Kini jam telah larut para pelayat pun bergantian pulang kerumah masing-masing begitupula dengan ketiga anaknya. Khumairah beserta ketiga anaknya itu akhirnya meminta izin untuk pulang kerumah. Esok hari setelah subuh baru lah mereka akan kembali ke sini kerumah Arman untuk sekedar membantu persiapan pemakaman. Arman berusaha membujuk anaknya untuk menginap tapi mereka sangat enggan dan tak ingin. mengingat bagaimana perlakuan abi dan nenek mereka kepada kakaknya. "Kalian semua menginap lah disini malam ini!!". temani abi disini nak!! ". Pinta Arman kepada ketiga anaknya. Mereka bertiga kompak menggeleng tanda tak ingin. " Maaf abi kami tidak bisa menginap, Kak Arha belum sembuh total!! ". Tolak afif dengan nada lembut berharap ayahnya ini mengerti. " Ayolah nak!!, malam ini saja, temani abi ya!! ". Arman masih berusaha membujuk ketiga anaknya sedikit agak memaksa. " Maaf abi kamu belum bisa!! ". Takutnya nanti kak Arha mengamuk dan ummi tidak ada. kami Tidak mau amb
Khumairah kini berpikir tentang apa yang dikatakan Arha kepadanya, apalagi mendengar perkataan Afifah tentang operasi plastik. "Bagaimana bisa Kak Hana segila itu hanya karena ingin kembali?? ". Mengubah wajahnya yang cantik menjadi wajah nenek tua?? Pertanyaan besar berlarian di kepala khumairah. Walau tidak masuk akal tapi itu bisa saja terjadi tapi jika benar, dimana nenek anak-anak yang sebenarnya?? ". Semakin dia pikirkan semakin Khumairah pusing. Mobil yang kini dikendarai mereka telah sampai kerumah sakit. Arha Tidak langsung turun dan menatap bundanya dari belakang kemudi. " Kenapa sayang?? ". Tanya Khumairah dengan sayang mengelus kepala anaknya. " Percaya lah bunda dia bukan nenek!!, nenek membesarkan aku dan itu sebabnya aku tahu dia bukan nenekku!! ". Ucap Arha menatap serius Umminya itu. " Kenapa kakak begitu yakin jika itu bukan nenek?? ". Tanya Afif sangat penasaran. Sejujurnya dia juga merasa perbedaan yang sangat mencolok dari neneknya yang sekarang.
Setelah puas tertawa, mereka semua akhirnya tersenyum senang bisa saling menghibur satu sama lain. "Mommy dan Bunda aku bisa meminta bantuan lagi tidak??". Tanya Arha memandang Raya dan Maya penuh harap. " Apa itu nak?? ". Kompak keduanya. " Bisakah kalian menyelidiki nenek yang ada dirumah Abi ku??". Arha menatap Khumairah yang mengangguk setuju dengan apa yang dia lakukan. Kening keduanya menyipit tanda sedang berpikir maksud dari kata-kata anak ini. "Aku merasa dia bukan nenekku Bunda, mommy tapi mama Hana!! ". Ucap Arha dengan menunduk. " Maksud kamu bagaimana nak??, mommy dan Bunda tidak mengerti!! ". Ucap Maya mengelus kepala Arha memandang serius kepadanya. " Aku sangat menghapal suara Mama Hana!!, walau wajah dan tubuhnya seperti Nenek tapi dia bukan nenek melainkan Mama Hana!! ". Ucap Arha menjelaskan agar keduanya paham. Keduanya tersentak kaget mendengar berita yang disampaikan oleh Arha, bagaimana mungkin wajahnya mirip dengan Bu Aminah tapi suaranya suara
Setelah dari pemakaman dan penguburan pak Burhan mereka berkumpul dirumah Arman pada sore hari. mereka semua memberikan dukungan moril kepada Arman dan Bu Aminah palsu dengan lihai memainkan perannya tapi dia lupa jika Raya dan saudaranya adalah para tentara dan polisi yang tahu gerak geriknya. Dengan kode mata mereka sudah tahu bahwa dia bukan bu Aminah yang biasa mereka kenal karena ketiga saudara Arman hanya mencium tangannya tidak ada adegan cipika cipiki seperti yang dilakukan ibu Aminah palsu barusan. Walau beliau sudah tua Bu Aminah telah paham dengan agama dan menghapal beberapa jus Alquran beserta artinya dan sering mengikuti kajian seperti khumairah. Walau pakaiannya tidak tertutup seperti khumairah tapi dia masih menggunakan pakaian layak sedada dan hampir sepinggang sangat berbeda dengan pakaian yang dikenakan oleh perempuan dihadapan mereka yang cukup modis untuk ukuran orangtua. Sedangkan para anak buah mereka sudah berpencar saat mereka semua pergi
Setelah mendengar ucapan Raya, mau tidak mau Bu Aminah palsu mengikuti kemauan mereka, dia takut jika dia bertingkah mereka akan mengetahui siapa dirinya. Raya menyeringai sinis melihat tingkah Bu Aminah palsu itu. Begitu dengan Mereka semua Yang ada di sana kecuali Arman yang memang tidak tahu tentang apa yang terjadi. Mereka pun akhirnya berangkat kerumah sakit sedangkan Arha beserta saudaranya pulang kerumah Maya untuk menginap karena mereka takut terjadi apapun jika mereka pulang kerumah Khumairah. Sesampai nya mereka dirumah sakit, tiba-tiba perasaan Bu Aminah palsu menjadi tidak enak. "Apa sebenarnya yang terjadi kenapa tiba-tiba perasaanku tidak enak begini!! ". Monolognya dalam hati. " Kenapa bunda??" tanya Arman yang melihat ibunya tiba-tiba pucat seperti itu. "Tidak apa-apa nak, tiba-tiba perasan bunda tidak enak. Kilahnya berusaha menutupi kegugupannya. " Setelah urusan Ayah kita akan periksa bunda, tenang saja!! ". Khumaira
Mendengarnya, Arman yang tadinya diliputi perasaan Amarah yang memuncak kini duduk lemas tidak berdaya. Betapa keterlaluannya perbuatan Ayahnya dulu kepada orang-orang. Dan ibunya tahu semua itu tapi hanya diam saja. Khumairah mematung bagaiman disiram Air dingin sehingga sekujur tubuhnya menggigil bagaimana bisa ada orang seorang sejahat itu. "Kenapa??, kalian tidak bisa menjawab dan tidak menyangka bukan?? ". Dalam linangan air mata Hana memandang sinis mereka semua terutama Arman yang kini tertunduk malu menyadari betapa kejamnya perbuatan ayahnya. Hana teringat bagaimana dia harus menyaksikan sesuatu yang tidak seharusnya dia lihat malam itu. Flash back onTerjadi pertengkaran antara dua orang yang tadinya bersahabat kini menjadi musuh tepatnya salah satu dari mereka tidak mau membagi hasil usaha itu. "Kau tidak bisa melakukan ini kepadaku Burhan, kita sudah sepakat diawal!! ". Ucap Ucap Hardiawan sang teman" Aku sudah tidak mau memberimu, aku
Kini Hana dan Khumairah berhadapan dengan wajah penuh emosi. "Jangan melakukan apapun pada anakku kak Hana!! ". Jika kau ingin membalas silahkan balas Arman dan ibunya kerena anakku tidka ada sangkut pautnya!! ". " Kau dan anakmu juga bagian dari Mereka Khumairah jadi kau harus ikut membayarnya!! ". Ucapnya penuh penekanan. Khumairah yang jengkel dengan apa yang dilakukan Hana seketika murka. Khumairah mendorong Hana sampai depan pintu dan meninju pintu dengan sekuat tenaga melampiaskan emosi yang dia pendam akibat perbuatan Hana kepada anaknya Arha.Hana terkesiap mendapatkan serangan dari khumairah itu, dia tidak menyangka perempuan berhati lembut melakukan hal seperti itu kepadanya. "Dengar baik-baik Hana, aku tak akan ikut campur apaupun masalahmu dengan keluarga pak Burhan tapi jika kau mengusik anak-anak ku maka aku tak akan tinggal diam!! ". Khumairah memandang Hana dengan tatapan tajam bak ingin memangsanya. " Aku membesarkan ketiga anakku deng
Hari yang dinanti itupun tiba Arman beserta ibu Aminah yang sudah sadar pun datang untuk menghadiri penyerahan harta benda miliknya untuk diberikan kepada Hana. Khumairah beserta Raya bersaudara juga hadir disana menjadi saksi untuk perjanjian itu. "Selamat datang dan selamat berkumpul disini. kita disini untuk mengajukan isi perjanjian dan akan disah kan oleh kami sebagai notaris dan perantara Mereka pun berdiskusi, tidak ada adegan marah-marah seperti sebelumnya. karena mereka semua sudah berdamai. Hana yang menyamar menjadi ibu Aminah pun memakai masker dan mengubah penampilannya seperti biasanya sedangkan wajahnya dia akan melakukannya nanti. "Bagaimana kabar bunda?? ". Tanya khumairah setelah mereka mendiskusikan isi perjanjian tersebut. " Sudah mendingan nak!!, bagaimana kabar cucu-cucunya bunda??. Bu Aminah memandang sendu mantan menantunya yang selalu mengkhawatirkannya itu. "Alhamdulillah mereka baik-baik saja bunda, mereka sudah kembali ke sekolah dan kembali