"Mama serius, ingin menjodohkan Bang Alka dengan Natasha?" tanya Calista saat berada di dapur hendak menyiapkan sarapan di pagi hari.Semalaman Calista tidak bisa tidur memikirkan percakapan dari mertuanya yang hendak menjodohkan Alka dengan Natasha, sepupunya. Bukannya dia tidak setuju dengan perjodohan itu, tapi bagaimana pendapat keluarganya mengenai Alka, karena Alka sudah diketahui pernah menyakitinya."Iya, Mama berencana untuk menjodohkan mereka berdua, menurutmu bagaimana Calista? Apakah kamu setuju dengan pendapat Mama ini?" Tanta Riana menoleh pada menantu kesayangannya.'Duh, gimana aku jawabnya.'Calista tidak bisa menjawabnya, untuk memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan pemikiran mertuanya hanya akan menyakiti perasaan mertuanya. Jika dia menjawab iya, belum tentu keluarganya setuju dengan keputusannya, dia benar-benar bingung hendak menjawab apa pada mertuanya. Kalau saja Alka tidak pernah membuat keonaran dan membuat hubungannya hancur, mungkin urusannya tidak a
"Alka! Mama mau ngomong sama kamu."Mendapati anak laki-lakinya yang hendak keluar, Riana menahannya di depan pintu, tepatnya di teras depan rumahnya."Iya, Ma. Memangnya Mama mau ngomong apa?" tanya Alka dengan satu alisnya terangkat.Alka berjalan ke arah kursi rotan yang selalu menjadi tongkrongannya di saat gabut. Dia menghenyakkan panggulnya di sana, diikuti oleh Riana dan menghenyakkan panggulnya juga di sebelah Alka."Seperti yang Mama katakan sama kalian tadi malam. Seandainya saja kamu Mama jodohkan dengan Natasha bagaimana? Apa kamu mau?"Pertanyaan yang konyol. Bukannya dia tidak mau, tapi masalahnya apakah Natasha mau dijodohkan dengannya. Lagi pula, hatinya masih belum bisa melupakan Calista."Gimana ya, Ma? Bukannya aku menolak, tapi bagaimana dengan Natasha. Dia tidak mungkin mau dijodohkan dengan laki-laki seperti aku. Aku bukan laki-lakinya baik, Ma. Apalagi hubunganku dengan keluarga Calista kurang baik. Orang tua Calista saja membenciku, bagaimana dengan keluarga Na
Setelah mendapatkan keputusan dari Alka, Riana dan juga Bayu datang ke rumah keluarga Baskoro yang tak lain adalah ayah kandung dari Natasha.Riana agak canggung saat berada di sana karena mereka sendiri juga tidak tahu kedatangan kedua paruh baya itu ke rumahnya."Maaf jeng, kalau boleh tahu tadi tujuan Jeng Riana datang ke sini hanya untuk bermain, atau ada hal lain?" tanya Mega selaku ibu kandung dari Natasha.Riana bertatapan dengan suaminya. Bayu meminta agar Riana yang mengatakan tujuan kedatangannya saat ini karena Bayu sendiri hanya bisa pasrah saat Riana merengek ingin menjodohkan Alka dengan Natasha wanita yang dianggap memiliki paras sama persis seperti Calista."Emm, jadi begini jeng Mega. Kedatangan saya ke sini bersama dengan suami saya dengan maksud dan tujuan yang baik. Pertama-tama saya, bertujuan untuk silaturahmi, dan yang kedua Saya ingin jeng Mega memberikan kesempatan untuk anak saya mendekati anaknya jeng Mega maksudnya Natasha.""Hah!" Seketika Baskoro dan juga
"Natasha! Setelah sini, Mama sama Papa mau bicara sama kamu."Mendapati putrinya yang baru pulang dari toko baru tempatnya bekerja, Mega dan juga Baskoro meminta putrinya untuk diajak mengobrol santai. Di situ juga ada Seina, yang mulai semangat bekerja membantu kakaknya di toko distro miliknya."Baiklah. Emangnya ada apa Papa sama Mama memintaku untuk ke sini? Apa ada hal penting yang ingin kalian sampaikan padaku?" tanya Natasha dengan berjalan ke arah ruang keluarga di mana kedua orang tuanya Tengah duduk sembari menonton televisi.Kedua paruh baya itu pun mengangguk sembari bertatapan dan itu membuat Natasha mulai tidak nyaman, pasti ada sesuatu penting yang ingin disampaikan oleh kedua orang tuanya."Iya ada sesuatu penting yang ingin kami sampaikan padamu duduklah, kita ngobrol sebentar."Natasha menghenyakkan tubuhnya dengan menoleh ke arah Seina yang ikut duduk di sana, karena Seina tidak mungkin mau ketinggalan berita."Sebenarnya Ada hal penting yang ingin mama sama papa sa
Calista bertemu dengan Seina dan juga Natasha di toko milik Natasha.Calista mengucapkan kata maaf karena tidak bisa membuat mertuanya mengurungkan niatnya untuk menjodohkan Alka dengan Natasha."Kak Natasha, aku minta maaf ya? Aku tidak bisa terlalu jauh ikut campur urusan mertuaku. Ini semua bukan keinginanku Kak, ini semua keinginan mertuaku. Aku bahkan diajak sama Mama untuk menemui kamu dan juga Tante, tapi Aku langsung menolaknya. Aku tidak mau ikut campur urusan ini, karena sangatlah tidak pantas. Apalagi bang Alka pernah melakukan hal yang buruk terhadap diriku, tapi aku juga tidak perlu mengungkapkannya."Natasha hanya tersenyum menyikapi pemikiran adik sepupunya. Tak patut Calista diikutcanpurkan dengan urusan pribadinya."Jujur kak, Aku benar-benar nggak enak sama kamu, dan juga keluarga. Bahkan Mama dan Papaku juga belum tahu kalau kalian sengaja di jodohkan dengan bang Alka. Kurasa mereka juga kurang setuju dengan rencana konyol ini.""Tentu saja orang tuamu tidak akan se
Bayu dan keluarganya kembali datang ke rumah Baskoro untuk melanjutkan rencana pertunangan kedua anaknya.Alka juga ikut orang tuanya untuk bertemu langsung dengan Natasha, walaupun mereka sudah beberapa kali bertemu, tapi kali ini Alka ingin bicara langsung dengan Natasha mengenai niat baiknya."Saya sudah berhasil membujuk anak saya mengenai perjodohan ini, Pak Bayu, dan Natasha hanya pasrah mengikuti apa yang orang tuanya sarankan. Bagaimana dengan anak anda sendiri? Apalah Alka benar-benar mau menikah dengan anak saya?"Bayu langsung mengangguk dengan mengulas senyum tipisnya. Benar Pak arka sudah setuju dengan perjodohan ini. Dan syukurlah kalau anaknya Pak Bagaskoro tidak menolak niat baik kami," jawab Bayu."Saya sendiri tidak ingin anak saya dikecewakan seperti yang terjadi pada Calista waktu itu, karena itu menjadi trauma tersendiri bagi keluarga saya untuk bisa menerima Alka dengan baik."Alka dan keluarganya paham kalau ulahnya sudah banyak cela hingga membuat orang tidak b
Alka dan Natasha duduk di taman di samping rumahnya. Natasha nampak begitu canggung dan juga nervous berdua saja dengan Alka. Biasanya dia tidak secanggung ini, tapi semenjak ada niatan orang tua untuk menjodohkannya, kembali dia merasa insecure dan tidak nyaman, sampai-sampai tubuhnya gemetaran. Untuk mengusir kecanggungan, Alka mulai berbasa-basi menyapa Natasha."Sha, gimana menurutmu? Menurutmu, aku ini pantas untuk bersanding denganmu, apa enggak?" tanya Alka dirinya juga merasa sangat canggung, ya insecure takut Natasha tidak pemikiran dengannya.Alka sengaja bertanya seperti itu karena tidak ingin Natasha kecewa di saat dia berniat untuk melamarnya. Apalagi kalau Natasha sudah mengetahui cerita tentang masa lalunya yang begitu buruk, ia tidak yakin Natasha bisa menerimanya dengan baik. Pasti di hati wanita itu banyak tersimpan keraguan untuk mempertimbangkan perjodohannya."Emm, maksudnya gimana ya? Ya, untuk kali ini aku memang masih agak ragu ya? Ada sih keraguan di hatiku u
Pertunangan Natasha dengan Alka telah berlangsung. Natasha sudah menerima Alka dengan segala kekurangannya."Kakak yakin dengan pertunangan ini?" tanya Seina agak kecewa dengan keputusan yang diambil oleh kakak perempuannya."Ya, aku yakin. Aku akan memberikan kesempatan buat Alka untuk berubah. Kalau aku tidak memberinya kesempatan, itu sama halnya aku juga orang yang jahat, lantas apa bedanya aku sama dia," balas Natasha.Tak ingin membuat hati orang kecewa, Natasha bersedia walaupun Alka pernah melakukan kelakuan buruk di masa lalunya. Bahkan dia mendapatkan sisa dari banyak perempuan."Miris sekali hidupmu kak. Padahal di luar masih banyak laki-laki yang mau sama kamu. Tapi kamu malah memilih pemuda brengsek itu."Seina masih tidak begitu yakin kalau Alka sudah berubah seratus persen. Dia takut Natasha akan lebih menderita setelah menikah dengannya."Ya sudahlah. Kalau Kakak memang sudah yakin memilih Alka sebagai pasanganmu. Aku hanya ingin kamu benar-benar pintar jangan sampai d