Setelah beberapa hari, Quillon telah diperbolehkan keluar dari rumah sakit. Sekarang Quillon tinggal di kediaman Theodore karena di sana akan ada lebih banyak orang yang menjaga Quillon.Theodore dan Eldrion bukannya tidak mempercayai Ravenna, tapi mereka tidak ingin Ravenna kesulitan menjaga Quillon sendirian.Karena kondisi Quillon belum sepenuhnya pulih, Ravenna memutuskan untuk menginap di kediaman Theodore juga untuk memastikan kondisi Quillon semakin membaik.Dalam situasi seperti ini Ravenna tidak lagi memikirkan tentang dirinya yang harus menghindari Eldrion. Jika tentang Quillon, Ravenna bersedia untuk menurunkan egonya.Dari pagi sampai sore hari Ravenna menghabiskan waktunya dengan Quillon dan Theodore, lalu kemudian Eldrion kembali sebelum jam enam.Eldrion mengambil alih Quillon. Pria itu mengajak Quillon bermain, bercerita dan kemudian saling bercanda.Tiga tahun menikah dengan Eldrion, pria itu tidak pernah pulang cepat. Dan sejak ada Elrion, Ravenna mengetahui bahwa E
Waktu berlalu dengan cepat, lusa adalah hari perayaan ulang tahun perusahaan keluarga Lysander.Ravenna telah menyiapkan gaunnya sendiri juga pakaian untuk Quillon.Beberapa waktu lalu Eldrion membelikan gaun dan perhiasan untuk Ravenna, tapi Ravenna menolaknya karena ia memiliki gaunnya sendiri. Juga, ia masih memiliki banyak perhiasan yang pernah diberikan padanya ketika masih menikah dengan Eldrion.Setelah hampir dua minggu berlalu, Ravenna kembali bekerja. Kondisi Quillon sudah jauh lebih baik, meski sebenarnya untuk benar-benar sembuh masih membutuhkan waktu beberapa minggu lagi.Rumah mode Ravenna sudah hampir selesai, mungkin dalam satu bulan ini Ravenna akan mengadakan pembukaan untuk rumah modenya.Nama Ravenna sudah sangat terkenal di Paris, tapi di benua Amerika dia masih harus membesarkan namanya lagi.Seraphim datang dan mengajak Ravenna untuk makan siang bersama.Sampai di restoran, Ravenna bertemu dengan Eldrion yang saat ini melangkah bersama dengan seorang wanita ca
“Nona Aerin Miller?” Miranda menatap wanita cantik dengan penampilan elegan di depannya.Ini adalah pertama kalinya Miranda bertemu dengan Aerin. Sebelumnya ia sudah mendengar tentang Aerin dari beberapa teman wanitanya. Aerin adalah penerus dari grup Miller yang baru kembali dari luar negeri.Miranda tidak tahu kenapa Aerin ingin bertemu dengannya, tapi ia cukup bersemangat dengan pertemuan ini. Jika ia berhasil berteman dengan Aerin maka itu pasti akan memberikan manfaat baginya di masa depan.Setidaknya namanya di lingkaran sosial kelas atas akan semakin diperhitungkan.“Nona Miranda, silahkan duduk.” Aerin mempersilahkan Miranda untuk duduk. Saat ini ia sudah memesan ruangan khusus di sebuah bar.Setelah ia kembali dari restoran beberapa jam lalu, ia memerintahkan asisten pribadinya untuk mencari tahu lebih banyak tentang Eldrion. Dan ia menemukan Miranda yang mungkin bisa ia gunakan untuk mendapatkan banyak informasi.Miranda kemudian duduk berseberangan dengan Aerin. “Apa yang
“Ada apa?” Ravenna menyadari bahwa sejak ia menjemput Quillon tadi, Quillon hanya diam saja dan tampak murung.Quillon duduk di sofa, ia menatap Ravenna dengan seksama. “Bu, aku tidak ingin memiliki ibu tiri.”“Kenapa Quillon tiba-tiba mengatakan hal ini?”“Tadi Bibi Miranda datang ke rumah bersama dengan Bibi Aerin, Bibi Miranda mengatakan bahwa Bibi Aerin adalah calon ibu tiriku.”Ravenna merasa kesal dengan Miranda, haruskah wanita sialan itu bicara seperti itu pada Quillon. “Sayang, memiliki ibu tiri juga tidak buruk. Selain itu Ayahmu juga masih muda dan perlu memiliki teman hidup. Jika dia tidak menikah lagi maka dia akan kesepian.” Ravenna menjelaskan dengan lembut.“Ibu, jika aku memiliki ibu tiri maka aku juga pasti akan memiliki saudara lain, bagaimana jika Ayah dan Kakek buyut tidak menyayangiku lagi dan lebih menyayangi saudara tiriku?” Pertanyaan Quillon didasari oleh cerita teman-temannya di Paris dulu. Ia sering mendengar temannya mengatakan bahwa ayah mereka lebih meny
Pesta itu berakhir, Eldrion mengantar Ravenna dan Quillon kembali ke villa.“Ayah, menginaplah di sini malam ini.” Quillon meminta pada Eldrion.Eldrion tentu saja akan mengabbulkan permintaan putranya. “Baik, Sayang.”Ravenna tidak bisa mengeluh jika putranya sudah meminta hal seperti ini.“Ayah yang terbaik.” Quillon bersuara senang.“Sayang, Ibu akan mengganti pakaian Ibu dulu.” Ravenna berkata pada Quillon.“Ya, Ibu.”Ravenna pergi, lalu setelahnya Eldrion yang mengambil alih tugas untuk memandikan dan menggantikan pakaian Quillon.“Baiklah, sekarang istirahatlah.” Eldrion berkata dengan lembut pada Quillon yang saat ini sudah memakai piyama yang lucu.“Ya, Ayah.”Eldrion berbaring di sebelah Quillon, ia hendak membacakan buku cerita untuk Quillon, tapi Quillon menolak untuk dibacakan buku.“Ayah, apakah Ayah menyukai Bibi Aerin?” Quillon mengangkat wajahnya menatap wajah sang ayah.“Kenapa Quillon tiba-tiba bertanya seperti itu?”“Aku hanya ingin tahu saja, Ayah.”“Ayah tidak me
“Bu, ada yang ingin bertemu dengan Anda.” Freya, asisten pribadi Ravenna melapor pada Ravenna yang saat ini sedang duduk di meja kerjanya. “Namanya adalah Aerin Miller.”Ravenna tampak berpikir sejenak, untuk apa Aerin ingin bertemu dengannya?“Persilahkan dia masuk.”Freya keluar lalu kemudian berganti dengan Aerin yang masuk ke dalam ruang kerja Ravenna. Wanita itu telah mencari tahu tentang Ravenna sangat banyak, dan ia menemukan bahwa Ravenna adalah seorang perancang busana yang namanya cukup terkenal di Eropa.“Selamat siang, Ravenna.”“Selamat siang, Nona Aerin.” Ravenna berdiri dari tempat duduknya. “Silahkan duduk, Nona Aerin.”“Ya, terima kasih.”“Apa yang membawa Nona Aerin datang ke tempat saya?” Ravenna juga duduk.“Aku hanya ingin mengunjungimu saja.”Ravenna merasa itu terlalu aneh. “Nona Aerin, langsung saja. Saya merasa kita tidak cukup dekat untuk saling mengunjungi.”“Ravenna, jangan terlalu serius. Kita bisa menjadi teman.”“Saya rasa kita tidak cocok untuk berteman
“Kapan pembukaan rumah mode milikmu?” Eldrion bertanya pada Ravenna yang duduk di sebelahnya.“Dua minggu lagi.”“Berikan beberapa undangan padaku, aku akan memberikannya pada rekan-rekan kerjaku.”Ravenna tidak akan menolak bantuan dari Eldrion, nyatanya menjadi istri Eldrion akan memberikan begitu banyak manfaat baginya.“Freya akan mengirimkannya pada Tuan Yael nanti.”“Apakah kau lelah?”“Tidak.”“Ayo tinggal di rumah kita lagi.”“Tuan Eldrion, kita belum menikah lagi.”“Baiklah.” Eldrion tidak akan berkeras. Satu bulan tidak akan terlalu lama.“Menginaplah di rumah kakek malam ini.”“Baik.”Senyum tampak di wajah Eldrion, sikap Ravenna saat ini masih tidak sehangat di masa lalu, tapi tidak apa-apa. Yang terpenting adalah Ravenna sudah bersedia kembali bersamanya.Setengah jam kemudian, mereka sampai di kediaman Theodore.Ravenna segera mencari putranya, sedangkan Eldrion, pria itu membuat panggilan. Ia memberikan arahan pada kepala pelayan di kediamannya untuk merapikan setiap s
Di tengah malam, Eldrion pergi ke kamar Ravenna. Pria itu tidak bisa tidur, jadi ia memutuskan untuk memeriksa apakah Ravenna sudah tidur atau belum, dan ia menemukan bahwa Ravenna sudah terlelap.Eldrion melangkah menuju ke ranjang, ia naik ke atas ranjang dengan pelan lalu berbaring di sebelah Ravenna. Eldrion sudah benar-benar menjadi pria yang tidak tahu malu.Aroma tubuh Ravenna menusuk indera penciuman Eldrion. Aroma ini adalah aroma yang ia rindukan setiap malamnya.Perlahan Eldrion menarik Ravenna ke dalam dekapannya. Setelah itu ia baru bisa menutup matanya dan tertidur dengan damai.Malam ini adalah tidurnya yang paling nyenyak dalam lima tahun terakhir ini.Pagi harinya Ravenna terjaga lebih dahulu dari Eldrion. Ia terkejut saat membuka mata yang ia lihat pertama kali adalah wajah tampan Eldrion yang sedang terlelap.Ravenna melihat ke bawah, tangan Eldrion melingkar di perutnya. Memeluknya dengan lembut.Ravenna bertanya-tanya, sejak kapan Eldrion berada di ranjangnya.Wan
Mata Ravenna ditutup oleh sebuah kain penutup. Wanita itu dituntun oleh Eldrion dan Quillon menuju ke sebuah tempat.Ravenna sangat penasaran ke mana ia akan dibawa oleh suami dan anaknya.“Apakah masih belum bisa dibuka?” Ravenna bertanya.“Sebentar lagi, Bu.” Quillon menjawab pertanyaan ibunya.Beberapa saat kemudian mereka sampai di sebuah ballroom. Tempat itu telah didekorasi dengan indah. Ada sebuah panggung di depan sana. Juga ada layar lebar di sisi kanan dan kirinya. Penutup mata Ravenna dilepaskan lalu kemudian Quillon memegang bunga. “Selamat ulang tahun, Ibu.”Hati Ravenna sangat tersentuh. “Terima kasih, Sayang.” Ia menerima buket bunga dari putranya.“Selamat ulang tahun, Istriku.” Eldrion memberikan kecupan di kening Ravenna.“Terima kasih, Suamiku.”Setelahnya Ravenna mulai melihat ke sekelilingnya. Ia berada di tempat yang bisa menampung ribuan orang, tapi sekarang di sini ia hanya berdiri dengan anak dan suaminya.“Ayo duduk.” Eldrion membawa Ravenna ke tempat duduk
Bulan madu Eldrion dan Ravenna telah berakhir. Keduanya ini telah berada di kediaman Theodore.“Ayah, Ibu, bagaimana? Apakah aku sudah akan memiliki adik?” Quillon bertanya dengan penuh harapan pada orangtuanya.Ravenna tertawa kecil mendengar pertanyaan putranya, ia tidak akan menjawab pertanyaan itu dan membiarkan Eldrion yang memberikan pengertian pada putranya.“Sayang, Ayah dan Ibu sudah sangat berusaha, tapi sepertinya usaha kami kurang keras. Ayah dan Ibu akan berusaha lebih keras lagi nanti sehingga Quillon akan memiliki adik dengan cepat.”Quillon mendesah. “Sayang sekali, padahal aku benar-benar sangat menginginkan seorang adik.”Ravenna menarik putranya ke dalam dekapannya. “Sayang, memiliki seorang adik bukan sesuatu yang mudah. Jika Quillon bersungguh-sungguh maka Quillon harus berdoa pada Tuhan.”“Baik, Ibu. Aku akan mulai berdoa pada Tuhan agar Tuhan memberikanku adik.”“Anak pintar, Tuhan pasti akan mengabulkan doamu.” Eldrion mengelus kepala Quillon dengan penuh kasih
“Ayah, Ibu, aku ingin adik perempuan.” Quillon bicara pada Eldrion dan Ravenna yang akan pergi untuk berbulan madu tanpa membawa Quillon bersama mereka.Eldrion tertawa kecil. “Ayah akan berusaha keras untuk mewujudkan keinginanmu. Jadilah baik selama Ayah dan Ibu pergi.”“Baik, Ayah.” Quillon menjawab dengan patuh.“Baiklah, Ayah dan Ibu pergi dulu. Sampai jumpa lagi, Jagoan. Ayah sangat mencintaimu.” Eldrion mengecup puncak kepala Quillon.Ravenna menarik Quillon ke dalam dekapannya. “Ibu sangat mencintaimu, Sayang.”“Aku juga sangat mencintai Ayah dan Ibu. Selamat bersenang-senang, Ayah, Ibu.” Quillon berkata dengan ceria.Sebagai seorang anak ia tidak menutut ikut orangtuanya yang akan berbulan madu ke Maldives. Ia diberitahu oleh kakeknya, jika ia menginginkan adik maka ia harus membiarkan orangtuanya pergi berdua saja.Quillon mengerti dengan cepat, ia ingin menjadi seorang kakak, jadi ia memilih untuk tinggal bersama dengan kakek buyutnya.Eldrion dan Ravenna kemudian pergi m
Hari pernikahan Eldrion dan Ravenna tiba. Semua tamu undangan telah mengisi aula megah yang disulap seperti negeri di atas awan.Ada begitu banyak bunga segar di dalam ruangan itu. Eldrion menghabiskan begitu banyak uang untuk pesta pernikahan yang luar biasa untuk Ravenna.Di dalam ruangan khusus, saat ini Ravenna telah mengenakan gaun pengantin dengan bagian bawah yang mengembang. Ia terlihat seperti seorang putri dari sebuah kerajaan. “Ibu, Ibu sangat cantik.” Quillon terus memuji Ravenna. Bocah laki-laki itu sangat suka memandangi ibunya yang baginya tampak seperti peri.“Kau juga terlihat sangat tampan, Sayang.” Quillon mengenakan setelan jas berwarna putih, anak laki-laki itu terlihat sangat tampan dan menggemaskan.Waktu bagi Ravenna untuk memasuki aula pernikahan tiba. Ravenna menggenggam tangan Quillon, di belakangnya ada Seraphim yang menjadi pengiring pengantin.Ravenna sudah mengatakan pada Seraphim untuk tidak perlu menjadi pengiring pengantinnya karena ia tahu kondisi
Setelah berpikir semalaman, Seraphim akhirnya memutuskan untuk mempertahankan janin yang ada di kandungannya. Selain itu ia juga berpikir untuk memberitahu Alejandro. Bukan karena ia ingin meminta pertanggung jawaban dari pria itu, tapi karena ia pikir Alejandro berhak tahu tentang kehamilannya.Hari ini Alejandro datang ke kota ini untuk menghadiri pesta penikahan Ravenna dan Eldrion yang akan diadakan lusa.Seraphim menunggu Alejandro di sebuah restoran, ia merasa sedikit gugup. Harus dari mana ia memulai membicarakan tentang kehamilannya.Hai, selamat kau akan menjadi ayah, aku hamil.Seraphim menggelengkan kepalanya, ia harus basa-basi terlebih dahulu. Alejandro mungkin akan terkena serangan jantung jika mendengar apa yang ia katakana.Saat Seraphim sibuk berpikir, Alejandro tiba. Pria itu mendekati Seraphim.“Maafkan aku sedikit terlambat.” Pria itu segera duduk di seberang Seraphim.“Ya, tidak apa-apa,” balas Seraphim.“Kau belum pesan makanan?”“Belum.”“Mari kita pesan makana
Satu bulan berlalu, rencana pernikahan Eldrion dan Ravenna yang sempat tertunda akan segera dilanjutkan. Undangan yang baru telah disebar.Pernikahan Eldrion dan Ravenna akan diadakan dalam satu minggu lagi.Keamanan di sekitar Eldrion dan Ravenna ditingkatkan. Eldrion memastikan bahwa tidak akan ada yang bisa mengacaukan rencana pernikahannya dengan Ravenna lagi.Tidak ada banyak hal yang perlu Eldrion dan Ravenna siapkan, karena mereka akan tetap menggunakan semua yang sudah mereka siapkan untuk pernikahan mereka yang sempat dibatalkan.Siang ini Ravenna pergi ke restoran untuk makan siang dengan Seraphim. Sejak Eldrion masuk rumah sakit, ia sudah lama tidak keluar dengan Seraphim.Seraphim beberapa kali mengunjunginya, tapi ia tidak bisa bepergian dengan Seraphim bahkan hanya untuk makan saja karena kondisi Eldrion dan Quillon.Lalu, setelah Eldrion sadarkan diri, Seraphim memiliki pekerjaan di luar negeri. Dan hari ini mereka baru bisa bertemu.Pesanan Ravenna dan Seraphim tiba,
Kesehatan Eldrion semakin membaik setiap harinya, setelah dirawat beberapa hari di ruang rawat biasa, Eldrion kini sudah kembali ke rumah.Sampai di rumah, ia disambut oleh putranya dengan suara yang ceria.Eldrion memeluk Quillon, menghujani wajah putranya dengan ciuman penuh kasih sayang.“Ayah sangat merindukanmu.” Eldrion menghirup aroma di ceruk leher Quillon.“Aku juga sangat merindukan Ayah.” Quillon bahagia karena akhirnya sang ayah kembali ke rumah juga. Saat ia diberitahu oleh ibunya bahwa hari ini ayahnya akan keluar dari rumah sakit, ia menjadi sangat tidak sabar untuk bertemu dengan ayahnya.“Bagaimana kabarmu, hm?”“Aku sangat baik, Ayah. Apakah Ayah sudah baik-baik saja?”“Ya, Ayah sudah baik-baik saja. Ayah sudah bisa menemanimu bermain lagi.”“Syukurlah, aku sangat senang mendengarnya.”Setelah memeluk putranya, Eldrion menghampiri kakeknya. Setelah ia dipindahkan ke ruang rawat biasa, ia meminta kakeknya untuk tidak perlu menjenguknya. Eldrion tidak ingin kakeknya ke
Beberapa hari setelah pemantauan, Eldrion dipindahkan keluar dari ruang perawatan intensif. Beberapa alat bantu yang sebelumnya terhubung dengan tubuh pria itu kini sudah terlepas.Teman-teman Eldrion segera datang mengunjungi Eldrion. Selama beberapa hari ini mereka hanya bisa melihat Eldrion dari luar karena tidak diperbolehkan masuk.Ketiga pria itu benar-benar lega setelah melihat Eldrion sudah sadarkan diri. Dan sekarang Eldrion sudah berada di ruang pemulihan.Setelah beberapa waktu kunjungan, ketiga pria itu meninggalkan ruang rawat Eldrion. Mereka akan datang lagi nanti.Yael masuk ke dalam ruangan, saat ini Ravenna sedang kembali ke rumah untuk mengambil beberapa pakaian dan juga keperluan lainnya. Jadi Yael bertugas untuk menjaga Eldrion.“Apa saja yang terjadi selama aku tidak sadarkan diri?” Eldrion bertanya dengan suara lemah.Selama lebih dari satu minggu ini baik Ravenna ataupun yang lainnya tidak membahas mengenai apapun yang berhubungan dengan tragedi penembakan. Mer
Pagi harinya Ravenna mengunjungi Eldrion lagi. Ia hanya tidur sangat sebentar. Kepalanya saat ini terasa sakit, tapi Ravenna mengabaikan rasa sakit itu.Ravenna masuk ke dalam ruangan. Ia mendekati Eldrion, tapi kali ini ia tidak bisa mengatakan apapun untuk waktu yang lama.“Aku merindukanmu.” Ravenna bersuara pelan. Ia benar-benar merindukan Eldrion. Ia rindu ciuman pria itu, ia rindu dekapan hangat Eldrion. Ia rindu senyuman hangat Eldrion. Ia rindu segalanya tentang Eldrion.Ravenna ingin menangis lagi, tapi ia sudah benar-benar banyak menangis. Eldrion mungkin tidak akan bahagia jika tahu ia terlalu banyak menangis.“Aku akan pulang sebentar. Aku perlu membersihkan tubuhku dan mengganti pakaian.” Ravenna berkata lagi. Sebenarnya ia tidak ingin meninggalkan Eldrion, tapi ia harus pergi karena ia juga tidak diperbolehkan berada di dalam ruangan itu dalam waktu yang lama.Setelah beberapa saat Ravenna keluar dari ruangan rawat itu. Bukan hanya dirinya yang perlu mandi dan mengganti