Home / Romansa / Cinta Satu Malam / Bab 103. Aku Ingin Bertemu dengan, Kak Xander!

Share

Bab 103. Aku Ingin Bertemu dengan, Kak Xander!

last update Last Updated: 2023-08-23 00:19:23

“Aku tidak mau makan!” Audrey melipatkan tangannya di depan dada. Gadis kecil itu menolak kala pengasuhnya menyuapi dirinya.

“Nona, tadi pagi Anda makan sedikit. Siang ini kalau Anda tidak makan, nanti Tuan Athes dan Nyonya Miranda akan marah,” ucap Meri—pengasuh Audrey. Sudah sejak tadi Meri bersabar meminta Audrey untuk makan, tapi Audrey tetap tidak mau. Jika dibujuk maka Audrey akan semakin keras kepala.

“Aku ingin bertemu dengan Kak Xander. Kalau aku belum bertemu dengan Kak Xander maka aku tidak akan mau makan!” ucap Audrey dengan bibir tertekuk dalam. Nada bicaranya penuh perintah. Gadis kecil itu memang terkenal dengan sifatnya yang begitu keras kepala. Audrey selalu mendapatkan apa yang diinginkan. Jika tidak maka dia akan menangis dan merajuk seperti saat ini.

“Ada apa ini?” Suara Miranda melangkah masuk ke dalam taman. Miranda baru saja pulang berbelanja dengan Helen, dia diberi tahu oleh pelayan kalau putri kecilnya berada di taman tengah disuapi oleh pengasuh.

“Mama!” Aud
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Cinta Satu Malam    Bab 104. Putri Kita Mulai Jatuh Cinta

    “Miranda, aku tidak bisa sarapan bersama denganmu dan Audrey. Aku ada meeting penting, dan malam ini aku juga pulang malam. Nanti aku akan meminta Henrik mencari keberadaan Angela. Aku belum tahu Angela masih ada di sini atau sudah kembali ke New York. Sejak pesta pernikahan kita, aku tidak lagi tahu kabarnya. Tapi seharusnya dia masih ada di sini. Jika dia sudah kembali ke New York, dia selalu berpamitan padaku.”Athes melangkah menghampiri Miranda yang tengah duduk di sofa. Pria itu sudah rapi dengan balutan jas berwarna hitam. Pagi ini Athes terburu-buru. Pasalnya Athes memiliki meeting penting. Dan tidak bisa dia hindari. Terpaksa keinginan putrinya yang merengek meminta bertemu dengan Xander ditunda sampai esok hari.“Belakangan ini kau selalu sibuk, Athes. Jangan lupa untuk minum vitaminmu. Aku tidak mau sampai kau sakit.” Miranda mendekat pada sang suami. Lalu merapikan dasi Athes yang kurang rapi.“I know. Kau tidak usah khawatir. Aku akan menjaga diriku dengan baik.” Athes me

    Last Updated : 2023-08-24
  • Cinta Satu Malam    Bab 105. Bertemu dengan Kak Xander

    “Twinkle, twinkle, little star, how I wonder what you are. Up above the world so high. Like diamond in the sky. Twinkle, twinkle, little star. How I wonder what you are.” Audrey bernyanyi dengan begitu riang, dan gembira. Kini Audrey tengah berada di dalam mobil bersama dengan Marco—yang tengah melajukan mobil. Tampak Marco selalu mengulum senyumannya melihat sepanjang perjalanan Audrey selalu bernyanyi. Audrey memang gadis kecil yang periang. Bahkan Audrey mampu membuat semua orang di sekitarnya tertawa dengan tingkah lucunya.“Audrey, apa kau sangat bahagia karena ingin bertemu dengan Xander?” tanya Marco seraya melirik Audrey sekilas. Namun, pria itu tetap fokus melajukan mobilnya.“Iya, Paman. Aku sangat senang bertemu dengan Kak Xander,” jawab Audrey dengan begitu antusias, dan tersenyum riang. “Paman, aku ingin bertanya sesuatu pada Paman, tapi Paman harus jujur tidak boleh berbohong padaku.”Marco menaikkan alisnya mendengar ucapan Audrey yang terdengar serius, dan tidak main-

    Last Updated : 2023-08-24
  • Cinta Satu Malam    Bab 106. Bertemu dengan Kak Xander II

    “Kak Xander.”Audrey memekik sampai melompat kegirangan kala melihat Xander. Gadis mungil itu langsung berlari menghamburkan tubuhnya ke tubuh Xander. Refleks, Xander terkejut kala Audrey memeluknya tiba-tiba.Sedangkan Angela dan Marco mereka bahkan sama-sama melukiskan sebuah senyuman samar di wajahnya mereka kala melihat Audrey memeluk Xander dengan begitu erat. Tampak gadis kecil itu begitu bahagia kala bertemu dengan Xander.“Lepaskan,” tukas Xander kesal kala Audrey memeluknya dengan sangat erat. Gadis mungil itu tentu hanya bisa memeluk pinggangnya saja. Tapi meski hanya bisa memeluk pinggangnya tetap saja Xander tidak suka!“Hey, apa kau tuli? Aku bilang jangan memelukku!” seru Xander kesal. Dia berusaha melepaskan pelukan Audrey tapi gadis kecil itu semakin mengeratkan pelukannya. Dia bisa saja bertindak kasar tetapi itu adalah hal yang tidak mungkin Xander lakukan saat ini.“Xander! Tidak boleh bicara seperti itu pada Audrey!” tegur Marco dan Angela yang kompak bersamaan kal

    Last Updated : 2023-08-24
  • Cinta Satu Malam    Bab 107. Jadi Selama Ini Kalian Menipuku?

    Xander menatap Audrey yang tertidur pulas di ranjangnya. Tadi setelah gadis kecil itu puas bermain, dia tertidur di sofa. Dan ketika Xander melihat Audrey tertidur di sofa, pemuda itu langsung memindahkan tubuh Audrey ke kamarnya. Bukan tentang peduli tapi Xander tidak mau Audrey menangis karena terjatuh dari sofa. Lebih baik baginya memindahkan gadis kecil yang cerewet itu ke dalam kamarnya.Sejenak, Xander terdiam menatap wajah polos Audrey. Pipi bulat kemerahan. Rambut pirang. Gadis kecil itu memang persis seperti boneka hidup. Jika saja Audrey tidak cerewet mungkin dirinya tidak keberatan kalau Audrey datang sesekali ke rumahnya. Akan tetapi yang menjadi permasalahan adalah Audrey sering mengganggunya dengan ucapan-ucapan konyol.Demi Tuhan, ingin rasanya Xander segera kembali ke New York, dan tidak lagi bertemu dengan gadis cerewet itu. Namun entah kenapa ibunya belum mengajaknya kembali ke New York. Hingga mau tak mau dirinya masih terpenjara di Roma—kota yang sebenarnya indah t

    Last Updated : 2023-08-25
  • Cinta Satu Malam    Bab 108. Rasa Kecewa yang Dalam

    “Xander?”Mata Angela terbelalak terkejut melihat putranya melangkah mendekat padanya. Tampak wajah Angela memucat. Rasa cemas, dan panik menjalar dalam dirinya. Jantungnya berdegup kencang. Napas Angela memburu. Bahkan pikiran Angela tak mampu berpikir jernih kala melihat putranya.Jika Angela dilanda kepanikan, lain halnya dengan Marco yang sejak tadi hanya memasang wajah tenang. Namun, di balik wajah tenang Marco—dia menatap Xander dengan begitu lekat.“Kenapa kalian menipuku? Kenapa?!” Suara Xander bertanya dengan nada tinggi, dan keras. Tatapan pemuda itu terhunus begitu tajam pada Angela dan Marco.“X-Xander—” Tenggorokan Angela tercekat. Lidahnya kelu. Otaknya tak mampu merangkai kata-kata. Seperti bumi yang berhenti pada porosnya. Ya, Angela tidak tahu apa yang dia katakan pada putranya itu. Dia sulit mengatakan kebenaran. Dan dia pun tak mungkin lagi berbohong dalam keadaan seperti ini.Marco mengembuskan napas panjang. Dia menatap Angela yang tak mampu menjawab ucapan Xander

    Last Updated : 2023-08-25
  • Cinta Satu Malam    Bab 109. Bantuan dari Athes

    Langit cerah mulai tertutupi awan gelap. Angin berembus menyentuh pepohonan. Pun dedaunan jatuh memenuhi hamparan jalanan luas. Cuaca terlihat begitu menyejukkan. Musim gugur tampak begitu indah. Kini Marco melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang. Bersama dengan Audrey—yang duduk di sampingnya. Gadis kecil itu tengah tertidur pulas.Sepulang dari rumah Angela, Marco segera membawa Audrey pulang karena harus mengantarkan gadis kecil itu ke rumahnya. Beruntung saat kekacauan tadi terjadi, Audrey masih tertidur pulas di kamar Xander. Paling tidak Audrey tidak melihat pertengkaran terjadi.Sejenak, Marco mengembuskan napas panjang. Pikirannya memikirkan tentang Xander—putranya yang kini melarikan diri. Sebenarnya Marco bisa saja meminta anak buahnya mencari Xander. Namun, Marco memilih untuk membiarkan Xander menenangkan diri. Pun Marco mencegah Angela mencari Xander.Untuk sementara Marco akan membiarkan Xander menangkan diri. Tapi akan tiba saatnya nanti Marco mencari putranya itu.M

    Last Updated : 2023-08-25
  • Cinta Satu Malam    Bab 110. Pria yang Pantas untuk Audrey

    Suara ketukan pintu membuat Athes, dan Miranda yang tengah tertidur pulas langsung terbangun. Tampak Miranda mengerjapkan matanya beberapa kali. Raut wajah bingung Miranda begitu terlihat kala mendengar suara ketukan pintu itu. Terlebih di kala Athes menghidupkan lampu di atas nakas, Miranda langsung melihat ke jam dinding—wktu menunjukkan pukul dua belas malam. Tak biasanya pelayan mengetuk pintu semalam ini.“Athes, kenapa pelayan mengetuk pintu malam-malam seperti ini?” ujar Miranda seraya menguap. Dia masih sangat mengantuk.“Mungkin pelayan ingin memberi tahu kalau Henrik datang,” jawab Athes menduga. Ya, ketika Athes sudah tahu tentang Xander; dia langsung meminta asistennya untuk mencari keberadaan Xander.“Henrik?” Kening Miranda mengerut dalam, tatapannya menatap Athes dengan tatapan tak mengerti. “Kenapa Henrik datang larut malam seperti ini, Athes?” tanyanya.“Ada pekerjaan yang aku minta dia kerjakan dalam waktu dekat.” Athes menjawab sembari mengecup kening Miranda. Athes

    Last Updated : 2023-08-25
  • Cinta Satu Malam    Bab 111. Dia Adalah Ayahmu

    “Tuan Marco.” Sang pelayan menyapa Marco yang baru saja tiba dengan sopan. Kini Marco tengah berada di mansion rumah Angela. Pria itu sengaja mendatangi Angela karena ingin melihat keadaan Angela. Marco tahu Angela begitu terpuruk karena hingga detik ini Xander belum juga pulang ke rumah. Dan tujuannya kali ini mendatangi Angela karena ingin memastikan keadaan wanita itu baik-baik saja. Hatinya merasa tak nyaman kala Angela terus menangis.“Di mana Angela?” tanya Marco dingin, dan raut wajah tanpa ekspresi.“Nyonya Angela berada di ruang keluarga, Tuan. Sejak tadi Nyonya Angela tidak henti-hentinya menangis,” jawab sang pelayan memberi tahu seraya menundukkan kepalanya.Marco mengembuskan napas berat mendengar apa yang dikatakan oleh sang pelayan. Sebelumnya Marco memang meminta Angela untuk tidak mencari Xander. Tentu Marco melakukan ini karena Marco ingin membiarkan Athes berbicara pada Xander lebih dulu. Mungkin jika Xander seusia Audrey maka masalah tak akan serumit ini.“Aku akan

    Last Updated : 2023-08-26

Latest chapter

  • Cinta Satu Malam    Bab 130. Ending Scene (TAMAT)

    Para pelayan tengah sibuk mondar-mandir mengantarkan makanan dan minuman. Tak hanya pelayan saja yang sibuk, tapi juga tiga wanita cantik tengah sibuk menyiapkan tempat untuk suami dan anak-anak mereka agar nyaman.Kini Miranda, Angela, dan Helen tengah menyiapkan tempat, membantu para pelayan. Hari ini adalah hari di mana mereka berkumpul bersama. Tentu mereka sudah menunggu moment ini. Kebersamaan adalah hal manis yang menjadi memori indah untuk mereka.“Miranda, ke mana Athes, Marco, dan Darren? Kenapa mereka dan anak-anak belum juga muncul?” tanya Angela seraya mengedarkan pandangan ke sekitar taman belakang, melihat taman belakang megah itu masih kosong. Belum ada suami dan anak-anak mereka.Miranda mendesah panjang. “Kalau Athes, Marco, dan Kak Darren sudah berkumpul pasti mereka tengah membahas pekerjaan. Aku yakin mereka semua ada di ruang kerja Athes.”Miranda sudah tak lagi terkejut akan hal ini. Pasti kalau ada moment berkumpul, maka Athes bersama dengan Marco dan Darren ak

  • Cinta Satu Malam    Bab 129. Extra Part IX

    Athes dan Miranda melambaikan tangan mereka ke arah mobil yang membawa Audrey dan Zack. Pun bersamaan dengan Rainer yang ada di gendongan Athes turut melabaikan tangan mungilnya. Seperti biasa Audrey dan Zack berangkat ke sekolah mereka diantar dengan sopir. Sedangkan Rainer—si bungsu masih baru berusia 2 tahun. Itu kenapa Athes masih belum memasukkan Rainer ke sekolah. Namun meski belum masuk ke dalam sekolah, tapi Athes sudah mendatangkan guru terbaik ke rumah untuk mengajarkan Rainer.“Athes, kau benar akan bekerja di rumah?” tanya Miranda pada Athes. Sebelumnya, Athes mengatakan padanya kalau akan bekerja di rumah. Well, seperti sedang hujan di padang gurun. Belakangan ini Athes sangat jarang bekerja di rumah. Bahkan terbilang suaminya itu sangat sibuk. Tapi kenapa malah sekarang suaminya memilih bekerja di rumah?“Ya, aku akan bekerja di rumah. Nanti sebentar lagi Marco juga akan datang,” jawab Athes yang sontak membuat Miranda terkejut.“Marco akan datang? Apa dia datang bersama

  • Cinta Satu Malam    Bab 128. Extra Part VIII

    “Sayang, kau sudah pulang?” Angela sedikit terkejut melihat Marco sudah pulang. Padahal terakhir suaminya itu mengatakan kalau akan pulang terlambat.“Iya, tadi rekan bisnisku berhalangan hadir. Anaknya kecelakaan.” Marco melangkah mendekat pada Angela, dan memberikan pelukan serta ciuman lembut di bibir istrinya itu. Pun Angela membalas pelukan serta ciuman Marco. “Tadi Athes menghubungiku, dia bilang Audrey datang. Apa Audrey sudah pulang?” tanyanya seraya membelai pipi Angela.“Sudah, Audrey sudah pulang. Xander yang mengantar Audrey pulang menggunakan motor,” jawab Angela yang sontak membuat Marco terkejut.“Xander mengantar Audrey menggunakan motor? Kau tidak salah?” Alis Marco bertautan. Pasalnya Marco sangat tahu Audrey belum pernah satu kalipun naik motor. Angela menghela napas dalam. “Aku juga tadinya tidak setuju. Tapi Audrey memaksa meminta diantar menggunakan motor. Tenanglah, Sayang. Audrey pasti baik-baik saja. Putra kita sudah biasa mengendarai motor.”Alasan kuat Ange

  • Cinta Satu Malam    Bab 127. Extra Part VII

    “Xander, terima kasih sudah mengantarku pulang ke rumah. Kau mau masuk atau tidak?” tanya Audrey dengan suara yang riang kala Xander menurunkan tubuhnya dari motor. Gadis kecil itu tampak begitu senang dan bahagia.Bisa dikatakan setiap moment yang Audrey lewati bersama dengan Xander selalu saja membuat gadis kecil itu senang. Walaupun Xander selalu bersikap dingin dan seakan mengabaikannya tetap saja Audrey tak pernah mau ambil pusing. Lihat saja jutaan kali Xander menolak, maka jutaan kali juga Audrey mengabaikan penolakan Xander. Skyla Audrey Russel memang gadis kecil yang tak pernah mengenal kata menyerah.“Tidak usah. Aku langsung pulang saja. Kau masuklah. Sampaikan salamku pada kedua orang tuamu,” jawab Xander dingin dengan raut wajah tanpa ekspresi. Xander jengah berlama-lama dengan Audrey. Pemuda itu ingin segera pulang dan menyelesaikan hal-hal yang jauh lebih penting ketimbang masih bersama dengan gadis kecil yang kerap membuatnya sakit kepala.“Kau benar tidak mau masuk, X

  • Cinta Satu Malam    Bab 126. Extra Part VI

    “Xander tunggu aku!” Audrey berlari mengejar Xander yang berjalan cepat masuk ke dalam rumah. Gadis kecil itu tampak kehabisan energy mengerjar Xander. Pasalnya langkah kaki Xander tak mampu Audrey imbangi. Jelas saja Audrey pasti akan kalah dan tertinggal. Tetapi tampaknya gadis kecil itu tak mudah menyerah.Saat Audrey mengejar Xander, tiba-tiba langkah Audrey terhenti kala berpapasan dengan Angela—ibu Xander yang baru saja keluar dari salah satu ruangan yang ada di sudut kiri. Tampak raut wajah Angela sedikit terkejut melihat Audrey ada di hadapannya.“Audrey? Kau di sini, Sayang?” Angela melangkahkan kakinya mendekat pada Audrey.Audrey tersenyum manis. “Iya, Bibi. Aku ingin bertemu dengan Xander.”“Apa Xander sudah pulang?” Angela mengedarkan pandangannya, wanita itu tadi sibuk menata pajangan di ruangan kosong sampai tak tahu putranya sudah pulang atau belum.Audrey menganggukkan kepalanya. “Sudah, Bibi. Xander sudah pulang. Tadi aku bertemu dengan Xander di depan. Tapi sekarang

  • Cinta Satu Malam    Bab 125. Extra Part V

    “Athes, apa kau masih sibuk?” Miranda duduk di ranjang tepat di samping Athes yang sejak tadi sibuk pada iPad yang ada di tangannya. Entah pekerjaan apa yang sedang diurus sang suami. Belakangan ini memang kesibukan suaminya itu berkali-kali lipat.“Tinggal sedikit lagi. Kau tidurlah duluan, Sayang. Nanti aku akan menyusul,” jawab Athes tanpa mengalihkan pandangannya dari iPad-nya itu.Miranda mendesah pelan. “Ini sudah malam, Athes. Kau mau tidur jam berapa? Belakangan ini kenapa kau selalu saja bergadang. Kau bisa belanjutkan pekerjaanmu lagi besok.”Mendengar keluhan Miranda membuat Athes langsung meletakkan iPad-nya itu ke atas nakas. Athes tak ingin membuat istrinya itu marah padanya. Detik selanjutnya, Athes menarik tangan sang istri, berbaring di ranjang dalam posisi Athes memeluk Miranda.“Maaf. Ada beberapa project baru yang tidak bisa ditunda. Itu kenapa belakangan ini aku sangat sibuk.” Athes mengecupi pipi Miranda. Memeluk erat dan hangat istrinya itu. “Ya sudah, lebih bai

  • Cinta Satu Malam    Bab 124. Extra Part IV

    “Mommy, aku ingin barbie baru. Yang kemarin aku sudah bosan, Mommy.” Suara gadis kecil berambut cokelat tebal panjang nan indah memprotes bosan pada koleksi barbie-barbie miliknya. Tampaknya gadis kecil itu tak mau lagi bermain dengan koleksi berbie-barbie miliknya. Padahal total barbie yang dimiliki gadis kecil itu sangat banyak.“Sayang, barbie milikmu kan sudah keluaran terbaru. Kenapa kau sudah bosan? Baru saja kemarin barbie-mu diantar. Tidak mungkin Mommy membelikan yang baru lagi, sedangkan koleksimu sangat banyak dan sangat bagus, Sayang,” ujar Angela dengan suara lembut pada putrinya.“No, Mommy. Aku sudah bosan dengan barbie lamaku. Aku ingin barbie baruku, Mommy,” ucap gadis kecil itu dengan bibir yang mencebik kesal. Nada bicaranya terdengar manja dan keras kepala. Seolah tersirat apa yang diinginkan adalah hal yang wajib dituruti.Angela menghela napas dalam meredakan rasa kesal yang terbendung dalam dirinya. Xena Marco Foster adalah putri bungsu Angela dan Marco. Usia Xe

  • Cinta Satu Malam    Bab 123. Extra Part III

    “Mom, I’m home!” Dakota—gadis kecil cantik melangkah masuk ke dalam rumah masih lengkap dengan seragam sekolahnya. Di belakang gadis itu ada dua pengasuh yang selalu menemaninya. Lantas Dakota melangkah menuju ruang makan. Gadis itu memiliki feeling kalau ibunya pasti ada di ruang makan. Karena di jam-jam seperti ini pasti ibunya selalu menyiapkan makanan.“Mom, aku sudah pulang.” Dakota kembali bersuara karena tadi ibunya tak mendengarnya. Dan benar saja, ketika Dakota tiba di ruang makan, ibunya itu tengah sibuk menata makanan. Jarak depan rumah ke ruang makan memang sangat jauh. Tak heran jika ibunya tak mendengar dirinya.“Oh, Sayang? Kau sudah pulang?” Helen langsung memeluk Dakota hangat dan memberikan kecupan lembut di kening putrinya itu.“Sudah, Mom. Aku sudah pulang. Mommy masak apa? Aku lapar sekali,” ujar Dakota seraya mengurai pelukannya.Helen tersenyum. “Mommy membuat pasta, salmon, steak, dan masih banyak lainnya. Ayo duduk. Sebentar lagi pasti Daddy dan adikmu turun.

  • Cinta Satu Malam    Bab 122. Extra Part II

    Brakkk!Suara benda yang dibanting keras sontak membuat Miranda yang baru saja melangkah keluar kamar langsung terkejut. Refleks, Miranda berjalan cepat menghampiri sumber suara itu berasal. Dan seketika kala Miranda tiba di ruang tamu—dia terkejut melihat Audrey—putri sulungnya menbanting tumpukan buku hingga berserakan ke lantai.“Astaga, Sayang, kau kenapa membanting buku-bukumu seperti ini?” Suara Miranda berseru menatap tegas putri sulungnya yang tampak tengah marah.“Mama! Aku ingin menikah sekarang saja dengan Xander! Ayo bilang Papa, segera nikahkan aku dengan Xander!” Audrey melipat tangan di depan dada. Bibirnya tertekuk manja seperti biasanya. Wajah gadis cantik itu memancarkan kemarahannya.Kening Miranda mengerut, menatap bingung Audrey. Lantas wanita itu melangkah mendekat pada putrinya itu. “Ada apa, Sayang? Kenapa kau tiba-tiba pulang malah meminta menikah dengan Xander? Kau dan Xander memang dijodohkan, tapi kalian berdua belum cukup umur untuk menikah, Nak.” Miranda

DMCA.com Protection Status