Beranda / Romansa / Cinta Satu Malam Tanpa Komitmen / Bab 44 : Proses Pemakaman

Share

Bab 44 : Proses Pemakaman

Penulis: sukanulisajaa
last update Terakhir Diperbarui: 2024-04-16 11:00:37

Tidak sedikit juga yang menanyakan kabar dari Pak Ayub, Papa Risko. Risko dan Roni menjawab dengan sabar bahwa Pak Ayub juga sedang menjalani masa kritis di rumah sakit. Belum ada yang bisa menjenguk kecuali Risko, Roni dan Valerie.

Risko dan Roni juga menjelaskan bahwa kondisi Papa mereka sudah lumayan membaik. Mereka minta doa untuk Pak Ayub agar diberikan kesembuhan seperti sedia kala.

Pemakaman dilakukan hari itu juga pada sore hari menjelang malam. Jenazah Bu Rika dibawa dengan menggunakan ambulance ke makam keluarganya, tidak terlalu jauh. Risko kembali naik mobil Valerie, dan Roni naik mobil Risko.

“Val, kalo kamu capek, aku aja gentian nyetir,” kata Risko.

“Iyaudah, nanti pulangnya baru gantian ya, aku yang nyetir,” kata Valerie.

Risko mengangguk. Risko membawa mobil persis dibelakang ambulance, yang lain mengikuti di belakang Risko.

“Ris, Bu Rika tuh beneran baik ya ternyata. Banyak banget tadi orang yang cerita te
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Cinta Satu Malam Tanpa Komitmen   Bab 45 : Sebuah Pelampiasan

    Tidak ada perlawanan dari Valerie. Ia membiarkan Risko menciumnya. Melepaskan segala rasa Lelah, segala rasa sedih. Valerie sangat tahu, bahwa yang dibutuhkan saat ini adalah sebuah ‘pelampiasan’. Dan ia menyadari bahwa ciuman ini salah satu cara Risko untuk melepaskan semua beban dan penat yang ia alami beberapa hari ini.Ciuman itu terasa begitu berbeda dengan semua laki-laki yang pernah memiliki hubungan dengan Valerie. Ciuman itu terasa begitu tulus, terasa begitu membutuhkan. Risko seperti menceritakan semua perasaan terdalamnya pada Valerie.Seolah semua rasa yang tidak pernah ia utarakan di depan orang lain, tumpah ruah dalam ciuman kali ini. Valerie bisa ikut merasakan betapa perihnya hati Risko saat ini.“Sorry,” ujar Risko melepaskan ciumannya.Valerie tersenyum.“It’s oke. Inget Risko, you really did your best. Jangan pernah nyalahin diri sendiri.”Risko memeluk Valerie. Erat. Air matanya tak lagi bis

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-17
  • Cinta Satu Malam Tanpa Komitmen   Bab 46 : Tinggal Satu Atap

    Risko mengulat. Meraba-raba di sampingnya, tapi hanya ruang kosong yang teraba. Risko melihat kearah jam dinding, sudah pukul 1 siang. Dia tidak pernah tidur sampai sesiang ini sebelumnya.“Valerie pasti udah berangkat kerja,” pikirnya.Ia beranjak dari tempat tidur, hal pertama yang ia ambil adalah hp nya, ia melihat begitu banyak pesan bernada bela sungkawa. Tidak ada yang ia buka, kecuali Anita. Anita juga ikut mengucapkan turut berduka sekaligus memberikannya report progress berbagai pekerjaan yang ia tinggalkan.-Good Job Anita, thanks-Sent.Masih membawa hpnya, Risko keluar dari kamar dan menemukan semangkuk cream sup, 2 tangkup roti yang berisi masing-masing keju dan kacang, dan ada segelas susu putih. Sepertinya itu hangat, namun karena sudah siang, susu nya sudah berubah jadi dingin.Ada sebuah notes di dekat gelas susu putih.Jangan lupa di makan ya.Kalo mau makan berat, aku udah masak, nasi ada di rice cook

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-18
  • Cinta Satu Malam Tanpa Komitmen   Bab 47 : Masa Lalu Merusak Masa Depan

    “Kita?” tanya Valerie.Risko tidak menjawab, ia hanya menunggu jawaban Valerie. Tapi tidak ada jawaban dari Valerie.“Kita teman Val, untuk saat ini status kita kan Cuma teman,” akhirnya Risko menjawab. Valerie tersenyum dan mengangguk. Sejujurnya ia lega karena Risko tidak menganggap mereka berstatus terlalu jauh.“Kita teman, tapi kamu baik banget sama aku. Dan body language kamu mengkonfirmasi kalo sebenernya kamu anggep aku lebih dari temen, am I right?” ujar Risko lagi.Valerie mengangguk.“Val, aku penah bilang sama kamu dulu kalo aku mau kenal kamu lebih dari sekedar rekan kerja. And I mean it. Setelah kita jalan beberapa kali, ditambah dari kemarin perlakuan kamu ke aku begituuu baik. I think I’m falling love Val, with you,” kata Risko.Valerie tidak kaget mendengar ucapan Risko. Ia bisa merasakan bahwa Risko benar-benar memakai perasaan ketika mereka berciuman dan melakukan hubun

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-19
  • Cinta Satu Malam Tanpa Komitmen   Bab 48 : Perasaan Faris

    “Arghhhh!”Sudah berkali-kali Faris berteriak frustasi di kamarnya. Ia benar-benar tidak rela jika diperlakukan seperti ini oleh Valerie. Namun ia menyadari sesuatu bahwa Valerie yang sekarang bukan lagi Valerie yang dulu ketika ia tinggalkan.Valerie yang dulu adalah Valerie yang penurut dan akan melakukan apa saja yang diperintahkan oleh Faris, karena Valerie tahu betapa Faris mencintainya, dan ia yakin apapun yang Faris ingin Valerie lakukan, itu semua untuk kebaikan hubungan mereka.“Gue mesti gimana biar Valerie enggak masuk ke pelukan laki-laki lain? Arghhh!”Cinta Faris kepada Valerie benar-benar membutakannya. Faris benar-benar tidak bisa jika hidup tanpa Valerie, terasa ada yang hilang dari dalam dirinya. Faris bukan tidak pernah mencoba menjalin hubungan dengan perempuan lain selain Valerie, namun tidak ada yang pernah bisa membuatnya menjadi dirinya apa adanya.Pasca perceraiannya dengan Rania, Faris pulan

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-20
  • Cinta Satu Malam Tanpa Komitmen   Bab 49 : Mulai Perpecahan

    “Iya loh bener, kata temen-temen gue yang pernah jalanin toxic relationship tuh lepasnya susah banget. Lebih susah daripada yang emang hubungannya sehat dan bikin bahagia, kenapa kayak gitu ya?” Intan malah balik bertanya kepada Valerie.“Apa karena ngebales orang jahat itu enggak gampang ya Tan? Asli menurut gue toxic relationship tuh hal paling jahat. Karena sama orang yang harusnya paling tau lo, paling kenal lo aja lo dijahatin, trus mau lari kemana, udah enggak ada tempat,” ujar Valerie.“Bener tuh,” kata Intan.“Tapi kayaknya mereka enggak bisa keluar bukan karena bales orang jahat itu susah, tapi karena biasanya toxic relationship itu pihak laki-lakinya mendominasi gitu. Jadinya pihak perempuannya kayak enggak punya power.”“Hmm bener juga sih, waktu gue sama Faris kan…Kring…“Sory Tan, bentar,” obrolan mereka terputus oleh bunyi dering telp di ruangan Valerie.

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-21
  • Cinta Satu Malam Tanpa Komitmen   Bab 50 : Drama baru dimulai

    “Jadi lo, yang bikin Valerie enggak mau maafin gue? Siapa sih lo?!” teriak Faris kepada Risko. Faris yang daritadi menunggu Valerie pulang dari kantor sudah tidak bisa menahan emosinya lagi. Ketika melihat Valerie pulang dengan seorang laki-laki, emosi Faris langsung meledak-ledak.Risko bangkit, namun belum sempat ia berdiri, sudah di hajar lagi oleh bogem mentah oleh Faris. Lagi-lagi Risko jatuh tersungkur. Kali ini hidungnya menjadi sasaran empuk dari tonjokan Faris. Darah segar menetes dari hidungnya.Risko menyeka hidungnya, rasa nyeri begitu menusuknya.“Bangun lo! Lawan gue kalo lo laki-laki!”Diteriaki seperti itu, bukannya bangun, Risko malah duduk santai. Ia tahu, meladeni orang yang sedang emosi tidak akan ada untungnya. Kesal karena tidak di gubris, Faris menarik kerah baju Risko dengan paksa.Ia kembali menonjok Risko tanpa ragu, kembali hidung Risko menjadi sasaran.Krek.Sepertinya Risko merasakan ada tulang yang remuk dalam hidungnya, begit

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-22
  • Cinta Satu Malam Tanpa Komitmen   Bab 51 : Mulai saling menyayangi

    “Emang kamu maunya kita apa?” tanya Valerie.“Teman hidup,” jawab Risko.“Apaan si, enggak usah alay, hahahaa,” seketika Valerie malah tertawa ngakak melihat muka Risko yang sedang serius.“Ah kamu mah ngerusak momen,” ujar Risko.“Sumpah Risko, alay.”“Alay ya? Hahahaha.”“Iya alay hahahhaa.”“Tapi aku serius Val, aku enggak usahlah punya status pacar kamu apa gimana. Yang aku mau Cuma aku habisin sisa umur aku bareng sama kamu, bisa ngeliat kamu setiap hari, bisa dimasakin kamu setiap hari. That’s all i need,” ujar Risko.Valerie lagi-lagi hanya tersenyum menanggapinya. Ia tahu, Risko sebenarnya ingin memiliki status hubungan yang lebih dari mereka yang sekarang, namun Risko juga tidak pernah mau memaksa Valerie agar Valerie tetap merasa nyaman.“Kamu istirahat ya, aku mau ngopi dulu di bawah,” ujar Valerie.“Iyaa

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-23
  • Cinta Satu Malam Tanpa Komitmen   Bab 52 : Anita dengan Faris ?

    “Val, kata kak Roni, Papa udah sadar dan udah pindah ke ruang perawatan.”Risko dan Valerie sedang siap-siap untuk pulang dari rumah sakit. Niatnya Valerie ingin langsung pergi ke kantor, tapi ternyata urusan administrasi tidak bisa diselesaikan pagi-pagi sekali. Untungnya laptop selalu ada di mobil dan membuat Valerie bisa mengerjakan pekerjaannya sambil ia menunggu selesai urusan administasi.“Oh iya Risko. Kemarin Faris chat aku katanya dia minta maaf sama kamu,” ujar Valerie.“Oh iya? Disa bisa minta maaf juga?” tanya Risko sambil terkekeh.“Hahhaa aku juga bingung. Risko, sekali lagi maafin aku ya,” ujar Valerie.Risko menatap Valerie dengan intens. Menjelajah ke matanya, mata yang memancarkan kesedihan yang amat dalam. Risko ingin mata itu berbinar lagi. Ia ingin mata itu memancarkan kebahagiaan seperti waktu ia memasak.“Valerie, enggak ada yang perlu dimaafin karena kamu emang enggak sa

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-24

Bab terbaru

  • Cinta Satu Malam Tanpa Komitmen   Bab 115 Valerie Sakit

    “Jadi gini Bu Valerie..”Faris mendengarkan di depan pintu dengan Valerie yang ada di tempat tidur.“Ibu pernah punya histori radang tenggorokan ya?” tanya Dokter Ali.“Iya dok,” jawab Valerie.“Nah radang tenggorokannya itu kumat bu, jadi demam, enggak enak badan. Lidah juga pahit. Ini enggak apa-apa kok. Cuma butuh istirahat aja, makan juga jangan sembarangan dulu ya bu. Trus banyakin minum air putih.”Valerie mengangguk-angguk. Sudah bukan hal baru dirinya terkena radang tenggorokan. Biasanya jika ia banyak pikiran, atau tubuhnya sedang lelah, radangnya bisa memerah dan membuatnya tidak enak badan.Namun kali ini, sakitnya luar biasa. Mungkin karena ia benar-benar tidak memperhatikan makanan atau minuman apa yang ia konsumsi belakangan, ditambah lagi dengan aktifitasnya yang tidak ada behentinya.“Ini saya buat resep untuk radang tenggorokannya ya, nanti bisa ditebus di apotik. Kalo 3 hari be

  • Cinta Satu Malam Tanpa Komitmen   Bab 114 Valerie Sakit

    Pukul 4 pagi, Valerie dan Faris baru sampai di rumah. Tubuh mereka sudah lelah dan mengantuk.“Kamu apa aku yang mandi duluan?” tanya Valerie.“Kamu aja dulu, abis itu baru aku,” jawab Faris.Setelah Valerie dan Faris mandi, keduanya langsung tertidur. Namun, kali ini Valerie merasa dingin yang dirasakan berbeda dari dingin yang biasanya.“Pasti gara-gara mandi abis begadang nih,” pikirnya.Valerie merapatkan selimutnya dan menaikkan suhu AC nya agar tidak terlalu dingin. Tapi ternyata tidak membantu sama sekali, tubuhnya menggigil saking dinginnya. Faris yang merasakan ada getar disampingnya, membuka mata dan melihat Valerie dalam keadaan menggigil.“Val, kamu kenapa? Dingin ya?” tanya Faris. Valerie mengangguk.Faris buru-buru menuju lemari, ia mengambil 2 pasang kaus kaki dan memakaikannya di kaki Valerie bersamaan. Ia mematikan AC, dan menyalahkan Air cooler. Tidak sedingin AC, namun tetap m

  • Cinta Satu Malam Tanpa Komitmen   Bab 113 Late Night Ramen

    “Enggak apa-apa. Aku selalu kabarin ibuku kok kalo belom pulang,” jawab Anita.“Oh ya?”“Iya, aku lagi sama siapa, aku lagi dimana, ngapain, aku pasti kabarin ibuku. Sebenernya dia enggak minta, tapi emang aku yang selalu ngabarin biar enggak kuatir,” jelas Anita.“Oke kalo gitu.”Risko menyandarkan punggungnya ke sandaran kursinya. Ia memejamkan mata, tanpa sadar ia sudah terlelap tidur. Tidak berbeda dengan Anita, setelah memastikan semua pintu terkunci dan AC tetap menyala, Anita jatuh tertidur.Tapi tidak lama kemudian, Anita bangun, ia tidak bisa tertidr jika kondisi mobil tidak berjalan. Lagi pula, tidak baik untuk pernafasan. Buru-buru Anita membuka semua jendela dalam mobil Risko.Angin malam langsung berebut masuk. Malam ini tidak terlalu dingin sebenarnya, tidak seperti malam-malam kemarin. Tapi sudah cukup membuat Anita mengencangkan jaketnya.Anita melihat ke layar, sudah nomor

  • Cinta Satu Malam Tanpa Komitmen   Bab 112 Cerita Kepada Faris dan Valerie

    Valerie yang tadinya sedang serius mengerjakan laporan langsung bangkit dari duduknya.“Serius??” tanya Valerie sambil menghampiri Anita.“Iya Val. Dia bilang mau jadi suamiku tadi,” jawab Anita.“And you said yes?” tanya Valerie, dia benar-benar exited mendengar kabar ini.“Iya Val,” jawab Anita malu-malu.“Wahhhhhh keren banget kalian berduaaa, jadi kapan nih?” tanya Valerie. Ia menarik tangan Anita untuk duduk di sofa bersama dirinya dan Faris.“Masih lama kok. Aku mau kenal Risko dan keluarganya lebih dalam lagi, juga mau kenal sama temen-temannya Risko dulu. Soalnya kan kita kenalnya baru, jadi enggak langsung cepet juga. Minimal 3 bulan aku minta waktu, ya Ris?” tanya Anita kepada Risko.“Iyaa, aku juga mau kenal dulu sama keluarga dan temen-temennya dia. Abis itu kita diskusi lagi, baru deh tentuin tanggal,” jawab Risko. Ia duduk di kursi yang tadi Vale

  • Cinta Satu Malam Tanpa Komitmen   Bab 111 She Said Yes

    Anita terdiam. Ia tidak menyangka Risko secepat itu melamar dirinya.“Anita?” tanya Risko.“Eh eh maaf Risko. Aku kaget, enggak nyangka kamu secepat itu ngelamar aku,” ujar Anita.“Iya makanya. Aku juga mikir kamu pasti ngerasa ini cepet banget. Tapi aku udah ngerasa cocok sama kamu. Aku mau hidup aku sama kamu.”Anita menatap Risko, mencari kebohongan dalam mata Risko, tapi ia tidak melihatnya sama sekali. Risko terlihat tulus, ia tidak terlihat bohong sama sekali.“Risko, kamu yakin? Kita belum lama kenal loh..” ujar Anita.“Aku yakin. Aku bisa kenal kamu nanti setelah nikah. Enggak apa-apa kok. Aku beneran yakin mau nikah sama kamu, kamu adalah calon istri yang aku rasa terbaik buatku, buat Papaku, buat keluargaku.”Anita tersentak.“Aku bahkan belom sempet kenal sama keluarga kamu, kalo mereka enggak suka sama aku gimana?” tanya Anita.“Eng

  • Cinta Satu Malam Tanpa Komitmen   Bab 110 Risko Propose Anita

    Anita dan Risko sudah duduk di dalam rumah makan. Mereka duduk berhadapan dengan pemandangan langit yang cerah. Dengan lampu-lampu kecil cantik menghiasi interior rumah makan tersebut yang makin terlihat ketika sudah gelap.Angin malam menerbangkan rambut Anita yang dikuncir hanya setengah.“Dingin ya?” tanya Risko.“Lebih tepatnya adem, bukan dingin. Yang waktu di Villa nya Faris aja aku kuat kan,” ujar Anita.“Oh iya bener.”“Kamu tau tempat ini darimana sih? Bagus banget tau,” ujar Anita.“Dulu pernah makan di sini sama temen kantor rame-rame. Kita dari luar kota trus mampir kesini eh ternyata bagus banget.”Obrolan mereka terselak oleh pelayan yang mengantarkan makanan untuk Risko dan Anita. 2 piring nasi dengan ayam goreng dan sambal juga lalapan tersaji di depan mereka. 2 gelas jus buah naga pun tidak luput dari pesanan.“Makasih Mas,” ujar Anita.“Sama-sa

  • Cinta Satu Malam Tanpa Komitmen   Bab 109 Risko Kasmaran

    Hari-hari selanjutnya dijalani Valerie dan Faris dengan masih bekerja di KS burger. Selama satu minggu Faris bekerja di sana sebagai pelayan banyak sekali pelajaran yang bisa ia ambil. Faris mengerti kenapa Risko bisa sebijaksana itu.Faris juga belajar untuk selalu menempatkan kepentingan orang lain diatas kepanetingannya sendiri, bagaimana ia harus menghargai orang lain, dan sama sekali tidak merasa diatas yang lainnya.Faris menilai, ilmu-ilmu seperti ini benar-benar mahal untuk dipelajari. Ia bisa menerapkannya di dunia kerja setelah ia masuk kerja nanti.“Val, hari ini aku izin lagi yaa. Mumpung masih ada Faris, jadi kamu enggak sendirian. Sabtu Minggu aku di sini kok,” ujar Risko.“Kamu belakangan izin mulu deh perasaan,” selidik Valerie.“Pacaran dia tuhhh,” Faris langsung menyerbu Risko begitu masuk ke dalam ruangan.“Seriusss Risko? Wahhh kenalin kaliiiiii pacarnyaaa,” ujar Valer

  • Cinta Satu Malam Tanpa Komitmen   Bab 108 Pelajaran Berharga

    “Weiiii yang abis cari pacar, udah dapet?” tanya Faris begitu melihat Risko sampai di toko.“Hahhaa, enggak ada yang buang,” ujar Risko.“Seneng banget roman-romannya,” goda Faris.“Hahahha iya, lumayan lah. Gimana toko hari ini?” tanya Risko.“Aman, tenang aja. Setidaknya enggak ada ibu-ibu yang godain gue hari ini,” Faris sedang mengelap-ngelap meja. Ia benar-benar menikmati perannya dari hari ke hari bekerja di sini. Sepertinya Faris mulai berfikir ingin pindah Haluan menjadi pengusaha kuliner daripada kantoran.“Hahahah, bisa aja lo. Gue liat-liat makin jago aja ngelap mejanya. Udah deh Ris, gue ngeri lo kegirangan kerja ginian, inget lo CEO.”“Ternyata enak ya Ko kerja kayak gini,” Faris duduk di atas sebuah meja yang baru saja ia bersihkan. Apron seragam dari KS burger terlihat begitu pas di tubuh Faris.“Enaknya?” tanya Risko. Ia ikut duduk di seb

  • Cinta Satu Malam Tanpa Komitmen   Bab 107 Berserah Pada Takdir

    Anita masih tersenyum lebar selesai dari menonton film yang berjudul Notebook.“Bagus filmnyaaaa,” ujar Anita.“Bagus filmnya apa suka endingnya?” tebak Risko.“Hahaha bener. Aku selalu jatuh cinta sama film yang happy ending.”“Typical perempuan sih. Rata-rata perempuan tuh suka banget film yang happy ending. Kayak enggak suka gitu tokoh utamanya tersakiti.”“Hahhaha iya bener tau.”“Makan dulu yuk,” ajak Risko.“Boleh.”Anita dan Risko memilih makan ayam goreng cepat saji yang ada di mall itu. Anita dan Risko memesan paket nasi dengan ayam super besar.“Kamu enggak mau pesen burger atau kentang?” tanya Anita.“Nope. Di toko banyak dan enak, ngapain aku pesen di sini,” ujar Risko.“Yeee bisa aja. Iya juga ya. Trus kenapa kita enggak makan di toko kamu aja sih,” ujar Anita.“Lah iya juga hahaha

DMCA.com Protection Status