi dan menggairahkan. Bahkan lebih liar saat bercinta dengannya pun. Reno merasa tidak bisa membandingkan saat dia bercinta dengan Maya.Dia sedang kesal karena Maya membaca setiap lembar kontrak yang akan dia tanda tangani. Padahal Reno berpikir, Maya akan langsung menanda tanganinya.Sial. Rupanya dia tipe gadis yang teliti. Mungkin jika kemarin siang dia gak terpaksa dengan kondisi gawat ibunya yang memerlukan perawatan. Aku yakin dia akan langsung menolakku.“Mas, kok ini masa kontraknya gak dituliskan sih? Lalu apa maksudnya aku harus tinggal dengan Mas selama masa kontrak. Trus apa lagi ini, aku harus melaporkan semua kegiatanku? Memutuskan hubunganku dengan paca

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-13
  • Cinta Si Kembar    Penasaran

    “Selamat pagi, Tuan Rama,” sapa seorang gadis berkacamata disebalah ruangan kerja yang bertuliskan Rama Baskoro.Gadis itu berdiri dari balik meja sambil membungkuk memberi hormat pada Rama.“Um.” Jawab Rama, tapi, “Ada apa?” Rama baru akan melangkah, dia melirik kembali gadis tadi. Dia terlihat gelisah.“Nona Nadia sudah menunggu anda satu jam, Tuan. Saya sudah mencoba melarangnya masuk, tapi beliau bilang sudah janji dengan, Tuan," ucapnya seperti dia takut kena marah."Ok, Evi, tidak masalah. Tolong buatkan aku kopi susu dan antar ke ruanganku," terlihat Evi cukup terkejut dengan jawaban Rama. Biasanya Rama tidak suka dengan hal itu. Apalagi kalau Nadia yang memaksa masuk seperti itu, evi, si sekretaris Rama pasti akan kena caci maki."Ba-baik, Tuan, akan saya buatkan segera." Evi tak memerlukan waktu lama, saat Rama membuka ruangannya, dia bergegas pergi membuat apa yang disuruhnya."Hah, kau gila. Aku sudah menunggumu sejak tadi. Ini sudah jam berapa? Jangan bilang kalau kalian

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-13
  • Cinta Si Kembar    Meminta Maaf

    “Mas Reno, antar sampai disini saja!”Maya berkata setelah mobil Reno sampai gerbang rumah sakit.“Ada apa? Apa kamu tidak ingin mengajakku masuk dan memperkenalkan aku pada ibumu?” dengus Reno sedikit kesal secara tidak langsung dia diusir oleh Maya—istri kontraknya.“Aku hanya menjenguk sebentar, Mas. Bukannya Mas Reno bilang, aku harus menyelesaikan urusan pekerjaanku. “Maya berkata sedikit ragu, menarik wajahnya perlahan, dia tidak ingin membuat Reno marah padanya atau memberikan laki-laki itu kesempatan untik menjamah tubuhnya.Hari ini sudah terasa cukup melelahkan bagi Maya. Dia meski belum terbiasa pun harus bersikap seperti wanita murahan kalau dihadapan Reno.“Hah, baiklah. Aku lepaskan kali ini. Cepat selesaikan pekerjaannya dan aku ingin hari ini kau keluar dari pekerjaanmu, mengerti?”Maya mengangguk cepat dan tidak ingin membahas apapun lagi.“Dan kalau bisa, jangan sampai menunggu dua bulan untuk memutuskan pacarmu itu. Aku tidak suka istriku berdekatan dengan laki-lak

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-13
  • Cinta Si Kembar    Mengundurkan Diri

    Pintu ruangan Bram dibuka, Maya mendengar dia bersiul memasuki ruangan."Ya ampun, Maya, bikin kaget saja. Aku pikir siapa? Ehm, kamu gak apa-apa kan sayang? Kok kamu gada kabar dari kemarin?"Jelas Maya melihat kepura-puraan Bram. Dia masih tidak mengira akan mendapatkan hal seperti tadi. Maya bahkan sudah menunggu Bram lebih dari setengah jam di ruangannya.Bram mencoba mendekati Maya, namun Maya menghindar. Baginya sudah cukup tontonan tadi menjawab semua. Dia ternyata salah menilai, dia pikir Bram laki-laki baik dan sempurna. Dia akan tulus pada Maya. Ternyata semua salah."Tapi, aku gak lihat kamu menelpon atau mengirimkan pesan padaku, Mas? Benarkah kamu mencari aku?"Maya memicingkan matanya, dia ingin mendengar jawaban dari laki-laki yang selama dua tahun ini dia cintai."Ah, soal itu, emmm, aku sibuk. Aku ... kamu pasti tahu kan, ini sudah mau akhir bulan dan harus melakukan stok barang," jelas sekali di telinga Maya, Bram sedang mencari alasan."Sibuk? Stok barang? Maksud ka

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-13
  • Cinta Si Kembar    Sudah Putus

    "Maya, tunggu. Jangan pergi!” Bram mengejar Maya, tepat saat Maya akan turun dia berpapasan dengan Lita. Wajah Lita terlihat berseri dan Maya jelas melihat dileher Lita, bekas tanda merah itu terlihat jelas.Bram mendadak kikuk. Jika dihadapkan dengan posisinya, dia akan merasa bingung. Dia menginginkan Maya menjadi istri karena kedua orang tuanya menyukai Maya. Sedih dengan Lita, kebutuhan biologis Bram tanpa diminta pun Lita akan selalu memberikannya sinyal.Padahal jika Bram berpikir jernih, cepat atau lambat nanti pun dia akan bisa merasakan dan mendapatkan semua dari Maya. Tapi, yang namanya kucing garong, mana dia menolak meski dikasih tulang ikan.Maya hanya sesaat saja bertatapan, lalu menghindari tatapannya. Bergegas turun dan Bram masih mengejarnya."Maya, tunggu! Kita bicara baik baik dulu. Tolong, jangan pergi, Maya!"Bram berhasil meraih tangan Maya, diluar toko Maya dicegah pergi oleh Bram. Tapi, sedetik kemudian Maya terkejut saat melihat seorang pria yang sedang meloto

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-13
  • Cinta Si Kembar    Maafkan Aku

    “Huhuhu, jangan sentuh aku, Rama, lepaskan aku, huhuhu!” Maya terus berontak dan menjerit. Rama sedang berusaha menenangkan Maya dalam pelukan. Memeluk Maya dan mengusap rambutnya.“Tenang dulu, dengarkan aku, tenang Maya. Tolong dengarkan aku dulu!” Maya terus memukuli dada Rama. Menangis sekencangnya. Saat ini hatinya seperti terbakar. Panas dan terasa menyakitkan.“Tega kamu, Rama. Kenapa kamu lakukan itu denganku. Apa salahku, kenapa kamu tega melakukan ini padaku. Aku ini istri kakakmu, Rama. Tega kamu!”Maya tidak ingin mendengar penjelasan apapun dari Rama. Disentuh oleh Reno saja, Maya sudah merasa seperti wanita murahan. Belum lagi permintaan Reno yang aneh-aneh agar dia bisa mengeksplor diri jika sedang bercinta dengan Reno. Kini, dia, tubuhnya malah digagahi oleh adik ipar yang berwajah sama dengan suami kontraknya.Maya masih belum mengetahui perbedaan keduanya. Masih terlalu identik. Suara, wajah, bentuk tubuh, semuanya terlihat mirip dengan Reno, suami kontraknya.“Tolo

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-13

Bab terbaru

  • Cinta Si Kembar    Pergi

    "Tuan, hujannya sudah berhenti. Apa kita tidak masuk saja?" Markus berkata dari kaca spion. Saat menelepon Rama sebenarnya Reno sudah berada tak jauh dari gerbang rumah, tapi dia tidak masuk. Reno malah menelpon Rama. "Kau bisa istirahat dulu, Markus. Dua jam lagi, kita akan kembali!" Reno memberikan perintah, sambil tangannya meremas satu lembar surat hasil pemeriksaan rumah sakit. Aku harap kau tidak mengecewakanku, Rama. Aku sangat berharap besar padamu, Rama Sore tadi setelah Reno selesai dengan pekerjaan, Reno segera memerintah Markus untuk berputar ke rumah sakit sebelum pulang ke rumah. Reno memang sudah membuat janji untuk mengambil hasil lab-nya. Tapi, setelah dia mengetahui hasil lab, wajahnya begitu kecewa. Seolah semua yang sedang dia bayangkan lenyap seketika. Reno memiliki banyak impian dan rencana yang akan digapainya, tapi semua seolah sirna setelah dia melihat hasil lab tentang dirinya. *** Rama mengecup kening Maya yang sudah tertidur pulas. Wajahnya ter

  • Cinta Si Kembar    Takut

    Teriakan Rama cukup membuat gempar pelayan yang menunggu di ujung dapur. Kalau tidak dipegang, mungkin mangkuk tadi sudah berpindah ke wajah Maya."Hah, apa kubilang, kau tidak akan menyukainya. Aku suka apapun yang pedas, sangat pedas dan extra pedas. Aku membuat ini karena diluar sudah mulai hujan. Ini sangat cocok dinikmati saat cuaca dingin seperti ini."Sergah Maya sambil berkacak pinggang."Gila. Apa yang seperti itu kau masih bisa bilang makanan? Itu racun. Bisa mati orang memakannya. Jangan sembang memakan yang seperti ini," delik Rama.Lidahnya masih dia kibas dengan tangan dan air dalam satu gelas langsung di teguk habis olehnya."Jangan komplen. Mau aku makan apapun, selama aku suka, aku akan memakannya. Sini, sayang dibuang biar aku yang habiskan. Jangan hukuman tujuh mangkuk, satu saja kau tidak sanggup!"Maya mencibir dengan satu sudut bibirnya kecut."Hah, kau meremehkan aku? Aku akan habiskan. Minggir!"Rama seperti bom molotov yang akan langsung meleduk saat tersentuh

  • Cinta Si Kembar    Gelang Cinta

    "Hey, kau mau bawa aku kemana?"Maya terkejut, setelah keluar restoran tubuhnya, tepatnya, pinggang kecil Maya diseret oleh lengan besar Rama memasuki satu toko."Sstt, diam. Jangan banyak bicara, kemarilah. Tolong pilihkan sesuatu untukku?"Maya menoleh wajahnya, meminta dia memilih sesuatu yang tidak dimengerti."Apa maksudnya? Aku tidak mengerti, tolong perjelas!"Tiba-tiba tangan Rama makin melingkar dipinggangnya dan menarik gadis itu dalam dekapan."Tadi, bukannya kamu bilang, kamu bingung membedakan aku dengan kakakku, kan? Selain luka ditubuhku, aku gak mungkin kan harus terus buka baju untuk memberitahu perbedaanku. Pilihlah, satu benda agar kau bisa mengenaliku."Maya tertegun dengan ucapan Rama. Ini hampir membuatnya gila. Dia, dikejar adik iparnya sampai seperti ini."Kau jangan gila, Rama. Aku gak mungkin melakukan kesalahan itu lagi. Cukup kali itu saja. Aku gak akan mungkin kamu sentuh lagi kok. Jadi, stop berpikir apapun tentang itu. Aku, mau pulang. Lepaskan!"Maya me

  • Cinta Si Kembar    Ide

    "Jadi apa yang mau lo bicarakan, Rama? Kelihatan serius banget?"Reno berbicara saat menarik kursi makannya. Mereka masuk ke restoran all you can eat. Sementara Reno dan Rama sudah selesai memilih makanan, Maya sudah meletakkan piring makannya, tapi dia kembali lagi ke meja prasmanan untuk memilih lagi."Gue, mau pegang cabang perusahaan papa yang di luar negeri. Gue harap lo setuju," Reno hampir tersedak saat menyuapkan makan ke mulutnya."Arghh, lo gila? Seriously? Bukannya lo paling anti kalo disuruh kesana? Tumben banget!"Reno yakin ada alasan khusus sampai adiknya meminta pindah. Jangan pindah, andai ada tugas mengganti dirinya satu dua hari pun Rama pasti menolak, sekarang dia yang menyerahkan diri."Serius. Double rius. Gue udah atur ke berangkat gue, besok pagi.Sisa tugas nggak banyak kok. Markus bisa cek langsung sama Evi sekretaris gue!""Alasannya?""Gue, pengen cari ide segar, siapa tahu disana gue dapat ide baru yang bisa gue kembangin disini."Reno jelas melihat ada ya

  • Cinta Si Kembar    Frustasi

    “Bagaimana? Kamu suka?”Reno melirik istri kontraknya yang bergeming melihat sekitar. Mata Maya masih berkeliling ke seluruh ruangan itu.Dua lantai yang dilihatnya. Bagi gadis itu, ini bukan hanya tempat biasa. Terlalu istimewa. Meski masih ruangan kosong, tapi dapat gadis itu pastikan jika barang dan yang lainnya sudah masuk secara bergilirian, itu akan disulap menjadi sesuatu yang mewah.“Ini serius, Mas? Apa tidak berlebihan? Aku hanya menginginkan tempat yang kecil saja,” tentu akan membuat gadis itu terkesima, tapi dibandingkan dengan terpesona. Gadis itu lebih memilih takut.Gadis itu tidak akan dapat membayangkan imbalan apa yang harus dia berikan pada suami kontraknya. Dengan ruko dua lantai ini, itu artinya dia sedang menambah hutangnya dan berapa lama lagi dia harus melunasi hutang dengan tubuhnya.“Kau pikir, aku akan membiarkanmu bekerja di tempat seperti kamu tinggal? Tempat kumuh dan kecilmu itu, hah?”Mendadak berdesir kembali hati gadis itu. Ucapan yang dikatakan sua

  • Cinta Si Kembar    Kamu Selingkuh

    “Ini ponselmu!” Maya terkejut saat tangannya disentuh oleh Reno dan meletakkannya di tangannya kembali.Gadis itu tertegun sesaat, otaknya ngeblank sesaat dan mengkrejapkan kedua matanya. Maya merasa ada yang aneh dengan sikap Reno.“Terima kasih, Tu—awww !” Maya kembali dikejutkan saat pinggang kecilnya dicubit dan dia mendapat delikan tajam dari Reno.Kode keras bagi gadis itu agar tidak melanjutkan kembali perkataannya.“Ma—Mas, sudah me—lihatnya?” tanya Maya. Jujur hatinya juga ikut tidak karuan, dia takut kena marah atau hukuman kalau isi ponselnya dilihat.“Nope! Aku percaya, kamu sedang mencari karyawan. Lain kali jangan seperti itu, aku nggak suka melihatnya. Aku seperti sedang memergoki istriku sedang selingkuh!”Tuing. Doing! Kepala Maya seperti dihantam gada besar berkali—kali. Lehernya seperti tercekik. Rasanya manis, asam, asin, nano nano. Tapi, detik selanjutnya helaan nafas juga berhembus.“Kenapa? Apa kamu sungguh—sungguh berselingkuh di belakangku?” dengus Reno kembal

  • Cinta Si Kembar    Ngambek

    “Ayo, kamu sudah siap kan?” Reno melirik istri kontraknya, dia baru saja turun dan membuka ponselnya.“Umm.,” jawab Maya singkat karena dia tetap asik dengan ponselnya.Duk! Langkah Maya terhenti saat tubuhnya menubruk sesuatu. Saat gadis itu meliriknya, laki—laki berbadan besar itu berwajah kecut sambil melipat kedua tangannya di dada.“Ops, maaf, aku bukan sengaja, Mas!!” Gadis menaruh kembali ponselnya ke dalam tas. Tidak ingin membuat sang penguasa marah atau memberikannya hukuman.“Ada apa? Siapa yang menghubungimu?” dengus Reno, tampangnya saja sudah tidak sedap di pandang mata.“Oh, umm, itu ….” Maya menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Rasanya tiba—tiba tubuhnya bergidik kalau membayangkan Reno marah kembali. Gadis itu gak ingin suami kontraknya tau—tau membawanya kembali ke ranjang, tapi jika apa yang ada di dalam ponsel itu sampai terbaca olehnya, jelas seratus persen, dia akan marah.Duh, mas Bram ngajak ketemuan. Aku jadi serba salah? Kalau dia tahu, belum apa-apa pasti

  • Cinta Si Kembar    Kesurupan

    Suara ketukan pintu terdengar, seorang wanita masuk ke ruangan Rama.“Sayang!” Rama menoleh saat wanita itu menyentuh pundak dan menyandarkan dirinya di punggung Rama.“Ada apa? Letakan saja berkasnya dan kau pergilah,” Rama sepertinya enggan dekat dengan wanita itu.“Ayolah, ada apa? Kau sedang datang bulan? Wajahmu kusut dan lecek sekali dari tadi pagi,” masih tidak menjauhkan kepalanya dari punggung Rama.“Hentikan, Monica. Apa diluar kau tidak bertemu Evi? Lain kali titipkan saja dokumennya pada dia,” dengus Rama, dia mendorong perlahan kepala wanita yang dipanggil Monica dan bergeser.“Oh, babe, what’s wrong? Are ok? Tumben banget sih? Kok kayaknya aku ditolak mentah—mentah begitu sama kamu?” Monica menghela nafas dan melipat tangannya di dada.“Pergilah, aku tidak ingin di ganggu,” tanpa menoleh Monica, Rama kembali duduk di kursi dan mengabaikan Monica.“Babe, ayolah, aku datang kesini kan jarang—jarang. Aku kangen sama kamu dan Reno. Sudah lama sekali kalian tidak memberik

  • Cinta Si Kembar    Ancaman

    "Ini apa, Mas?" Reno meletakkan satu buah kunci ke tangan istri kontraknya."Ini milikmu!" Gadis itu menakutkan alisnya bersamaan. Masih belum memahami dengan kunci pemberian suami kontraknya. Maya membenarkan posisi rebahan menjadi bersandar di ujung ranjang. Lalu gadis itu membekap mulutnya. "Mas!""Umm, apa coba?" Reno penasaran apa yang akan dikatakan istri kontraknya. "Mas benar-benar sudah menghancurkan rumah kontrakanku, Mas. Mas tega deh, aku kan sudah bilang, itu rumah orang!" dengus gadis itu sedikit kesal karena diberikan kunci. "Apa itu terlihat kunci rumah kontrakanmu?" Kembali gadis itu melihat kembali. Satu buah kunci berwarna silver di tangannya tidak mirip dengan kunci kontraknya. "Ah, bu-bukan. Ini kunci apa, Mas? Dan, bagaimana dengan rumah kontrakanku? Apa kamu benar-benar menghancurkannya?" Wajah gadis itu yang kini penasaran menanti jawaban. "Tidak sayang, aku tidak menghancurkan. Aku meminta Markus mencarikan satu apartemen untukmu, tepatnya membelinya. Ak

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status