Share

37. Soul Sister

Penulis: Tabina Carra
last update Terakhir Diperbarui: 2021-07-16 01:06:16

***

-Marco POV-

Klik! Ujung revolver milik Isa kembali bersarang tepat di dahinya. 

Marco mengepalkan tangan dan rahangnya mengeras. Adegan menegangkan dan percakapan kedua gadis yang pernah bersahabat itu disaksikan dengan matanya sendiri dari balik kaca pemantau. 

Ketegangan menyelimuti Isa dan Mischa. Marco menangkap kegelisahan dari sepasang mata Mischa yang berusaha menembus kaca penyekat ruangan antara ruang pemantau dan ruang interogasi tahanan. Sebaliknya, Isa menunjukkan ketenangan yang luar biasa padahal ujung pelatuk kini berada di tengah dahinya.

Kematianmu adalah tebusan untuk putriku. Kalimat itu terngiang di benak Marco.<

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Cinta Sang Bodyguard   38. Reservations for two

    ***"Perjalanan kita masih lama?" Isa meraih tangan kanan Marco dan membelai telapaknya. Menggiringnya menuju pipinya dan mengecupnya. Sentuhan sederhana itu seakan menghidupkan hasratnya."Mungkin satu jam kurang." Marco menepikan mobilnya di pinggir jalan setapak dan menyalakan lampu hati-hati. Ia lalu menarik Isa dan menempelkan kedua bibir mereka. Menciumnya perlahan sambil mengecupnya."Uhm." Isa mengulum bibirnya, seakan paham apa yang sedang dirasakannya. Ia memeluk bahunya dan mendesak ciumannya lebih dalam. Marco memberikan sentuhan yang tidak kalah manis, menggigit gemas bibir bawahnya dan membelai lidah gadisnya dengan lidahnya.Marco lalu mencengkram pergelangan tangan Isa dan menghentikan semua kegiatan mereka. Ia lalu menarik tuas kursi penumpang dan menaha

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-18
  • Cinta Sang Bodyguard   39. Three Words

    ***"Apa aku harus mengenakan penutup mata ini, Marco?""Sssh! Tentu saja, Baby!" Marco mengawalnya menaiki undakan tangga batu. Udara malam ini cukup hangat karena sedang musim panas. Cukup bersahabat untuk menghabiskan waktu makan malam diluar bersama lelakinya."Masih jauh tidak? ""Sepuluh langkah lagi. Kau cerewet sekali, Sayang."Mereka menaiki tangga batu terakhir. "Sudah sampai, Princess." Marco membuka kain yang menutup matanya.Isa mengerjap-ngerjapkan kedua matanya."Kalau begini, bisa luntur maskaraku, Marco." Isa merengek manja.Marco tergeli. Satu-satunya perempuan yang

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-19
  • Cinta Sang Bodyguard   40. Bait the trap

    *** "Princess." Marco menghampiri gadisnya yang sedang duduk menikmati jus jeruk dan menu brunch di depan meja makan. Sepiring cinnamon waffle pie dengan taburan berries. Baguslah, asupan gula akan membuat Isa dipenuhi hormon serotonin sepanjang waktu karena Marco tahu hari ini akan menjadi hari yang panjang untuk mereka. Marco meraih pundak Isa dan memijatnya perlahan. Sambil menunduk sedikit lalu mencium belakang lehernya. Isa menoleh dan mengusapkan bibirnya tepat ke bibir Marco. "Sudah selesai rapatnya?" Marco mengangguk. "Koordinasi dengan tim milikku sudah. Ada seseorang yang sedang menunggu di ruang kerjaku." Isa mengangk

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-20
  • Cinta Sang Bodyguard   41. Do you trust me?

    *** "Kak!" Adiknya menerobos masuk ruang kerja Marco tanpa mengetuk. "Zayden." "Isa memintaku untuk melihat kondisimu.” Zayden memperhatikan kakaknya yang kini duduk di kursi kerjanya. “Kalian bertengkar layaknya ibu dan ayah." "Shuthefu*ckup, Zay." Marco membentak kasar. Zayden mendengus sambil berjalan mendekati meja Marco. "Selama setengah hari ini, Isa mengumpulkan aku, Willow dan Rage. Ia juga sudah menceritakan sedikit rencananya pada kami.” Marco tidak merespon pernyataan adiknya. “Aku pikir semua yang disampaikannya sudah disetujui olehmu, Marco.” Zayden berkata

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-21
  • Cinta Sang Bodyguard   42. Give it to me

    ***Kini semua orang sudah berkumpul di ruang rapat Marco. Mischa mendadak dihubungi Vargas yang masih menculik anak perempuannya. Semua orang terlihat tegang tidak terkecuali Marco dan Isa.[Percakapan telepon Mischa dan Vargas dalam mode pengeras suara]Mischa: "Perempuan itu sudah memakan umpanku, Vargas."Vargas: "Aku tidak akan percaya sampai kau berhasil menggiringnya ke hadapanku, Nona."Mischa: "Bagaimana kondisi putriku?"Vargas: "Sibuk sendiri dengan bacaan perangnya tentang Sun Tzu."Mischa: "Jangan sentuh seujung rambutnya, Vargas."Vargas: "Aku tidak janji. Mungkin jika anak ke

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-22
  • Cinta Sang Bodyguard   43. Hear my heartbeat

    ***Hampir tengah malam Marco masih di ruang kerjanya bersama Isa, ketika Mischa serta Jett menerobos masuk ke dalam tanpa mengetuk pintu.Telepon genggam Mischa kembali berdering. Marco memberi isyarat pada Ash dan Zayden yang kebetulan juga berada di ruangan yang sama. Ash mengangguk tanda siap menyadap isi pembicaraan Mischa.Klik! Mischa menekan tombol jawab dan menyalakan mode pengeras suara.[Sambungan telepon antara Mischa dan Vargas]Vargas: "Nona, besok malam. Jam setengah satu pagi. Gudang di peternakan Woodlands. Anak buahku akan mengirim lokasi tepatnya besok. Pastikan tidak ada yang mengikuti kalian."Mischa: "..."

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-23
  • Cinta Sang Bodyguard   44. Ruined plan

    *** Isa terbangun dan mengelus wajahnya pelan. Marco berbaring di samping dan memandangnya tanpa berkedip. "Kau mengerikan. Memandangku seperti penguntit rahasia." Isa terkikik dengan setengah wajah yang masih menempel di dasar bantal. Marco meraihnya. Tangannya diselipkan ke balik gaun tidur gadisnya. Ia terus membelai hingga tiba di balik punggungnya yang polos. Isa mencondongkan tubuhnya ke atas dada telanjang Marco. Mengecup bibirnya. Marco mendorong lidahnya dan menyerangnya dengan panas. Protes Isa tertelan di balik mulutnya dan membuatnya semakin mendesak lebih dalam. Jarinya dengan lembut menyurai rambut Marco di belakang lehernya. "Selamat pagi, manis." Marco mengakhiri ciuman paginya. Meniup ujung hidungnya. Is

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-24
  • Cinta Sang Bodyguard   45. Sayonara Juan!

    ***Isa terbangun dan berada di ruang gelap. Satu hal yang ia ingat hanya riuh gemuruh suara helikopter dengan putaran angin kencang saat alat transportasi udara itu bahkan tidak menjejak di rumput. Sepasang tangan kekar menariknya dari jangkauan Marco.Andai ada sesuatu yang bisa dilakukannya untuk menghentikan waktu. Berlari menggapai dan memeluk Marco saat itu juga. Menuntaskan janjinya semalam bahwa ia akan baik-baik saja dan rencana mereka berhasil dengan gemilang!Sepasang matanya memastikan ruang gelap yang melingkupinya. Sebuah gudang. Lagi. Andai saja si-bodoh-Rage yang akan keluar dari balik pintu itu. Sial!Posisi duduknya juga tidak menguntungkan. Kedua tangan dan kakinya terikat temali. Semua pen

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-25

Bab terbaru

  • Cinta Sang Bodyguard   55. Eight letter three words/ Isa POV

    PS: Part ini full dari sudut pandang Isa saat Marco menyatakan cinta. Extra Part untuk menjelaskan mengapa Isa alergi dengan tiga kata ajaib dan menolak pernyataan cinta Marco.***Seharian ini, Marco terlihat aneh. Ketika Isa menangkap pandangannya, Marco lalu akan mengalihkan tatapannya ke arah lain. Bergurau dengan adiknya. Meski tidak lucu. Tapi, itulah yang menarik dari Marco. Kau akan ikut tertawa dengannya.Pasti ada yang sedang disembunyikan lelaki di hadapannya! Jika Isa bertanya langsung, tentu Marco akan mengelak. Lagipula, kalau ada sesuatu yang penting ia akan langsung menjelaskan padanya tanpa perlu diminta."Kapan kau akan pulang, Zayden?" Marco mengangkat alisnya.Ini adalah pertanyaan ketiganya dalam dua jam

  • Cinta Sang Bodyguard   54. Eight letter three words/ Marco POV

    ***Hampir menuju petang, akhirnya Marco bisa mengusir pulang adik bungsunya keluar dari rumah. Zayden kadang suka lupa diri kalau Marco dan Isa memiliki ruang privatnya sendiri.Ketika Isa memutuskan untuk mandi, Marco menyiapkan kejutan yang sudah disiapkannya semalaman.Untuk mengalihkan perhatian Isa sementara, Marco menyiapkan bath tub yang sudah dipenuhi air hangat dan aroma coklat kesukaan gadisnya. Rencana petang ini hampir batal karena Zayden menolak beranjak dan terlihat masih betah dirumahnya. Sia*lan!Marco tidak lupa menyetel sederet playlist agar Isa nyaman menikmati waktunya didalam. Bahkan, ia sempat mengunci kamar mandi dari luar saking paniknya kalau-kalau Isa menyelesaikan sesi berendamnya dan kel

  • Cinta Sang Bodyguard   53. Enthronement

    ***Bagaimana seseorang memandang kekuasaan menjadi menarik ketika Marco menggandeng tangan Isa memasuki ruangan luas ini.Marco merasa ia menjadi lelaki paling berkuasa di ruangan ini.Tepat, dia, Marco Fox, Sang Pengawal Pribadi Tuan Putri. Lelaki terpilih itu. Lelaki yang mengamit jemari sang Tuan Putri untuk mengantarnya menuju singgasananya.Malam ini Isa mengenakan setelan bodysuit berbahan sintetis kulit berwarna hitam yang mencetak tubuh ranumnya. Atasan yang membalut tubuhnya hanya waistcoat dengan belahan dada yang sangat rendah. Perhiasan choker berlian menghiasi lehernya yang jenjang. Dengan heels yang cukup tinggi, Isa nampak nyaman dengan pakaian yang dipilihnya.Tesh mengirimkan gaun yang diantar anak bua

  • Cinta Sang Bodyguard   52. Loyalty makes us family

    ***"Ayolah, Princess! Aku melarangmu melakukan pertunjukkan selama kalian masih berada di sekitar keponakan kecilku." Suara Gio memecah aktivitas Marco dan Isa.Marco mengeluarkan suara protes. Isa menengadahkan kepalanya dan menangkap sepasang wajah jenaka Gio yang sangat dikenalnya sejak remaja. Sejak Brie dan Mischa kembali dalam hidupnya, Gio terlihat lebih ceria dan menyenangkan."Gio." Isa menyapanya meski masih berada dalam dekapan Marco."Isa.""Gio" Marco sudah berdiri tegak menghadap pria berbahaya pemimpin gangs terbesar di Chicago."Fox." Gio menganggukkan kepalanya pada Marco. "Bukankah ada kode etik atau semacamnya yang menjabarkan kau dilarang melahap Tuan Pu

  • Cinta Sang Bodyguard   51. Get a room, Princess!

    ***"Marco." Isa mendekati Marco yang sedang menikmati sarapan setelah keduanya menyelesaikan ronde pagi bersama. Isa menyandarkan tubuhnya di sudut meja makan."Uhm.""Jika aku punya satu permintaan, apa kau akan mengabulkannya?""Tentu saja, Tuan Putri." Marco menggeser kursinya. Marco mendudukkannya di atas meja dan wajahnya sejajar dengan paha gadisnya."Bawa aku kabur.""Kemana?" Marco mengelus betis Isa yang kini diraihnya agar bertumpu di atas pahanya."Entahlah. Kau pernah mengatakan akan membawaku kabur jika Tesh tidak merestui hubungan kita." Isa mengacak rambut bergelom

  • Cinta Sang Bodyguard   50. Never leave you

    ***[Makan malam bersama Tesh.]Marco mengenggam erat tangan Isa sambil menaiki undakan tangga batu menuju meja semi outdoor yang sudah disiapkan Tesh. Pelayan mengawal keduanya dan menunjukkan meja untuk tiga orang yang menghadap pada pemandangan dermaga yang indah pada malam hari.Lampu-lampu kecil berpendar kekuningan menyelimuti keduanya. Malam ini akan menjadi sangat romantis, jika tidak ingat bahwa kedatangan Marco dan Isa adalah untuk memenuhi tugas negara menemui Tesh, sang pemimpin kartel terkejam di sepanjang wilayah Amerika Selatan.Pelayan menggeser kursi untuk Isa dan mempersilahkannya duduk. Marco meraih kursi disisinya. Mereka masih harus menunggu kehadiran Tesh.

  • Cinta Sang Bodyguard   49. Hope for the best

    ***Setelah kepulangan Zayden, mereka kembali berdua. Keduanya sedang menikmati sisa petang di balik sofa di ruang tengah."Kau masih belum ingin pulang, Princess?" Marco mengelus paha Isa yang sedang ditumpangkan di pahanya.Isa menggeleng."Kau tidak nyaman tinggal di rumah besar itu atau kau belum siap bertemu Tesh untuk sementara waktu ini?" Marco membidik pertanyaannya langsung."Tesh." Isa menjatuhkan jawaban dengan tegas."Kau sudah sempat menghubunginya sejak kemarin?"Isa menggeleng. "Tesh menghubungiku tadi siang ketika aku sedang menyusuri

  • Cinta Sang Bodyguard   48. Love-sick puppy

    ***Tirai tipis di jendela kamar Marco yang berhadapan langsung dengan laut berkibar mengikuti angin sepoi. Isa masih memejamkan mata dan dengkurnya perlahan menjadi melodi pagi hari untuk Marco.Sinar matahari mulai memasuki dan menghangatkan suasana kamarnya yang minimalis. Dengan nuansa cat dinding dan furniture yang didominasi warna putih dengan kesan minimalis dan modern.Marco merasa hidupnya sudah lebih dari cukup. Ujung bibir gadisnya tidak lagi merenggut seperti dua malam terakhir. Kelegaan menjalar di hatinya.Luka hati dan rasa bersalah akan selalu mengikuti gadisnya. Peristiwa penculikannya kemarin pasti sangat membekas di sanubari Isa. Inilah adalah konsekuensi berat dari nama belakang keluarga yang harus disandang seseorang. Takdir yang tidak bisa dipilih s

  • Cinta Sang Bodyguard   47. Their choice, not yours

    ***Dengan segera, Isa selesai diperiksa oleh Doc dan diberi sedikit obat penahan nyeri untuk beberapa memar di leher sebagai akibat cekikan Vargas. Marco tidak memiliki pilihan selain membawa pujaan hatinya pulang ke rumah peristirahatannya di Pantai Timur. ‘‘Entah mengapa, Isa menolak pulang ke kediamannya sendiri.’Marco bersyukur bahwa Isa hanya mengalami cedera ringan pasca perang terbuka dengan Vargas. Tapi persoalannya, meski hanya luka ringan Isa menunjukkan tanda-tanda yang kurang baik. Pandangan kosong yang membayang di kedua mata indah itu menjadi alasan utama mengapa Marco tidak berminat bergeming sedikit pun dari sisi Isa.Ketika mereka sampai di rumah Marco pada penghujung sore, Isa bahkan tidak mengeluarkan suara. Gadis muda itu

DMCA.com Protection Status